Bab 20 - Mau Tau?

"Terimakasih Yoga, udah mau ngenterin kesini." Ucap Eva.

Yoga tersenyum. "Gak masalah kok, lo kan sahabat masa kecil gue." Sahutnya.

Deg!

Satu kalimat yang keluar dari mulut Yoga sukses membuat Eva terdiam mematung. Dengan wajah tanpa dosanya Yoga mengatakan hal yang sangat membuat hati Eva sakit, hancur, dan ah tidak dapat didefinisikan lagi.

"Va? Eva?!" Ucap Yoga menaikkan satu oktaf suaranya sambil tangannya dikibas-kibaskan tepat di depan wajah Eva.

Eva yang sedari tadi diam pun terkejut. "Eoh! Ya?"

"Aku pulang ya." Pamit yoga lalu menaiki motor sportnya dan tak lupa juga memakai helm.

Brummm….!!

Motor sport itu pun pergi melaju, meninggalkan Eva yang diam meratapi motor milik yoga menghilang dari pandangannya.

Puas memandangi kepergian Yoga dan padatnya jalan di ibukota, Eva pun akhirnya masuk ke toko roti untuk bekerja.

*

*

Disisi lain

Seorang pria dengan badan atletis yang senantiasa memajang wajah datarnya pergi ke sebuah ruangan kerja. Ruangan tersebut penuh dengan buku-buku.

Langkahnya pun terhenti ketika dia sudah sampai tepat di sebuah meja, dimana diatasnya terdapat sebuah laptop dan beberapa berkas laporan yang bertumpuk-tumpuk. Dia pun duduk di sebuah kursi hitam yang ada di meja tersebut.

Dengan santainya pria tersebut membuka map berwarna hijau yang berisi laporan penting. Dibaliknya terus halaman demi halaman membaca secara detail setiap tulisan yang tercetak.

Disela-sela dia membaca laporan tersebut, tangan kanannya mengambil ponsel pintarnya lalu menekan salah satu nomor untuk dihubungi.

📞 "Halo tuan? Ada yang bisa saya bantu?" Tanya seseorang di seberang sana.

"Halo Jo, pastikan apa yang aku perintahkan tadi siang padamu, mau kerjakan dengan benar. Aku tidak mau sampai ada kesalahan!" Perintah pria tersebut.

📞 "Tentu tuan, hanya tinggal beberapa langkah lagi sampai semuanya selesai." Sahut orang yang dipanggil Jo.

"Dan satu hal lagi, suruh salah satu bawahan kita mengawasi Evangeline. Awasi dia dari kejauhan! Aku tidak mau sampai dia terluka sedikitpun!" Tekannya lagi.

📞 "Baik tuan."

Setelah mendapat jawaban yang memuaskan dari orang bernama Jo, pria itu pun mematikan sambungan teleponnya. Lalu beranjak menuju sebuah kaca jendela yang masih ditutupi gorden berwarna abu-abu.

Dibukanya gorden itu sehingga sinar matahari sore dapat masuk ke dalam ruangan tersebut. "Dirimu bagaikan cahaya matahari sore yang akan tenggelam ke ufuk barat, dimana pancaran keindahan di wajahmu selalu membuatku tersenyum dan tak henti untuk menatapnya walau hilang dari pandangan. "Evangeline…" gumamnya.

*

*

*

Keesokan harinya.

Seperti biasa para siswa dan siswi yang datang dari berbagai tempat berdatangan masuk ke dalam sekolah melalui pintu gerbang. Tak terkecuali juga Eva.

Disaat dia berjalan setelah mengantar dagangannya ke kantin, bisik-bisik terdengar di telinganya (bukan bisik-bisik tetangga ya 🤭).

Eva pun berjalan menuju kelasnya menghiraukan semua orang yang sepertinya sedang membicarakan seseorang. Setelah berjalan dan menaiki tangga, Eva pun sampai di kelasnya, lalu menaruh tasnya dan duduk di bangkunya.

Tak lama Mitha dan Grace pun datang, bisa Eva lihat senyum sumringah terlihat di wajah Grace. "Ada apa nih, baru dateng kok udah senyam senyum kayak orang kesambet setan." Tanya Eva. Eva sendiri sudah tahu bila Grace menunjukkan senyum sumringah nya berarti ada berita heboh yang akan dia sampaikan.

"Ada deh, mau tau apa mau tau banget?" Goda Grace.

"Woi lu ditanya, eh malah nanya balik." Ujar Mitha sambil tangannya menabok bahu Grace.

