Rudi tidak menyangka orang yang dulu pernah meninggalkannya hanya karena mengejar karir kini tiba-tiba menghubunginya kembali. Rudi yang saat itu belum percaya dengan apa yang didengarnya sesaat terdiam. Hingga membuat Anita sedikit berteriak memanggil namanya.
"Rudi! kenapa malah diam, kamu nggak lupa kan sama aku?" tanya Anita dari panggilan ponselnya.
"Kamu benar Anita, bukannya saat ini kamu masih di pulau Bali," tanya Rudi penasaran.
"Aku sudah pulang karena show yang aku adakan beberapa bulan yang lalu sudah selesai, kita ketemuan yuk, aku kangen banget sama kamu, " ucap Anita dengan manja.
"Ketemuan," batin Rudi sambil terlihat bingung.
"Bisa kan, aku janji hanya sebentar saja," ucap Anita sambil memohon kepada Rudi.
"Memang kita mau ketemuan dimana," tanya Rudi kepada Anita.
"Bagaimana kalau kita makan siang di cafe cinta seperti saat kita bersama dulu," jawab Anita sambil terdengar tertawa.
"Ok, satu jam lagi aku sampai," jawab Rudi sambil menutup ponselnya.
Setelah menutup ponselnya Rudi segera membersihkan berkas-berkas yang berserakan diatas meja kerjanya. Setelah membereskan semuanya Rudi langsung memakai jas hitamnya dan segera berjalan keluar kantor.
Rudi yang saat itu sudah tiba di cafe cinta belum melihat sosok Anita di cafe tersebut.
“Hai Sayang!” teriak Anita sambil berjalan ke arah Rudi yang duduk di salah satu meja di cafe itu.
“Anita, dia benar-benar terlihat sangat cantik,” batin Rudi sambil tersenyum ke arah Anita.
“Bagaimana kabarmu,” tanya Anita sambil duduk di hadapan Rudi.
“Baik, kamu semakin terlihat sangat cantik," jawab Rudi sambil terus menatap Anita yang ada di hadapannya.
Anita yang mendengar ucapan Rudi langsung tersenyum sambil menyibakkan rambut panjangnya ke belakang. Siang itu Rudi dan Anita saling bercerita tentang masa lalu mereka dan kehidupan saat ini. Hingga tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul 18.00 sore.
"Oh ya apa kamu masih sendiri," tanya Rudi sambil meneguk sebuah kopi susu yang ada di hadapannya.
"Sejak berpisah denganmu aku tidak berniat mencari penggantimu, karena aku sudah berfikir saat aku sudah mendapatkan karir yang aku kejar aku akan kembali menemuimu, " jawab Anita sambil menggenggam tangan Rudi.
"Lalu bagaimana denganmu, apa kamu sudah mendapatkan penggantiku, " tanya Anita penasaran.
"Apa yang harus aku katakan kepada Anita, tidak mungkin aku mengakui pernikahanku dan Syifa, sedangkan orang tuaku saja tidak mengetahui masalah pernikahan ku," batin Rudi sambil melepaskan pegangan tangan Anita.
"Rud, kamu masih setia menungguku kan, " tanya Anita sambil memperhatikan wajah laki-laki yang ada di hadapannya.
“Tentu, aku juga masih sendiri, Karena buat ku tidak muda mencari penggantimu Sayang, " jawab Rudi sambil mencium tangan Anita.
Setelah membayar makanan yang telah mereka pesan, Rudi pun berniat untuk mengantar Anita pulang ke rumahnya. Sejak pertemuan itu Rudi dan Anita sering bertemu. Hingga membuat Rudi melupakan Syifa dan anak yang ada dalam kandungannya.
***
Hingga di suatu pagi saat Rudi dan keluarganya sedang menikmati hari libur dengan menonton sebuah acara televisi di ruang keluarga. Mereka dikejutkan dengan suara bel rumah yang berbunyi. Syifa yang saat itu sedang membersihkan ruang tamu langsung berjalan ke arah pintu.
"Selamat pagi, Rudi ada? " tanya Anita saat Syifa membuka pintu.
"Ada, silahkan duduk Mbak, saya panggilkan Mas Rudi di ruang keluarga dulu, " ucap Syifa sambil mempersilahkan Anita duduk di sofa.
"Tunggu Mbak, biar saya langsung ke ruang keluarga saja," jawab Anita sambil masuk ke dalam rumah.
"Siapa ya perempuan itu, kenapa dia mencari Mas Rudi, " batin Syifa sambil terus memperhatikan Anita dari belakang.
Anita adalah kekasih Rudi saat masih duduk di bangku kuliah, hubungan mereka kandas karena Anita lebih mementingkan karirnya sebagai seorang model terkenal. Hubungan mereka juga sudah mendapat restu dari keluarga Rudi apalagi Ningrum yang begitu sangat berharap Anita bisa menjadi menantunya. Syifa yang saat itu penasaran dengan sosok Anita yang sangat terlihat cantik dan modern.
