Karena sudah pasti akan terlambat, Agra akhirnya memilih datang ke acara pameran busana itu bersama Ara, mau bagaimana lagi Ara tak bisa menolak perintah bosnya, Ara juga sudah mendapat telfon dari Nadin kalau acaranya sudah
selesai.
Viona adalah seorang desainer sekaligus seorang model, jadi pakaian yang di kenakan pun tak
pernah asal-asalan.
Agra dan Ara yang baru saja memasuki gedung pameran segera di sambut oleh Viona.
“Hai sayang ...!” sapa Viona, gadis itu segera menghampiri kekasihnya memeluk dan mencium bibir Agra. Seakan dunia hanya milik berdua pokonya.
"Hai sayang, maaf ya aku terlambat!"
"Tidak pa pa! Ayo ...!" Ajaknya dengan bergelayut manja di tangan Agra.
Ara yang berada di samping Agra pun hanya bisa memutar bola matanya malas, merasa muak dengan pasangan yang ada di depannya itu. Tapi wajah kecewa muncul saat melihat gadis berkaca mata yang berada di samping kekasihnya.
“kamu datang sama Ara?” tanya Viona dengan nada yang tidak senang begitu menyadari keberadaan Ara di samping Agra.
Jadi sedari tadi aku nggak kelihatan ...., keterlaluan ....
Ara yang sedari tadi hanya melihat kemesraan mereka hanya bisa tersenyum garing sambil membetulkan letak kaca matanya yang sebenarnya tak bergeser
“Iya sayang ..., tadi ada pekerjaan sedikit, makanya aku ajak kesini, nggak papa kan sayang?” Agra memberi alasan supaya Viona tidak
mempermasalahkan keberadaan Ara.
Viona sebenarnya tak suka melihat kedekatan kekasihnya dengan sekretarisnya, tapi ia tak mau menunjukkannya pada kekasihnya itu.
"Nggak pa pa kok sayang ...! Tapi bukankan sebaiknya mengajak Rendi aja?" ucap Viona.
"Rendi?" Agra sedikit berpikir untuk memberikan alasan, "Ahhh, dia sebenarnya sedang ada pekerjaan di luar kota!"
"Tapi kan masih ada lagi, siapa sahabat kamu satunya?"
"Frans?"
"Iya!"
"Dia dokter sayang, sibuk dong sama pasien-pasien nya! Ara juga nggak akan ganggu kita sayang, jangan khawatir!"
Aku harus menjauhkan gadis cupu ini dari Agra ....
"Oh iya sayang ...., kalau gitu aku bisa pinjam dia dong sayang ....?" tanya Viona manja , dan Agra pun hanya mengangguk.
"Tentu ...!" ucap Agra sambil menatap Ara, memintanya untuk menyetujuinya pula. Ara yang menggelengkan kepalanya segera mendapat pelototan dari bosnya.
"Kamu ikut saya bentar ya ...!"ajak Viona pada Ara, Ara pun hanya bisa mengangguk. Ia tak bisa menolak lagi saat bosnya sudah memberi tatapan tajam.
"Kamu tunggu di sini dulu ya sayang, aku ke sana sama Ara bentar ...." ucap Viona, dan lagi-lagi Agra hanya menganggukkan kepalanya menyetujui ucapan kekasihnya itu.
Viona menari tangan Ara, mengajak Ara menjauh dari Agra, mereka menuju ke ruangan yang terdapat banyak baju yang sedang di gantung rapi dan siap untuk di pakai para model, banyak model yang sedang bersiap-siap dengan memilih baju yang cocok untuk mereka.
"Ara ...., karena kamu ikut, jadi bisa bantu saya dong!"
"Saya harus bantu apa nona?"
"Ruangan ini berantakan sekali, jadi kamu bisa kan menata beberapa pakaian ini?" tanya Viona sambil menunjuk beberapa pakaian yang tak beraturan.
"*M*emang aku siapa? aku bukan pembantunya" batin Ara
“Nggak papa mbak, silahkan ..” ucap Ara pasrah, mau gimana lagi sudah terlanjur basah, ya nyebur aja sekalian. Memang ia bisa apa.
"Ya udah aku tinggal ya ....., jangan kemana-mana, di sini aja ...!" ucap Viona seperti memberi peringatan.
Ara pun hanya bisa mengangguk dengan senyum yang dipaksakan, rasanya jika senyum itu harus bayar kayaknya Ara hari ini dapat bayaran paling banyak.
Ara begitu kesalnya, seharusnya di hari libur ini ia bisa bersantai di rumah bersama bantal dan kasur nya, tapi kini harus bergelut dengan baju-baju dan manekin.
Karena begitu kesal, ia menendang gantungan baju yang terbuat dari besi untuk meluapkan kekesalannya.
"A ...A... Aauhg ......, sakit ya ...." dengan reflek Ara mengangkat kakinya , Ara memegangi ujung jari kakinya yang ngilu.
"dasar ....., di hari libur aku harus bekerja, ini bukan pekerjaanku, aku sungguh sial" gerutu Ara sambil membereskan pekerjaannya.
"Mas kayaknya ada masalah deh ..." samar samar terdengar ada seseorang yang sedang berbicara serius, Ara yang sudah selesai dengan pekerjaannya terkancing untuk menguping pembicaraan mereka
"Ada apa?"
"Salah satu model kita kecelakaan, jadi nggak bisa datang, bagaimana ini?"
"kita harus segera cari penggantinya, acaranya sudah mau mulai"
"tapi bagaimana bisa kita mencarinya secepat ini"
gubrak
Tanpa sengaja Ara menyenggol manekin yang di jadikannya tempat sembunyi.
"Maaf mas ..., saya nggak sengaja ....!" ucap Ara gugup karena ketahuan menguping.
"Mbak ini siapa?" tanya salah satu dari mereka.
He he he ....
Ara hanya bisa tersenyum garing, "Saya sekertaris kekasihnya nona Viona" ucap Ara sambil tersenyum nyengir.
"Bagaimana kalau dia saja?" tanya salah satu dari mereka meminta persetujuan.
"Maksud dia?" tanya pria melambai itu pada rekannya.
"Kita jadikan dia model dadakan kita hari ini, kalau di dandani kayaknya dia cantik!" ucap rekannya sambil menjunjuk Ara.
Ara yang merasa berada dalam posisi yang tidak menguntungkan segera bersiap siap ambil langkah seribu.
"Maaf saya permisi ....., saya buru-buru!" ucap Ara, Ara berbalik badan hendak berlari, tapi terlambat, kerah baju belakangnya sudah lebih dulu di tarik oleh sebuah tangan.
"Lepaskan ...., tolong ... , lepaskan ya ...!" ucap Ara memohon.
"Karena mbak sudah menguping jadi sekalian kami minta bantuan, mbak Viona pasti juga akan setuju!" ucap pria melambai itu.
"Tapi saya mas yang nggak setuju!"
"Enak saja saya di panggil mas, panggil Miss!"
"Iya Miss, saya nggak bisa jadi model ...!" rengek Ara, ia masih kekeh dengan pendiriannya.
"Gampang cantik ...., nanti kamu cuma tinggal berjalan saja di atas sana, melenggak-lenggok di atas sana ...., yang penting Pe De!"
"Tapi mas, maksudku mbak ...., ah ... bagaimana ya, mbak setengah mas masalahnya saya nggak Pe De ...." ucap Ara memelas.
"Ayolah sekali ini saja, kamu nggak mau kan sampai mbak Viona malu ...., ayolah ikut kami ...!"
Walaupun melambai tapi ternyata tenaganya besar juga. Ara menghela nafasnya panjang, ia pun hanya bisa pasrah, ia akhirnya nurut sama dua orang aneh yang gayanya melambay itu.
"Pakai ini ...!" ucap pria melambai itu sambil menyerahkan gaun berwarna hitam.
