Setengah jam menulis, aku sudah dapat dua bab. Karena menurut ku menulis itu tak memerlukan waktu banyak. Alhamdulillah setelah aku menulis beberapa bab mulai kemarin dirumah ibu, akhirnya aku ajukan kontrak pada aplikasi NOVELTOON. dan kontrak pun diterima. Dan aku sudah mendapatkan pundi-pundi rupiah dari aplikasi ini.
"Sarah.. Sarah...!!!" panggil mama.
Akupun bergegas berdiri walaupun agak sulit dengan bentuk perut ku yang sudah membuncit.
"Iya, ma," jawabku sambil keluar kamar.
"Ngapain aja sih?!! Dipanggil nggak keluar-keluar!!!! Beresin ini semua!!!," bentak mama.
"Iya ma,"
"Kalau masak itu yang lengkap, ini cuma nasi goreng aja nggak lauk nya sama sekali!!!," cerca Lidya
"Tadi di kulkas, tak ada bahan sama sekali Lid. Yang ada hanya nasi putih aja. Jadi aku buat nasi goreng seadanya," jawabku memberi alasan.
"Alah... itu alasan mu aja!!," hardik mama.
Ku bereskan meja makan, kulihat nasi goreng habis tak bersisa. Untung saja sebelum aku taruh di atas meja makan, aku sudah makan dulu.
Ya,,
Sekarang aku punya akal, sebelum makanan aku hidangkan lebih baik aku makan lebih dulu. Untuk mengantisipasi hal seperti ini, yaitu makanan tak bersisa sedikit pun.
Setelah selesai beres-beres, aku kembali lagi ke dalam kamar. Kulihat mas Damar tertidur, dan handphone nya ada di sebelah tubuh nya.
Kuambil handphone nya, dan pelan-pelan ku ambil jari telunjuk tangan mas Damar. Aku tempel kan jari nya di handphone milik nya. Dan akhirnya handphone itu bisa dibuka.
Aku buka aplikasi berwarna hijau bergambar telepon. Tanganku gemetar saat membuka aplikasi itu, kulihat dipanggil keluar terdapat nama Bianca. Aku sekrol ke bawah ternyata nama Bianca yang lebih banyak dan lebih sering dihubungi.
Setelah melihat riwayat panggilan, aku buka isi pesan nya. Dan sama, nama Bianca yang ada di urutan paling atas. Ini menandakan kalau mas Damar paling sering komunikasi dengan dia.
Ku buka isi chat mas Damar dan Bianca, jujur tak ada sedikitpun kata-kata atau ucapan yang mengarah kalau mas Damar selingkuh.
Karena isi chat nya hanya sebatas pekerjaan. Ku Hela nafas dengan perasaan sedikit lega, walau tetap masih ada perasaan curiga. Mengingat tadi saat aku mendengar dia telepon seseorang.
Satu lagi yang membuat aku masih penasaran, ku cari galeri foto nya.
"Nah, ini dia," gumamku pelan.
Mau ku pencet galeri foto itu, tiba-tiba mas Damar terbangun. Dan itu membuat ku kaget.
"Ngapain kamu buka-buka handphone ku, Sarah?!," tanya nya dengan nada sedikit tinggi dan mengambil secara kasar handphone itu dari tangan ku.
"Sarah, nggak buka kok. Sarah cuma beresin aja, tadi handphone mas Damar jatuh. Jadi Sarah ambil dan mau Sarah taruh di atas nakas," ucapku ber alasan.
"Awas kamu!! jangan macem-macem buka handphone ku!!," ancam mas Damar.
Aku jawab hanya dengan anggukan.
"huuuh.... padahal tinggal dikit lagi aku tau isi galeri foto mas Damar," ucapku dalam hati.
Kulihat mas Damar tidur lagi, dan aku pun ikut merebahkan tubuhku. Dan aku mulai mengetik cerita novel lagi.
Ku coba iseng-iseng melihat rupiah yang ku peroleh dari menulis novel online ini. Dan Alhamdulillah tak kusangka, baru beberapa Minggu menulis aku sudah mengantongi uang Lima juta rupiah.
"Akan aku simpan uang ini, kalau Uda cukup aku ingin buka usaha kecil-kecilan. Aku harus punya penghasilan sendiri, mengingat mas Damar dan keluarga nya tak pernah baik pada ku," ucap ku dalam hati.
Mendapatkan uang sebegitu banyak nya dari mengetik novel, aku makin semangat untuk mengetik dan membuat karya-karya tulis baru.
Semenjak aku masuk di dunia menulis, teman-teman online ku makin banyak. Dari berbagai daerah di Indonesia. Dan munculah sebuah ide usaha, aku suka masak dan masakan ku juga rasa nya nggak terlalu buruk.
"Bagaimana kalau aku jualan makanan yang bisa di awetkan tapi tetap mengandung gizi?," ucapku dalam hati.
Sebenarnya, aku juga hobi menggambar dan mendesain baju-baju. Tapi kalau saat ini mau buka usaha di dunia konveksi itu pasti butuh modal besar dan terlalu ribet dengan keadaan ku yang hamil besar ini.
Ku lihat jam sudah menunjukkan pukul 12 malam, dan terdengar dengkuran halus mas Damar.
Aku pun mematikan handphone, dan mulai memejamkan mata. Mengistirahatkan tubuh ini untuk aktivitas besok pagi yang pasti sangat membutuhkan tenaga.
"Semangat sukses, Sarah," ucapku pelan mesugesti diri sendiri.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Setelah sholat subuh, aku pun bergegas ke dapur. Aku lupa kalau di dapur tak ada stok makanan apa-apa. Jadi aku ber alih ke ruang cuci, aku mencuci semua baju-baju kotor yang ada di situ.
Ada satu tas baju kotor, aku lihat itu baju kotor milik Lidya. Ku buka dan ku keluarkan satu persatu bajunya dari dalam tas. Tak sengaja saat aku mengangkat baju Lidya, ada kertas kecil terjatuh. Aku ambil kertas itu dan ku lihat ternyata itu sebuah foto lawas lelaki dan perempuan yang sedikit agak kusam.
Kalau foto perempuan itu terlihat mirip Lidya saat kuliah dulu. Karena ada disini foto-foto Lidya saat kuliah dulu masih tersimpan rapi. Tapi kalau lelaki itu, Kok sepertinya aku pernah melihat nya.
"Apa ini foto mas Damar saat masih mudah?," gumamku. "Tapi nggak mungkin, ini kelihatan seumuran dengan Lidya, sedang kan mas Damar dan Lidya terpaut cukup lama. siapa ya dia??," ucapku pelan.
Aku pun tak ambil pusing tentang foto itu, aku masukkan lagi foto itu dalam tas milik Lidya. Aku memulai mencuci.
Setelah selesai aku lanjut pergi ke ruang tengah. Tak ada satu orang pun yang bangun. Aku bingung mau masak apa, sedangkan tak ada bahan makanan sedikit pun.
Ku rogoh kantong saku dasterku. Ku temukan uang dua puluh ribu. Sisa uang yang mas Damar beri seratus ribu untuk satu bulan kemarin.
Aku pun berinisiatif untuk membelanjakan uang itu, untuk sarapan pagi ini. Bergegas aku keluar rumah pergi ke tukang sayur yang ada di depan.
Makanan seadanya pun terhidang di meja makan, tak lupa sebelum seisi rumah makan. Aku lebih dulu memakan nya, takut kalau nanti tak ada sisa makanan untuk ku.
"Masak apa kamu, Sar?," tanya mama keluar dari kamar nya.
"Sayur asem sama tempe goreng dan tahu goreng, ma," jawabku.
"Hah,,, cuma makanan desa?!," hina mama.
"Iya, tak ada bahan makanan di kulkas," jawab ku sambil beralih ke kamar, dengan tujuan ingin membangunkan mas Damar.
Dan ternyata mas Damar sudah bangun, dan baru saja mandi. Ku ambilkan kemeja dan celana kerja mas Damar.
"Ini mas, bajunya," ucapku sambil menyodorkan satu setel baju lengkap dengan dasi nya.
"Iya, taruh aja disitu," jawab nya tanpa melihatku.
"Oya, mas. Bahan masakan sudah habis. Sarah minta uang nya ya buat belanja," pinta ku.
"Emang uang seratus ribu yang aku kasih kemarin, sudah habis?," tanya nya menoleh pada ku.
"Habis mas, tadi sisa dua puluh ribu. Sudah Sarah belanjakan buat sarapan pagi ini mas," ucapku sambil membereskan handuk mas Damar yang berserakan.
Tanpa berucap apapun, dia keluar dari kamar dan meninggalkan bau parfum yang wanginya menimbulkan hasrat bercinta.
Mungkin karena sudah lama aku tak pernah disentuh oleh mas Damar. Sampai mencium bau parfum nya dan melihat mas Damar dengan tampilan yang tampan membuat bulu kuduk ini berdiri.
Aku pun keluar mengikuti mas Damar, ternyata dia sudah duduk di meja makan untuk sarapan.
"Ma, kasih Sarah uang. Buat belanja bulanan," ucap mas Damar kepada mama.
"Uang yang mana lagi Mar? uang mama Uda abis!!," bentak mama.
"Ada apa sih? pagi-pagi udah ribut?!," tanya Bianca keluar dari kamar nya.
"Tuh, si Sarah minta uang belanja," jawab mama sambil memonyongkan bibirnya ke arah ku.
"Ini mbak, lima ratus ribu cukupkan untuk satu bulan?!," tanya Lidya sambil menyodorkan uang pecahan seratus ribuan lima lembar.
"Haduuhhh... Lid, kok banyak amat. Tiga ratus ribu sudah cukup untuk belanja bulanan," ucap mama sambil mengambil kasar uang yang di beri Lidya dari tangan ku. Dan mengambilnya dua ratus ribu, sisanya tiga ratus ribu di berikan lagi padaku.
"Itu uang harus di hemat ya, Sarah!! kamu pikir cari uang itu mudah?!," bentak mama.
💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞
mampir juga di karya teman ku ya wankawan...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 361 Episodes
Comments
Ma Em
sudahlah Sarah tidak usah diurus keluarga suamimu itu lawan saja ipar dan mertuamu.
2023-09-29
0
Ilham Choirudin
orang pelit kok pingin makan enak
2023-08-08
0
Chiisan kasih
kalau aku di posisi sarah, udah ku santet emak sekaligus kedua anaknya itu😠
2023-07-19
0