Episode 6

Setelah pertengkaran Ara dan Agra di mall itu, kini sudah satu minggu Ara mendiamkan agra, ia hanya berbicara seperlunya saja. Ara begitu kesal karena Agra sudah menghina Dio di depan umum. Ia tidak suka kalau bosnya terlalu mencampuri urusannya, apa lagi ini hubungannya dengan sang pacar yang jelas-jelas tidak ada hubungan dengan pekerjaan.

“Berani sekali dia mendiamkan aku!” Agra bergumam lirih sambil  terus memandangi Ara yang tetap sibuk menatap latar komputernya.

“Menyebalkan sekali dia, dia pikir dia siapa? Beraninya!!!” Agra masih

terus menggerutu di tempat duduknya sambil menggoyang-goyangkan kursinya dan

sebuah pulpen di tangannya yang tak hentinya dia mainkan.

“Hessst ...esssstt ...!” Agra berusaha membuyarkan konsentrasi Ara,

tapi gadis itu tetap saja tak memandangnya. Ara tetap pura-pura konsentrasi dengan pekerjaannya.

"Rasain kamu bos jahat, congkak, sombong, arogan!" Batin Ara tanpa mengindahkan godaan Agra.

Klutik ...

Sebuah pulpen mendarat tepat di kening Ara,

"Auhggg ....!" keluh Ara sambil mengelus keningnya. Kemudian gadis itu menatapnya dengan membulatkan matanya. Dia sungguh merasa kesal.

Tapi kemudian Ara sadar bahwa dia sedang mendiamkan bosnya itu. tak lama ia hanya menghempaskan

nafasnya kasar dan kembali menatap layar di depannya.

Agra yang semula mulai menyunggingkan senyum karena merasa sudah berhasil memancing Ara, kini kembali pupus.

Karena usahanya tak membuahkan hasil. Agra pun kembali mencari cara.

“Dasar mata empat!” gerutu Agra karena tak kunjung mendapat respon. Agra terus berfikir, tapi tiba-tiba di kejutkan dengan ucapan Ara.

“Apa bos bilang?”

Ara yang sebenarnya mendengarkan apa yang diucapkan bosnya segera merespon

Agra tersenyum senang saat mendapat respon dari Ara. Memang itu tujuannya.

“Kamu kan memang mata empat!”

Agra malah semakin menggoda Ara. Agra memanfaatkan hal itu untuk menggoda Ara agar bisa kembali bicara dengan Ara.

Tapi Ara tau bahwa Agra hanya ingin menyulut emosinya saja, ia pun

segera meredam emosinya dengan melakukan gerakan-gerakan seperti yoga dengan menaik turunkan kedua tangannya di depan dada

Setelah emosinya menurun Ara kembali menatap layar monitornya dan tak mau ambil pusing dengan kelakuan bosnya.

“Kamu masih marah padaku?” akhirnya Agra menurunkan egonya dengan bertanya pada sekretarisnya.

“Sudah tahu nanya, emang dia doang yang bisa marah, enak saja ngejelekin pacar orang, kayak pacarnya dah bener aja!!!!” batin Ara sambil menatap sinis bosnya.

Karena Ara masih setia dengan kediamannya, membuat Agra benar-benar tak tahan. Agra pun segera berdiri dari duduknya. Tapi segera ia redakan sendiri emosinya. Menghadapi Ara tak bisa dengan emosi, pikirnya.

“hei ..., Ara ...., gadis berkaca mata!” panggil Agra dengan sedikit berbisik seakan sedang main petak umpet.

Tapi lagi-lagi tak mendapat respon dari Ara. Akhirnya Agra pun menurunkan egonya.

“Ya udah maafkan aku, aku nyerah!" ya kata maaf sungguh melukai egonya. Ia mengangkat kedua tangannya benar-benar tidak bisa didiamkan oleh sekretarisnya itu.

"Gitu banget sih kamu sama bosmu!" keluh Agra saat melihat sekretaris nya masih tetap diam tidak peduli dengan apapun yang dia lakukan.

"Sebenarnya aku butuh banget bantuan kamu, kalau kamu nggak mau ngomong ya udah aku aja yang ngomong!” Ara hanya memandang

Agra sekilas dan kembali berkutat pada komputer di depannya.

“Aku mau melamar Viona ..., aku belum tahu bagaimana sebenarnya

temanya, kamu kan yang paling jago membuat rencana, jadi aku mohon tolong aku!" Agra mengatupkan kedua tangannya di depan dada.

"Aku janji deh nggak ngurusin urusan kamu lagi!” Agra membuat wajahnya semelas mungkin agar Ara luluh dan memaafkannya. Wajahnya di buat semanis mungkin.

“*K*alau nggak lupa!!!!” kata ini di teruskan dalam hati.

Ara pun menoleh sebentar, kemudian kembali lagi dengan layar

komputernya.

Agra yang melihat tingkah Ara hanya bisa mengacak-acak rambutnya frustasi, ia kemudian menundukkan kepalanya dengan bantalan kedua tangannya di atas meja. Ia sudah benar-benar menyerah.

"Dia itu memang keras kepala sekali. nggak mungkin aku menyuruh si Rendi buat nglakuin ini ... dia bisa apa? pacaran aja nggak pernah ...." Batin Agra.

Tapi tiba-tiba ia merasakan ada yang mencolek pundaknya, saat ia

mengangkat kepalanya ternyata Ara sudah berdiri di sampingnya sambil

menyerahkan selembar kertas.

"Apa ini?"

"Lihat sendiri ..." ucap Ara dingin. Masih pura-pura marah.

Agra pun menerima dan melihat isi kertas itu, yang ternyata

berisi gambaran rancangan diner romantis membuat senyum mengembang di bibir

Agra.

Tanpa aba-aba Agra pun berdiri dan memeluk Ara, Ara yang mendapat

pelukan tak terduga dari bosnya hanya bisa diam mematung

“makasih, makasih , you are is the best, i like  your work” Agra

pun semakin mengeratkan pelukannya.

“bos ..., bos ...., lepaskan aku nggak bisa nafas ...” ara menepuk-nepuk punggung agra supaya mau melepaskan pelukannya.

“maaf, maaf ...” Agra pun segera melepaskan pelukannya, kini Ara

tampak mengatur nafasnya ynga sempat tercekat karena pelukan erat Agra.

“aku saking senangnya ...” agra hanya cengar cengir salah tingkah.

“bos mau bunuh aku, apa mau terima kasih sih ...” ara cemberut kesal sambil membenarkan letak kaca matanya.

“ya... maaf, aku kan nggak sengaja, tapi kamu udah maafin aku kan?” ucap Agra sambil mengerlingkan matanya.

“tergantung kalau bos mau janji nggak bakalan nglakuin itu lagi” ucap Ara.

“emang aku nglakuin apa? aku nggak nglakuin apa-apa ...." Agra pura-pura bodoh.

“jangan campuri urusan pribadiku ...” ucap Ara samvil menunjuk ke wajah bosnya. sungguh anak buah yang berani.

“ok ...” ucap Agra santai.

“janji ...” Ara pun menyodorkan jari kelingkingnya.

“ok janji” Agra pun menautkan jari kelingkingnya di jari kelingking

Ara.

“berarti nggak marah lagi ya ...?” Agra kembali meyakinkan Ara dan

ara hanya membalas dengan senyuman dan menggangguk.

“yess yesss ..., kalau kitu mari kita rayakan, aku traktir kamu

makan siang”

“ok siapa takut”

Mereka pun akhirnya baikan kembali, sebenarnya yang paling mendapat

imbas jika mereka bertengkar adalah Rendi , patner sekaligus tangan kanan Agra.

 Selama seminggu ini Rendi

bekerja ekstre karena Agra dan Ara saling diem-dieman , dan kini penderitaan

rendi telah berakhir, tapi mungkin sementara sih.

****

Mereka sampai di sebuah restauran mewah. Agra juga mengajak Rendi. Mereka makan bertiga

"Kamu boleh pesan apa saja yang kamu suka hari ini ...." ucap Agra."Lo juga Rend..."

"Terimakasih pak ...." ucap Rendi. Tapi sedari tadi perhatian Rendi hanya tertuju pada Ara. Gadis itu sudah membuatnya jatuh cinta. tapi sayang dia sudah punya kekasih.

"Boleh aku pesan tiga menu sekaligus, pak?" tanya Ara pada Agra.

"Emang perut kecilmu itu mampu menampung tiga porsi sekaligus?"

"Jangan meremehkan saya ya pak ..." ucap Ara sambil membetulkan letak kaca matanya.

"Yah ...yah ...., aku percaya ..., si kecil yang rakus ...." ledek Agra. tapi Ara tak perduli. ia tetap memakan apa yang di inginkan.

***

Sekarang sudah jam delapan malam. Ara sudah keluar dari gedung bertingkat itu. Kali ini tidak ada yang menjemputnya.

Ara pun berjalan menuju ke jalan raya untuk menghentikan angkot. Tapi langkahnya terhenti saat sebuah mobil berhenti di depannya.

"Pak Rendi ...?"

"Ra ...., aku beri tumpangan." ucap Rendi.

"Nggak usah pak ...., Aku naik angkot saja."

"Ini bukan tawaran ..., tapi perintah ..."

"Tapi pak ...."