"Tapi ini terlalu terbuka!" ucap Ara.
"Nggak pa pa ...., ini trend masa kini, gaun pesta ya harus seperti ini kan ...!"
Pria itu mendorong tubuh Ara untuk masuk ke ruang ganti, Ara mau tak mau segera memakai gaun itu, sebenarnya Ara begitu tidak nyaman karena bagian dadanya terlalu terbuka.
"Nah gitu kan cantik ...!" ucap pria melambai itu, ia segera menarik tangan Ara untuk duduk di depan meja rias.
Setelah selesai di make over, tiba giliran Ara untuk naik ke atas panggung.
"Mbak,, mas, bagaimana ini, aku nggak bisa!" rengek Ara agar tidak memakainya. Tapi pria yang ingin di panggil Miss itu malah mendorongnya hingga ke panggung dan kembali menutup tirai ya.
Walau pun dengan terpaksa, akhirnya Ara hanya bisa menurut saja, Ara keluar dengan di sambut tepuk tangan, semua mata tertuju padanya begitu juga dengan Agra.
Ara bingung harus melakukan apa sekarang, ia terlanjur masuk.
Tersenyum Ara, tersenyum ...., ucap Ara dalam hati. Setelah berhasil tersenyum, ia pun mulai berjalan di atas catwalk.
Hal yang tidak di duga di tunjukkan oleh Agra, ia sangat terkejut dengan penampilan Ara saat ini, memang begitu terbuka.
"*A*pa yang dia lakukan? mana kaca matanya , ..." gumam Agra, matanya tak melepaskan dari melihat Ara, Agra terlihat begitu kesal melihat penampilan Ara. membuat wanita di sampingnya merasa kesal.
"Itu baju desain ku yang dipakai oleh sekertarismu itu ...!" ucap Viona iri, karena merasa Ara lebih terlihat anggun mengenakannya.
"Itu terlalu terbuka ...!" ucap Agra pelan tapi masih bisa di dengar oleh Viona.
Ara melenggak-lenggok di atas catwalk, ia seperti menyihir para tamu. Ara begitu berbeda.
Tidak bisa di biarkan ...., Agra tiba-tiba melepaskan tangan Viona dan berjalan naik ke atas catwalk, menghampiri Ara membuat Ara terdiam.
Apa yang bos lakukan ....?
Agra melepaskan jasnya dan memakaikan di pundak Ara menutupi tubuh bagian atas Ara yang terbuka. Ara begitu terkejut hingga ia mendongakkan kepalanya menatap Agra.
"Segera turun, atau aku akan menyeretmu pulang saat ini juga!" bisik Agra.
Bukannya mendapat cibiran hal itu malah mendapat tepuk tangan dari para tamu yang hadir.
Viona menahan kesal di bawah gara-gara ulah Agra itu. Bahkan Agra dan Ara malah terlihat seperti sepasang kekasih di atas sana, Viona hanya bisa ikut bertepuk tangan walaupun hatinya sedang terbakar cemburu.
Ara pun segera berbalik dan pergi ke balik panggung sedangkan Agra kembali turun menghampiri Viona.
"Kamu apa-apaan sih sayang? Kesannya kamu kayak kekasihnya Ara aja!"
"Ara yang bawa ke sini aku sayang, jadi aku ya g bertanggung jawab! Aku tahu berasal dari keluarga seperti apa Ara ini! Sudahlah sayang nggak usah di besar-besarin!"
"Baiklah, tapi beneran kan kalian nggak ada apa-apa?"
"Kamu nggak percaya sama aku?"
"Percaya!"
...🍂🍂🍂...
Ara yang sudah di belakang panggung pun segera melepas pakaiannya dan mengganti dengan kebaya yang ia kenakan tadi.
Setelah selesai mengganti baju, Ara pun segera mencari keberadaan bosnya. Tapi ia melihat bosnya itu masih sibuk dengan pacarnya dan para wartawan, Ara pun mengurungkan niatnya, tapi terlambat Agra sudah melihatnya, walau tak segera menghampiri Ara, tapi Agra mengawasi setiap apa yang di lakukan Ara.