Bersambung……

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

Sumini Ningsih

Sumini Ningsih

ada apa yah

2025-01-05

0

Aisyah

Aisyah

Lanjut thor

2023-01-03

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Awal
2 Bab 2 - 3 Serangkai
3 Bab 3 - Kita Semua Sama
4 Bab 4 - Selalu Ada
5 Bab 5 - Memperkirakan Akan Terjadi
6 Bab 6 - Tidak Akan Meninggalkan
7 Bab 7 - Ciptaan Tuhan
8 Bab 8 - Guru Baru!
9 Bab 9 - Jawab Pertanyaan Saya!
10 Bab 10 - Kenyataan
11 Bab 11 - Masa Muda
12 Bab 12 - Memang Terbaik!
13 Bab 13 - Menjenguk
14 Bab 14 - Ritme Yang Sama
15 Bab 15 - Olimpiade
16 Bab 16 - Iri
17 Bab 17 - Sudah Cukup!
18 Bab 18 - Hukuman Yang Pantas
19 Bab 19 - Menantang Maut
20 Bab 20 - Mau Tau?
21 Bab 21 - Tidak Dinantikan
22 Bab 22 - Mengikuti Aturannya
23 Bab 23 - Pak Theo Tersenyum?
24 Bab 24 - Kejedot Tembok?
25 Bab 25 - Berpikiran Buruk
26 Bab 26 - Tidak Tahu Malu
27 Bab 27 - How Hard You Tried
28 Bab 28 - Sejenak Terkunci
29 Bab 29 - I Love You
30 Bab 30 - Kelinci Percobaan
31 Bab 31 - Harus Bangkit!
32 Bab 32 - Hal Yang Wajar
33 Bab 33 - Akal Sehat
34 Bab 34 - Menang
35 Bab 35 - Perlu Saya Gendong?
36 Bab 36 - Penuh Kejutan
37 Bab 37 - Menjadi Kekuatan
38 Bab 38 - Tetap Killer Teacher
39 Bab 39 - Peraportan
40 Bab 40 - Tidak Mau Menerima Alasan
41 Bab 41 - Tidak Mencerminkan Status
42 Bab 42 - Gadis Berwajah Datar
43 Bab 43 - Tragedi
44 Bab 44 - Tunggu Aku!
45 Bab 45 - Untuk Menjemputmu
46 Bab 46 - Pertemuan Pertama
47 Bab 47 - Ingin Kupeluk Lalu….
48 Bab 48 - Kesayanganku
49 Bab 49 - Dengan Cara Lain?
50 Bab 50 - Menyukai Bahkan Mencintai
51 Bab 51 - Percakapan Ibu Dan Anak
52 Bab 52 - Bagai Disambar Petir
53 Bab 53 - Duka
54 Bab 54 - Izinkan Aku Menikahimu
55 Bab 55 - Pernikahan Sederhana
56 Bab 56 - Selalu Ada
57 Bab 57 - Kecupan Manis
58 Bab 58 - Tidak Dapat Melihatnya
59 Bab 59 - Bagai Air dan Minyak
60 Bab 60 - Tuan Putri
61 Bab 61 - Bisa Memilikinya?
62 Bab 62 - Davidson Company
63 Bab 63 - Biarkan Seperti Ini
64 Bab 64 - Bertemu Mertua
65 Bab 65 - Berbuat Macam-Macam
66 Bab 66 - My Killer Teacher My Husband
67 Bab 67 - Aku Hadiahnya
68 Bab 68 - Cantik-Cantik Budeg!
69 Bab 69 - Takdir Tuhan
70 Bab 70 - Bagaimana Rasanya?
71 Bab 71 - Lembaran Baru
72 Bab 72 - Bukti
73 Bab 73 - Pengganggu
74 Bab 74 - Different Girl
75 Bab 75 - Sangat Janggal
76 Bab 76 - Jejak
77 Bab 77 - Agresif
78 Bab 78 - Pekerjaanku
79 Bab 79 - Usaha Dan Tekad
80 Bab 80 - Tidak Asing
81 Bab 81 - Pesta
82 Bab 82 - Pesta 2
83 Bab 83 - Putriku!
84 Bab 84 - Kebenaran
85 Bab 85 - Masa lalu
86 Bab 86 - Masa Lalu 2
87 Bab 87 - Tidak Ingin Kehilangan Lagi
88 Bab 88 - Pengampunan
89 Bab 89 - Sudut Pandang
90 Bab 90 - Memaafkan
91 Bab 91 - Separuh Jiwaku
92 Bab 92 - Apapun Untuk Kesayanganku
93 Bab 93 - Keinginan Kakek
94 Bab 94 - Kepulangan Grace
