3

Kembali di masa pada saat Hyun dewasa memeluk erat tubuh Lim dewasa, pelukan yang sangat erat dan ciuman yang memabukkan membuat Hyun merasa nyaman dan kembali merasa begitu damai.

“Akhirnya… setelah sekian lama, aku kembali pulang ke rumah..”

Hyun menangis berada di dalam pelukan erat Lim, dia sangat candu dengan aroma tubuh Lim. Namun, belum sempat Hyun menahan Lim. Pria itu telah pergi.

“Lim, jangan pergi.”

Hyun hanya dapat menatap punggung Lim, lalu kembali tersadar bahwa kini ada batasan di antara mereka berdua yang tak bisa di hilangkan.

***

Hyun kembali ke rumah dengan keadaan sangat sedih dan pikirannya yang hanya tertuju pada Lim.

“Bahkan, dia tak mengatakan apapun padaku sebelum dia pergi.” gumam Hyun.

Hyun berjalan masuk ke dalam rumahnya, dia menatap datar pada seisi rumahnya.

“Hyun babe!! Bagaimana dengan pertemuan kalian, apakah menyenangkan?” tanya Liam

Hyun hanya terdiam dan menatap dingin suaminya.

“Aku ingin tidur sekarang.”

Hyun memegang tas yang tergantung di pundaknya dan membawanya ke dalam kamarnya yang berada di tingkat dua.

“Hyun babe, apakah kamu tidak mau makan malam denganku? Aku sudah menyiapkan makan malam untuk kita.”

Hyun menoleh ke belakang, menatap mata suaminya dengan tatapan mata yang sangat dingin.

“Aku lelah.”

Hyun hanya memberikan jawaban singkat, sebelum dia benar-benar pergi ke dalam kamarnya. Sedangkan berada di lantai bawah, Liam memegang dadanya sendiri.

“Rasanya sangat menyakitkan, aku tidak bisa membiarkannya pergi terlalu jauh.”

Berada di dalam kamarnya, Hyun langsung melemparkn tas di atas kasur dan melemparkan dirinya di atas kasur. Menangis dan merasakan hatinya yang terasa begitu sakit.

“Bahkan aku belum sempat bertanya dimana dia tinggal sekarang. Bodoh sekali kau Hyun Bae!!” teriak Hyun, sangat prustrasi.

Tak lama kemudian, Hyun mendengar suara pintu kamar terbuka. Hyun sontak langsung bangun, dia melihat Liam yang membawakan makan malam untuknya.

“Hyun babe, aku membuatkanmu makan malam kesukaanmu. Lebih baik, kita makan sekarang.”

Liam berusaha untuk membujuk Hyun dengan perilaku yang sangat baik. Namun, Hyun hanya menatapnya dengan tatapan yang sangat dingin, dia melihat Liam yang sedang meletakkan makan malam untuknya di atas meja.

“Hyun babe, aku akan menyuapimu.”

Liam terus berusaha untuk membujuk Hyun, meskipun sifatnya sangat berubah dengan sebelum dia pergi.

“Hyun babe, buka mulutmu sayang.”

Hyun mengambil piring yang di pegang Liam, dia melemparkannya ke arah sudut kamar, membuat Liam sangat terkejut dan menghela napas berusaha untuk tetap bersabar.

“Hyun babe, apa yang kamu lakukan. Kenapa kamu bersikap seperti ini?” tanya Liam

Hyun mengerutkan alisnya dia menatap tajam Liam

“Aku sudah mengatakannya padamu bahwa aku sangat lelah. Kenapa kamu tidak bisa memahami kondisiku!!” sentak Hyun

Liam berusaha untuk tetap tenang dan bersikap sabar pada Hyun, dia mengusap kepala Hyun dengan lembut

“Hyun babe, bisakah kamu bicara dengan santai kepadaku? Aku tidak mengerti apa yang kamu inginkan.”

Hyun langsung mengibaskan tangan Liam dengan kasar.

“Rasanya sangat percuma jika aku mengatakan kepadamu tentang apa yang aku inginkan. Karena kau hanya seorang bajingan yang hanya menginginkan tubuhku!!”

Setelah bicara dengan sangat kasar, Hyun pergi meninggalkan Liam yang tertunduk sangat sedih

“Aku harus pergi dari bajingan sepertimu!!”

Liam langsung berlari mengejar Hyun, dia bahkan hampir terjatuh dari tangga demi bisa mengejar Hyun

“Hyun babe!!”

Liam langsung memeluk erat pinggang Hyun, menahannya untuk tetap bersamanya.

“Tolong, jangan pergi dariku Hyun babe.”

Hyun langsung melepaskan pelukan erat Liam, dia mendorong tubuh Liam dan segera pergi keluar dari rumahnya.

