Bab 19 - Menantang Maut

Setelah dari ruangan Pak Theo, karena bel yang sudah berbunyi dengan cepat Eva menuju ruangan kelasnya. Sedikit berlari namun pasti.

Sesampainya di kelas, Eva pun langsung menuju tempat duduknya. Syukurlah disaat dia baru datang guru yang mengajar belum berada di kelas.

"Va! Kok lama banget dipanggil kepala sekolah?" Tanya Grace sahabat Eva yang memang memiliki tingkat penasaran yang tinggi. Sementara Mitha hanya menyimak dengan anteng.

Tak langsung menyahuti pertanyaan Grace, Eva pun memilih mengeluarkan buku-buku pelajaran yang masih tersimpan di tasnya.

"Aku dipanggil kepala sekolah buat mewakili sekolah kita olimpiade di Kota B." Ujar Eva.

Mitha pun menyoroti gerak gerik Eva, memang Mitha sangat teliti dalam menilai seseorang. Bahkan dia akan tahu kalau seseorang berbohong hanya lewat respon tubuh atau gerakan mata dari lawan bicaranya.

"Yakin ngomongin olimpiade itu aja? Kalau gitu kenapa lama?" Selidik Mitha.

Eva pun tersenyum masam, memang akan agak sulit menyembunyikan sesuatu kepada sahabatnya satu ini.

"Yah, setelah selesai dari ruang kepala sekolah memang ada sedikit masalah. Udah ah jangan dibahas." Terang Eva.

Mitha dan Grace pun paham, jika saat ini sahabatnya Eva sedang tidak ingin membicarakan hal yang membuatnya jengkel. Namun, suatu hari pasti dia akan menceritakannya juga.

Tak lama Bu guru yang mengajar pelajaran Sejarah pun datang, lalu menjelaskan materi yang akan dipelajari.

*

*

*

Waktupun sudah menunjukkan pukul tiga sore, yang artinya sudah saatnya jam pulang sekolah. Seperti siswi biasanya Eva juga akan pulang.

Namun, perasaannya sedikit aneh, dia merasa aman ketika pulang sekolah padahal biasanya pasti akan mendapatkan gangguan dari Indah dan juga Siska.

Disaat Eva sudah akan mencapai pintu gerbang sekolah, tiba-tiba sebuah motor sport mahal Honda CBR250RR berwarna merah berhenti tepat di depan Eva. Sontak hal itu membuat Eva terkejut.

Seseorang itu mematikan mesin motornya lalu membuka kaca helmnya. "Va, naik yuk! Gue anter." Ajaknya.

"Yo-yoga?!" Ucap Eva kaget.

Ya, orang yang mengajak Eva pulang saat ini adalah Yoga sang ketua OSIS.

"Woi! Jangan bengong entar kesambet loh. Buruan gih!" Yoga tak sabaran.

"Eh, gak apa-apa kok, aku bisa naik bus aja. Lagian aku takut ngerepotin plus takut jadi bahan amukan satu sekolah." Sahut Eva.

"Udah naik aja, atau gue angkat lo duduk?" Ucap Yoga seakan tak mau dibantah.

Dengan terpaksa Eva pun naik ke atas motor sport tersebut lalu, pergi meninggalkan sekolah. Tanpa dia tahu sepasang mata menatap interaksi mereka berdua dengan tatapan tidak suka.

*

Diperjalanan Eva sama sekali tidak merasa aman dan tenang berboncengan dengan Yoga. Bagaimana tidak, Yoga mengendarai motornya sama persis seperti seorang pembalap yang sedang balapan di sirkuit. 

Eva sendiri menahan tubuhnya agar tidak jatuh hanya dengan berpegangan dengan bahu Yoga sambil sesekali merapalkan doa di dalam hatinya. Berboncengan dengan Yoga serasa menantang maut baginya.

"Ya tuhan, aku pasrahkan semuanya kepadamu, kepada penguasa langit dan bumi. Tolong lindungilah hambamu ini." Batin Eva berdoa.

Yoga pun melirik ke kaca spion, dilihatnya Eva menutup erat kedua matanya erat. Dengan cepat Yoga menuntun tangan kiri Eva ke pinggangnya begitu juga tangan kanannya. Sehingga jika dilihat saat ini mereka sudah seperti sepasang orang pacaran yang saling berpelukan.

Eva pun memeluk tubuh Yoga tak kalah eratnya. Itu membuat senyum tipis terbit di bibir laki-laki berumur 17 tahun tersebut. Sementara Eva, jantungnya tak berhenti berdisko ria.

Tak terasa setelah memakan waktu selama beberapa menit, akhirnya mereka pun sampai di tempat Eva bekerja, karena Eva bersikeras agar yoga mengantarnya ke sana.