95 Bab 95 - Rencana Brian
96 Bab 96 - Waktu Bersama (END)
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Bab 1 - Awal
2
Bab 2 - 3 Serangkai
3
Bab 3 - Kita Semua Sama
4
Bab 4 - Selalu Ada
5
Bab 5 - Memperkirakan Akan Terjadi
6
Bab 6 - Tidak Akan Meninggalkan
7
Bab 7 - Ciptaan Tuhan
8
Bab 8 - Guru Baru!
9
Bab 9 - Jawab Pertanyaan Saya!
10
Bab 10 - Kenyataan
11
Bab 11 - Masa Muda
12
Bab 12 - Memang Terbaik!
13
Bab 13 - Menjenguk
14
Bab 14 - Ritme Yang Sama
15
Bab 15 - Olimpiade
16
Bab 16 - Iri
17
Bab 17 - Sudah Cukup!
18
Bab 18 - Hukuman Yang Pantas
19
Bab 19 - Menantang Maut
20
Bab 20 - Mau Tau?
21
Bab 21 - Tidak Dinantikan
22
Bab 22 - Mengikuti Aturannya
23
Bab 23 - Pak Theo Tersenyum?
24
Bab 24 - Kejedot Tembok?
25
Bab 25 - Berpikiran Buruk
26
Bab 26 - Tidak Tahu Malu
27
Bab 27 - How Hard You Tried
28
Bab 28 - Sejenak Terkunci
29
Bab 29 - I Love You
30
Bab 30 - Kelinci Percobaan
31
Bab 31 - Harus Bangkit!
32
Bab 32 - Hal Yang Wajar
33
Bab 33 - Akal Sehat
34
Bab 34 - Menang
35
Bab 35 - Perlu Saya Gendong?
36
Bab 36 - Penuh Kejutan
37
Bab 37 - Menjadi Kekuatan
38
Bab 38 - Tetap Killer Teacher
39
Bab 39 - Peraportan
40
Bab 40 - Tidak Mau Menerima Alasan
41
Bab 41 - Tidak Mencerminkan Status
42
Bab 42 - Gadis Berwajah Datar
43
Bab 43 - Tragedi
44
Bab 44 - Tunggu Aku!
45
Bab 45 - Untuk Menjemputmu
46
Bab 46 - Pertemuan Pertama
47
Bab 47 - Ingin Kupeluk Lalu….
48
Bab 48 - Kesayanganku
49
Bab 49 - Dengan Cara Lain?
50
Bab 50 - Menyukai Bahkan Mencintai
51
Bab 51 - Percakapan Ibu Dan Anak
52
Bab 52 - Bagai Disambar Petir
53
Bab 53 - Duka
54
Bab 54 - Izinkan Aku Menikahimu
55
Bab 55 - Pernikahan Sederhana
56
Bab 56 - Selalu Ada
57
Bab 57 - Kecupan Manis
58
Bab 58 - Tidak Dapat Melihatnya
59
Bab 59 - Bagai Air dan Minyak
60
Bab 60 - Tuan Putri
61
Bab 61 - Bisa Memilikinya?
62
Bab 62 - Davidson Company
63
Bab 63 - Biarkan Seperti Ini
64
Bab 64 - Bertemu Mertua
65
Bab 65 - Berbuat Macam-Macam
66
Bab 66 - My Killer Teacher My Husband
67
Bab 67 - Aku Hadiahnya
68
Bab 68 - Cantik-Cantik Budeg!
69
Bab 69 - Takdir Tuhan
70
Bab 70 - Bagaimana Rasanya?
71
Bab 71 - Lembaran Baru
72
Bab 72 - Bukti
73
Bab 73 - Pengganggu
74
Bab 74 - Different Girl
75
Bab 75 - Sangat Janggal
76
Bab 76 - Jejak
77
Bab 77 - Agresif
78
Bab 78 - Pekerjaanku
79
Bab 79 - Usaha Dan Tekad
80
Bab 80 - Tidak Asing
81
Bab 81 - Pesta
82
Bab 82 - Pesta 2
83
Bab 83 - Putriku!
84
Bab 84 - Kebenaran
85
Bab 85 - Masa lalu
86
Bab 86 - Masa Lalu 2
87
Bab 87 - Tidak Ingin Kehilangan Lagi
88
Bab 88 - Pengampunan
89
Bab 89 - Sudut Pandang
90
Bab 90 - Memaafkan
91
Bab 91 - Separuh Jiwaku
92
Bab 92 - Apapun Untuk Kesayanganku
93
Bab 93 - Keinginan Kakek
94
Bab 94 - Kepulangan Grace
95
Bab 95 - Rencana Brian
96
Bab 96 - Waktu Bersama (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!