"Selamat pagi Sayang! " teriak Anita sambil memeluk dan mencium Rudi di depan keluarga Rudi.
"Sayang, sebenarnya siapa perempuan itu, dan ada hubungan apa antara Mas Rudi dengan perempuan itu,” batin Syifa sambil melihat mereka dari jauh.
“Anita, hai Sayang, bagaimana kabarmu,” ucap Ningrum sambil mencium Anita.
“Baik Tante, bagaimana kabar Tante dan keluarga,” tanya Anita sambil duduk di samping Ningrum.
“Baik dong, kamu kapan pulang dari Bali,” tanya Ningrum kepada Anita.
“Sebulan lalu Anita baru pulang dari Bali, dan sekarang Anita sudah menandatangani kontrak sebagai bintang iklan suatu produk,” jawab Anita sambil tersenyum.
"Syifa!" teriak Ningrum sambil memanggil nama Syifa.
"Iya Nya," jawab Syifa sambil berjalan ke arah Ningrum.
Syifa yang saat itu sudah berada di ruang keluarga terkejut saat melihat Anita dan Rudi yang terlihat begitu mesra. Rudi yang melihat kedatangan Syifa langsung sedikit menjauhi Anita agar Syifa tidak mengetahui hubungan antara dirinya dan Anita. Sekilas Anita menatap ke arah Syifa yang sudah berdiri di depan Ningrum.
"Perempuan ini siapa Mas," tanya Anita kepada Rudi yang terlihat gugup di hadapan Syifa.
"Gawat, bagaimana aku menjawab pertanyaan Anita," batin Rudi sambil memalingkan wajahnya.
“Oh, ini Syifa perempuan kotor yang sengaja Rudi bawa saat dia sedang melakukan pengawasan proyek pembangunan di desa Ronggo Lawuh,” jawab Ningrum.
“Perempuan kotor,” jawab Anita bingung.
“Simpelnya Syifa ini cuma Pembantu di rumah kami Kak,” jawab Sherin sambil menoleh ke arah Anita.
“Su ….” belum selesai Anita bertanya Ningrum sudah menimpali.
“Sudah sekarang kamu cepat siapkan makan siang untuk calon menantu kesayangan Ku,” ucap Ningrum sambil memeluk Anita yang berdiri di hadapan Syifa.
“Menantu, apa jangan-jangan Mas Rudi akan menikahi perempuan ini,” batin Syifa sambil terus menatap Anita.
“Eh Babu! Kamu dengar tidak apa yang aku ucapkan, cepat siapkan makan siang buat kami!" bentak Ningrum hingga membuat Syifa terkejut.
Rudi yang saat itu duduk di samping sang papa diam-diam memperhatikan Syifa dari jauh. Syifa yang terkejut dengan bentakan Ningrum langsung berjalan ke arah dapur. Rudi yang saat itu melihat kesedihan di wajah Syifa segera bangkit dari tempat duduknya dan bermaksud untuk menemui Syifa didapur.
"Aku mau ke kamar mandi sebentar," ucap Rudi sambil berjalan ke arah dapur.
"Mbok, Nyonya minta agar kita menyiapkan makan siang sekarang," ucap Syifa kepada Mbok Inah yang sedang sibuk mencuci piring.
"Syifa, " panggil Rudi saat dia sudah berada di depan pintu dapur.
"Aku tinggal ke kamar sebentar ya Mbok," ucap Syifa seolah menjauhi Rudi yang ingin menemuinya.
"Tunggu, ada yang mau aku sampaikan kepadamu, " ucap Rudi sambil menggenggam tangan Syifa yang sedang berjalan ke arah paviliun.
"Tidak ada yang perlu dijelaskan Mas, semuanya sudah sangat jelas buatku," jawab Syifa sambil menatap Rudi lalu berjalan ke arah kamarnya.
"Aku dan Anita tidak ada hubungan apapun, kami hanya teman biasa, " jelas Rudi sambil mengikuti syifa dikamarnya.
"Silahkan Mas Rudi pergi dari kamar ini, karena tidak pantas seorang majikan berada di kamar pembantu, apalagi kita tidak ada hubungan apa-apa, " ucap Syifa sambil mempersilahkan Rudi keluar dari kamarnya.
"Apa kamu lupa kalau kamu itu Istriku!" teriak Rudi sehingga membuat Syifa menoleh ke arahnya.
"Istri! Kalau memang aku Istrimu coba sekarang kamu katakan kepada seluruh keluargamu," jawab Syifa sambil berjalan ke arah Rudi.
"Apa yang harus aku lakukan sekarang, " batin Rudi sambil terlihat gugup di hadapan Syifa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments