Bab 5 - Memperkirakan Akan Terjadi

Seorang gadis tengah berjalan di tengah sepinya lorong karena saat ini jam pelajaran sudah dimulai. 

Langkah kakinya membawanya ke sebuah ruangan dimana, ruangan itu merupakan ruangan yang paling ditakuti oleh semua siswa jika kedapatan melanggar peraturan.

Eva pun sudah berada di depan ruangan yang ditujunya lalu mengetuk pintu di depannya. 

Tok! Tok! 

"Masuk!" Ucap seseorang dari dalam.

Perlahan tapi pasti Eva pun melangkahkan kakinya masuk ke ruang Bimbingan Konseling. Mata indahnya kemudian melihat sekeliling dimana sudah dilihatnya dua orang yang beberapa saat lalu mencari masalah kepadanya.

"Duduk!" Nada tegas kembali terdengar di ruangan.

Lalu seorang wanita muda dengan tinggi semampai duduk disebuah kursi dimana di depannya ada meja dengan beberapa tumpukan dokumen.

"Evangeline Dorius, juara umum kedua seangkatan. Kamu pasti merasa paling pintar jadi berani mencari masalah dengan Indah, begitu?" Ucapnya wanita itu sinis.

Eva sendiri sudah memperkirakan ini akan terjadi. "Ini bukan sepenuhnya salah saya Bu, Indah dan Siska yang duluan menyiramkan air kepada saya." Eva membela diri.

"Halah, bohong dia!" Ujar Indah tidak terima namun menyunggingkan senyum setipis mungkin.

Eva hanya bisa menunduk, sekeras apapun dia berusaha membela diri pasti akan dipatahkan juga.

Itu karena Ibu Jennie, guru BK merupakan kerabat jauh dari Indah dan apapun kelakuan yang dibuat Indah pasti akan ditutupi olehnya. Walau banyak murid yang sudah mengeluh ke guru lain mengenai sikap Indah yang selalu menindas murid lain apalagi murid yang lemah tetap saja tidak ada yang berani bertindak.

Itu disebarkan karena ayah Indah merupakan donatur terbesar di sekolah sehingga para guru sangat menghormatinya.

Bukankah begitu, ketika suatu hukum yang sudah dibuat suatu saat akan kalah karena adanya uang, kekuasaan dan relasi. Dan disaat yang bersamaan hukum itu tumpul keatas dan tajam kebawah.

Dan saat ini itulah yang dirasakan oleh Eva, walaupun dia tidak bersalah tetap saja akan disalahkan karena dia tidak memiliki latar belakang yang kuat.

"Sekarang kamu pulang, lalu bikin surat permintaan maaf." Ucap Bu Jennie dengan ketus.

"Baik Bu." Ucapnya lalu berbalik ingin meninggalkan ruangan tersebut.

*

Eva pun sudah mengambil tasnya di kelas, lalu menuju kantin mengambil dagangan yang dibawanya tadi pagi.

Lalu Eva pun berjalan keluar menuju gerbang sekolah. Namun, di perjalanan dia dihadang oleh Indah dan Siska.

"Sudah aku bilang bukan? Kau pasti akan kalah. Berani sekali kau melawanku. Sekarang terima saja hukumanmu ya." Ucap Indah tak luput dengan senyum sombongnya itu.

"Mampus kau!" Siska menimpali.

Sementara Eva hanya diam dengan wajah tenang lalu pergi meninggalkan mereka, karena akan menghabiskan tenaga jika meladeninya. 

*

Karena dia dipulangkan lebih awal, Eva pun dengan cepat menuju toko roti tempat dimana dia bekerja sampingan. Dengan menenteng keranjang dagangannya dia pun menaiki bus.

Setelah menempuh perjalanan selama beberapa menit, Eva pun turun di dekat halte bus yang dekat dengan toko roti dimana dia bekerja.

Dia pun menyusuri jalanan yang bisa dibilang agak renggang karena belum memasuki jam makan siang.

Namun, pandangan Eva teralihkan saat dia mendengar seseorang berteriak karena barangnya yang dicuri. Kebetulan sekali pencuri tersebut berlari ke arahnya. Dan dengan cepat dia pun menghadang pencuri itu.

Bruk! 

Pencuri itu jatuh di trotoar. Eva pun iba melihatnya lalu membantu pencuri tersebut berdiri.

"Dek, lain kali jangan mencuri ya. Mencuri itu gak baik loh. Kasian orang yang kamu curi, di handphone yang kamu pegang itu pasti ada file penting." Ucap Eva menasehati pencuri kecil tersebut. Sementara pencuri cilik itu hanya diam menunduk.

Eva pun kembali bertanya karena anak itu diam. "Kenapa kamu mencuri hmm?" Menepuk pelan bahu anak tersebut.

Anak tersebut tersadar lalu menatap wajah cantik nan ayu Eva yang setara dengan tingginya saat ini. "A-aku, me-lakukannya karena membutuhkan uang adikku be-lum makan tiga hari." Ujar anak laki-laki berusia sekitar 10 tahun itu.

"Sekarang kamu kembalikan ya handphone itu, sebagai gantinya kakak akan memberimu roti yang enak." Ujar Eva.

"Benarkah?" Tanya Anak itu dengan wajah berbinar.

"Tentu." 

Tak lama dua orang laki-laki berjas mahal menghampirinya. "Hei! Disini kau rupanya." Ucap salah satu dari mereka.

"Maaf tuan jangan membentaknya, dia jadi ketakutan ingin meminta maaf." Ucap Eva.

Laki-laki itu pun terdiam. "Ma-maafkan saya tuan, sudah mencuri barang anda." Ucap pencuri cilik itu. Laki-laki itu hanya menghembuskan nafasnya lalu berlalu.

"Nah, karena kamu sudah berani, kakak kasih kamu empat roti deh." Ucap Eva lalu mengambil roti dari keranjang dagangannya.

Anak kecil itu pun menerimanya dengan perasaan girang. "Terimakasih kak." Ucapnya lalu berlari pergi.

*

Sementara dari kejauhan ada sepasang manik mata yang menatap Eva dengan tatapan yang sulit diartikan. "Heh, menarik." Gumamnya pelan.

Bersambung……

Terpopuler

Comments

Sumini Ningsih

Sumini Ningsih

siapa lagi ya mudah" orang baik

2025-01-05

0

istrinya Dori sakurada EXO-l

istrinya Dori sakurada EXO-l

hallo kakak novel kakak menarik loh ❤❤

2023-05-08

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Awal
2 Bab 2 - 3 Serangkai
3 Bab 3 - Kita Semua Sama
4 Bab 4 - Selalu Ada
5 Bab 5 - Memperkirakan Akan Terjadi
6 Bab 6 - Tidak Akan Meninggalkan
7 Bab 7 - Ciptaan Tuhan
8 Bab 8 - Guru Baru!
9 Bab 9 - Jawab Pertanyaan Saya!
10 Bab 10 - Kenyataan
11 Bab 11 - Masa Muda
12 Bab 12 - Memang Terbaik!
13 Bab 13 - Menjenguk
14 Bab 14 - Ritme Yang Sama
15 Bab 15 - Olimpiade
16 Bab 16 - Iri
17 Bab 17 - Sudah Cukup!
18 Bab 18 - Hukuman Yang Pantas
19 Bab 19 - Menantang Maut
20 Bab 20 - Mau Tau?
21 Bab 21 - Tidak Dinantikan
22 Bab 22 - Mengikuti Aturannya
23 Bab 23 - Pak Theo Tersenyum?
24 Bab 24 - Kejedot Tembok?
25 Bab 25 - Berpikiran Buruk
26 Bab 26 - Tidak Tahu Malu
27 Bab 27 - How Hard You Tried
28 Bab 28 - Sejenak Terkunci
29 Bab 29 - I Love You
30 Bab 30 - Kelinci Percobaan
31 Bab 31 - Harus Bangkit!
32 Bab 32 - Hal Yang Wajar
33 Bab 33 - Akal Sehat
34 Bab 34 - Menang
35 Bab 35 - Perlu Saya Gendong?
36 Bab 36 - Penuh Kejutan
37 Bab 37 - Menjadi Kekuatan
38 Bab 38 - Tetap Killer Teacher
39 Bab 39 - Peraportan
40 Bab 40 - Tidak Mau Menerima Alasan
41 Bab 41 - Tidak Mencerminkan Status
42 Bab 42 - Gadis Berwajah Datar
43 Bab 43 - Tragedi
44 Bab 44 - Tunggu Aku!
45 Bab 45 - Untuk Menjemputmu
46 Bab 46 - Pertemuan Pertama
47 Bab 47 - Ingin Kupeluk Lalu….
48 Bab 48 - Kesayanganku
49 Bab 49 - Dengan Cara Lain?
50 Bab 50 - Menyukai Bahkan Mencintai
51 Bab 51 - Percakapan Ibu Dan Anak
52 Bab 52 - Bagai Disambar Petir
53 Bab 53 - Duka
54 Bab 54 - Izinkan Aku Menikahimu
55 Bab 55 - Pernikahan Sederhana
56 Bab 56 - Selalu Ada
57 Bab 57 - Kecupan Manis
58 Bab 58 - Tidak Dapat Melihatnya
59 Bab 59 - Bagai Air dan Minyak
60 Bab 60 - Tuan Putri
61 Bab 61 - Bisa Memilikinya?
62 Bab 62 - Davidson Company
63 Bab 63 - Biarkan Seperti Ini
64 Bab 64 - Bertemu Mertua
65 Bab 65 - Berbuat Macam-Macam
66 Bab 66 - My Killer Teacher My Husband
67 Bab 67 - Aku Hadiahnya
68 Bab 68 - Cantik-Cantik Budeg!
69 Bab 69 - Takdir Tuhan
70 Bab 70 - Bagaimana Rasanya?
71 Bab 71 - Lembaran Baru
72 Bab 72 - Bukti
73 Bab 73 - Pengganggu
74 Bab 74 - Different Girl
75 Bab 75 - Sangat Janggal
76 Bab 76 - Jejak
77 Bab 77 - Agresif
78 Bab 78 - Pekerjaanku
79 Bab 79 - Usaha Dan Tekad
80 Bab 80 - Tidak Asing
81 Bab 81 - Pesta
82 Bab 82 - Pesta 2
83 Bab 83 - Putriku!
84 Bab 84 - Kebenaran
85 Bab 85 - Masa lalu
86 Bab 86 - Masa Lalu 2
87 Bab 87 - Tidak Ingin Kehilangan Lagi
88 Bab 88 - Pengampunan
89 Bab 89 - Sudut Pandang
90 Bab 90 - Memaafkan
91 Bab 91 - Separuh Jiwaku
92 Bab 92 - Apapun Untuk Kesayanganku
93 Bab 93 - Keinginan Kakek
94 Bab 94 - Kepulangan Grace
95 Bab 95 - Rencana Brian
96 Bab 96 - Waktu Bersama (END)
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Bab 1 - Awal
2
Bab 2 - 3 Serangkai
3
Bab 3 - Kita Semua Sama
4
Bab 4 - Selalu Ada
5
Bab 5 - Memperkirakan Akan Terjadi
6
Bab 6 - Tidak Akan Meninggalkan
7
Bab 7 - Ciptaan Tuhan
8
Bab 8 - Guru Baru!
9
Bab 9 - Jawab Pertanyaan Saya!
10
Bab 10 - Kenyataan
11
Bab 11 - Masa Muda
12
Bab 12 - Memang Terbaik!
13
Bab 13 - Menjenguk
14
Bab 14 - Ritme Yang Sama
15
Bab 15 - Olimpiade
16
Bab 16 - Iri
17
Bab 17 - Sudah Cukup!
18
Bab 18 - Hukuman Yang Pantas
19
Bab 19 - Menantang Maut
20
Bab 20 - Mau Tau?
21
Bab 21 - Tidak Dinantikan
22
Bab 22 - Mengikuti Aturannya
23
Bab 23 - Pak Theo Tersenyum?
24
Bab 24 - Kejedot Tembok?
25
Bab 25 - Berpikiran Buruk
26
Bab 26 - Tidak Tahu Malu
27
Bab 27 - How Hard You Tried
28
Bab 28 - Sejenak Terkunci
29
Bab 29 - I Love You
30
Bab 30 - Kelinci Percobaan
31
Bab 31 - Harus Bangkit!
32
Bab 32 - Hal Yang Wajar
33
Bab 33 - Akal Sehat
34
Bab 34 - Menang
35
Bab 35 - Perlu Saya Gendong?
36
Bab 36 - Penuh Kejutan
37
Bab 37 - Menjadi Kekuatan
38
Bab 38 - Tetap Killer Teacher
39
Bab 39 - Peraportan
40
Bab 40 - Tidak Mau Menerima Alasan
41
Bab 41 - Tidak Mencerminkan Status
42
Bab 42 - Gadis Berwajah Datar
43
Bab 43 - Tragedi
44
Bab 44 - Tunggu Aku!
45
Bab 45 - Untuk Menjemputmu
46
Bab 46 - Pertemuan Pertama
47
Bab 47 - Ingin Kupeluk Lalu….
48
Bab 48 - Kesayanganku
49
Bab 49 - Dengan Cara Lain?
50
Bab 50 - Menyukai Bahkan Mencintai
51
Bab 51 - Percakapan Ibu Dan Anak
52
Bab 52 - Bagai Disambar Petir
53
Bab 53 - Duka
54
Bab 54 - Izinkan Aku Menikahimu
55
Bab 55 - Pernikahan Sederhana
56
Bab 56 - Selalu Ada
57
Bab 57 - Kecupan Manis
58
Bab 58 - Tidak Dapat Melihatnya
59
Bab 59 - Bagai Air dan Minyak
60
Bab 60 - Tuan Putri
61
Bab 61 - Bisa Memilikinya?
62
Bab 62 - Davidson Company
63
Bab 63 - Biarkan Seperti Ini
64
Bab 64 - Bertemu Mertua
65
Bab 65 - Berbuat Macam-Macam
66
Bab 66 - My Killer Teacher My Husband
67
Bab 67 - Aku Hadiahnya
68
Bab 68 - Cantik-Cantik Budeg!
69
Bab 69 - Takdir Tuhan
70
Bab 70 - Bagaimana Rasanya?
71
Bab 71 - Lembaran Baru
72
Bab 72 - Bukti
73
Bab 73 - Pengganggu
74
Bab 74 - Different Girl
75
Bab 75 - Sangat Janggal
76
Bab 76 - Jejak
77
Bab 77 - Agresif
78
Bab 78 - Pekerjaanku
79
Bab 79 - Usaha Dan Tekad
80
Bab 80 - Tidak Asing
81
Bab 81 - Pesta
82
Bab 82 - Pesta 2
83
Bab 83 - Putriku!
84
Bab 84 - Kebenaran
85
Bab 85 - Masa lalu
86
Bab 86 - Masa Lalu 2
87
Bab 87 - Tidak Ingin Kehilangan Lagi
88
Bab 88 - Pengampunan
89
Bab 89 - Sudut Pandang
90
Bab 90 - Memaafkan
91
Bab 91 - Separuh Jiwaku
92
Bab 92 - Apapun Untuk Kesayanganku
93
Bab 93 - Keinginan Kakek
94
Bab 94 - Kepulangan Grace
95
Bab 95 - Rencana Brian
96
Bab 96 - Waktu Bersama (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!