Ara hanya bisa berkeliling sendiri di acara pameran membosankan menurutnya itu, sedangkan Agra dan Viona sedang sibuk berfoto dan menjawab pertanyaan para wartawan, walaupun matanya tetap tertuju pada Ara.
"Ya udah sayang ...., aku harus pulang dulu, Ara sudah menungguku ...!" ucap Agra, ia pamit pada Viona.
"Tapi aku gimana? Acaranya belum selesai ....!" ucap Viona dengan nada manjanya.
"Nanti aku jemput lagi setelah mengantar Ara ...!"
"Baiklah ...., tapi jangan lama ...!"
Agra pun mencium kening Viona sebelum meninggalkan kekasihnya itu.
Agra segera membawa Ara masuk ke dalam mobil, terjadi keheningan di sana
Mereka lebih suka dengan pikirannya masing-masing, hingga tanpa terasa sudah sampai di depan rumah Ara.
Saat Ara akan membuka pintu, Agra segera menahan tangan Ara
"Ada apa lagi pak ....?" tanya Ara kesal , karena badannya sudah merasa begitu capek.
"Itu tadi tidak bagus ...!" ucap Agra ragu
"Apanya?" Ara gagal mencerna ucapan Agra.
"Pakaian itu..., itu terlalu terbuka, jangan mau pakai seperti itu lagi ....!"
"Hah ....., lagian pak siapa juga mau pakai seperti itu, aneh aneh aja bapak ini, ini aku kembalikan jasnya, ngomong-ngomong terimakasih ya pak!"
Ara hanya menggelengkan kepala dan segera keluar dari mobil, hanya lima meter berjalan, Ara sudah masuk ke dalam rumah
"Argh .....!" Agra memukul stir keras, mengutuki kebodohannya sendiri.
"Apa sih yang gue pikirin, bisa bisa nya gue nglakuin itu sama Ara pakek ngomong kayak gitu lagi!"
...🍂🍂🍂...
Di ruang kerja seorang nyonya besar, sekretarisnya sedang berdiri di samping meja kerjanya sambil menunjukkan beberapa foto.
Nyonya besar itu sedang memperhatikan satu per satu foto yang di tunjukkan hingga akhirnya matanya terfokus pada foto yang terakhir.
"Ini sepertinya bukan wanita itu? Dia siapa?" tanyanya pada sekretarisnya.
"Itu adalah sekretaris tuan muda, nyonya!"
"Cari tahu bagaimana foto ini bisa di ambil!"
"Baik nyonya, kalau begitu saya permisi!"
"Iya silahkan!"
Belum juga mencapai pintu langkah sekretarisnya, nyonya itu kembali memanggil.
"Tunggu!"
Pria dengan tubuh tegap itu pun segera berhenti dan berbalik, ada sedikit uban yang menghiasi kepalanya mengadakan usianya tidak muda lagi.
"Iya nyonya!"
"Minta Rendi untuk mengawasinya dengan lebih ketat, sepertinya gadis model itu tidak baik!"
"Baik nyonya!"
...Aku bukan siapa-siapa di hati dan hidupmu, tapi sepertinya kau sengaja menarikku untuk masuk ke dalamnya tanpa aku sadari hingga aku sulit untuk terlepas lagi...
Bersambung
Jangan lupa untuk memberikan Like dan komentar nya ya kasih vote juga yang banyak hadiahnya juga ya biar tambah semangat
Follow akun Ig aku ya
IG @ tri.ani5249
...Happy reading 🥰🥰🥰...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 271 Episodes
Comments
Annisa Ratna
Penulisannya detail. Penggambaran situasi, perasaan tokohnya begitu detail..
Saya suka...😍😍😍
2022-02-14
0
Annisa Ratna
ngakak...🤣🤣🤣🤣
2022-02-14
0
Debbie Teguh
ara keren bgt
2021-06-24
0