"Ayo masuk ...." Rendi pun membuka pintu mobil. Setelah berfikir keras akhirnya Ara menyerah. Ia pun masuk ke dalam mobil dan memakai seathbelt.

-

-

-

-

-

-

-

kaka reader jangan lupa kasih LIKE dan KOMENTARNYA ya kak, Author benar-benar berharap dukungannya

trus berikan sedikit VOTE nya ya .....

Terpopuler

Comments

midhaalexander💑

midhaalexander💑

baru x nie baca novel bosny takut di diemin sekertaris ny lucu..😂😂 biasanya sekertaris sll patuh N takut ma bos

2021-04-18

2

Ganta dicahya negri

Ganta dicahya negri

sebenarnya aku sudah baca Thor
tapi aku lupa
tapi sekarang sedikit-sedikit aku mulai ingat

karena aku penasaran
selalu ada notifikasi yang masuk di novel2 favorit ku
salah satunya karya author yg ini

jadi saking penasarannya biarlah aku mengulangi membacanya
maaf ya Thor 🙏🙏🙏🙏🙏🙏
bukan aku melupakan
tapi setiap cerita dalam novel
itu punya kesan dan pesan sendiri-sendiri
aku belajar banyak dari novel2 yg kubaca
mengambil hikmahnya
bukan hanya sekedar untuk hiburan

2021-04-01

2

wice Wice

wice Wice

seat belt

2021-03-20

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog (visual)
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 spesial visual
120 Episode 119
121 Episode 120
122 Episode 121
123 Episode 122
124 Episode 123
125 Episode 124
126 extra part 1
127 extra part 2
128 Pengumuman
129 extra part 3
130 ekstra part 4
131 Ekstra part 5
132 Extra part 6
133 Extra part 7
134 Extra part 8
135 Extra part 9
136 Pengumuman
137 Extra part 10
138 Extra part 11
139 Extra part 12
140 Bonschap 1
141 Bonschap 2
142 Bonschap 3
143 Bonschap 4
144 Bonschap 5
145 bonschap 6
146 Bonschap 7
147 Bonschap 8
148 Bonschap 9
149 Bonschap 10
150 Part 2 (1)
151 Part 2 (2)
152 Part 2(3)
153 Part 2(4)
154 Part 2(5)
155 Part 2(6)
156 part 2(7)
157 Part 2(8)
158 Part 2(9)
159 Part 2(10)
160 Part 2 (11)
161 Part 2(12)
162 Part 2(13)
163 Part 2(14)
164 Part 2 (15)
165 Part 2(16)
166 Part 2(17)
167 Part 2 (18)
168 Part 2 (19)
169 Part 2[20]
170 Part 2 (21)
171 Part 2 (22)
172 Part 2(23)
173 Part 2 (24)
174 Part 2 (25)
175 Part 2 (26)
176 Part 2 (27)
177 Part 2 (28)
178 Part 2 (29)
179 Part 2 (30)
180 Part 2 (31)
181 Part 2 (32)
182 Part 2 (33)
183 Part 2 (34)
184 Part 2 (35)
185 Part 2 (36)
186 Part 2 (37)
187 Part 2 (38)
188 Part 2 (39)
189 Part 2 (40)
190 Part 2 (41)
191 Part 2 (42)
192 Part 2 (43)
193 Part 2 (44)
194 Part 2 (45)
195 Part 2 (46)
196 Part 2 (47)
197 Part 2 (48)
198 Part 2 (49)
199 Part 2 (50)
200 Part 2 (51)
201 Part 2 (End)
202 pengumuman
203 pengumuman
204 Pengumuman ( secuel)
205 Prolog Sekuel Sagara & Sanaya
206 Berbeda ( Gara vs Naya)
207 Aril vs Gara
208 Anak ingusan
209 Guru privat
210 Anak Baru
211 Ariel
212 Terlambat
213 Gosip sekolah
214 Bukan aku yang salah
215 seragam yang hilang
216 Aditya Banu
217 anak ugal-ugalan
218 Kemarahan Oma
219 Selalu menuduhku
220 Sanaya ku
221 Dia begitu Berarti
222 Siapa pelakunya
223 Terimakasih
224 Bekal makan siang
225 Pulang bareng
226 Berantakan
227 Bunda Diah
228 Sosok Aditya
229 posesifnya Sagara
230 Peringatan
231 Jealous
232 Selalu salah
233 Kalah
234 Kalah ( Aditya)
235 Balap Liar
236 Tempat ternyaman
237 Bukan Aku
238 Kenapa kamu?
239 Beasiswa
240 Jadi mama?
241 Saya putrinya
242 Kencan
243 Karena masa lalu
244 Memilih menjauh
245 Untuk menjadi Dewasa
246 Tantangan baru
247 Rencana terselubung
248 Resmi jadi pacar
249 Persiapan makan malam
250 Makan malam
251 Perjodohan
252 Sosok lain
253 Terimakasih
254 Memulainya
255 Mama Abimanyu
256 Kenyataannya!!!
257 Jauhi dia
258 Dia kakakku
259 Dari segi oma
260 Kenapa Aditya?
261 Syarat dari oma
262 Hari pertama ujian
263 Liburan
264 Villa 1
265 Lembar yang indah
266 Semua ada masanya
267 Aku tahu apa istimewanya
268 Menjadi dewasa
269 Membuka lembaran baru
270 Author menyapa
271 pengumuman
Episodes

Updated 271 Episodes

1
Prolog (visual)
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
spesial visual
120
Episode 119
121
Episode 120
122
Episode 121
123
Episode 122
124
Episode 123
125
Episode 124
126
extra part 1
127
extra part 2
128
Pengumuman
129
extra part 3
130
ekstra part 4
131
Ekstra part 5
132
Extra part 6
133
Extra part 7
134
Extra part 8
135
Extra part 9
136
Pengumuman
137
Extra part 10
138
Extra part 11
139
Extra part 12
140
Bonschap 1
141
Bonschap 2
142
Bonschap 3
143
Bonschap 4
144
Bonschap 5
145
bonschap 6
146
Bonschap 7
147
Bonschap 8
148
Bonschap 9
149
Bonschap 10
150
Part 2 (1)
151
Part 2 (2)
152
Part 2(3)
153
Part 2(4)
154
Part 2(5)
155
Part 2(6)
156
part 2(7)
157
Part 2(8)
158
Part 2(9)
159
Part 2(10)
160
Part 2 (11)
161
Part 2(12)
162
Part 2(13)
163
Part 2(14)
164
Part 2 (15)
165
Part 2(16)
166
Part 2(17)
167
Part 2 (18)
168
Part 2 (19)
169
Part 2[20]
170
Part 2 (21)
171
Part 2 (22)
172
Part 2(23)
173
Part 2 (24)
174
Part 2 (25)
175
Part 2 (26)
176
Part 2 (27)
177
Part 2 (28)
178
Part 2 (29)
179
Part 2 (30)
180
Part 2 (31)
181
Part 2 (32)
182
Part 2 (33)
183
Part 2 (34)
184
Part 2 (35)
185
Part 2 (36)
186
Part 2 (37)
187
Part 2 (38)
188
Part 2 (39)
189
Part 2 (40)
190
Part 2 (41)
191
Part 2 (42)
192
Part 2 (43)
193
Part 2 (44)
194
Part 2 (45)
195
Part 2 (46)
196
Part 2 (47)
197
Part 2 (48)
198
Part 2 (49)
199
Part 2 (50)
200
Part 2 (51)
201
Part 2 (End)
202
pengumuman
203
pengumuman
204
Pengumuman ( secuel)
205
Prolog Sekuel Sagara & Sanaya
206
Berbeda ( Gara vs Naya)
207
Aril vs Gara
208
Anak ingusan
209
Guru privat
210
Anak Baru
211
Ariel
212
Terlambat
213
Gosip sekolah
214
Bukan aku yang salah
215
seragam yang hilang
216
Aditya Banu
217
anak ugal-ugalan
218
Kemarahan Oma
219
Selalu menuduhku
220
Sanaya ku
221
Dia begitu Berarti
222
Siapa pelakunya
223
Terimakasih
224
Bekal makan siang
225
Pulang bareng
226
Berantakan
227
Bunda Diah
228
Sosok Aditya
229
posesifnya Sagara
230
Peringatan
231
Jealous
232
Selalu salah
233
Kalah
234
Kalah ( Aditya)
235
Balap Liar
236
Tempat ternyaman
237
Bukan Aku
238
Kenapa kamu?
239
Beasiswa
240
Jadi mama?
241
Saya putrinya
242
Kencan
243
Karena masa lalu
244
Memilih menjauh
245
Untuk menjadi Dewasa
246
Tantangan baru
247
Rencana terselubung
248
Resmi jadi pacar
249
Persiapan makan malam
250
Makan malam
251
Perjodohan
252
Sosok lain
253
Terimakasih
254
Memulainya
255
Mama Abimanyu
256
Kenyataannya!!!
257
Jauhi dia
258
Dia kakakku
259
Dari segi oma
260
Kenapa Aditya?
261
Syarat dari oma
262
Hari pertama ujian
263
Liburan
264
Villa 1
265
Lembar yang indah
266
Semua ada masanya
267
Aku tahu apa istimewanya
268
Menjadi dewasa
269
Membuka lembaran baru
270
Author menyapa
271
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!