Bersambung…….

Terpopuler

Comments

Sumini Ningsih

Sumini Ningsih

barti mereka baru kls 1sma ya

2025-01-05

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Awal
2 Bab 2 - 3 Serangkai
3 Bab 3 - Kita Semua Sama
4 Bab 4 - Selalu Ada
5 Bab 5 - Memperkirakan Akan Terjadi
6 Bab 6 - Tidak Akan Meninggalkan
7 Bab 7 - Ciptaan Tuhan
8 Bab 8 - Guru Baru!
9 Bab 9 - Jawab Pertanyaan Saya!
10 Bab 10 - Kenyataan
11 Bab 11 - Masa Muda
12 Bab 12 - Memang Terbaik!
13 Bab 13 - Menjenguk
14 Bab 14 - Ritme Yang Sama
15 Bab 15 - Olimpiade
16 Bab 16 - Iri
17 Bab 17 - Sudah Cukup!
18 Bab 18 - Hukuman Yang Pantas
19 Bab 19 - Menantang Maut
20 Bab 20 - Mau Tau?
21 Bab 21 - Tidak Dinantikan
22 Bab 22 - Mengikuti Aturannya
23 Bab 23 - Pak Theo Tersenyum?
24 Bab 24 - Kejedot Tembok?
25 Bab 25 - Berpikiran Buruk
26 Bab 26 - Tidak Tahu Malu
27 Bab 27 - How Hard You Tried
28 Bab 28 - Sejenak Terkunci
29 Bab 29 - I Love You
30 Bab 30 - Kelinci Percobaan
31 Bab 31 - Harus Bangkit!
32 Bab 32 - Hal Yang Wajar
33 Bab 33 - Akal Sehat
34 Bab 34 - Menang
35 Bab 35 - Perlu Saya Gendong?
36 Bab 36 - Penuh Kejutan
37 Bab 37 - Menjadi Kekuatan
38 Bab 38 - Tetap Killer Teacher
39 Bab 39 - Peraportan
40 Bab 40 - Tidak Mau Menerima Alasan
41 Bab 41 - Tidak Mencerminkan Status
42 Bab 42 - Gadis Berwajah Datar
43 Bab 43 - Tragedi
44 Bab 44 - Tunggu Aku!
45 Bab 45 - Untuk Menjemputmu
46 Bab 46 - Pertemuan Pertama
47 Bab 47 - Ingin Kupeluk Lalu….
48 Bab 48 - Kesayanganku
49 Bab 49 - Dengan Cara Lain?
50 Bab 50 - Menyukai Bahkan Mencintai
51 Bab 51 - Percakapan Ibu Dan Anak
52 Bab 52 - Bagai Disambar Petir
53 Bab 53 - Duka
54 Bab 54 - Izinkan Aku Menikahimu
55 Bab 55 - Pernikahan Sederhana
56 Bab 56 - Selalu Ada
57 Bab 57 - Kecupan Manis
58 Bab 58 - Tidak Dapat Melihatnya
59 Bab 59 - Bagai Air dan Minyak
60 Bab 60 - Tuan Putri
61 Bab 61 - Bisa Memilikinya?
62 Bab 62 - Davidson Company
63 Bab 63 - Biarkan Seperti Ini
64 Bab 64 - Bertemu Mertua
65 Bab 65 - Berbuat Macam-Macam
66 Bab 66 - My Killer Teacher My Husband
67 Bab 67 - Aku Hadiahnya
68 Bab 68 - Cantik-Cantik Budeg!
69 Bab 69 - Takdir Tuhan
70 Bab 70 - Bagaimana Rasanya?
71 Bab 71 - Lembaran Baru
72 Bab 72 - Bukti
73 Bab 73 - Pengganggu
74 Bab 74 - Different Girl
75 Bab 75 - Sangat Janggal
76 Bab 76 - Jejak
77 Bab 77 - Agresif
78 Bab 78 - Pekerjaanku
79 Bab 79 - Usaha Dan Tekad
80 Bab 80 - Tidak Asing
81 Bab 81 - Pesta
82 Bab 82 - Pesta 2
83 Bab 83 - Putriku!
84 Bab 84 - Kebenaran
85 Bab 85 - Masa lalu
86 Bab 86 - Masa Lalu 2
87 Bab 87 - Tidak Ingin Kehilangan Lagi
88 Bab 88 - Pengampunan
89 Bab 89 - Sudut Pandang
90 Bab 90 - Memaafkan
91 Bab 91 - Separuh Jiwaku
92 Bab 92 - Apapun Untuk Kesayanganku
93 Bab 93 - Keinginan Kakek
94 Bab 94 - Kepulangan Grace
95 Bab 95 - Rencana Brian
96 Bab 96 - Waktu Bersama (END)
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Bab 1 - Awal
2
Bab 2 - 3 Serangkai
3
Bab 3 - Kita Semua Sama
4
Bab 4 - Selalu Ada
5
Bab 5 - Memperkirakan Akan Terjadi
6
Bab 6 - Tidak Akan Meninggalkan
7
Bab 7 - Ciptaan Tuhan
8
Bab 8 - Guru Baru!
9
Bab 9 - Jawab Pertanyaan Saya!
10
Bab 10 - Kenyataan
11
Bab 11 - Masa Muda
12
Bab 12 - Memang Terbaik!
13
Bab 13 - Menjenguk
14
Bab 14 - Ritme Yang Sama
15
Bab 15 - Olimpiade
16
Bab 16 - Iri
17
Bab 17 - Sudah Cukup!
18
Bab 18 - Hukuman Yang Pantas
19
Bab 19 - Menantang Maut
20
Bab 20 - Mau Tau?
21
Bab 21 - Tidak Dinantikan
22
Bab 22 - Mengikuti Aturannya
23
Bab 23 - Pak Theo Tersenyum?
24
Bab 24 - Kejedot Tembok?
25
Bab 25 - Berpikiran Buruk
26
Bab 26 - Tidak Tahu Malu
27
Bab 27 - How Hard You Tried
28
Bab 28 - Sejenak Terkunci
29
Bab 29 - I Love You
30
Bab 30 - Kelinci Percobaan
31
Bab 31 - Harus Bangkit!
32
Bab 32 - Hal Yang Wajar
33
Bab 33 - Akal Sehat
34
Bab 34 - Menang
35
Bab 35 - Perlu Saya Gendong?
36
Bab 36 - Penuh Kejutan
37
Bab 37 - Menjadi Kekuatan
38
Bab 38 - Tetap Killer Teacher
39
Bab 39 - Peraportan
40
Bab 40 - Tidak Mau Menerima Alasan
41
Bab 41 - Tidak Mencerminkan Status
42
Bab 42 - Gadis Berwajah Datar
43
Bab 43 - Tragedi
44
Bab 44 - Tunggu Aku!
45
Bab 45 - Untuk Menjemputmu
46
Bab 46 - Pertemuan Pertama
47
Bab 47 - Ingin Kupeluk Lalu….
48
Bab 48 - Kesayanganku
49
Bab 49 - Dengan Cara Lain?
50
Bab 50 - Menyukai Bahkan Mencintai
51
Bab 51 - Percakapan Ibu Dan Anak
52
Bab 52 - Bagai Disambar Petir
53
Bab 53 - Duka
54
Bab 54 - Izinkan Aku Menikahimu
55
Bab 55 - Pernikahan Sederhana
56
Bab 56 - Selalu Ada
57
Bab 57 - Kecupan Manis
58
Bab 58 - Tidak Dapat Melihatnya
59
Bab 59 - Bagai Air dan Minyak
60
Bab 60 - Tuan Putri
61
Bab 61 - Bisa Memilikinya?
62
Bab 62 - Davidson Company
63
Bab 63 - Biarkan Seperti Ini
64
Bab 64 - Bertemu Mertua
65
Bab 65 - Berbuat Macam-Macam
66
Bab 66 - My Killer Teacher My Husband
67
Bab 67 - Aku Hadiahnya
68
Bab 68 - Cantik-Cantik Budeg!
69
Bab 69 - Takdir Tuhan
70
Bab 70 - Bagaimana Rasanya?
71
Bab 71 - Lembaran Baru
72
Bab 72 - Bukti
73
Bab 73 - Pengganggu
74
Bab 74 - Different Girl
75
Bab 75 - Sangat Janggal
76
Bab 76 - Jejak
77
Bab 77 - Agresif
78
Bab 78 - Pekerjaanku
79
Bab 79 - Usaha Dan Tekad
80
Bab 80 - Tidak Asing
81
Bab 81 - Pesta
82
Bab 82 - Pesta 2
83
Bab 83 - Putriku!
84
Bab 84 - Kebenaran
85
Bab 85 - Masa lalu
86
Bab 86 - Masa Lalu 2
87
Bab 87 - Tidak Ingin Kehilangan Lagi
88
Bab 88 - Pengampunan
89
Bab 89 - Sudut Pandang
90
Bab 90 - Memaafkan
91
Bab 91 - Separuh Jiwaku
92
Bab 92 - Apapun Untuk Kesayanganku
93
Bab 93 - Keinginan Kakek
94
Bab 94 - Kepulangan Grace
95
Bab 95 - Rencana Brian
96
Bab 96 - Waktu Bersama (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!