...~Love Me My Lord Duke~...
...~oOo0oOo~...
Ketika aku membuka mata, ternyata hari sudah siang. Aku segera menyadari bahwa Carxen sudah menghilang dari samping ku. Aku mendudukkan tubuhku perlahan dan bersandar ke penyanggah tempat tidur seraya menggosok mataku.
'Apa yang semalam itu mimpi?'
Ketika aku melihat handuk bekas semalam aku gunakan untuk mengeringkan rambut Carxen berada dipinggir sofa, senyuman kecil terukir di wajahku. Karena itu berarti yang semalam bukanlah mimpi. Carxen benar-benar datang ke kamarku.
"Nyonya, apa ada sesuatu yang membuat Anda bahagia hari ini? Wajah Nyonya berseri-seri," celetuk Ivone pelayan pribadi ku, yang sedang membuka tirai jendela, ia sesekali melihat ke arahku.
"Benar, aku sedang bahagia, semalam Tuan Duke menghabiskan malam bersama ku." Lalu aku tersenyum kepada Ivone.
Ivone, gadis berambut coklat sebahu itu menatapku dengan wajah merona, dan mata yang melebar.
'Apa yang sedang kau bayangkan Ivone. Bukankah itu wajar jika aku tidur satu ranjang bersama Carxen.'
"Apa kamu tidak melihat Tuan Duke keluar dari kamar ini?"
Ivone menaruh ember untuk cuci mukaku di meja kecil yang berada di sebelah ranjang, "Tidak Nyonya. Begitu saya datang, hanya ada Nyonya di kamar."
'Percuma saja dia tidur dikamar ku kalau tidak ada yang melihat dia keluar dari sini.'
Aku menghela nafas gusar, seraya memegang keningku, "Aku jadi merasa kesal..."
"Permisi, Nyonya," suara seorang pria terdengar dari balik pintu dibarengi dengan ketukan pintu beberapa kali.
"Aku sudah bangun, silahkan masuk Alfonso," sahut ku sembari turun dari atas kasur.
Ivone memakaikan ku selendang untuk menutupi bagian bahu dan dadaku karena bajuku yang terawang.
Tampak seorang pria tua berjalan masuk, dan berhenti tidak jauh dari pintu. Dia segera membungkukkan punggungnya, lalu meluruskan punggungnya seraya melihat ke arahku.
Aku berjalan mendekati Alfonso, "Apa ada sesuatu yang ingin kau sampaikan?"
Alfonso merupakan kepala pelayan di kediaman Callisto. Aku tidak tahu pasti berapa usianya, sepertinya sekitar 40 tahunan. Meski tampak tua secara wajah, penampilan Alfonso gagah seperti pria paruh baya, dia juga tidak memakai kacamata.
"Tuan Duke memanggil Nyonya ke ruangan kerja sekarang," kata Alfonso.
'Carxen memanggilku? Apa aku tidak salah dengar barusan... Ada perlu apa dia memanggilku dihari yang cerah begini?'
"Kalau begitu, sampaikan kepada Tuan Duke, saya akan bersiap-siap dulu. Ini tidak akan lama."
"Baik Nyonya. Kalau begitu saya permisi."
Tanpa basa-basi Alfonso segera keluar dari kamarku. Sikap dinginnya sama seperti Carxen.
Aku menarik nafas dalam-dalam, "Apa dikehidupan sebelumnya mereka itu kakek dan cucu...?" gumam ku.
Ivone yang berdiri di belakang ku terdengar terkekeh pelan.
"Saya akan menyiapkan air hangat untuk Nyonya mandi," celetuk Ivone.
Aku berbalik badan ke arah Ivone, "Mohon bantuan mu kedepannya yah." Lalu aku tersenyum hangat kepadanya.
Mata hazelnut milik Ivone melebar, dia tampak sedikit terkejut mendengar perkataan ku, "Saya juga, mohon bantuan Nyonya ke depannya," balasnya, dia segera menunduk karena malu.
Ivone membantuku bersiap-siap. Mulai dari menyiapkan air hangat di bathtub, memilihkan gaun untukku, hingga mendandani ku.
Selesai bersiap-siap, aku segera pergi keruang kerja Carxen seorang diri, yang terletak di lantai pertama bagian barat.
Setiap kali para pelayan melewati ku, mereka akan membungkuk dan menyapa ku. Sejujurnya aku masih belum terbiasa dengan perlakuan seperti itu. Meski aku berusaha menyesuaikan diri, tetap saja aku merasa tidak nyaman. Kalau boleh jujur aku lebih nyaman di perlakukan seperti biasa, tanpa membedakan status tuan ataupun bawahan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments