Cinta itu bukanlah sesuatu yang bisa dipaksakan kehadirannya. Cinta datang dengan sendirinya tanpa kita bisa tebak di hati yang mana akan berlabuh.
Seperti apa yang dirasakan oleh Karina. Jatuh cinta pada Bima dalam waktu yang cukup cepat bukanlah rencananya. Apalagi, dia tahu kalau lelaki itu tidak pernah melihatnya sama sekali.
Laki-laki yang pada kenyataannya adalah seseorang yang telah menjadi suaminya itu jelas-jelas mencintai perempuan lain. Perempuan yang terlebih dahulu hadir sebelum dirinya.
Perempuan yang sampai saat ini masih bertahan dalam hatinya meskipun pernikahannya dengan lelaki itu sudah menginjak hampir satu tahun. Bahkan saat ini dirinya juga sudah mengandung anak lelaki itu.
Namun, begitulah cinta. Kita tidak bisa memaksakan orang lain untuk mencintai kita, karena cinta hadir bukan karena paksaan tetapi, karena telah terbiasa.
Karina mengusap lembut lelaki yang kini tertidur di sebelahnya dengan pulas, setelah mereka bertempur di atas ranjang dengan cukup panas beberapa saat yang lalu.
Suaminya langsung terlelap, sesaat setelah mendapatkan kepuasan batin darinya. Entahlah! Selalu saja seperti itu. Setiap kali lelaki itu merasa lelah dan dihadapkan dalam situasi yang membuat hatinya resah dan juga marah, Bima pasti akan mendekatinya. Merayu tubuhnya, hingga mereka pun akhirnya larut dalam keindahan surga dunia.
Karina tersenyum getir saat menyadari kalau selama ini dirinya seolah hanya menjadi pelarian saja. Di saat Bima tidak bisa meraih cintanya terhadap wanita itu. Bima mendekapnya untuk menghilangkan segala resah dan sakit hati yang dia rasakan karena masa lalunya.
Karina tidak tahu apa yang terjadi pada masa lalu Bima, karena pria itu tidak pernah menceritakannya dengan benar. Dia hanya cerita, perempuan dalam foto itu adalah mantan istrinya Bima. Mantan istri yang masih sangat dicintainya.
Setiap kali Karina mempertanyakan padanya tentang perasaannya terhadap wanita itu, jawabannya masih tetap sama.
"Sampai kapanpun aku tidak akan pernah melupakannya. Wanita itu adalah wanita yang kucintai sampai saat ini."
Kata-kata itu selalu terucap dari bibir Bima sebagai pengingat agar dirinya tidak terjebak perasaan dan akhirnya membuatnya jatuh cinta pada lelaki itu. Sejelas itu Bima mengungkapkan perasaannya, akan tetapi tidak menyurutkan semangat dalam hati Karina untuk menaklukkan pria itu. Apalagi, saat benih lelaki itu hadir dalam rahimnya lima bulan yang lalu.
Mereka suami istri yang sah menurut agama dan negara, jadi wajar, kalau Karina harus meluluhkan hati Bima, meskipun rasanya sangat sulit.
"Setelah kamu melihat pernikahannya hari ini, semoga saja kamu sadar, jika dia sudah tidak mencintaimu lagi. Perempuan yang sangat kamu cintai itu saat ini sudah bahagia bersama lelaki lain, aku harap, kamu juga melakukan yang sama dengannya," ucap Karina dalam hati. Tangannya terulur mengusap wajah tampan Bima.
"Berhenti mencintainya, dan mulailah membuka lembaran baru bersama istri dan calon anakmu." Kali ini, Karina berbisik di telinga Bima.
"Aku mencintaimu," ucap wanita itu sebelum akhirnya ikut terlelap di samping Bima.
***
Devan menatap wajah cantik Renata. Masih belum mempercayai kalau saat ini wanita yang sangat dicintainya itu kini berada dalam pelukannya.
Buliran keringat masih membasahi tubuh mereka berdua. Napas mereka masih memburu akibat aktivitas menguras tenaga yang baru saja mereka lakukan.
Malam ini, adalah malam pengantin mereka. Setelah penantian yang panjang, Devan akhirnya mengakhiri gelar perjaka yang disandangnya selama ini.
"Maafkan aku karena aku bukan yang pertama bagimu." Suara Renata terdengar di tengah deru napasnya yang masih memburu.
"Pertama atau bukan, aku tidak peduli, yang jelas, aku bangga karena memberikan pengalaman pertamaku padamu." Devan mengusap surai Renata yang terlihat basah karena keringat.
"Rasanya sangat nikmat untuk ukuran wanita yang bukan pertama kali melakukannya. Aku sangat puas!" Devan mengerlingkan mata, menggoda wanita yang kini sah sebagai istrinya.
Sementara itu, wajah Renata merah padam karena malu. Namun detik berikutnya, Devan dibuat terkejut saat wanita itu berbisik di telinganya.
"Jelas saja kamu puas. Aku hanya pernah melakukan ini satu kali selama menikah dengannya. Itu pun karena waktu itu dia menolongku saat seseorang menjebakku menggunakan obat perangsang."
BERSAMBUNG ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
manda_
lanjut thor semangat buat up lagi walau cinta tp gak meski kita miliki
2023-01-03
0
Xzip_92
gelar perjaka dah lama lepas cuma sekarang status nya saja sudah halal😂😂
2023-01-01
0
YS
dahlah Bima gak tahu malu masih ngarep ma istri orang...lupa yah sama kebiadabanmu dulu sama renata...ngebucin gak jelas makanya jadi amnesia..kasiaann..
2022-12-23
1