TAKDIR 2

TAKDIR 2

RESEPSI PERNIKAHAN

Suasana sangat meriah meskipun acara resepsi itu hanya dihadiri tidak lebih dari seratus undangan.

Sesuai dengan permintaan kedua mempelai pengantin, mereka memang sengaja tidak mengundang banyak orang. Hanya ada beberapa kolega bisnis, teman-teman sesama dokter, dan juga beberapa teman sosialita Mama Iren.

Devan dan Renata tersenyum bahagia. Apalagi, saat mereka melihat kedatangan Aldrian yang menggandeng kekasihnya.

Bahagia bercampur malu karena mereka sebenarnya memang sengaja tidak mengundang Aldrian. Renata melarang Aldrian hadir karena dia takut orang yang tidak ingin ditemuinya pun ikut hadir di acara pernikahannya.

Renata belum siap bertemu dengan orang itu. Begitupun dengan Devan yang tidak ingin Renata bertemu dengannya. Entah kenapa, seperti ada ketakutan yang dirasakan oleh sepasang pengantin itu seandainya pria itu datang.

"Aku ingin menikahi Vanya bulan depan, karena itu aku datang ke pernikahanmu walaupun tidak diundang." Aldrian mencibir ke arah sepasang pengantin itu.

Devan dan Renata tersenyum lebar menangapi sindiran Aldrian.

"Aku tidak menyangka kalau akhirnya kamu menikah juga." Devan menepuk bahu Aldrian.

Pria penyuka kebebasan yang sudah bertahun-tahun tinggal serumah dengan kekasihnya tanpa pernikahan.

"Kalau tidak ada Aldrian junior yang nyasar masuk ke rahimnya juga dia nggak bakalan mau nikah sama aku." Aldrian menatap ke arah Vanya yang terlihat merona mendengar ucapannya. Namun, detik berikutnya pria itu meringis saat jari sang kekasih dengan gemas mendarat di pinggangnya.

Devan dan Renata tertawa melihat Aldrian meringis kesakitan. Renata menggeleng pelan melihat tingkah Aldrian. Sahabat baik yang telah menganggapnya sebagai adik itu memang terkadang sangat menyebalkan.

"Apa kamu benar-benar tidak mengundangnya?" Aldrian menatap ke arah Devan dan Renata.

Aldrian tahu, Renata mungkin keberatan bertemu dengan Bima, tetapi, Devan? Memangnya dia tidak ingin bertemu dengan Bima dan berterima kasih pada lelaki itu karena dulu telah memberinya kesempatan untuk bersama Renata?

Kepergian Renata keluar negeri memang atas keinginan wanita itu. Akan tetapi, saat itu Bima juga dengan berbesar hati memilih menyerahkan Renata pada Devan, harusnya Devan berterima kasih bukan?

"Aku–aku tidak ingin Renata bertemu dengan Bima," ucap Devan dengan jujur membuat Aldrian terkejut.

"Tapi kenapa, Dev?" Aldrian menatap Devan yang terlihat menghela napas panjang.

"Maafkan aku. Aku hanya tidak ingin Renata bertemu dengannya."

"Iya, aku tahu. Tapi kenapa? Jangan bilang kamu tidak mempercayai Renata, terus kamu jadikan itu sebagai alasan untuk tidak mengundang Bima." Aldrian menatap dengan penuh selidik.

Menurut Aldrian, biar bagaimanapun, Bima adalah sahabat Devan. Apalagi, mereka bertiga pernah benar-benar dekat. Begitupun dengan Renata. Wanita itu adalah mantan istri Bima. Jadi, seharusnya mereka mengundang Bima bukan? Toh! Mereka saat ini sudah sama-sama punya pasangan.

"Sebenarnya bukan salah Devan. Aku yang salah karena aku memang belum siap bertemu dengannya. Aku–"

"Sudah, Sayang, tidak perlu dilanjutkan. Sebaiknya kita fokus dengan acara kita saja," potong Devan.

Ini adalah hari bahagianya dengan Renata. Ia tidak mau, di hari bahagia mereka, wanita yang sangat dicintainya itu merasa tertekan.

Melihat interaksi mempelai pengantin, Aldrian hanya bisa bernapas panjang. Merasa tidak enak karena dirinya terkesan memaksa Devan dan Renata.

"Maafkan aku. Seharusnya aku tidak perlu ikut campur. Ini adalah hari acara kalian, hari bahagia kalian. Semoga kalian berdua bahagia. Aku akan selalu mendoakan kalian berdua." Aldrian menatap Devan dan Renata bergantian. Sepasang pengantin itu tersenyum sambil mengangguk bersamaan.

Sementara itu, tidak jauh dari tempat mereka berdiri, sepasang mata sedang memperhatikan interaksi mereka berempat.

Apa kamu benar-benar sudah melupakan aku, Ren? Sampai-sampai kamu tak mengizinkan aku datang di hari bahagiamu?

Pria itu menatap kedua mempelai pengantin yang tersenyum bahagia. Sang pria yang berprofesi sebagai dokter itu terlihat sangat tampan. Sementara, pengantin wanitanya tampak begitu cantik dengan baju pengantin yang membalut tubuh indahnya.

Seharusnya aku yang berada di sana, Ren? Bukan dia.

BERSAMBUNG ....

Halo kesayangan ... akhirnya Author bisa update juga season duanya.

Yuk, ikuti kelanjutannya. Jangan lupa like, komentar, vote dan juga hadiahnya ya ❤❤️❤️

Terpopuler

Comments

Oh Dewi

Oh Dewi

Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya Caraku Menemukanmu

2023-04-15

1

Airoh Hasna

Airoh Hasna

ahirnya rena ada kelanjutannya
semangat Thor

2023-01-30

0

Ruby Talabiu

Ruby Talabiu

saya,baru tau Thor langsung cusss kesini

2023-01-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!