Bab 13

Surti yang saat itu sedang memasak makan malam langsung terkejut saat mendengar teriakan sang suami. Setelah meletakan kayu di dalam kompor Surti bergegas menuju ke meja makan untuk melihat kondisi Pak Ruli. Ruli yang baru saja terbangun dari tidurnya langsung menuang air putih di dalam sebuah gelas kaca yang ada  di hadapannya.

“Ada apa Pak,” tanya Surti sambil sedikit berlari ke arah Ruli yang duduk di meja makan.

“Bapak hanya mimpi, Bapak tiba-tiba mempunyai firasat buruk tentang Syifa,” jawab Ruli sambil mulai minum segelas air putih. 

"Ibu beberapa hari ini juga rindu  kepada Syifa, apalagi sejak dia ke kota bersama Rudi mereka tidak pernah menghubungi kita," jawab Surti sambil terlihat lesu. 

"Bagaimana kalau besok pagi kita ke rumah Anjas, Bapak yakin dia pasti tahu alamat Rudi," jawab Ruli sambil menenangkan hati sang istri. 

***

Keesokan harinya Rulli dan Surti berangkat ke sawah lebih pagi daripada biasanya. Rasa rindu kepada Syifa membuat mereka mencari informasi tentang Rudi melalui Anjas. Anjas yang saat itu bersiap untuk berangkat ke proyek dikejutkan dengan kedatangan orang tua Syifa.

"Assalamualaikum," ucap Ruli dan Surti dengan bersamaan. 

"Waalaikumsalam," jawab Anjas sambil menoleh ke arah suara. 

"Pak Ruli," ucap Anjas saat mengetahui kedatangan orang tua Syifa. 

"Maaf kalau kami mengganggu Nak Anjas," jawab Pak Ruli sambil  sedikit menunduk. 

"Tidak Pak, mari silahkan masuk," jawab Anjas sambil mempersilahkan Ruli dan Surti masuk ke dalam rumah kontrakannya. 

"Begini Nak, kedatangan  kami kesini mau meminta alamat Rudi dan Syifa di kota, karena saya dan istri mau menjenguk mereka ke kota," jelas Pak Rudi kepada Anjas. 

“Bagaimana ini, aku tidak mungkin memberikan alamat Rudi kepada mereka apalagi kalau mereka sampai ke kota Rudi pasti marah besar kepadaku,” batin  Anjas sambil menatap Ruli dan Surti.

“Bagaimana Nak, apa Nak Anjas tahu alamat Rudi dan Syifa,” tanya Bu Surti hingga membuat Anjas tersadar dari lamunannya.

“Maaf Pak, Bu saya tidak tahu alamat mereka, nanti kalau Rudi telepon akan saya coba tanyakan,” jawab Anjas sambil sedikit terkejut.

Setelah berpamitan dengan Anjas, sepasang suami istri itu langsung berjalan menuju ke sawah milik Pak Kades. Anjas yang saat itu berdiri di teras Rumahnya bergegas masuk ke dalam kamarnya untuk mengambil ponselnya. Dia berniat untuk menghubungi Rudi untuk memberitahukan kedatangan orang tua Syifa pagi ini.

“Halo,” ucap Anjas setelah mendengar suara sang sahabat.

“Ada apa, tumben pagi-pagi kamu menghubungi aku," tanya Rudi kepada Anjas.

"Begini Bos, pagi ini orang tua Syifa datang ke rumah, mereka menanyaanmenanyaan alamatmu kepada ku," jelas Anjas kepada Rudi. 

"Untuk apa mereka menanyakan alamat ku kepadamu,” tanya Rudi kaget. 

"Mereka bilang ingin ke kota dan menjenguk kalian berdua," jawab Anjas.

"Gawat! Kalau mereka kesini semua kebohongan ku akan terbongkar, dan aku harus siap diusir dari rumah ini," batin Rudi sambil terus menggenggam ponselnya. 

"Bos, weh malah ngelamun dia!" teriak Anjas hingga mengagetkan Rudi. 

"Jangan berikan alamatku kepada siapapun termasuk orang tua Syifa," perintah Rudi kepada Anjas. 

"Lalu apa yang harus aku jawab jika mereka datang kemari,” tanya Anjas kepada Rudi.

“Kamu hubungi saja aku, biar Syifa dan orang tuanya bisa berbicara lewat telepon,” jawab Rudi.

Setelah mendengar jawaban Rudi, Anjas langsung menutup ponselnya dan segera berangkat ke proyek. Rudi yang saat itu berada di kantor bergegas untuk pulang ke rumah. Saat Rudi sampai di rumah dia langsung menyeret Syifa yang sedang sibuk menyapu ruang tamu.   

“Ada apa Mas,” tanya Syifa penasaran.

“Nanti jika orang tuamu menelponku jangan bilang apapun tentang seluruh kejadian di rumah ini,” ucap Rudi sambil menatap Syifa dengan tajam.

“Kamu serius kalau orang tuaku akan menghubungiku,” tanya Syifa sambil terlihat bahagia.

“Iya, aku jamin kalian bisa saling berkomunikasi asalkan kamu mau berjanji tidak akan bercerita macam-macam kepada orang tuamu," ancam Rudi sambil sedikit.  

"Baik Mas, aku janji tidak akan berbicara apa-apa kepada mereka," jawab Syifa dengan mata berkaca-kaca.

Setelah menemui Syifa, Rudi yang sudah lelah dengan aktivitasnya hari ini langsung berjalan ke arah kamarnya untuk beristirahat. Syifa yang mendengar kabar jika orang tuanya akan menghubunginya merasa sangat bahagia, karena kerinduan kepada orang tuanya akan segera terobati. Malam hari saat semua sudah terlelap dalam tidurnya Rudi bergegas ke kamar Syifa untuk melepaskan kerinduannya kepada sang istri. 

“Syifa,” panggil Rudi sambil mengetuk pintu kamar Syifa.

“Mas Rudi,” ucap Syifa setelah membuka pintu.

Rudi yang merasa masih sah sebagai suami dari Syifa langsung masuk ke dalam kamar Syifa tanpa permisi. Syifa yang memang sudah sangat membenci Rudi berusaha meminta sang suami untuk segera meninggalkan kamarnya. Namun, Rudi yang malam itu sangat merindukan kehangatan sang istri berusaha untuk merayu Syifa. 

“Ada apa ini, kenapa kamu ada di kamar Syifa!” bentak seseorang hingga membuat Syifa dan Rudi terkejut  

"Mama," jawab Rudi sambil menoleh ke arah suara.

"Apa yang sedang kalian lakukan di kamar Ini!" bentak Ningrum kepada Rudi dan Syifa.

"Ini tidak seperti yang Mama pikirkan, aku bisa jelaskan semuanya Ma," ucap Rudi sambil berjalan ke arah sang mama. 

"Diam kamu," jawab sang mama sambil berjalan ke arah Syifa.

"Dasar kamu perempuan gatel, bisa-bisanya kamu menggoda Putra ku," ucap Ningrum sambil menampar Syifa.

"Tidak Nyonya ini tidak seperti yang Nyonya lihat," jawab Syifa sambil memegang pipinya yang merah karena tamparan Ningrum. 

"Kamu pikir aku tolol, aku sudah melihat semuanya, sekarang kamu tinggalkan rumah ku sebelum kamu mengotori rumah ini dengan dosa yang kamu lakukan!" bentak Ningrum sambil menjambak rambut Syifa dan menyeretnya menuju ke pintu utama. 

Kondisi yang tadinya sepi karena semua orang sudah terlelap dari tidurnya kini berubah menjadi kehebohan. Seluruh anggota keluarga Rudi termasuk Mbok Inah langsung berlari ke arah suara Ningrum. Rudi yang ada di sana berusaha untuk membantu Syifa lepas dari cengkraman Ningrum. 

"Ada apa ini!" bentak Andre sambil menuruni anak tangga.

"Lihat ini Pa, Perempuan kotor ini hampir saja menggoda Rudi di kamarnya, " jawab Ningrum sambil terus menjambak rambut Syifa. 

"Tidak Tuan, ini tidak seperti yang Nyonya pikirkan," jawab Syifa sambil menangis. 

"Diam kamu, dasar pelacur!" bentak Ningrum sambil menampar pipi Syifa. 

"Rudi apa benar ucapan Mama," tanya Andre kepada sang putra. 

"Tidak Pa, ini salah paham, aku di kamar Syifa hanya ingin memintanya untuk membuat teh hangat buat ku, sekalian aku ingin memberitahukan bahwa orang tua Syifa besok akan menghubunginya melalui ponselku," jelas Rudi sambil mencari alasan.

"Kamu dengar sendiri kan apa yang diucapkan Rudi, kamu hanya salah paham saja Ma, sekarang lepaskab Syifa," ucap Andre sambil meminta Ningrum melepaskan tangannya dari rambut Syifa. 

"Kali ini Papa harus percaya sama Mama, karena Mama lihat sendiri mereka sedang bermesraan di dalam kamar," jawab Ningrum sambil terus menjambak rambut Syifa. 

Sherin yang baru saja terbangun dari tidurnya langsung berlari ke arah ruang tamu untuk melihat apa yang telah terjadi. Sherin yang saat itu melihat Syifa diseret keluar oleh sang mama langsung tersenyum bahagia. Sambil mendekati Shania dia mulai menanyakan penyebab kenapa sang mama bisa semarah itu kepada Syifa. 

"Sebenarnya ada apa sih kak, malam-malam begini berisik banget," tanya Sherin sambil berbisik. 

"Mama pergoki Pelacur itu sedang bermesraan dengan Mas Rudi," jawab Shania. 

"Apa!" teriak Sherin hingga membuat seluruh orang menoleh ke arahnya. 

"hust berisik tahu," jawab Shania sambil menutup mulut sang adik.

Saat Rudi dan Andre sibuk membujuk Ningrum agar mau melepaskan tangannya dari Syifa. Tiba-tiba Syifa menjerit kesakitan sambil memegangi perutnya. Ningrum yang saat itu ada di dekat Syifa langsung kaget dan melepaskan tangannya. 

"ahh … sakit!" teriak Syifa sambil memegangi perutnya. 

"Syifa," ucap Rudi sambil berlari ke arah Syifa. 

"Kamu kenapa, apa yang kamu rasakan," tanya Rudi sambil terlihat khawatir.

"Sakit Mas, perutku sakit sekali," jawab Syifa sambil terus berteriak. 

"Astagfirullah, Mas Rudi sepertinya Syifa mau melahirkan, itu ada darah yang keluar!" teriak Mbok Inah sambil menunjuk ke arah kaki Syifa. 

"kalau begitu cepat kamu dan Mbok Inah antar Syifa ke rumah sakit, nanti Papa dan yang lain menyusul," perintah Andre kepada Rudi. 

Rudi dibantu Mbok Inah langsung membopong Syifa menuju ke mobil untuk segera dibawa ke rumah sakit. Ningrum yang sudah puas menyiksa Syifa langsung tersenyum penuh dengan kebahagiaan. Andre yang saat itu melihat senyum dari Ningrum dan kedua putrinya langsung menyeret Ningrum menuju ke ruang keluarga dengan diikuti kedua putrinya. 

"Kalian benar-benar keterlaluan, Syifa sedang dalam bahaya kalian justru tersenyum bahagia!" teriak Andre kepada istri dan kedua putrinya. 

"yaelah Pa, lahiran begitu saja dibikin panik sebentar lagi juga sembuh," ucap Ningrum sambil memalingkan wajahnya.

"Tahu nih Papa, kenapa sih sayang banget sama Perempuan kotor itu," tanya Shania dengan ketus. 

"Shania jaga ucapanmu, Syifa juga manusia sama seperti kalian jadi sudah sewajarnya kita membantunya!" bentak Andre kepada Shania. 

"Demi perempuan itu Papa tega bentak anak Papa sendiri, Papa benar-benar jahat," teriak Shania kepada sang papa. 

"Sudah Papa tidak mau banyak bicara lagi, cepat kalian siap-siap lalu ikut ke rumah sakit," perintah Andre kepada istri dan putrinya. 

"Mama nggak mau ke rumah sakit," jawab Ningrum dengan ketus. 

"Iya saudara bukan, mending kita tidur saja di rumah," timpal Shania seolah membenarkan ucapan sang mama. 

"Kalau Papa mau ke rumah sakit berangkat saja sendiri, tidak perlu ajak-ajak kami," sahut Sherin dengan wajah kesal.

"Baik Papa akan berangkat ke rumah sakit, tapi jika kalian tidak ikut jangan salahkan Papa jika terjadi sesuatu kepada kalian," ancam Andre sambil berjalan ke arah pintu. 

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!