...~Love Me My Lord Duke~...
...~oOo0oOo~...
Sebelumnya aku berpikir bahwa aku memiliki peluang besar untuk membuat Carxen jatuh cinta kepada ku.
Tapi apa yang sedang terjadi saat ini diluar dugaan ku meski tidak sepenuhnya diluar dugaan. Bukankah pasutri seharusnya tidur di kamar yang sama. Dia malah memisahkan kamar tidur kami. Ditambah lagi kamarku berada di ujung barisan kamarnya, bukankah ini agak keterlaluan. Pasangan mana yang pisah ranjang di hari pertama menikah.
Aku benar-benar merasa kesal. Meski kita tidak akan melakukan malam pertama, tetap saja setidaknya dia harus tidur bersamaku dan berpura-pura seperti kita telah melakukannya.
"Sungguh pria berdarah dingin!" ujar ku kesal, sambil menjatuhkan diriku ke atas kasur dan membenamkan mataku.
Aku menarik selimut menutupi seluruh bagian tubuhku terkecuali bagian kepala dan memeluk guling.
"Siapa pria berdarah dingin?"
Suara dingin yang berasal dari pintu tersebut membuat ku tersentak, aku segera berbalik badan dan melihat ke arah pintu.
'Ehhh?'
"Tu-Tuan Duke?...Anda..."
Carxen menutup pintu dan menguncinya. Dia memakai baju putih yang memperlihatkan dadanya hingga ke bagian perut bawahnya. Dia memiliki otot dada dan perut yang bagus, tubuhnya tampak sangat atletis seperti atlet renang. Berbahu lebar berdada bidang dan pinggang yang ramping. Dibandingkan pakaian tidur, bajunya lebih terlihat seperti pakaian mandi. Rambutnya terlihat basah, beberapa tetes air terlihat jatuh di atas karpet.
'Tidak, tu-tunggu dulu!! Sedang apa dia datang ke kamarku dengan penampilan seperti itu???'
Carxen melenggang mendekati tempat tidur. Aku terkesiap, "Tu-Tunggu! Anda ingin apa Tuan Duke!?"
Carxen menghentikan langkahnya tepat di sebelah kasur, dan menatapku dengan tatapan sayu serta senyuman tipis yang sensual, "Menurutmu...?"
Mendengar itu jantung ku berdegup kencang, aku tidak tahu harus bersikap seperti apa, "Sa-Saya belum siap..." kata ku pelan sembari mengalihkan pandanganku ke arah lain.
Carxen tiba-tiba naik ke atas kasur yang membuat ku tersentak, aku langsung masuk ke dalam selimut menutupi seluruh tubuhku, "Anda lebih baik kembali saja ke kamar Anda. Karena... karena saya tidak akan melayani Anda malam ini."
'Aku tidak menyangka dia sungguhan ingin menjalankan tugasnya sebagai seorang suami.'
Jantung ku masih berdebar-debar, disisi lain Carxen justru tidak menjawab, seketika suasana menjadi hening, "Tuan Duke?" tanya ku pelan untuk memastikan.
Begitu aku membuka selimut untuk mengintip. Terlihat Carxen sedang tidur di sebelah ku. Wajahnya saat sedang tertidur begitu tampan dan terlihat damai. Jauh berbeda dengan wajahnya saat sedang sepenuhnya sadar.
Perhatian ku teralihkan kearah bibir Carxen yang tampak lebih segar dan basah, ingatan saat dia mencium ku tiba-tiba terbesit, "Apa yang sedang aku pikirkan sekarang... Aku pasti sudah tidak waras..." gumam ku, mulai meracau.
Aku mulai mengendus-endus disekitar Carxen karena mencium bau yang janggal.
'Hm... Bau apa ini? Seperti bau manis... Tunggu! Jangan-jangan!...'
Aku semakin mendekatkan wajahku ke wajah Carxen sambil tetap mengendus, "Sudah aku duga..." pungkas ku setelah menghela nafas pelan.
"Dia habis minum sampanye."
'Jadi itu sebabnya dia bertindak irasional, tidak seperti biasanya.'
Aku menatap rambut Carxen yang masih basah, "Rambutnya benar-benar mengganggu ku."
"Selamat. Kau berhasil mendapatkan perhatian ku, Tuan Duke."
Aku langsung turun dari tempat tidur dan membuka laci meja untuk mengambil handuk bersih, "Sudah besar masih suka main air," kata ku, lalu duduk dengan hati-hati di pinggir kasur, mengambil posisi yang nyaman.
Aku mengeringkan rambut Carxen dengan hati-hati, agar dia tidak terbangun. Alasan aku berani mengeringkan rambutnya, karena sepertinya dia sedang mabuk, dan aku tidak ingin dia membasahi bantal-bantal dikamar ku.
Rambutnya wangi, bersih juga mengkilap. Bagaimana bisa seorang pria memiliki rambut yang tumbuh dengan baik seperti ini.
"Aku senang karena kita memiliki warna rambut yang sama..." ucap ku pelan, sambil menyentuh rambut Carxen dengan jariku, senyuman terukir di wajah ku.
Untuk sesaat aku hampir terbawa suasana.
'Sadarlah Viellen. Apa yang sedang kau lakukan.'
Aku menghentikan kegiatan ku dan segera berdiri, "Sepertinya ini sudah cukup."
Aku melenggang menuju ke sofa dan menaruh handuk basah di pinggiran sofa. Lalu aku berjalan ke tempat tidur dan naik ke atas kasur untuk membaringkan tubuhku membelakangi Carxen.
'Mari kita tidur saja dengan damai, dan menanyakan soal ini besok.'
Ku pejamkan mataku dan mulai tertidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
ikaa
ups🤭
2025-01-14
0
lily
ku kira mau unboxing
2025-01-06
1