Ketagihan

"Baru pulang kak?" Sapa riska ketika dimas baru datang.

"Iya dek, Kamu juga tumben pulang cepat?" Heran dimas.

Riska memang jarang pulang cepat seperti ini, Karena ia sering lembur. Tidak lain dan tidak bukan, Riska lembur karena ingin bertemu dengan ceo nya.

"Kerjaan udah beres semua kak, Nih minum dulu." Riska menyodor kan cangkir teh.

"Baik banget adek kakak." Puji dimas duduk di sofa.

Segera dimas meminum teh yang riska berikan, Ia menatap sekeliling rumah yang tampak sepi.

"Pada kemana orang orang?" Tanya dimas.

"Ayah sama ibu lagi belanja kesuper market, Kalau istri kakak yang di kamar." Jawab riska.

"Sarah itu juga kakak mu ris." Tegur dimas.

"Riska kesel iih sama sarah! Karena dia ibu jadi kurang perhatian sama aku." Rutuk riska.

"Ya wajar dong ibu perhatian sama dia, Memang sarah anak yang rajin." Dimas membela istri nya.

Namun dimas mulai merasakan sesuatu yang aneh dari tubuh nya, Apa lagi saat melihat sela keluar kamar hanya menggunakan daster tipis.

"Kakak kenapa?" Tanya riska menatap dimas yang berkeringat.

"Enggak! Kakak mau masuk kamar dulu." Pamit dimas langsung berdiri.

Tapi saat akan mencapai kamar nya, Dimas oyong dan sela segera menangkap tubuh dimas. Karena tubuh dimas yang kekar, Tentu saja sela sedikit kesusahan.

Praang.

Vas bunga jatuh karena tidak sengaja tersenggol, Sarah keluar dari kamar karena mendengar keributan.

"Ada apa ini?" Tanya sarah melihat suami nya dalam pelukan sela.

"Kayak nya dimas lagi enggak enak badan." Jawab sela menyeka keringat dimas.

"Ya sudah ayo masuk kamar." Ajak sarah ingin mengambil dimas.

"Enggak bisa gitu dong sarah! Aku juga istri nya dimas, Malam ini dia harus tidur sama aku." Sela menepis tangan sarah.

"Tapi kan mas dimas nya lagi sakit mbak sela, Biar aku yang merawat nya." Kekeh sarah.

"Udah awas!"

Sela mendorong sarah karena ia akan masuk kamar nya, Pintu kamar langsung tertutup rapat.

"Kasihan deh lo." Ejek riska.

Terdiam sarah di depan pintu kamar sela, Air mata nya meluncur bebas. Cemburu membakar dada nya ketika membayang kan jika dimas dan sela akan melakukan adegan ranjang.

"Pasti tidak akan malam ini, Lagi pula mas dimas lagi enggak enak badan." Batin sarah menghibur diri.

Sarah masuk kedalam kamar nya dan duduk menatap jendela, Air hujan mulai turun bersamaan dengan air mata sarah.

Sedang kan di kamar sela, Dimas yang dalam pengaruh obat kini mulai menciumi sela dengan ganas.

Pakaian mereka sudah berjatuhan di lantai, Sepasang anak manusia tengah memacu untuk mencapai nirwana.

Brak, Brak.

Suara ranjang yang beradu dengan tembok membuat hati sarah hancur berantakan, Karena ia tahu apa yang telah terjadi di kamar sebelah. Suara des4han sela pun memenuhi telinga nya.

*****

Pukul delapan pagi.

Sarah menyapu halaman yang kotor oleh daun mangga yang berjatuhan karena hujan tadi malam, Tidak ada rasa semangat dalam diri wanita ini.

"Yang bersih sarah." Teriak tetangga yang lewat.

Wanita ini hanya tersenyum samar menanggapi candaan itu, Karena telinga sarah masih di penuhi suara yang membuat hati nya remuk.

"Ini baru permulaan." Batin sarah.

Bu nina yang baru pulang beli sayur menghampiri menantu nya, Ia tidak tahu apa yang telah terjadi.

"Ibu beli ikan nila nih, Kamu masakan krutup ya nak." Pinta bu nina.

"Iya bu." Angguk sarah mengambil kantong belanja dan masuk kedalam rumah.

