Hyun terbangun dari tidurnya dia melihat Lim yang duduk di sampingnya seraya memegang tangan Hyun.
“Apa yang kau lakukan padaku!” tanya Hyun, dengan nada menyentak
Lim mengusap tangan Hyun, dia mengecup punggung tangan Hyun dia menatap kedua mata Hyun dengan tatapan matanya yang sangat lembut.
“Hyun, aku tahu ini sangat berat untukmu.Tapi, semua yang kamu pikirkan tidak semuanya benar. Bisakah kamu menungguku menjelaskan padamu mengenai semuanya? AKu mohon, Hyun.”
Hyun menitihkan airmatannya, dia mengerjapkan matanya dan menatap kedua mata Lim dengan sangat sedih.
“Aku benci denganmu,Lim. Selama ini, kau menipuku. Aku hanyalah wanita simpananmu, kan!!” sentak Hyun kembali
Lim memegang tangan Hyun, dia menatap kedua mata wanita itu dengan tatapan penuh cinta dan menyiratkan tatapan mata yang penuh kesedihan.
“Kamu istri sahku, Hyun,” ujar Lim, memegang tangan Hyun
“jika aku adalah istri sahmu, maka tunjukan buktinya padaku. Aku tahu, kamu hanya ingin menipuku, Lim.”
Lim menatap kedua mata Hyun dengan tatapan kesal, dia menarik tengkuk leher Hyun dan mencium bibirnya dia ******* bibir Hyun hingga tak ada celah untuk Hyun mengambil nafas, debaran jantung mereka memacu kencang dan saling menyatu, mereka saling bersitatap membuat Hyun tak dapat lagi memalingkan pandangannya dari wajah tampan Lim.
“Hyun, bisakah kamu menungguku?” pinta Lim
Hyun menatap Lim, kini dirinya yang mencuri ciuman dari Lim dia ******* bibir Lim.
“Aku sudah kehilangan akalku, tak peduli siapa yang memiliki Lim aku candu dengan ciuman lembutnya.”
Hyun merasakan ketika tangan Lim menyentuh pundaknya dan mendorongnya perlahan ke atas kasur, kedua mata mereka saling bersitatap, Lim meremat kuat tangan Hyun dan kembali ******* bibirnya, mereka berdua berakhir dengan percumbuan mereka di atas kasur.
***
Liam yang berada di taman, dia menatap pada bunga-bunga yang tumbuh dengan sangat cantiknya membuatnya tersenyum dan menyentuh kelopak bunga yang indah itu membuat hatinya sangat tenang.
“Sampai kapan kau akan mencintai gadis itu?”
Liam menoleh ke belakang, dia melihat Yang berdiri di dekatnya, melirik Liam dengan tatapan mata yang tajam.
“Aku hanya balas budi, tidak mencintainnya. Kau yang mengacaukan rencanaku dengan Lim, konyol sekali.”
“Aku hanya iba dengan gadis itu. Sudah berapa lama dia ditipu oleh kalian berdua,” ucap Yang, seraya menghela napasnya.
“Maaf, siapa yang menipu? Aku dan Lim, kami berdua ttidak menipu. Jika kau tidak tahu apapun, ada baiknya jika kau diam.”
Yang pun pergi meninggalkan Liam yang masih berada di dalam taman, Liam pergi dengan ekspresi wajah yang di seLimuti kekesalan.
“Tepat setelah Kyo meninggal, kau melihat Hyun sebagai dirinya dan Kyo juga memintamu untuk menjaga adiknya, hingga membuatmu ingin mendonorkan ginjalmu untuk Hyun, lalu kenapa kau kesal?” tanya Yang mengejek Liam.
Liam menatap kedua mata Yang, “Ada suatu hal yang tak aku katakan,”
Luo Yang tertawa terbahak-bahak, dia menghela napasnya penuh kecewa
“Kau ingkar janji. Memang benar, kau tidak dapat di percaya,” ujar Yang menyinggung hati Liam.
“Kau harus ingat, rencanaku ini bukan hanya untuk Hyun tapi juga untukmu Luo Yang,” ucap Liam, berlalu pergi begitu saja meninggalkan Yang.
“Untukku? Dia bilang untukku, mengapa?” tanya Luoa Yang, di dalam hatinya.
Liam berlalu pergi sebelum dia menjawab pertanyaan yang dilempar Yang untuknya.
‘Entahlah, lagipula aku tak peduli lagi. Semuanya sudah berlalu delapan tahun lalu,” ucap Yang, seraya menghela napasnya dengan berat.
***
Hyun menyandarkan tubuhnya tepat pada dada Lim, kedua lengan Lim memeluk erat tubuh Hyun.
“Jadi itu adalah alasan dari kalian berdua membuat rencana? Aku sungguh tak menyangka Liam seperti itu,” ucap Hyun tercengang.
Lim mengusap kepala Hyun dengan sangat lembut. seraya mengecupnya kembali.
“Hyun, cinta adalah kebebasan dan tidak terikat apapun. Kita bisa jatuh cinta dengan siapapun, seperti aku yang selalu mencintaimu,” ucap Lim, mengecup pucuk kepala Hyun
“Jika kamu mencintaiku, lalu kenapa kamu tidak sekalipun datang padaku? kenapa kamu bersembunyi seolah aku adalah simpananmu?” tanya Hyun, sangat kecewa.
“Kamu simpanan, wanita yang akan selalu aku simpan dan jaga dengan baik hingga tak ada satupun orang yang berani mendekatimu,” ucap Lim, membuat Hyun tersenyum.
Mereka berpelukan dengan erat, Hyun merasakan sangat nyaman berada di dalam pelukan Lim.
“Aku mencintaimu Lim,” ucap Hyun di dalam hatinya, setelah dia menyadari akan semuannya.
Berada di luar ruangan, Yang sedang menyantap makan siangnya di meja makan yang sangat lebar juga luas. Dia terkejut melihat Liam yang juga berada disana.
“Apa yang ingin kau katakan/” tanya Yang pada Liam
“Aku ingin makan, menyantap makan siangku bukan ingin berbincang ramah denganmu,” celetuk Liam dengan nada suara yang dingin.
“Oh, duduklah. Aku akan panggilkan pelayan untuk mengambilkan makan siangmu,” ucap Yang, mengangkat tangannya memanggil Maid.
Seorang pelayan menghampirinya dengan penuh hormat.
“Aku ingin kau mengambil makanan yang sama denganku satu piring lain,” pinta Yang kepada pelayan tersebut.
“Baik tuan,” ucap pelayan tersebut dengan ramah.
Liam duduk di dekat Yang, dia melihat Yang sesekali meliriknya
“Jika ada sesuatu yang ingin kau bicarakan kepadaku, sebaiknya kau bicarakan jangan hanya melirikku seperti itu,” ucap Liam
‘Kapan kau akan kembali?” tanya Yang menyinggung perasaan Liam
“Kau mengusirku untuk pergi? Tapi, maaf. Aku tidak mudah untuk di usir apalagi olehmu,” ujar Liam
“Bajingan, kau tak pernah berubah bahkan sudah delapan tahun yang lalu,” ucap Yang dengan kesal.
“Kau mengingat semuanya dengan baik, ya. Aku kagum dengan kepalamu yang memuat banyak sekali kapasitas memori,”
“Lebih baik kau pergi dari tempat ini, lagipula tak ada yang mengharapkanmu. Aku sangat yakin, kakak sudah beritahu tentang rencana dan tentang dunia barunya.”
Liam tersenyum menyeringai, dia melirik mata Yang dengan matanya yang mengejek.
“Aku hanya ingin mengatakan kalau aku datang dan berada disini bukan hanya karna Hyun tapi karena ada sesuatu hal yang harus aku lakukan kepada gadis nakal sepertimu." ucap Liam, tersenyum menyeringai mendekati Yang.
“Bajingan, aku ini laki-laki tulen!!” sentak Yang, dengan wajahnya yang terlihat sangat merah merona.
Liam berjalan mendekati Yang, sontak membuat Yang terdiam mematung dia terlihat tampak sangat ketakutan.
“Aku ini seorang laki-laki tulen, bajingan!!” ucap Yang, menyentak Liam
Liam semakin tersenyum nakal, dia mendekati Yang lalu melepaskan sesuatu yang mengikat di punggungnya hingga membuat dadanya tertahan
“Berhentilah untuk menyamar menjadi seorang pria hanya demi mendapatkan perhatian dariku, gadis manis,”
“Bajingan!!! Aku sudah mengatakan padamu jika aku in seorang wanita tulen, jangan icara yang tidak-tidak!!” Yang menutupi dadanya dengan kedua tangannya, tak lupa wajahnya terlihat merona merah
“Haruskah aku menyentuh apa yang ada di bawah itu, hmm?” tanya Liam
Yang kembali memasang ikatan di punggung yang membuat dadanya tertahan untuk tak terlihat besar.
“Luo Yang, tidakkah kamu lelah dipaksa oleh ayahmu untuk menjadi seorang pria? Karena ayahmu tak menerima hadirnya seorang anak perempuan?”
Perlahan Yang menitihkan airmatanya, dia memegang erat dadanya yang terasa sangat sakit.
“Bajingan, padahal aku seringkali mendengar pertanyaan seperti ini, tapi kenapa hanya denganmu aku tidak bisa menahan tangisanku ini!” tanya Yang meremat kuat dadanya.
Liam berjalan menghampiri dirinya, dia memeluk erat tubuh Yang dan memberikan tepukan ringan di punggung Yang.
“Jangan memberikan tepukan seperti itu padaku, aku terlihat sangat memalukan.”
“Seperti apapun dirimu, dimataku kau adalah anak kecil. Menangislah, aku akan menenangkanmu.”
Yang menangis tersedu-sedu memeluk erat tubuh Liam, dia menumpahkan semua rasa sakit hatinya juga kesedihannya yang begitu mendalam.
“Aku akan selalu disini untukmu.”
Yang meghapus airmatannya, dia kini terlihat bagaikan seorang anak kecil yang menangis di pelukan seorang ayah. Selesai menangis, mereka berdua bicara bersama di atap
“Aku tahu, kamu dan Hyun kalian berdua seringkali melakukannya.”
Liam melirik pada Yang, “Lalu, kenapa kau membuat Hyun menyesal dan kembali bersamaku. Padahal, kamu sudah jelas tahu seperti apa rencana yang kita lakukan.”
“Apapun yang sudah terjadi, aku akan membiarkannya tetap terjadi, sekalipun tidak. Aku belum tentu ingin menerima apa yang sudah berakhir.”
Yang bicara dengan nada yang menyebalkan seperti biasannya, dia menoleh melihat Liam dan bicara dengan tegasnya.
“Aku tak ingin semudah itu kembali kepada seorang laki-laki yang sudah menancapkan benda berharganya kepada wanita lain,” ucap Yang dengan tegas.
“Aku tidak akan menyerah!!”
Liam menatap kedua mata Yang, dia menatapnya dengan sungguh-sungnguh. Yang hanya berdecak lalu menghela napasnya dengan kasar.
“Aku tidak akan menyerah untuk membuatmu kembali kedalam pelukanku,”
Liam menepuk kedua pundak Yang, dia menatap Yang dengan kedua matannya yang penuh kesedihan. Perlahan, Liam mendekatkan wajahnya pada Yang, dia hendak mencium bibir Yang
“Luo Yang!!! Luo Yang!!”
Terdengar suara seorang gadis kecil, membuat Yang langsung mendorong tubuh Liam untuk menjauh darinya.
“Ini alasan ayah memintaku menjadi seorang pria,” ucap Yang, berjalan menghampiri gadis kecil tersebut
Gadis kecil itu berlari dan langsung memeluk erat tubuh Yang, dia memeluku Yang dengan sangat erat
“Yang, aku sangat merindukanmu. Bagaimana keadaanmu, kamu baik-baik saja, kan?” tanya gadis cantik dengan senyuman ceria
“Aku sangat baik, ayo kita pergi dari kamarku,” ajak Yang
Mereka keluar dari dalam kamar Yang, pergi ke halaman belakang rumah
“Yang, Lizy sangat suka melihat kolam di malam hari. Maukah kamu bermain air bersamaku?” ajak Lizy
“Tidak aku alergi air, aku tidak bisa terkena air. Jika kamu mau, sebaiknya kamu saja yang bermain air dan aku akan menemanimu,” ucap Yang
Lizy mengerucutkan bibirnya, dia menggelengkan kepalannya menolak ajakan Yang,kemudian dia kembali memeluk erat Yang
“Aku merasakan, dekapan ini sama seperti saat aku mendekap ibuku, padahal seharusnya aku merasakan seperti mendekap ayahku tapi rasanya sangat berbeda.”
Yang meneguk ludahnya, dia merasa sangat cemas jika terus berada di situasi gawat seperti ini.
“Lizy,” panggil seseorang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments