Pagi ini aku nggak mood buat sarapan di rumah. Entah kenapa pagi ini Sarah banyak sekali membuat kesalahan yang bikin mood ku rusak. Mulai dari bikin kopi kayak air comberan dan nasi goreng yang nggak ada rasanya sama sekali.
Ditambah lagi dia mencoba adu domba aku sama mama dengan bilang itu semua disuruh mama.
Ya nggak mungkin lah mama menyuruh Sarah bikin kopi seperti itu. Secara mama uda tau selera ku mulai dari dulu, karna Uda 30 taun lebih kita bersama.
Aku jadi ragu dengan Sarah, apa bener yang dikatakan mama kalo selama ini uang yang aku kasih dibuat untuk mencukupi keluarga nya dikampung?!
Ah.. aku jadi pusing mikirin ini, memang sih aku selalu larang Sarah kalau mau memberi uang pada ibu nya dikampung dengan alasan keuangan ku masih pas-pasan.
Apa mungkin karena itu dia sembunyi-sembunyi memberikan uang pada keluarganya? Hmm aku harus tegas pada Sarah. Mulai bulan depan uang akan aku kasih ke mama aja. Biar mama aja yang mengatur keuangan rumah tangga ku.
Sepanjang perjalanan ke kantor aku diam saja. Dan kulihat Lidya pun sibuk dengan handphone nya.
"kenapa manyun aja mas?" tanya Lidya sambil menoleh kearah ku. "Masih mikirin mbk Sarah tadi?" tanyanya lagi. " Uda aku bilang kan, ceraikan aja dia. Lagian bos besar sedang menunggu mu loh mas. seperti yang tadi aku bilang waktu kita sarapan, dia mau menunggu mu sampai kamu ceraikan mbak Sarah loh mas". cerocos Lidya yang tak ada hentinya padahal pertanyaan-pertanyaan nya belum aku jawab sama sekali.
Aku pun tak menanggapi apa yang dikatakan Lidya. Tapi kalau dipikir-pikir kata Lidya ada bener nya juga. Selama jadi istri ku kenapa Sarah terlihat jelek dan kumal ya? padahal dulu waktu aku lihat dia pertama kali dan kita kenalan dia sangat cantik, anggun walaupun tanpa polesan. Tapi sekarang terlihat nggak enak banget di pandang.
Masa uda punya suami tubuh nya nggak dirawat. harusnya kan dia kelihatan tambah cantik biar suaminya betah. Ditambah lagi masakannya juga nggak karu-karuan, nggak seperti dulu waktu kita pengantin baru.
"Gimana mas tawaran nya mbak Bianca?" tanya Lidya membuyarkan lamunanku.
"Maksudnya tawaran gimana Lid?" jawab ku ngeblank karena tersadar dari lamunan.
"Ih ... mas Damar ini gimana sih?? tadi Lidya bicara panjang kali lebar kali tinggi percuma donk....." ucap Lidya dengan manyun yang penuh kesal.
"Ya nggak gitu Lid, mas kan lagi konsentrasi nyetir" jawabku mengelak.
" Gini loh mas, kalo bisa mas Damar secepatnya ceraikan mbak Sarah. Karena mbk Bianca itu mau menikah dengan mas Damar. Bayangin aja kalo mas Damar nikah sama mbk Bianca,,, hmmm Lidya yakin mas Damar akan jadi bos besar". ucap Lidya memastikan.
" Tapi Ya nggak semudah itu loh Lid, apalagi sekarang Sarah hamil anak ku". jawab ku.
" Alah... itu gampang mas. Nanti kalau uda lahiran ya biar dibawa mbak Sarah mas, kan dia ibu nya". ucap Lidya.
"Iya ya... bener juga apa yang dikatakan Lidya, lagian Sarah juga nggak berpendidikan tinggi. Dan kalo di ajak keluar ketemu klien kayak nggak pantes aja, malu-maluin dandanan nya". bathin ku.
Tak terasa sampai kita di kantor.
" Yuk turun Lid, Uda sampai " ajak ku ke Lidya yang asik mainan handphone.
"o iya... ayo mas" jawab Lidya sambil buka pintu mobil. "Oya mas jangan lupa hari Sabtu kita ada makan malam sama mbak Bianca, awas kalau kamu sampai nggak datang" ucap Lidya sambil mengancam mengangkat tangannya mengepal.
" iya Lid, mas usahakan" jawab ku.
...----------------...
Seharian di kantor membuat ku menjadi good mood lagi. Karena selalu berbalas pesan dengan Bianca. Aku akui memang Bianca dan Sarah jauh berbeda. Bianca cantik, pintar, berpendidikan tinggi dan dari kalangan atas. Sedang kan Sarah sangat berbanding terbalik dengannya, ya... walau awal-awalnya Sarah juga cantik.
Saat ku buka pintu mobil Sarah pun keluar membuka pintu rumah.
Dan kulihat dia "Aaarghhhh.... kenapa penampilan nya seperti ini" batin ku.
Iya penampilan nya sangat tidak enak banget dipandang. Pake daster, rambut di kuncir kuda dan tak ada makeup sedikit pun yang menempel diwajahnya yang berminyak.
" Kenapa kamu seperti ini saraahh...!!!!! harus nya kamu itu dandan yang cantik saat suami mu pulang kerja. Biar capek nya ilang. kalau kaya gini jadi mood ku hancur lagi!!" batin ku sambil kulihat dia dari ujung rambut sampai ujung kaki.
" Kamu sudah pulang mas?,," sambut Sarah mengambil tas kerja ku yang ku bawa.
" Iya" jawabku singkat dan berlalu melewati nya. Entah kenapa rasa ini sudah sedikit memudar pada Sarah. Menatap saja rasanya sudah enggan.
Sarah pun mengikuti ku ke kamar dan menaruh tas ku ditempat biasa nya.
"Mas, mas Damar mandi dulu abis itu istirahat. Sarah mau siapin makan malam" ucap Sarah.
"Aku udah makan tadi di luar, kamu makan aja sendiri" jawab ku.
"Mas Damar kenapa? nggak biasa nya mas Damar makan diluar? Apa tadi ketemu klien mas?" tanya Sarah.
"Enggak, aku tadi nggak ketemu klien. cuma lagi nggak mood aja mau makan dirumah" jawab ku
"Iya,,,, tapi kenapa mas?" tanya Sarah masih dengan rasa ingin tau nya.
"Ya karena akhir-akhir ini masakan mu nggak pernah bener!!" jawab ku dengan penekanan.
"Tapi mas,,, yang tadi pagi itu emang Sarah disuruh mama, kata mama Sarah harus hemat. Kasian kamu yang bekerja pagi sampai malam" bela Sarah pada dirinya sendiri.
" Tuh kan kamu selalu nyalahin mama,,, ya nggak mungkin lah mama nyuruh kamu masak kayak gitu. Sedangkan mama sendiri Uda tau selera aku!!" bentak ku.
Ku lihat Sarah menundukkan kepalanya, dan keluar air mata membasahi pipi nya. Ada rasa kasian melihat nya tapi dia harus diberi pelajaran.
"Oya Sabtu besok aku nggak bisa nginep dirumah ibu, jadi kamu sendiri aja yang kesana. Karena aku ada meeting dengan relasi Bisnisku". ucapku pada Sarah yang masih terdiam seperti patung.
"Tapi kan mas uda janji kemarin kalo kita mau nginep disana? kenapa mas nggak tepati janji?" jawabnya
" Ya karena ini ada meeting dengan relasi Bisnisku dan ini sangat penting sekali dibanding nginep dirumah ibu mu!!!". ucap ku agak teriak karena Uda agak emosi.
Kuliahat Sarah membalikkan badannya dan berjalan keluar dari kamar sambil mengusap air matanya.
Dan aku pun langsung masuk kamar mandi, ingin sekali membersihkan tubuh ini agar sedikit hilang rasa capek dan pikiran setres.
Setelah mandi tubuh ini terasa segar dan capek pun hilang, ku rebahkan tubuhku pada tempat tidur yang tertata rapi dan harum. Kuakui kamarku ini selalu bersih dan harum tak ada sedikitpun debu yang menempel pada perabotan didalam kamar ini.
Memang Sarah termasuk orang yang pintar menjaga kebersihan tapi kenapa dia tidak pintar untuk menjaga dan merawat tubuhnya??..
Kuambil handphone yang ada di atas nakas kecil disamping ranjang.
Ku buka handphone ternyata ada pesan dari Bianca.
Entah kenapa saat aku dapat pesan dari Bianca hati ini terasa bahagia dan ingin selalu berbalas pesan.
"Damar besok kamu jadi hadirkan di undangan ku untuk makan malam?" pesan dari Bianca".
"Iya donk Bi,,, aku pasti hadir" langsung kubalas pesannya tanpa menunggu lama.
"Oke mar, kutunggu kedatangan mu besok" Bianca pun membalas dengan cepat pesan ku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 361 Episodes
Comments
Tarian Putri Dewanti
😊😍
2023-07-19
0
Rakhma Alma
aq pgn bgt getok kepala damar pke palu yg gede,kl pgn istri keliatan cantik dan menarik ya dimodalin donk...
2023-02-04
1
A̳̿y̳̿y̳̿a̳̿ C̳̿a̳̿h̳̿y̳̿a̳̿
kesel aku karo kelakuane damar🤬
2023-01-31
1