“Kau hanya bajingan Liam!!” sentak Hyun

Liam menatap punggung Hyun, dia pergi dengan keadaan sangat marah dan hal fatal yang terjadi Liam tak tahu apa kesalahan yang dia lakukan hingga membuat Hyun mengamuk.

“Aku bahkan tak tahu kesalahan apa yang aku lakukan.” Liam sangat prustrasi, dia menyandarkan kepalanya di dinding dengan matanya yang tertutup.

Liam sangat terluka, hatinya terasa sangat sakit tapi bukan itu yang penting. Dia hanya takut jika ada hal buruk yang menimpa Hyun. Liam segera mengambil ponselnya, dia menekan tombol untuk menghubungi seseorang.

“Kalian awasi Hyun sekarang, jangan sampai lengah!” perintah Liam.

Tak lama kemudian, Liam mendapatkan telpon dari seseorang.

“Aku tidak akan mengingkari janjiku. Aku tidak semudah itu mempertaruhkan semuanya.”

Liam pun segera bangun dan mengambil jaket yang tergantung di kamar dan segera pergi meninggalkann rumah.

“Aku tidak akan membiarkan Hyun babe milikku melangkah lebih jauh dari ini.”

***

Hyun berdiam diri di dekat sungai, dia menatap langit malam yang terlihat begitu muram hingga membuat hatinya sangat sakit.

“Bastard!! Kenapa aku melupakan pertanyaan yang sangat mudah itu. Aku harus mencari dimana Lim sekarang.”

Hyun segera beranjak dari tempat duduknya, dibawah angin yang sangat kencang juga malam yang terasa sangat sepi. Hyun memaksakan diri untuk berjalan dibawah bulan, mencari dimana keberadaan Lim.

“Aku harus menemukannya. Aku tidak ingin dia pergi dariku, kumohon Lim. Aku mohon, jangan pergi dariku.”’

Sepanjang jalan, Hyun hanya menangis tersedu-sedu. Meskipun angin sangat kencang, Hyun tetap memaksakan diri untuk tetap mencari dimana keberadaan Lim.

“Lim, aku mohon kembalilah. Jangan biarkan aku mencarimu semalaman, aku mohon. Kamu sudah bersumpah akan selalu menjagaku dengan baik, Lim. Kenapa, kamu seakan mempermainkanku seperti ini?”

Hyun menangis tersedu-sedu, dia merasakan nafasnya terasa berat dan kepalanya juga pusing.

“Dimana obatku.”

Hyun berdiam di tengah jalan, dia bahkan mengeluarkan semua yang ada di dalam tasnya dan meletakkanya di atas jalan

“Dimana obatku, kenapa aku tidak menemukannya. Dimana, dimana obatku!!”

Hyun semakin panik, dia mengambil ponselnya untuk menghubungi temannya namun saat dia membuka ponselnya, dia melihat tetesan darah pada layar ponselnya

“Tidak, aku mohon jangan sekarang. Aku mohon, jangan saat ini.”

Hyun sangat panik yang membuat kepalanya terasa sangat pening.

“Aku mohon, jangan…”

Hyun pingsan di jalan, dia merasa kepalanya sagat sakit. Beruntung, jarang ada kendaraan yang lewat kalau tidak maka Hyun akan dalam bahaya.

“Hyun babe!!”

Liam langsung meletakkan tubuh Hyun di dalam pelukannya, dia memeluk erat tubuh Hyun.

“Ayo,kita pulang babe. Aku akan membawamu pergi sayang.”

Saat Liam hendak menggendong tubuh Hyun, tiba-tiba saja Hyun terbangun. Dia langsung menepis tangan Liam dengan kasar dan mendorong tubuhnya.

“Pergi!! Pergi dariku. Aku tidak ingin kau menyentuhku lagi. Biarkan aku sendiri!!” sentak Hyun

Wanita keras kepala itu berusaha untuk menyingkirkan Liam, dia tak mau tubuhnya di sentuh Liam dan berusaha untuk bangun.

“Jangan menyentuhku!!” sentak Hyun menunjuk ke arah Liam.

“Hyun, berhentilah untuk bersikap gegabah. Ikutlah denganku, aku akan membawamu pulang.” pinta Liam memohon

Hyun menolaknya, “Aku tidak akan kembali pada pria bajingan sepertimu lagi. Aku akan mencari keberadaan Lim!!” sentak Hyun.

“Dia sudah tak ada, Hyun babe!!’

Hyun merasakan hatinya sangat sakit, dia hanya menangis dan tetap berjalan mencari keberadaan Lim.

“Hyun, berhentilah babe!” pinta Liam.

Liam menerima telpon dari seseorang, dia mengangkat telpon tersebut.

“Liam, kau seharusnya membuktikan siapa dirimu dan kau harus bersikap tegas padanya sebelum dia bersikap gegabah.” ucap seseorang yang ada di dalam telpon.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!