POV Damar

Hari ini aku ada meeting bersama klien.

Saat aku keluar dari kamar kulihat istriku Sarah sedang memasak di dapur.

Nggak tahu kenapa setiap hari kulihat Sarah semakin lama semakin kucel.

"Sarah mana masakan untukku lama sekali kamu masaknya" teriak mamaku.

"Iya Ma ini masih Sarah siapkan Tunggu sebentar" jawab sarah sambil membawa makanan ke meja makan dimana kami bertiga sudah menunggu.

"Sayang Ayo kita sarapan bareng" ajak ku pada Sarah.

"maaf mas, Sarah beresin dibelakang dulu ya tinggal dikit. Mas Damar sarapan dulu aja abis ini Sarah nyusul" jawab sarah.

"tapi kamu jangan capek-capek ya sayang" ucapku sambil mengelus perut Sarah.

"Uda Damar jangan terlalu manjain Sarah" celetuk mama.

"Tapi Sarah kan hamil ma, kasian Sarah sama calon anak Damar kalo dia capek" jawab ku.

"iya, tapi kan orang hamil juga harus banyak gerak biar proses lahirannya nanti lancar" nasihat mama.

"Uda deh mas, mas Damar itu nurut aja sama mama, lagian mama kan yang lebih pengalaman " ucap Lidya membenarkan ucapan mama.

"ya Uda lah aku mengerti apa tentang ini" ucapku

"yuk mas, kita berangkat. kita hampir telat nih" ajak Lidya sambil berdiri dari tempat duduknya

"ok lid, tunggu bentar ya. aku pamit dulu sama Sarah" jawabku sambil berlalu mencari keberadaan Sarah di belakang.

"Sayang, mas berangkat kerja dulu ya. kamu jangan lupa sarapan dan nggak boleh capek-capek, inget ada anak kita disini" ucapku sambil mengelus perut Sarah

"Iya mas" jawab Sarah disertai anggukan kepala.

Aku pun mengecup kening nya dan berlalu pergi meninggalkan dia.

...****************...

Sesampainya di kantor aku dan Lidya langsung menuju tempat meeting. Sebelum klien datang kita harus mempersiapkan semuanya.

Dan beberapa menit menunggu akhirnya klien kita datang.

"selamat pagi Pak Damar dan Bu Lidya" sapa seorang wanita muda yang lumayan cantik

"Selamat pagi juga Bu" ku jawab sapaan nya dan ku menoleh pada nya.

Dan betapa terkejutnya aku ketika melihat dia. Ternyata dia Bianca teman SMA ku dulu. Ya, teman SMA yang pernah dekat dan terpisah karena dia harus kuliah ke Amerika.

Semenjak dia ke Amerika kita lost contact dan sekarang dia datang lagi yang langsung membuat hati ku berdebar hebat dan salah tingkah.

"Bianca?" sapa ku dengan keterkejutan yang membuat aku salah tingkah

"Damar? ya, kamu Damar kan? Damar Saputra?" tanya Bianca dengan ekspresi terkejut.

"iya Bi ini aku Damar Saputra temen SMA kamu. Keren kamu Bi, lama tak bertemu kamu jadi tambah cantik dan sukses" jawab ku dengan penuh kekaguman pada wanita yang pernah dekat dulu saat masa sekolah.

" Jadi mas Damar kenal sama ibu Bianca?" tanya Lidya

"Iya lid, jadi Bu Bianca ini teman SMA mas dulu" jawabku

"wahhhh asyik nih, bakalan lebih mudah buat kita kerja sama dengan Bu Bianca" celetuk Lidya

"yuk Bu Bianca silakan duduk kita bisa mulai meeting nya,,, dan buat mas Damar nanti aja ya nostalgia nya setelah meeting selesai " goda Lidya padaku.

"Apaan sih kamu nih lid, bikin aku makin salah tingkah aja" jawabku sambil garuk kepala yang tak gatal ini.

Dan meeting pun dimulai.

...****************...

"Hebat kamu ya Bi, masih mudah cantik Uda punya perusahaan besar sendiri" ucapku pada Bianca.

"Aku cuma nerusin salah satu perusahaan papa aja mar, jadi 2bulan lalu aku disuruh pulang dari Amerika buat nerusin salah satu perusahaan papa ini. maklumlah papa sudah ber umur kasian kalo terlalu capek dan banyak pikiran" ucap Bianca

"Dan lagi aku disuruh pulang karena papa sama mama ingin aku cepat-cepat menikah, mereka ingin menimang cucu" katanya.

"Jadi kamu sekarang masih sendiri bi?" tanya ku dengan hati yang entah kenapa mendengar dia belum menikah rasanya bahagia sekali.

"Belum Damar, setelah dulu kita putus karena aku harus kuliah di Amerika. Aku nggak pernah lagi deket sama laki-laki lain" jawab Bianca dengan ekspresi wajah yang sedih.

Dari ekspresi wajah itu aku melihat bahwa dia masih menyimpan rasa untuk ku. tapi, ah... sudah lah aku nggak boleh berpikir yang aneh-aneh. Karena sekarang keadaan sudah berubah, aku sudah punya Sarah yang saat ini hamil anak ku.

Tapi kenapa dengan hati ini??

Tiba-tiba hape ku berbunyi membuyarkan semua lamunanku.

Ku ambil hp di saku kemeja, kulihat ternyata pesan dari Sarah.

"mas, jangan lupa sekarang waktunya kontrol ke dokter kandungan" pesan dari Sarah.

keasyikan ngobrol sama Bianca sampai lupa jadwal Sarah ke dokter kandungan.

"sayang, kamu kedokteran kandungan dianter mama aja ya. soalnya mas meeting nya belum selesai. abis ini mas bilang ke mama ya" kubalas pesan dari Sarah.

Entah kenapa aku nggak mau menyia-nyiakan waktu bersama Bianca. Banyak sekali kenangan yang tiba-tiba muncul waktu kita sekolah dulu.

"tapi mas, mas kan Uda janji kemarin kalo mau anter aku ke dokter kandungan" balas Sarah.

"iya sayang, tapi gimana lagi meeting mas belum selesai. mas janji deh lain kali pasti mas anter ke dokter kandungan" jawab ku.

"oke deh mas, aku pergi sama mama aja". balas Sarah.

Syukurlah kalau Sarah mengerti, emang Sarah itu termasuk istri yang penurut itulah kenapa aku bisa jatuh hati padanya. Dia penurut dan begitu polos, walau awalnya pernikahan ku ditentang oleh mama. karena menurut mama dia bukan dari keluarga yang berada. Tapi ku yakinkan mama kalau dia itu orang baik dan bisa disuruh ngebantu mama di rumah. Dan akhirnya mama setuju dengan pernikahan kami.

"Oya mar, kamu sendiri gimana? Uda menikah atau masih sendiri?" tanya Bianca setelah aku balas pesan dari Sarah .

"aku....... " aku bingung menjawab pertanyaan Bianca karena kalo aku jawab jujur, aku takut Bianca menjauhiku.

"Mas Damar masih sendiri mbak Bi" sahut Lidya menjawab pertanyaan Bianca.

"Oya??... jangan-jangan kita berjodoh mar?" celetuk Bianca yang membuat aku semakin salah tingkah.

"Aamiin...." sahut Lidya sambil melirik ku.

Aku menggaruk kepala yang tidak gatal sama sekali.

"yuk Bi di minum" ku alihkan omongan ini sambil mengambil segelas minuman yang ada di depan ku.

Bianca pun langsung mengambil gelas didepannya dan langsung meminum nya.

"Oya mar, aku boleh minta nomer kamu? biar kalo ada apa-apa tentang kerja sama kita ini lebih mudah menghubungi kamu" ucap Bianca.

Tanpa menunggu lama aku mengambil handphone yang ada di saku kemeja, dan langsung memberikan nomerku pada Bianca.

"oke mar, aku save ya. Dan sekalian aku pamit soalnya aku ada janji sama mama mau makan malam diluar" pamit Bianca

"oke Bi, hati-hati dijalan ya" ucapku

"makasih untuk hari ini ya mar" ucap Bianca sambil pegang tanganku, yang langsung membuat ku salah tingkah.

ku jawab anggukan kecil dan senyum manis pada Bianca.

Bianca pun berlalu pergi meninggalkan kami berdua dan aku masih menatap kepergian nya.

"cie yang lagi CLBK ( cinta lama bersemi kembali)" celetuk Lidya sambil menepuk pundakku membuat Aku kaget dan tersadar dari lamunanku.

" Ih apaan sih kamu lid bikin kaget mas aja" jawabku sambil menyembunyikan wajah ku yang agak gugup ini karna candaan Lidya.

"ya Uda mas, yuk kita pulang. Uda sore ini" ajak Lidya.

"ayo..." jawabku

Didalam mobil pun Lidya masih menggoda ku.

"seandainya aja mas Damar nikahnya sama mbk Bianca bukan sama mbk Sarah, mungkin hidup kita akan lebih dari ini mas. Mas Damar pasti Uda punya perusahaan sendiri" ucap Lidya

"tapi yang namanya jodohkan kita g tau lid" jawab ku sambil konsentrasi nyetir mobil.

"ya siapa tau aja mbk Bianca jadi jodoh kamu mas" celetuk Lidya yang sontak membuat ku tertawa terbahak-bahak.

"ah...kamu bisa aja lid. trus Sarah mau dikemanain???" ucapku

"kalo mbak Sarah mah itu masalah gampang mas, serahkan aja sama lidya" sahut lidya

"kamu ini ada-ada aja lid" jawab ku sambil senyum.

Sampai rumah Sarah menyambut ku dengan membawa kan tas kerja ku. Dan kami pun bersama menuju kamar.

Setelah membersihkan badan karna seharian bekerja, aku langsung merebahkan badan ini diatas tempat tidur. Ingin beristirahat karena badan ini terasa lelah sekali. Tapi baru ingat kalau Sarah tadi siang pergi ke dokter kandungan.

"sayang gimana tadi di dokter kandungan? gimana bayi kita?" tanya ku pada Sarah yang sedang beres-beres baju kotor ku tadi setelah pulang kantor.

"Alhamdulillah mas, bayi kita sehat" jawabnya sambil senyum dibarengi tangan mengelus perutnya yang mulai agak kelihatan membuncit.

"syukurlah, anak papa sehat" ku berdiri sambil mencium perut Sarah.

"Oya mas, tiba-tiba aja aku kangen ibu. jadi pingin nginep dirumah ibu mas" ucap Sarah.

"Emang kenapa sayang? kok pingin nginep disana? tanyaku.

"tiba-tiba Sarah kangen mas sama ibu, bolehkan mas?" rengek Sarah.

"Tapi kamu nggak apa-apa kan? kamu betah kan disini?" tanyaku pada Sarah karena kulihat tak begitu banyak senyum di wajahnya seperti sebelumnya.

"Sarah nggak kenapa-kenapa mas, cuma Sarah lagi kangen ibu aja" jawab Sarah menyakinkan ku.

"Ok sayang, kapan kita kesana?" tanyaku

"gimana kalo Sabtu mas? kamu kan g kekantor." usulnya.

"Ok, Sabtu kita nginep dirumah ibu, sekarang mas mau istirahat dulu" ucapku.

💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞

jangan lupa mampir di karya teman ku yagesya

Terpopuler

Comments

Nawangsih

Nawangsih

waduh....
cobaanny dr suami jg
cakep ini mah masalah ny

2023-07-07

0

Sukliang

Sukliang

awal2 masih la s e t i a

2023-06-23

0

A̳̿y̳̿y̳̿a̳̿ C̳̿a̳̿h̳̿y̳̿a̳̿

A̳̿y̳̿y̳̿a̳̿ C̳̿a̳̿h̳̿y̳̿a̳̿

kok aku kesel ya sama tingkah Damar, kayak welcome banget sama Bianca, harusnya jaga jarak kan udah punya istri🙄

2023-01-18

1

lihat semua
Episodes
1 Serasa Pembantu Di Rumah Mertua
2 Pergi ke Dokter Kandungan
3 POV Damar
4 anu nya yang anu
5 Uang Belanja Seratus Ribu
6 Tak Menepati Janji POV Damar
7 POV Damar
8 Menjadi Ratu Dirumahku Sendiri
9 Masakan Ibu Yang Paling Enak
10 Makan Malam POV Damar
11 Rahasia Bianca POV Bianca
12 Cintaku Bertepuk Sebelah Tangan POV Lidya
13 Lidya Menangis Histeris POV Linda (Mama nya Damar)
14 Dilamar
15 Masuk Dunia Literasi
16 Bermain Kedua Kali
17 Puncak Nikmat POV Damar
18 Kembali Ke Rumah Mertua
19 Punya Penghasilan Sendiri
20 Memulai Bisnis Kecil-kecilan
21 Berjuang Sendiri
22 Liburan Ke Bali POV Damar
23 Membalas Kelakuan Ibu Linda POV Sinta
24 Keandra Sadam Saputra
25 Tanda Merah
26 Antara Mobil Mewah, Sinta, Dan Tanda Merah
27 Sedikit Ada Hati Untuk Kean
28 Kelaparan Di Tengah Permainan POV Damar
29 Andai Kamu Tau Mas
30 Bermain Api Dengan Bos POV Lidya
31 Berempat Seperti Keluarga Bahagia
32 Sepatu Pemberian Celvin
33 Mobil Untuk Mama Pov Damar
34 Arisan Berondong
35 Kerja Sama
36 Interview
37 Melepas Kangen
38 Perihal Bolu coklat
39 SKcake
40 Hasrat Yang Berkobar
41 Kedatangan Mita
42 Itu Kue Ku
43 Ingin Menikah Dengannya
44 Mobil Baru
45 Di Usir Dari Rumah
46 Madu
47 Takut Kehilangan Keduanya
48 Lidya Kepergok Atasannya
49 Terjawab Teka-teki Mobil Mewah
50 Kehidupan Sarah Tanpa Damar
51 Masih Ada Rindu Untuk Sarah
52 Positif
53 Cabang Baru SKcake
54 Talak
55 Lidya Bar Bar
56 Masalah Datang Silih Berganti
57 Surat Tagihan
58 Cemburu
59 Membuat Sarah Malu
60 Dampak Live Facebook
61 Damar Bertemu Kean
62 Gundiknya
63 Pernikahan Berganti Peperangan
64 Video Viral
65 Semua Aset Diambil #Pov Damar
66 Acara Tunangan
67 Malu Masih Berpihak Pada Lidya
68 Nenek Di Desa Terpencil
69 Misteri Nenek Peki
70 Proses Yang Mengerikan
71 Kean Lebih Memilih Orang Lain
72 Baju Itu?
73 Ku Antar Pulang
74 Tujuan Busuk Linda POV Linda
75 Dihantui POV Linda
76 Dilema
77 Nasi Bungkus Untuk Sarah
78 Detektif Sewaan
79 Mencoba Merebut Hati Kean
80 Bianca Tak Ingin Kehilangan Damar
81 Bianca Hamil
82 Damar Masih Menginginkan Sarah
83 Jangka Waktu Satu Bulan
84 Dicari Orang Misterius
85 Makan Malam
86 Berkenalan Dengan Tante Natasya POV Randy
87 Keluar Sifat Asli Linda
88 Video Itu
89 Borong Kue Di SKcake
90 Gagal Bertemu Pujaan Hati Anaknya
91 Linda Semaki Menggila POV Bianca
92 Bianca Diusir
93 Harus Berani Menghadapi Bianca
94 Ada Sesuatu Di Hati
95 Sikap Natasya
96 Bianca Berulah
97 Pembaca Misterius
98 Novel Online
99 Bianca Menjadi Ratu
100 Kedatangan Bianca
101 Ulah Bianca
102 Mempermalukan Diri Sendiri
103 Bertemu Bianca
104 Tamparan Untuk Bianca
105 Konferensi Pers
106 Menonton Drama
107 Karma Instan
108 Apa? Kean Diambil Mama Linda?
109 Kean Menangis Histeris
110 Bukti Kekerasan Pada Kean
111 Ketukan Pintu Di Malam Hari
112 Berharap Sarah Ada Disini Lagi POV Mama Linda
113 Kedatangan Mama Linda dan Mas Damar
114 Ngapain Lagi?
115 Perjalanan Pulang Kampung
116 Perjalanan Malam
117 Kedatangan Damar
118 Permintaan Rujuk
119 Tamparan Untuk Mas Damar
120 Berpamitan
121 Postingan Mas Damar
122 Di Teror Mas Damar
123 Manusia Kalkulator
124 Memutar Balikkan Fakta
125 Kejutan Dari Sinta
126 Karma Itu Pasti Datang
127 Seperti Ada Yang Hilang
128 Gosip Terbaru
129 Di Usir Oleh Mama Linda
130 Tak Mau Berteman Dekat Dengan Bianca
131 Kedatangan Bianca
132 Hidup Baru
133 Masih Suasana Pengantin Baru
134 Bersilaturahmi Dengan Tetangga Kompleks
135 Kenyang Dengan Perkataan Pedas
136 Menantu Idaman
137 Komentar Dari Mantan
138 Mas Bima Tak Pulang
139 Siapa Dia?
140 Kean Satu Sekolah Dengan Kayla
141 Bertemu Seperti Tak Kenal
142 Nafkah Pertama Dari Mas Bima
143 Omongan Pedas Mertua
144 Penyatuan Cinta
145 Kembali Ke Tempat Masalalu
146 Tetangga Julit
147 Tetangga Genit
148 Tamu Tengah Malam
149 Lingkaran Tetangga Toxic
150 Isi Chat
151 Belanja Brand Terkenal
152 Usaha Mas Bima Menurun
153 Bomerang
154 Mendengar Omongan Putri
155 Dewi Oh Dewi
156 Mengikuti Permainan nya
157 Mempersiapkan Kedatangan Ibu dan Bapak
158 Sikap Putri
159 Memakai Peraturan Luar
160 Kecewa
161 Perjalanan Ke Kampung
162 Sikap Mas Bima
163 Kedatangan Mertua
164 Mertuaku Yang Iri
165 Seperti Kebakaran Jenggot
166 Bertemu Lagi
167 Tak Ingin Membuat Keributan Di Tempat Umum
168 Kepanasan
169 Melakukan Perawatan Yang Sama
170 Bersitegang
171 Kesurupan
172 Air Comberan
173 Mulut Julid Mbak Ambar
174 Itu Mobil Ku!!
175 Memberi Pelajaran
176 Merajuk
177 Itu Fitnah
178 Mulut Pedas Mertua dan Ipar
179 POV Veni Istri Awan
180 POV Veni
181 Menantu Idaman POV Ibunya Bima
182 Sikap Mertua Yang Melunjak
183 Pamer Gelang Baru Pov Ibu nya Bima
184 Nomor Tak Dikenal
185 Mas Bima?
186 Foto Areta
187 Pertengkaran
188 Foto Di Facebook
189 Terbongkarlah
190 Ancaman Mas Bima
191 Bertemu Dengan Lidya
192 Kean Hilang
193 Seperti Spikopat
194 Jangan Gegabah
195 Hasrat Mas Bima
196 Kedatangan Tamu Tak Terduga
197 Kelakuan Bejat Mas Bima
198 Tuduhan Ibu Mertua
199 Akhirnya
200 Menjadi Tontonan
201 Memanas
202 Mencari Jalan Keluar
203 Tak Kunjung Selesai
204 Akhirnya Mas Bima Pergi
205 Mengosongkan Rumah
206 Kelakuan Kakak Ipar POV Bima
207 Menepati Janji
208 Kenikmatan Dari Kakak Ipar
209 Wajah Bahagia
210 Salah Pencet
211 Pengakuan Yang Aku Dengar
212 Keributan
213 Laporan
214 Terkejut
215 Yang Aku Takutkan
216 Awal Hari Yang Buruk
217 Usaha Bima Yang Semakin Surut POV Author
218 Penuh Pengkhianatan Pov Author
219 Pengkhianatan Pov Author
220 Rencana Sarah
221 Bertemu Lagi Dengan Tetangga Julid
222 Pesan Singkat Yang Membuat Bahagia
223 Keributan Lagi
224 Was-was
225 Teror
226 Penangkapan
227 Semua Gara-gara Sarah
228 Negosiasi
229 Mendatangi Sarah
230 Terbakar Api Cemburu
231 Mengambil Uang Di Toko Bima
232 Kebohongan
233 Undangan Makan Siang
234 Pertemuan
235 Masih Ingin
236 Ke Bandara
237 Kedatangan Anita
238 Melihat Dengan Mata Kepala Sendiri
239 Rencana Yang Sudah Diatur
240 Membuka Luka Lama
241 Bertemu Dengan Sarah
242 Usaha Veni Untuk Bima
243 Ide Jahat
244 Beban Tanggungan Berkurang
245 Gugatan Cerai
246 Persyaratan Dari Bima
247 Curhatan Bisa Jadi Ide Cerita
248 Kelakuan Anita
249 Masih Dengan Kelakuan Anita
250 Janjian
251 Mencari Keberadaan Anita
252 Sangat Lega
253 Rama Marah
254 Gagal Berdua
255 Akhirnya Bima Bertanda Tangan
256 Veni Tak Terima
257 Cemburu
258 Curhatan Veni Lagi
259 Berita Viral
260 Ulah Veni
261 Kebahagiaan Veni
262 Rencana Sarah
263 Hasutan
264 Mencari Kebenaran Berita
265 Kabar Baik
266 Dikira Hantu
267 Jaga Gengsi
268 Usaha Rama
269 Rencana Veni
270 Ketakutan Veni
271 Mencium Bau Perselingkuhan
272 Menjadi Tontonan
273 Ruwet
274 Perdebatan Yang Tak Ada Ujungnya
275 Perubahan Sikap Yang Tiba-tiba
276 Kelakuannya Benar-benar
277 Kelakuan Yang Semakin Menjadi-jadi
278 Keributan Yang Tak Berujung
279 Kepergok
280 Ketahuan Lidya
281 Bima Bebas
282 Nasib Usaha Bima
283 Usaha Bima Di Ambang Kehancuran
284 Laras Berbelit
285 Launching Penerbitan Novel Online Sarah
286 Ketakutan Veni
287 Rencana Veni
288 Ancaman Untuk Anita
289 Tak Menemukan Kean
290 Kemarahan Sarah
291 Kemarahan Sarah #part2
292 Berubah
293 Laras Terus Berusaha
294 Kedatangan Bima
295 Tujuan Laras
296 Tak Mendapatkan Apa-apa
297 Sarah Bertemu Ambar
298 Keributan Yang Dilakukan Ambar
299 Laras Semakin Perhitungan
300 Perkelahian
301 Ancaman
302 Si Keras Kepala
303 Memberi Pelajaran Laras dan Ambar
304 Bab 304
305 Bab 305
306 Bab 306
307 #Bab 307
308 #Bab 308
309 #309
310 #310
311 #311
312 #312
313 #313
314 #314
315 #315
316 #316
317 #317
318 #318
319 #319
320 #320
321 #321
322 #322
323 323
324 #234
325 #325
326 #326
327 #327
328 #328
329 #329
330 #330
331 #331
332 #332
333 #333
334 #334
335 #335
336 #336
337 #337
338 338
339 #339
340 #340
341 #341
342 #342
343 #343
344 #344
345 #345
346 #346
347 #347
348 #348
349 #349
350 #350
351 #351
352 #352
353 #353
354 #534
355 #355
356 #356
357 #357
358 #358
359 #359
360 #360
361 #361
Episodes

Updated 361 Episodes

1
Serasa Pembantu Di Rumah Mertua
2
Pergi ke Dokter Kandungan
3
POV Damar
4
anu nya yang anu
5
Uang Belanja Seratus Ribu
6
Tak Menepati Janji POV Damar
7
POV Damar
8
Menjadi Ratu Dirumahku Sendiri
9
Masakan Ibu Yang Paling Enak
10
Makan Malam POV Damar
11
Rahasia Bianca POV Bianca
12
Cintaku Bertepuk Sebelah Tangan POV Lidya
13
Lidya Menangis Histeris POV Linda (Mama nya Damar)
14
Dilamar
15
Masuk Dunia Literasi
16
Bermain Kedua Kali
17
Puncak Nikmat POV Damar
18
Kembali Ke Rumah Mertua
19
Punya Penghasilan Sendiri
20
Memulai Bisnis Kecil-kecilan
21
Berjuang Sendiri
22
Liburan Ke Bali POV Damar
23
Membalas Kelakuan Ibu Linda POV Sinta
24
Keandra Sadam Saputra
25
Tanda Merah
26
Antara Mobil Mewah, Sinta, Dan Tanda Merah
27
Sedikit Ada Hati Untuk Kean
28
Kelaparan Di Tengah Permainan POV Damar
29
Andai Kamu Tau Mas
30
Bermain Api Dengan Bos POV Lidya
31
Berempat Seperti Keluarga Bahagia
32
Sepatu Pemberian Celvin
33
Mobil Untuk Mama Pov Damar
34
Arisan Berondong
35
Kerja Sama
36
Interview
37
Melepas Kangen
38
Perihal Bolu coklat
39
SKcake
40
Hasrat Yang Berkobar
41
Kedatangan Mita
42
Itu Kue Ku
43
Ingin Menikah Dengannya
44
Mobil Baru
45
Di Usir Dari Rumah
46
Madu
47
Takut Kehilangan Keduanya
48
Lidya Kepergok Atasannya
49
Terjawab Teka-teki Mobil Mewah
50
Kehidupan Sarah Tanpa Damar
51
Masih Ada Rindu Untuk Sarah
52
Positif
53
Cabang Baru SKcake
54
Talak
55
Lidya Bar Bar
56
Masalah Datang Silih Berganti
57
Surat Tagihan
58
Cemburu
59
Membuat Sarah Malu
60
Dampak Live Facebook
61
Damar Bertemu Kean
62
Gundiknya
63
Pernikahan Berganti Peperangan
64
Video Viral
65
Semua Aset Diambil #Pov Damar
66
Acara Tunangan
67
Malu Masih Berpihak Pada Lidya
68
Nenek Di Desa Terpencil
69
Misteri Nenek Peki
70
Proses Yang Mengerikan
71
Kean Lebih Memilih Orang Lain
72
Baju Itu?
73
Ku Antar Pulang
74
Tujuan Busuk Linda POV Linda
75
Dihantui POV Linda
76
Dilema
77
Nasi Bungkus Untuk Sarah
78
Detektif Sewaan
79
Mencoba Merebut Hati Kean
80
Bianca Tak Ingin Kehilangan Damar
81
Bianca Hamil
82
Damar Masih Menginginkan Sarah
83
Jangka Waktu Satu Bulan
84
Dicari Orang Misterius
85
Makan Malam
86
Berkenalan Dengan Tante Natasya POV Randy
87
Keluar Sifat Asli Linda
88
Video Itu
89
Borong Kue Di SKcake
90
Gagal Bertemu Pujaan Hati Anaknya
91
Linda Semaki Menggila POV Bianca
92
Bianca Diusir
93
Harus Berani Menghadapi Bianca
94
Ada Sesuatu Di Hati
95
Sikap Natasya
96
Bianca Berulah
97
Pembaca Misterius
98
Novel Online
99
Bianca Menjadi Ratu
100
Kedatangan Bianca
101
Ulah Bianca
102
Mempermalukan Diri Sendiri
103
Bertemu Bianca
104
Tamparan Untuk Bianca
105
Konferensi Pers
106
Menonton Drama
107
Karma Instan
108
Apa? Kean Diambil Mama Linda?
109
Kean Menangis Histeris
110
Bukti Kekerasan Pada Kean
111
Ketukan Pintu Di Malam Hari
112
Berharap Sarah Ada Disini Lagi POV Mama Linda
113
Kedatangan Mama Linda dan Mas Damar
114
Ngapain Lagi?
115
Perjalanan Pulang Kampung
116
Perjalanan Malam
117
Kedatangan Damar
118
Permintaan Rujuk
119
Tamparan Untuk Mas Damar
120
Berpamitan
121
Postingan Mas Damar
122
Di Teror Mas Damar
123
Manusia Kalkulator
124
Memutar Balikkan Fakta
125
Kejutan Dari Sinta
126
Karma Itu Pasti Datang
127
Seperti Ada Yang Hilang
128
Gosip Terbaru
129
Di Usir Oleh Mama Linda
130
Tak Mau Berteman Dekat Dengan Bianca
131
Kedatangan Bianca
132
Hidup Baru
133
Masih Suasana Pengantin Baru
134
Bersilaturahmi Dengan Tetangga Kompleks
135
Kenyang Dengan Perkataan Pedas
136
Menantu Idaman
137
Komentar Dari Mantan
138
Mas Bima Tak Pulang
139
Siapa Dia?
140
Kean Satu Sekolah Dengan Kayla
141
Bertemu Seperti Tak Kenal
142
Nafkah Pertama Dari Mas Bima
143
Omongan Pedas Mertua
144
Penyatuan Cinta
145
Kembali Ke Tempat Masalalu
146
Tetangga Julit
147
Tetangga Genit
148
Tamu Tengah Malam
149
Lingkaran Tetangga Toxic
150
Isi Chat
151
Belanja Brand Terkenal
152
Usaha Mas Bima Menurun
153
Bomerang
154
Mendengar Omongan Putri
155
Dewi Oh Dewi
156
Mengikuti Permainan nya
157
Mempersiapkan Kedatangan Ibu dan Bapak
158
Sikap Putri
159
Memakai Peraturan Luar
160
Kecewa
161
Perjalanan Ke Kampung
162
Sikap Mas Bima
163
Kedatangan Mertua
164
Mertuaku Yang Iri
165
Seperti Kebakaran Jenggot
166
Bertemu Lagi
167
Tak Ingin Membuat Keributan Di Tempat Umum
168
Kepanasan
169
Melakukan Perawatan Yang Sama
170
Bersitegang
171
Kesurupan
172
Air Comberan
173
Mulut Julid Mbak Ambar
174
Itu Mobil Ku!!
175
Memberi Pelajaran
176
Merajuk
177
Itu Fitnah
178
Mulut Pedas Mertua dan Ipar
179
POV Veni Istri Awan
180
POV Veni
181
Menantu Idaman POV Ibunya Bima
182
Sikap Mertua Yang Melunjak
183
Pamer Gelang Baru Pov Ibu nya Bima
184
Nomor Tak Dikenal
185
Mas Bima?
186
Foto Areta
187
Pertengkaran
188
Foto Di Facebook
189
Terbongkarlah
190
Ancaman Mas Bima
191
Bertemu Dengan Lidya
192
Kean Hilang
193
Seperti Spikopat
194
Jangan Gegabah
195
Hasrat Mas Bima
196
Kedatangan Tamu Tak Terduga
197
Kelakuan Bejat Mas Bima
198
Tuduhan Ibu Mertua
199
Akhirnya
200
Menjadi Tontonan
201
Memanas
202
Mencari Jalan Keluar
203
Tak Kunjung Selesai
204
Akhirnya Mas Bima Pergi
205
Mengosongkan Rumah
206
Kelakuan Kakak Ipar POV Bima
207
Menepati Janji
208
Kenikmatan Dari Kakak Ipar
209
Wajah Bahagia
210
Salah Pencet
211
Pengakuan Yang Aku Dengar
212
Keributan
213
Laporan
214
Terkejut
215
Yang Aku Takutkan
216
Awal Hari Yang Buruk
217
Usaha Bima Yang Semakin Surut POV Author
218
Penuh Pengkhianatan Pov Author
219
Pengkhianatan Pov Author
220
Rencana Sarah
221
Bertemu Lagi Dengan Tetangga Julid
222
Pesan Singkat Yang Membuat Bahagia
223
Keributan Lagi
224
Was-was
225
Teror
226
Penangkapan
227
Semua Gara-gara Sarah
228
Negosiasi
229
Mendatangi Sarah
230
Terbakar Api Cemburu
231
Mengambil Uang Di Toko Bima
232
Kebohongan
233
Undangan Makan Siang
234
Pertemuan
235
Masih Ingin
236
Ke Bandara
237
Kedatangan Anita
238
Melihat Dengan Mata Kepala Sendiri
239
Rencana Yang Sudah Diatur
240
Membuka Luka Lama
241
Bertemu Dengan Sarah
242
Usaha Veni Untuk Bima
243
Ide Jahat
244
Beban Tanggungan Berkurang
245
Gugatan Cerai
246
Persyaratan Dari Bima
247
Curhatan Bisa Jadi Ide Cerita
248
Kelakuan Anita
249
Masih Dengan Kelakuan Anita
250
Janjian
251
Mencari Keberadaan Anita
252
Sangat Lega
253
Rama Marah
254
Gagal Berdua
255
Akhirnya Bima Bertanda Tangan
256
Veni Tak Terima
257
Cemburu
258
Curhatan Veni Lagi
259
Berita Viral
260
Ulah Veni
261
Kebahagiaan Veni
262
Rencana Sarah
263
Hasutan
264
Mencari Kebenaran Berita
265
Kabar Baik
266
Dikira Hantu
267
Jaga Gengsi
268
Usaha Rama
269
Rencana Veni
270
Ketakutan Veni
271
Mencium Bau Perselingkuhan
272
Menjadi Tontonan
273
Ruwet
274
Perdebatan Yang Tak Ada Ujungnya
275
Perubahan Sikap Yang Tiba-tiba
276
Kelakuannya Benar-benar
277
Kelakuan Yang Semakin Menjadi-jadi
278
Keributan Yang Tak Berujung
279
Kepergok
280
Ketahuan Lidya
281
Bima Bebas
282
Nasib Usaha Bima
283
Usaha Bima Di Ambang Kehancuran
284
Laras Berbelit
285
Launching Penerbitan Novel Online Sarah
286
Ketakutan Veni
287
Rencana Veni
288
Ancaman Untuk Anita
289
Tak Menemukan Kean
290
Kemarahan Sarah
291
Kemarahan Sarah #part2
292
Berubah
293
Laras Terus Berusaha
294
Kedatangan Bima
295
Tujuan Laras
296
Tak Mendapatkan Apa-apa
297
Sarah Bertemu Ambar
298
Keributan Yang Dilakukan Ambar
299
Laras Semakin Perhitungan
300
Perkelahian
301
Ancaman
302
Si Keras Kepala
303
Memberi Pelajaran Laras dan Ambar
304
Bab 304
305
Bab 305
306
Bab 306
307
#Bab 307
308
#Bab 308
309
#309
310
#310
311
#311
312
#312
313
#313
314
#314
315
#315
316
#316
317
#317
318
#318
319
#319
320
#320
321
#321
322
#322
323
323
324
#234
325
#325
326
#326
327
#327
328
#328
329
#329
330
#330
331
#331
332
#332
333
#333
334
#334
335
#335
336
#336
337
#337
338
338
339
#339
340
#340
341
#341
342
#342
343
#343
344
#344
345
#345
346
#346
347
#347
348
#348
349
#349
350
#350
351
#351
352
#352
353
#353
354
#534
355
#355
356
#356
357
#357
358
#358
359
#359
360
#360
361
#361

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!