Zulkarnain dan Wisnu ngajak beberapa bodyguard yang dilengkapi perlindungan diri dan beberapa orang yang mampu membuat Rudi berkata jujur.
" Saya ingin Rudi ada efek jera, enak sekali mau menjebak Niki, memangnya dia mau dijebak ketemu sama waria dan dia bersenang senang sama waria karena obat itu." Ucap Wisnu kesal, proyek pertamanya Niki justru dimanfaatkan sama Rudi
" Kamu tenang saja Wisnu, saya sudah perintahkan bodyguard untuk kepung rumahnya Rudi, dan pastikan Rudi masih ada didalam rumah sampai kita tiba." Ucap Zulkarnain berusaha yakini Wisnu semua sesuai rencananya.
" Kita harus ancam Rudi, kalo dia sampai berani ganggu Niki selama proyek berjalan, kita akan balas minuman yang sama kita berikan ke waria supaya Rudi bersenang senang sama waria, supaya kena gangguan jiwa dan kapok sampai nekat lagi." Lanjut Wisnu, yang sejujurnya merasa jijik sama idenya sendiri, tapi Wisnu tidak punya pilihan lain selain mengancam Rudi seperti itu.
Dilain sisi, Setelah pulang kerja Niki ngajak Rika dan Melati jalan jalan ke Mall, sejujurnya Rika dan Melati masih lemes karena habis gulet panas sama Zulkarnain berkali kali, sampai rasa panas yang dirasakan Zulkarnain bener bener hilang dan kondisinya kembali normal.
" Kalian kenapa sih? Niki ajak jalan tidak mau? Niki kan mau memanjakan bunda dan mami ke salon, kita kan sibuk bekerja jarang perawatan wajah dan luluran. jadi mau yah ke Mall?" Tanya Niki kesel dan sedikit memaksa
" Boleh juga, sekalian refleksi yah, dipijit kita kan lelah juga sih yah kerja terus. boleh deh sayang." Ucap Rika yang setuju sama ajakan Niki, sekalian dipijit supaya badannya kembali fit setelah berkali kali gulet panas tadi.
" Ah bener, enak juga kan habis di refleksi, perawatan wajah, dan luluran, jadi fresh semuanya. mami ikut deh ke mall sayang." Ucap Melati setuju sama keinginan Rika, kondisi badannya Melati sama seperti Rika yang berasa badannya remuk semua, tapi tidak tega melarang Zulkarnain melakukan apapun yang diinginkan nya, selama badannya terasa panas
"Nah begitu dong, jadi hayo siap siap ke Mall sekarang." Lanjut Niki bahagia, karena kedua orangnya luluh untuk ikut ke Mall, andaikan Niki tahu pasti Niki akan sedih sama kondisi yang dialami sama bunda dan Mami nya sampai badannya terasa remuk semua.
Dilain sisi, Rudi panik saat mendapatkan laporan kalo rumahnya dikepung sama orang yang tidak dikenal, lengkap sama perlindungan diri, Rudi merasa tidak memiliki musuh sama sekali, tapi kenapa rumahnya bisa dikepung seperti ini.
" Mereka siapa? dan motifnya mengepung rumah saya?" Tanya Rudi kesal karena tidak merasa lagi ada masalah sama siapapun
" Entah lah tuan, tapi mereka bawa alat perlindungan diri, apa tidak sebaiknya tuan ke luar rumah, ketemu sama mereka langsung? karena jumlah mereka sangat banyak tuan?" Tanya Bodyguard tidak mampu melawannya, karena jumlah bodyguard Rudi sedikit dari pada Zulkarnaen ditambah sama tim khususnya yang membuat bodyguard nya Rudi menyerah sebelum melawan.
" Payah kalian, buat apa saya bayar kalian mahal mahal kalo kalian tidak mampu melawan mereka sama sekali hah." Bentak Rudi kesal, karena Rudi sudah memenuhi keinginan mereka, gaji diatas UMR
" Maafkan kami tuan" Lanjut Bodyguard Rudi menyesal, sejujurnya sebelum ketemu sama Rudi bodyguard nya sudah ketemu sama orang orang yang ada didepan rumah.
Dilain sisi, Zulkarnaen dan Wisnu yang baru datang langsung gabung sama tim khususnya, Zulkarnaen langsung masuk saja kedalam rumah diikutin sama Wisnu yang sudah memuncak amarahnya.
" Rudi keluar kamu." Teriak Zulkarnaen dan Wisnu bersaman, Zulkarnaen dikawal sama tim khususnya lengkap dengan perlindungan diri.
" Rudi keluar kamu, kami tahu kamu ada didalam rumah." Teriak Wisnu tidak mau kalah galaknya sama Zulkarnaen
Rudi yang namanya dipanggil akhirnya jalan ke ruang tamu, betapa kagetnya diruang tamu sudah ada Zulkarnaen, Wisnu, dan tim khusus lengkap dengan perlindungan diri. Rudi berusaha tenang menghadapi orang orang yang datang ke rumahnya, dan sadar apa yang membuat mereka sangat marah.
" Ada apa kalian teriak teriak dirumah saya?" Tanya Rudi berusaha tenang.
Bugh
Satu tendangan mendarat dengan sempurna di badannya Rudi, yang belum siap diserang sama Wisnu. Bodyguard nya Rudi sudah siap siap mau melawan tapi niat mereka dibatalkan melihat perlindungan diri tim khusus, Zulkarnaen sudah dikeluarkan
" Masih bertanya ada apa hah, kamu sengaja memasukan obat perangsaaaaang ke minuman Niki, untungnya saya yang datang untuk rapat sama kamu, kalo Niki sudah lemah tidak berdaya karena efek minuman itu." Teriak Zulkarnaen tidak bisa membayangkan bagaimana hancur perasaan Niki mahkotanya direbut paksa, dan penyesalan Zulkarnaen dan orang tuanya Niki tidak bisa melindungi Niki sama sekali.
Bugh
Satu tonjokan mendarat diwajahnya Rudi yang masih duduk dilantai, menahan sakit diperutnya akibat tendangannya Wisnu.
" Kami tidak peduli kebiasaan menjijikan kamu, tapi kami peduli sama keselamatan anak kami. kami peringatkan kalo kamu sampai melakukan hal yang sama ke Niki, kami pastikan kamu akan meminum obat yang kamu sediakan dan bersenang senang bersama lima waria, yang akan kami siap kan untuk membalas perbuatan kamu." Ancam Wisnu yang tidak main main, demi melindungi Niki membuat Wisnha akan melakukan apapun untuk anak angkatnya.
" Soal kerjasama perusahaan kamu dan perusahaan saya lanjutkan, saya tidak mau Niki curiga pembatalan kerjasama mendadak. ingat kami memberikan kesempatan untuk kamu bekerjasama bukan untuk mencelakai Niki tapi kami berusaha profesional dan kami tidak ingin anak kami merasa bingung." Lanjut Zulkarnaen yang akhirnya mau melanjutkan kerjasama antar perusahaan, dan berusaha profesional dalam bekerja.
" Terimakasih pak, sudah mau melanjutkan proyek pembangunan ini, saya minta maaf atas kecerobohan saya, saya janji tidak akan menjebak Niki lagi." Ucap Rudi dengan lirih, menahan sakit di bagian perutnya, setelah ditendang Wisnu tadi.
" Bagus, pembicaraan kita sudah direkam sama tim khusus saya, ingat salah bertindak rekaman ini akan memperpanjang masalah. kamu telefon sekretarisnya Niki untuk ada rapat lagi, dan siapkan dokumen yang dibutuhkan untuk kerjasama antar perusahaan."Tegas Zulkarnaen yang masih memberikan kesempatan untuk Rudi melanjutkan proyek pembangunan apartemen
Rudi ngangngguk setuju, tim khususnya Zulkarnaen memerintahkan bodyguard nya Rudi untuk membawa Rudi untuk diobati, dengan begitu Zulkarnaen dan rombongan langsung keluar dari rumahnya Rudi, walaupun masih kesal tapi Zulkarnaen dan Wisnu masih mau memberikan kesempatan kedua untuk Rudi.
Dilain sisi, Niki melihat Rika dan Melati jalannya kesulitan membuat Niki faham, kalo mereka habis gulet lama sama Zulkarnaen membuat orang tuanya jalannya, susah payahnya.
" Astaga ayah, membuat kalian seperti ini, semakin tua semakin garang yah. heran Niki sama ayah yang masih kuat gulet lama lama." Ledek Niki, Niki jalan sambil gandengan tangannya Rika dan Melati
" Iyah sayang, namanya juga suami istri sayang.' Ucap Rika seadanya, tidak mungkin terus terang sama Niki.
" Makannya kita mau ikut kamu ke salon supaya bisa dipijit, kan lumayan mereda kan rasa sakit." Ucap Melati malu karena jalan saja sampai dituntun sama Niki
" Apa Niki bilang sama ayah, kalo mau gulet jangan lama lama, kasihan bunda dan mami jalannya sampai seperti ini?" Tanya Niki merasa tidak tega melihatnya.
' Biarin saja sayang, sudah kewajiban istri menerima keinginan suami yang ingin gulet sayang.' Tolak Rika yang tidak mau membuat suaminya kesal karena keinginan Niki
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments