Bab 2 - 3 Serangkai

Star International High School

Star International High School, merupakan sekolah menengah atas paling bergengsi di Jakarta. Dimana sebagian besar murid-murid yang bersekolah disini kebanyakan anak dari para orang kaya.

Sedangkan untuk murid yang memiliki ekonomi menengah seperti Eva, harus berjuang dan belajar lebih keras agar mendapatkan beasiswa lalu diterima masuk ke sekolah ini. Selain penerimaan siswa dari jalur akademik, sekolah ini juga menerima siswa dengan prestasi non akademik seperti olahraga. Namun, yang diterima tentu siswa yang sudah menang di kejuaraan tingkat nasional.

Disinilah Eva, setelah menaiki bus selama 15 menit, saat ini dia berdiri didepan gerbang sekolah. Lalu dengan cepat berlari kecil menuju kantin sekolah membawa roti yang akan dijualnya.

Jika ditanya apakah Eva malu melakukannya? Maka jawabannya adalah tidak, dia sama sekali tidak malu menjajakan dagangannya bahkan dia sudah melakukannya sejak dibangku SMP.

Eva melakukan semua ini, karena ingin kesehatan ibunya membaik dari penyakit gagal ginjal kronik yang diderita sang mama.

"Bu, ini roti hari ini ya." Ucap Eva kepada ibu kantin.

Ibu kantin pun menjawabnya. "Ah, iya taruh saja di depan nak, sepulang sekolah nanti akan ibu beri uangnya." Jawab Ibu kantin.

"Baik Bu." Ucap Eva cepat lalu dengan langkah gontai menuju ruang kelasnya yang terletak di lantai tiga.

*

Eva pun sudah berada di lorong lantai tiga namun, tiba-tiba dari arah belakang ada dua orang yang mendekati Eva dan….

"Dor!" Pekik dua orang itu bersamaan.

"Eh ayam kaki tiga." Ucapnya asal karena terkejut.

Dua orang tadi pun tertawa terbahak-bahak melihat tingkah Eva ketika terkejut. 

"Grace! Mitha! Kalian ini suka sekali membuatku terkejut!" Ucap Eva yang langsung menabok pelan lengan dua orang sahabatnya.

"Hehehe ya maaf, tapi ini idenya Grace." Mitha berucap lalu menunjuk Grace.

Grace pun membelalakkan matanya. "What?! Aku? Kamu juga ikutan!" Ucapnya yang tidak mau disalahkan.

Eva pun memutar bola matanya jengah. "Sudah! Ayo kita ke kelas, sebentar lagi pelajaran akan dimulai." Ujar Eva menengahi. Lalu memegang tangan kedua sahabatnya itu mengajaknya menuju ke ruang kelasnya.

"Hey, kalian mau tau satu info gak nih?" Tanya Grace. Sembari berjalan menyusuri lorong.

"Info apa? Apakah Pak Harto sudah jadian dengan Bu Neni?" Tebak Mitha.

"Bukan! Aku denger-denger besok Bu Luna gak akan ngajar kimia lagi. Karena akan dipindah tugaskan." Ujar Grace.

Eva dan Mitha tampak sedih. "Yahh, Bu Luna gak ngajar lagi, padahal aku suka saat diajari olehnya walau gak terlalu suka sama mata pelajarannya." Ucap Eva.

"Ho'oh, aku setuju sama Eva." Mitha berucap.

"Eitssss, jangan sedih dulu. Besok katanya bakalan ada guru baru yang gantiin Bu Luna dan gurunya itu cowok loh, masih muda lagi." Ucap Grace.

Mata Mitha pun berbinar. "Wih beneran nih? Ganteng gak ya?" Mitha tampak berfikir.

"Kalo ganteng, bakal aku pepet deh." Ucap Grace.

Eva menggeleng pelan kepalanya, jika sudah berbicara mengenai cogan alias 'cowok ganteng' para sahabatnya tidak akan ada habisnya. "Sudah jangan mikirin cogan mulu, ayo masuk kelas." Ujar Eva.

"Iya deh iya si juara 2 umum." Mitha dan Grace berucap bersamaan.

*

Di kelas

"Baiklah sekian materi dari ibu, apakah ada yang ditanyakan?" Tanya Bu guru sehabis menerangkan materi pelajaran di depan kelas.

Diam, tidak ada satu siswa pun yang bertanya, bahkan murid sepintar Eva pun bungkam. Jika dia bertanya kepada guru disaat mendekati jam istirahat seperti ini maka dia akan menjadi sasaran empuk amukan dari teman sekelasnya. Dan lagi pula dirinya ingin cepat-cepat istirahat karena cacing di perutnya yang sedari tadi berdemo ingin makanan.

Bel tanda bahwa sudah saatnya jam istirahat pun berbunyi. 

"Jika tidak ada yang bertanya, maka ibu akan akhiri pertemuan hari ini." Ucap Bu guru lalu berlalu pergi meninggalkan ruangan kelas.

