Jangan Cintai Aku Lagi

Jangan Cintai Aku Lagi

Mandul

Sarah diam di dalam kamar sambil menangis pilu, Dokter sudah memvonis nya jika ia tidak akan bisa punya keturunan. Sang suami pun tak kalah kecewa nya, Hingga saat ini dimas pergi entah kemana.

Tiga tahun usia pernikahan mereka, Sarah memang sudah lama menunggu kehadiran si buah hati. Apa lagi ibu nya dimas sudah tidak sabar ingin menimang cucu.

"Aku tidak akan bisa merasakan hamil seperti wanita lain." Lirih sarah menyeka air mata.

Ceklek.

Ibu nina masuk menghampiri menantu nya yang menangis, Ia duduk di samping sarah. Bu nina juga ikut sedih melihat menantu nya yang sangat kacau.

"Sudah lah sarah, Mau bagai mana lagi kita." Ujar bu nina.

"Sarah tidak akan bisa memberi ibu cucu." Sahut sarah.

"Ini juga kan baru tiga tahun nak, Siapa tahu ada keajaiban tuhan." Rayu bu nina.

"Tidak akan terjadi hal itu bu, Ibu jangan berharap yang tidak pasti." Jawab sarah.

Meski bu nina sangat ingin punya cucu, Tapi ia juga tidak bisa mencela menantu nya yang di vonis mandul. Karena bu nina sangat menyayangi sarah seperti putri nya sendiri.

"Berdoa kepada allah, Semoga nanti ada jalan keluar nya." Nasihat bu nina merangkul sarah.

"Mas dimas pasti sangat kecewa." Lirih sarah dalam pelukan mertua nya.

"Ya mau bagai mana lagi, Biar pun kecewa tapi ini sudah takdir nya." Jawab bu nina.

Di sudut lain hati sarah ia merasa takut jika suami nya akan mencerai kan dia, Sarah sangat mencintai suami nya. Di tambah ia adalah yatim piatu.

"Bagai mana jika mas dimas akan mencerai kan sarah bu?" Tanya sarah gelisah.

"Hussh! Tidak baik ngomong begitu." Sergah bu nina.

"Tapi itu bisa saja terjadi, Karena mas dimas sangat ingin punya anak." Ujar sarah.

"Ibu yakin dimas akan mempertahan kan rumah tangga kalian nak! Karena dimas sangat mencintai mu." Sahut bu nina.

Sarah terdiam, Benar kah cinta suami nya akan tetap bertahan. Setelah tahu jika ia tidak bisa punya anak, Atau dimas akan mencerai kan dia.

"Sudah jangan nangis terus, Ayo kita masak. Sebentar lagi ayah mu pulang." Ajak bu nina menarik sarah.

Keluarga ini cukup sederhana, Pak wawan hanya pegawai bank dan dimas juga bekerja di bank. Rumah yang asri hanya di huni oleh lima orang bersama adik perempuan dimas yang bekerja di kantor besar milik keluarga ternama.

"Masak ayam opor saja sarah." Ucap bu nina mencuci ayam.

"Iya bu." Angguk sarah mengambil bumbu yang akan di giling.

Bu nina memperhatikan sarah yang terlihat sangat lesu, Usia nya yang baru dua puluh satu tahun membuat sarah terkadang tidak bisa bersikap dewasa.

Sarah menikah dengan dimas ketika berusia sembilan belas tahun, Bahkan adik dimas lebih tua empat tahun dari sarah.

"Sudah jangan di pikir kan." Bu nina menepuk pundak sarah.

"Sarah takut bu." Jawab sarah gemetar.

"Apa yang membuat mu takut nak? Jika dimas memang sangat mencintai mu, Maka dia tidak akan meninggal kan mu." Ujar bu nina.

"Tapi cinta nya mas dimas bisa saja pudar bu." Ucap sarah.

Terdiam ibu nya dimas mendengar ucapan sarah, Bisa saja itu terjadi. Karena cinta bukan lah hal yang abadi. Ia bisa saja pudar di makan waktu.

...****************...

Dimas duduk di bangku taman sambil menatap anak anak yang lari kejar kejaran, Dalam hati ia sangat mengingin kan nya.

