Cinta Itu Indah

Cinta Itu Indah

Putus asa jangan ?

Termenung. Saat ini yang sedang dilakukan oleh seorang gadis yang masih betah dengan jilbabnya, padahal suasana hatinya sudah tak karuan, setelah melihat layar laptop. Meskipun cuaca siang ini panas sekali, gadis ini tak mau membuka jilbabnya, dia sudah terbiasa memakainya. Sejak dari kecil, ibunya selalu mengajarkannya untuk selalu memakai jilbab jikalau ia keluar rumah. Pendidikan agama Islam yang baik sudah sejak kecil diterapkan dalam keluarganya. Entah apa yang harus ia lakukan saat ini, perasaannya sangat sedih, kecewa dan merasa putus asa. Setetes air mata pun turun membasahi pipinya. Meskipun sempat beberapa kali ia menahan untuk tidak keluar air mata, tetapi percuma saja karena air mata itu sudah membanjiri kedua pipinya yang chubby, kulit putih, bersih. Tidak heran, dia sangat cantik sekali meskipun ketika sedih.

...****************...

"Sayang, buka pintunya ya. Ibu mau masuk. tolong buka pintunya ya, jangan dikunci terus. Kamu kenapa sih dari tadi siang dikamar terus?"tanya Bu Mela. Ibu kandungnya yang sangat menyayanginya. Dia memang anak bungsu, jadi nggak heran dia menjadi anak kesayangan ibunya.

Zahra menutup matanya perlahan, sambil mengusap air matanya. Padahal sudah tidak bisa disembunyikan lagi, kalau mata Zahra memang sedikit bengkak setelah menangis tadi. Ia pun langsung membuka pintunya.

"iya Bu? aku tidak apa-apa kok." ucap Zahra sambil tersenyum dibalik daun pintu kamarnya. Ibunya langsung menyelonong masuk kamarnya.

"Kamu gak bisa bohong sayang. Mata kamu bengkak. Kenapa? kamu habis nangis ya?" tanya sang ibu sambil memegang kedua pipi Zahra yang chubby itu.

"hehe. Biasa Bu lagi nonton drama Korea." ucap Zahra sambil tersenyum. Ia hanya bisa berbohong untuk menutupi kesedihannya. Padahal bukan karena ia sedang menonton drama Korea, tetapi karena setelah melihat pengumuman mengenai dirinya yang tidak lolos seleksi beasiswa perguruan tinggi. Kuliah dengan beasiswa adalah impiannya. Zahra bisa saja berkuliah tanpa beasiswa, tapi bukan Zahra namanya yang tidak memikirkan ibunya. Ia sangat menyayangi ibunya, jadi Zahra juga menginginkan kuliah dengan beasiswa supaya meringankan beban ibunya.

Single parent, kini itu adalah status ibu Mela. Sudah belasan tahun Zahra ditinggal ayahnya. Ayah Zahra meninggal ketika ia masih TK. Tidak terbayang bagaimana sedihnya saat itu, ketika masih kecil ayahnya sudah meninggal dunia. Kini Zahra tinggal bersama ibunya, dan kakaknya yang sudah menikah dan baru-baru ini sudah dikaruniai seorang anak laki-laki. Zahra memang terlahir dari keluarga sederhana, tidak kaya dan tidak miskin. Mereka mempunyai sebuah toko sembako peninggalan almarhum ayahnya yang alhamdulillah sekarang masih berjalan.

"oh nonton drama apa nih? kok ibu nggak diajak sih?biasanya kan kamu suka ngajakin ibu nonton drakor."ucap Bu Mela semangat. Ia memang ibu-ibu gaul yang suka nimbrung nonton drama Korea. Namun Zahra langsung menutup laptopnya. Ia tak ingin ibunya itu mengetahuinya.

"ibukan udah punya cucu, jadi sibuk urusin dek ziyad kan. Aku gak mau gangguin ibulah. hehe" ucap Zahra dengan senyuman manisnya seperti gula.

"hmm, ya Sudah kalo kamu lapar jangan lupa makan ya. Ibu sudah selesai masak SOP ayam kesukaaan kamu. " ucap sang ibu.

"iya makasih Bu."

...****************...

Derap langkah kaki Bu Mela meninggalkan Zahra, membuat Zahra sedih dengan menatap punggungnya. Ia sedih karena tidak bisa memberikan apa-apa kepada ibunya. Sebelumnya memang Zahra sudah sangat yakin sekali dia akan mendapatkan beasiswa itu. Namun, apa daya ternyata untuk lolos tahap seleksi terakhir ini sangat sulit sekali. Hanya orang-orang yang beruntung aja yang bisa mendapatkannya.

Zahra pun kembali terduduk dan memikirkan usaha apalagi agar ia dapat lolos seleksi perguruan tinggi.

"pusing banget" ucap Zahra sambil mengusap wajahnya, tampak seperti memikirkan sesuatu.

"lebih baik aku sholat dulu." lanjut Zahra bermonolog. Ia pun mengambil air wudhu untuk shalat asar.

Namun setelah selesai melaksanakan shalat asar, ada beberapa panggilan tak terjawab dari Rizky, kakaknya Zahra.

Bersambung....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!