Para siswa pun bernafas lega, lalu berbondong-bondong pergi menuju kantin untuk menuntaskan rasa laparnya. Begitu pula Eva, Mitha dan Grace.

Bersambung…….

Grace Natalie, merupakan sahabat dekat yang dimiliki Eva. Grace orang yang cantik, baik dan agak bar-bar. Walau dia anak orang kaya di urutan ke-3 dia tetap berteman dengan Eva dan Mitha tanpa membeda-bedakan status.

Terpopuler

Comments

Sumini Ningsih

Sumini Ningsih

iya benar thor,haruznya mukanya masih imut

2025-01-05

0

Fitri Yati

Fitri Yati

visualnya ketua'an Thor gak sesuai

2024-09-03

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Awal
2 Bab 2 - 3 Serangkai
3 Bab 3 - Kita Semua Sama
4 Bab 4 - Selalu Ada
5 Bab 5 - Memperkirakan Akan Terjadi
6 Bab 6 - Tidak Akan Meninggalkan
7 Bab 7 - Ciptaan Tuhan
8 Bab 8 - Guru Baru!
9 Bab 9 - Jawab Pertanyaan Saya!
10 Bab 10 - Kenyataan
11 Bab 11 - Masa Muda
12 Bab 12 - Memang Terbaik!
13 Bab 13 - Menjenguk
14 Bab 14 - Ritme Yang Sama
15 Bab 15 - Olimpiade
16 Bab 16 - Iri
17 Bab 17 - Sudah Cukup!
18 Bab 18 - Hukuman Yang Pantas
19 Bab 19 - Menantang Maut
20 Bab 20 - Mau Tau?
21 Bab 21 - Tidak Dinantikan
22 Bab 22 - Mengikuti Aturannya
23 Bab 23 - Pak Theo Tersenyum?
24 Bab 24 - Kejedot Tembok?
25 Bab 25 - Berpikiran Buruk
26 Bab 26 - Tidak Tahu Malu
27 Bab 27 - How Hard You Tried
28 Bab 28 - Sejenak Terkunci
29 Bab 29 - I Love You
30 Bab 30 - Kelinci Percobaan
31 Bab 31 - Harus Bangkit!
32 Bab 32 - Hal Yang Wajar
33 Bab 33 - Akal Sehat
34 Bab 34 - Menang
35 Bab 35 - Perlu Saya Gendong?
36 Bab 36 - Penuh Kejutan
37 Bab 37 - Menjadi Kekuatan
38 Bab 38 - Tetap Killer Teacher
39 Bab 39 - Peraportan
40 Bab 40 - Tidak Mau Menerima Alasan
41 Bab 41 - Tidak Mencerminkan Status
42 Bab 42 - Gadis Berwajah Datar
43 Bab 43 - Tragedi
44 Bab 44 - Tunggu Aku!
45 Bab 45 - Untuk Menjemputmu
46 Bab 46 - Pertemuan Pertama
47 Bab 47 - Ingin Kupeluk Lalu….
48 Bab 48 - Kesayanganku
49 Bab 49 - Dengan Cara Lain?
50 Bab 50 - Menyukai Bahkan Mencintai
51 Bab 51 - Percakapan Ibu Dan Anak
52 Bab 52 - Bagai Disambar Petir
53 Bab 53 - Duka
54 Bab 54 - Izinkan Aku Menikahimu
55 Bab 55 - Pernikahan Sederhana
56 Bab 56 - Selalu Ada
57 Bab 57 - Kecupan Manis
58 Bab 58 - Tidak Dapat Melihatnya
59 Bab 59 - Bagai Air dan Minyak
60 Bab 60 - Tuan Putri
61 Bab 61 - Bisa Memilikinya?
62 Bab 62 - Davidson Company
63 Bab 63 - Biarkan Seperti Ini
64 Bab 64 - Bertemu Mertua
65 Bab 65 - Berbuat Macam-Macam
66 Bab 66 - My Killer Teacher My Husband
67 Bab 67 - Aku Hadiahnya
68 Bab 68 - Cantik-Cantik Budeg!
69 Bab 69 - Takdir Tuhan
70 Bab 70 - Bagaimana Rasanya?
71 Bab 71 - Lembaran Baru
72 Bab 72 - Bukti
73 Bab 73 - Pengganggu
74 Bab 74 - Different Girl
75 Bab 75 - Sangat Janggal
76 Bab 76 - Jejak
77 Bab 77 - Agresif
78 Bab 78 - Pekerjaanku
79 Bab 79 - Usaha Dan Tekad
80 Bab 80 - Tidak Asing
81 Bab 81 - Pesta
82 Bab 82 - Pesta 2
83 Bab 83 - Putriku!
84 Bab 84 - Kebenaran
85 Bab 85 - Masa lalu
86 Bab 86 - Masa Lalu 2
87 Bab 87 - Tidak Ingin Kehilangan Lagi