Saat ingin kedapur, Ia melihat sela yang baru keluar dari kamar. Penampilan nya masih acak acakan.

"Pagi bu." Sapa sela tersenyum sumringah memamer kan hasil karya dimas di leher nya.

"Kenapa kau tidak punya malu sela?!" Sentak bu nina.

"Ada apa bu?" Tanya sela pura pura tidak tahu.

"Jangan berlagak bodoh! Benahi baju mu jika keluar dari kamar." Ketus bu nina bergegas pergi.

Sela mendekati sarah yang terdiam menatap kiss mark di leher madu nya, Lagi dan lagi air mata nya tidak bisa di bendung.

"Kenapa kau menangis? Kau tidak terima jika dimas menghabis kan malam bersama ku, Ooh rasa nya aku bahagia sekali." Ujar sela tersenyum puas.

"Bisa kah kau tidak menunjukan nya padaku." Pinta sarah.

"Kenapa aku harus menyembunyikan kan, Kau iri?! Maka kau akan bertambah iri saat aku sudah hamil nanti." Ujar sela berkelebat pergi.

*****

Malam hari sarah masih saja termenung sendirian, Karena meski tadi dimas tidak masuk kantor. Pria itu tidak menemui nya, Bisa di dengar jika dimas dan sela bergurau di dalam kamar.

Ceklek.

Pintu kamar sarah terbuka dan dimas masuk kedalam, Sedikit ragu pria ini duduk di ranjang mereka.

"Maaf kan mas sarah." Pinta dimas menunduk.

"Maaf untuk apa?! Dia juga istri mu kok." Jawab sarah menutupi luka hati nya.

"Kamu tidak marah sama mas?" Tanya dimas mendekati istri nya.

Sarah menatap mata dimas yang juga sedang menatap nya, Namun sarah merasakan ada yang beda dari tatapan suami nya. Semua rasa nya sudah berubah, Bahkan hanya dalam waktu satu malam saja.

"Aku marah mas! Tapi aku marah bukan padamu, Aku marah pada takdir hidup ku yang sangat sial ini." Jawab sarah.

"Kita jalani semua nya ya sayang, Mas yakin semua nya akan baik baik saja." Ucap dimas.

"Mas yakin semua nya akan baik baik saja?!" Tanya sarah.

"Iya sayang, Mas mohon kamu bersabar ya." Pinta dimas.

"Apa mas akan mencerai kan sela jika kalian sudah punya anak?" Tanya sarah membuat dimas gelagapan.

"Kita lihat kedepan nya ya sayang." Ujar dimas bimbang.

"Kamu pun sudah berat pada nya mas, Ini baru saja semalam! Entah apa yang akan terjadi nanti." Batin sarah takut kehilangan suami nya.

Tengah malam dimas menyelinap keluar saat memastikan sarah sudah benar benar tidur, Baru saja ia mendapat kan foto dari sela. Dimas di mabuk oleh permainan ranjang sela yang sangat liar, Jiwa nya sebagai lelaki tidak bisa menolak.

"Masuk sayang." Ajak sela menarik tangan dimas.

Tanpa basa basi lagi, Dimas menyosor bibir sela yang sengaja menggoda nya. Tangan dimas pun sudah menelusuri lembah lembab di bawah sana.

Adu gabrut pun kembali terjadi, Dimas tidak lagi memikir kan perasaan istri tua nya yang ia tinggal di kamar sebelah. Dimas buta oleh nafsu yang menguasi.

"Bagai mana rasa nya sayang?" Tanya sela berbisik di telinga dimas.

"Kau luar biasa." Puji dimas terengah engah usai percintaan panas mereka.

"Kamu mau kemana?!" Tanya sela saat meliha dimas bangkit.

"Aku harus kembali kekamar sarah, Malam ini kan harus nya aku bersama dia." Jawab dimas.

"Masa udah enak aku di tinggal." Rajuk sela cemberut.

"Besok kita sama sama lagi ya, Kamu siap siap saja." Ujar dimas mencium pipi sela.

Dimas masuk kembali kekamar sarah, Tampan sarah telah merubah posisi menghadap dinding.

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

sakit sekali hati Sarah.. pergi saja Sarah

2023-08-03

0

Dewa Rana

Dewa Rana

tehnya dicampur obat ya

2023-04-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!