Usia dimas yang akan mencapai tiga puluh satu itu sudah cukup matang untuk menjadi ayah, Ingin sekali ia mengelus perut istri nya yang membuncit.

"Dimas!"

Sela berlari menghampiri dimas yang duduk sambil merokok, Ia duduk di samping dimas sambil membawa roti.

"Ngapain kamu di sini?" Tanya sela menatap pria tampan ini.

"Lagi mumet." Jawab dimas sekena nya.

"Mumet kenapa? Cerita dong sama aku." Desak sela.

Sela adalah teman dimas sejak SMA, Mereka selalu bersama hingga kini pun bersama sama bekerja di bank. Sela sangat mencintai dimas sejak dulu, Tapi dimas tidak pernah melirik nya.

"Mau tahu saja kau itu." Ketus dimas.

"Siapa tahu aku bisa kasih solusi." Ujar sela.

"Aku tidak tahu harus bagai mana saat ini." Keluh dimas menatap jauh.

"Memang nya kenapa?" Tanya sela sangat penasaran.

"Sarah tidak bisa memberi ku keturunan, Tadi kami dari dokter." Ujar dimas.

Seringai keluar dari bibir sela, Seolah mendapat angin segar untuk bisa masuk kedalam peluang ini.

"Aduhh kasihan banget sih kamu dim, Kok bisa ya sarah gak bisa kasih kamu anak." Ujar sela mengelus pundak dimas.

"Aku kecewa sekali rasa nya, Padahal aku sangat ingin menimang anak ku." Jawab dimas mengusap wajah nya.

"Lagian sarah kok nasib nya sial banget, Udah tidak punya orang tua, Sekarang malah enggak bisa kasih anak." Cetus sela.

Dimas melirik kearah sela, Melihat lirikan dimas. Sela menutup mulut sambil nyengir menutupi kecanggungan.

"Jadi kamu mau bagaimana sekarang?" Tanya sela.

"Aku tidak tahu la." Jawab dimas.

Sela merapat kan duduk nya mendekati dimas, Perlahan ia mengusap usap pundak dimas.

"Kamu bisa mencerai kan dia dim, Masih banyak wanita yang bisa ngasih kamu anak. Lagi pula kamu kan kerjaan nya udah bagus, Masa tidak punya anak." Ujar sela hati hati.

"Tidak mungkin la, Aku sangat mencintai sarah." Sambar dimas.

Merah padam wajah sela karena menahan kesal, Ia benci karena dimas masih saja mencintai istri nya.

"Sia sia aja dong kamu punya uang banyak tapi enggak punya anak." Ejek sela.

"Bisakah kau diam! Aku lagi pusing sekarang." Sentak dimas.

"Kok kamu marah sih, Kan aku bicara sesuai fakta." Balas sela.

"Udah diam lah, Aku pusing." Ketus dimas meninggal kan sela.

Tangan sela terkepal karena emosi, Ia sudah lama berusaha menunjukan cinta kepada pria itu. Tapi dimas tidak pernah menanggapi nya.

"Kau akan menjadi milik ku dimas." Ujar sela penuh tekad.

"Tidak masalah kau tidak mau menceraikan istri sampah mu itu, Aku bersedia menjadi istri muda mu." Seringai sela.

Langkah yang sexy dan menggoda, Sela menuju kembali ke bank tempat nya bekerja. Dalam hati ia mengatur srategi untuk mendapat kan dimas susanto.

*****

Perusahaan de lamozada.

Riska susanto sedang sibuk mengurus berkas yang menjadi tanggung jawab nya, Sesekali ia melirik ruangan ceo. Bisa melihat ceo nya saja sudah membuat hati riska berbunga bunga.

"Ris, Aku duluan." Pamit rekan nya.

"Iya, Aku sebentar lagi pulang juga kok." Jawab riska melambai kan tangan.

Tak lama setelah rekan nya pulang, Ruangan ceo terbuka. Muncul lah pemuda tampan namun sangat dingin melangkah keluar. Langkah nya penuh wibawa meninggal kan kantor.

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

sela perempuan genit..kasian Sarah

2023-08-03

0

Retno Elisabeth

Retno Elisabeth

mampir thor

2023-03-27

0

Aliyah Rengat

Aliyah Rengat

Thor cerita Sagara ada tak

2023-01-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!