88 Bab 88 - Pengampunan
89 Bab 89 - Sudut Pandang
90 Bab 90 - Memaafkan
91 Bab 91 - Separuh Jiwaku
92 Bab 92 - Apapun Untuk Kesayanganku
93 Bab 93 - Keinginan Kakek
94 Bab 94 - Kepulangan Grace
95 Bab 95 - Rencana Brian
96 Bab 96 - Waktu Bersama (END)
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Bab 1 - Awal
2
Bab 2 - 3 Serangkai
3
Bab 3 - Kita Semua Sama
4
Bab 4 - Selalu Ada
5
Bab 5 - Memperkirakan Akan Terjadi
6
Bab 6 - Tidak Akan Meninggalkan
7
Bab 7 - Ciptaan Tuhan
8
Bab 8 - Guru Baru!
9
Bab 9 - Jawab Pertanyaan Saya!
10
Bab 10 - Kenyataan
11
Bab 11 - Masa Muda
12
Bab 12 - Memang Terbaik!
13
Bab 13 - Menjenguk
14
Bab 14 - Ritme Yang Sama
15
Bab 15 - Olimpiade
16
Bab 16 - Iri
17
Bab 17 - Sudah Cukup!
18
Bab 18 - Hukuman Yang Pantas
19
Bab 19 - Menantang Maut
20
Bab 20 - Mau Tau?
21
Bab 21 - Tidak Dinantikan
22
Bab 22 - Mengikuti Aturannya
23
Bab 23 - Pak Theo Tersenyum?
24
Bab 24 - Kejedot Tembok?
25
Bab 25 - Berpikiran Buruk
26
Bab 26 - Tidak Tahu Malu
27
Bab 27 - How Hard You Tried
28
Bab 28 - Sejenak Terkunci
29
Bab 29 - I Love You
30
Bab 30 - Kelinci Percobaan
31
Bab 31 - Harus Bangkit!
32
Bab 32 - Hal Yang Wajar
33
Bab 33 - Akal Sehat
34
Bab 34 - Menang
35
Bab 35 - Perlu Saya Gendong?
36
Bab 36 - Penuh Kejutan
37
Bab 37 - Menjadi Kekuatan
38
Bab 38 - Tetap Killer Teacher
39
Bab 39 - Peraportan
40
Bab 40 - Tidak Mau Menerima Alasan
41
Bab 41 - Tidak Mencerminkan Status
42
Bab 42 - Gadis Berwajah Datar
43
Bab 43 - Tragedi
44
Bab 44 - Tunggu Aku!
45
Bab 45 - Untuk Menjemputmu
46
Bab 46 - Pertemuan Pertama
47
Bab 47 - Ingin Kupeluk Lalu….
48
Bab 48 - Kesayanganku
49
Bab 49 - Dengan Cara Lain?
50
Bab 50 - Menyukai Bahkan Mencintai
51
Bab 51 - Percakapan Ibu Dan Anak
52
Bab 52 - Bagai Disambar Petir
53
Bab 53 - Duka
54
Bab 54 - Izinkan Aku Menikahimu
55
Bab 55 - Pernikahan Sederhana
56
Bab 56 - Selalu Ada
57
Bab 57 - Kecupan Manis
58
Bab 58 - Tidak Dapat Melihatnya
59
Bab 59 - Bagai Air dan Minyak
60
Bab 60 - Tuan Putri
61
Bab 61 - Bisa Memilikinya?
62
Bab 62 - Davidson Company
63
Bab 63 - Biarkan Seperti Ini
64
Bab 64 - Bertemu Mertua
65
Bab 65 - Berbuat Macam-Macam
66
Bab 66 - My Killer Teacher My Husband
67
Bab 67 - Aku Hadiahnya
68
Bab 68 - Cantik-Cantik Budeg!
69
Bab 69 - Takdir Tuhan
70
Bab 70 - Bagaimana Rasanya?
71
Bab 71 - Lembaran Baru
72
Bab 72 - Bukti
73
Bab 73 - Pengganggu
74
Bab 74 - Different Girl
75
Bab 75 - Sangat Janggal
76
Bab 76 - Jejak
77
Bab 77 - Agresif
78
Bab 78 - Pekerjaanku
79
Bab 79 - Usaha Dan Tekad
80
Bab 80 - Tidak Asing
81
Bab 81 - Pesta
82
Bab 82 - Pesta 2
83
Bab 83 - Putriku!
84
Bab 84 - Kebenaran
85
Bab 85 - Masa lalu
86
Bab 86 - Masa Lalu 2
87
Bab 87 - Tidak Ingin Kehilangan Lagi
88
Bab 88 - Pengampunan
89
Bab 89 - Sudut Pandang
90
Bab 90 - Memaafkan
91
Bab 91 - Separuh Jiwaku
92
Bab 92 - Apapun Untuk Kesayanganku
93
Bab 93 - Keinginan Kakek
94
Bab 94 - Kepulangan Grace
95
Bab 95 - Rencana Brian
96
Bab 96 - Waktu Bersama (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!