Semua penumpang pesawata turun dari dalam pesawat. Hyun melihat Lim yang berlalu pergi tanpa peduli dengannya.
“Lim!! Lim tunggu aku! Lim!!” teriak Hyun memanggilnya
Lim menoleh ke belakang, dia menatap tajam pada Hyun membuat Hyun bergidik merinding melihat tatapan matanya yang sangat tajam.
“Berhenti memanggilku Lim! Juga berhenti untuk mengangguku!! Aku bukan Lim!” sentak pria tersebut dengan tatapan matanya yang sangat tajam
Hyun bergidik ketakutan, dia menjawabnya terbata, “La-lalu siapa kamu?” tanya Hyun
Pria tersebut berjalan mendekati Hyun, dia menatap tajam kedua mata Hyun dari jarak yang sangat dekat
“Aku Lou! Lou Yang! Lim adalah kakakku,” jelas seorang pria yang bernama Lou Yang
“Ka-kakakmu?!! Ta-tapi, wajah kalian terlihat sangat mirip,” ujar Hyun berbisik
“Ya, dia kembaranku. Berhenti bertanya dan berhentilah mengangguku, jangan bicara padaku lagi!” sentak Lou Yang
Hyun meneguk ludahnya sendiri, dia melihat pria itu kembali berjalan meninggalkannya melihat Lou Yang menuju mobilnya, membuat Hyun berlari mengejar pria tersebut
“Lou Yang!! Lou Yang!! Tunggu aku Lou Yang!!” panggil Hyun, dia berlari mengejar Lou Yang
Hyun mengejar Lou Yang, namun mobil itu melaju dengan sangat cepat dan meninggalkan Hyun yang sudah sangat lelah berlari mengejar Lou Yang.
“Aku sangat lelah, dia pria yang sangat kejam. Berbeda sekali dengan kakanya, dasar pria bajingan!!” ujar Hyun sangat kesal.
Hyun terduduk di bangku, dia meletakkan tas kopernya di sampingnya.
“Apa yang harus aku lakukan sekarang, si bajingan itu sudah pergi meninggalkanku. Lalu, apa yang harus aku lakukan sekarang aku tak tahu dimana alamat Lim,” ujar Hyun, memegang kepalanya yang terasa sangat pusing.
Hyun pun menghubungi Liam, “Aku tak tahu darimana Liam mengetahui Lim, terserahlah aku harus menemui Lim secepatnya,” ujar Hyun
Hyun menghubungi Liam dan panggilan pun tersambung
“Halo Liam,” panggil Hyun
“Hai Hyun babe, ada apa?” tanya Liam
“Liam, bagaimana ini. Aku telah kehilangan supir Lim yang akan membawaku pergi menemuinya,” ujar Hyun menangis
“Benarkah? Apa kau sudah melihat mobil merah dengan kode AJ06?”
Hyun melihat mobil tersebut tepat di depan matanya dan dia pun terkekeh malu
“Hehehe, aku salah sangka ternyata. Aku lupa, hehehe. Maaf sudah menganggu waktumu, sampai jumpa Liam!!” ucap Hyun.
Liam hanya menggelengkan kepalanya dan menghela napasnya dengan perlahan
“Hyun, entah apa yang harus aku katakan setelah kau tiba disana. Maafkan aku Lim,” ucap Liam, dia mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang
Ponselnya tersambung, ekspresi wajahnya terlihat sangat serius
“Halo Lim.”
***
Hyun masuk ke dalam mobil, dia terkejut melihat pak tua yang kemarin membawanya pergi.
“Tunggu!! Bukankah kamu adalah pak tua yang kemarin membawaku pergi?” Hyun sangat terkejut melihatnya yang sudah kembali menjadi seorang supir.
“Ceritanya sangat panjang juga rumit, jika ada waktu aku akan mengatakannya kepadamu,” ujar pria tua tersebut.
Hyun hanya ternganga bingung dan mengangguk mengiyakan apa yang dikatakan pak tua.
“Siapa yang melakukan penculikan padamu dan kenapa bisa secepat ini kamu di loloskan?” tanya Hyun dengan bingung
“Bukankah aku sudah mengatakannya padamu, kalau ceritanya sangatlah panjang juga rumit?” tanya pak tua
“Kenapa pak tua marah padaku, aku hany bertanya saja. Hari ini semua orang menyebalkan, begitupula dengan pria bajingan itu,” geram Hyun, sangat kesal mengingat Lou Yang
Pak tua tersebut terlihat sangat terkejut saat Hyun terdengar marah dan sangat galak.
“Nona muda, siapa yang bajingan?” tanya pak tua tersebut
“Lou Yang!! Pria bajingan paling bajingan satu satunya pria yang sangat aku benci,” jawab Hyun
“Tunggu tunggu, maksudmu tuan muda Yang?” tanya pak tua tersebut
“Ya, si bajingan yang memiliki wajah yang sama seperti suamiku Lim,” jawab Hyun memaki
“Tenanglah. Nona muda belum mengenal tuan muda Yang seperti apa, dia pria yang sangat baik juga sopan hanya kesepian,” jawab pak tua.
“Berhenti memberikan pembelaan kepada pria bajingan itu, aku tidak mau mendengarnya lagi!” geram Hyun melipat kedua tangannya di depan dadanya.
***
Mereka pun tiba di depan mansion yang sangat megah juga mewah, terlihat sangat menakjubkan membuat Hyun tak ternganga dengan sangat kagum.
“Besar sekali, terlihat seperti istana,” ujar Hyun terpesona.
“Nona muda, ayo masuklah. Aku akan mengantarmu menemui tuan muda Lim,” ajak pak tua tersebut
Pintu mansion pun terbuka lebar, ada banyak sekali maid yang berbaris menundukkan kepala untuk menyambut kedatangan Hyun
“Astaga, kalian semua sangat cantik sekali. Aku pikir kalian adalah rekan kerja tuan Lim. Maaf, aku salah sangka,” Hyun terkekeh.
Kepala mereka pun kembali ditegakkan setelah diperintahkan oleh pak tua.
“Dimana tuan muda Lim?” tanya pak tua
“Tuan muda Lim sedang mengadakan rapat dengan rekan kerja yang lainnya, tuan.” jawab salah satu maid.
“Nona muda bisakah anda menunggu sebentar saj-” saat menoleh ke sampingnya, pak tua sudah kehilangan Hyun
Gadis itu berlari mencari dimana keberadaan Lim, dia berlari dan membuka satu persatu ruangan. Hingga tiba di ruangan terakhir, ruangan yang sangat besar, dia langsung membukannya
“Baby Lim!!” teriak Hyun seraya membuka pintu tersebut.
Hyun begitu terkejutnya saat melihat seorang pria yang sangat tampan seperti seorang raja itu sedang mengadakan repat, semua rekan kerja menoleh ke arah Hyun.
Hyun meneguk ludahnya, dia terlihat sangat terkejut juga merasa sangat bersalah. Hyun langsung menundukkan kepalanya
“Maafkan aku, aku tidak sengaja mengacaukan rapat kalian. Maafkan aku, ya.” ucap Hyun menundukkan kepalannya dengan hormat.
“Kau memang pengacau!!” sentak seseorang, bukan Lim tapi Yang
Hyun menoleh ke atas, dia melihat tangan Yang menyentuh kepalannya
“SIngkirkan tanganmu dariku, singkirkan!!”
“Maafkan calon istriku ini,” ucap Yang pada mereka semua
Yang langsung menutup pintunya kembali dia membawa Hyun pergi dari ruangan tersebut
‘Apa maksudmu memanggilku calon istrimu!!” sentak Hyun memegang kepalanya
Yang melipat kedua tangannya tepat di depan dadanya seraya menatap kedua mata Hyun
“Kau memang gadis yang tak punya sopan santun, bicara seenaknya dan tak memiliki etika sedikitpun. Aku bicara seperti ini karena-”
Hyun terisak tangis, dia langsung berlari pergi meninggalkan Yang dengan kaLimatnya yang tertunda.
“Huuuh, gadis yang sangat menyusahkan,” ucap Yang menghela napasnya.
Hyun terdiam di taman dengan airmatanya yang mengalir, hatinya terasa begitu sakit setelah Yang bicara yang tidak-tidak tentangnya.
“Nona muda, kenapa kau menangis?” tanya pak tua
“Tidak, aku tidak menangis.” Hyun langsung menghapus airmatannya.
“Kalau kau tidak menangis, lebih baik kita segera kembali ke dalam,” ajak pak tua.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments