Iseul sedang me nunggu Yeon Hee di sebuah kafe. Yeon Hee meng ajak nya ber temu malam ini entah untuk apa. Yeon Hee belum me ngatakan alasan nya.
"Yeon Hee!" panggil Iseul ketika sahabat nya itu muncul dari balik pintu kafe.
Yeon Hee ter senyum. Ia segera ber jalan meng hampiri Iseul dan duduk di seberang nya. "Maaf aku mem buat mu me nunggu."
"Bicara apa kau, Yeon Hee? Aku juga baru sampai."
Yeon Hee meng angguk. "Syukur lah."
"Mau pesan dulu?"
"Oke."
Iseul dan Yeon Hee me mesan minuman ke pada pelayan kafe. Tidak untuk makan karena ini sudah me lewati pukul 21 KST. Lagi pula Iseul sudah makan malam di rumah nya.
Se telah pelayan itu pergi, Iseul pun me nanya kan kenapa sahabat nya itu ingin ber temu. "Jadi ... ada apa, Yeon Hee?"
"Kau putus dengan Hyun Sook?"
Iseul ter sedak. Yeon Hee ter lalu to the point. Well, tipikal Yeon Hee memang. But, the question is ... dari mana Yeon Hee tahu?
"K-kau tahu?"
Yeon Hee meng angguk. "Hyun Sook yang me ngatakan nya ke pada ku."
Tunggu ... se bentar. Aku tidak tahu kalau Yeon Hee dan Hyun Sook ber teman. Oke, Iseul benar-benar tidak me ngerti sekarang. "Kau ber teman dengan Hyun Sook?"
Yeon Hee meng angguk. "Ya, tentu."
"Kenapa tidak pernah me ngatakan nya ke pada ku?"
Yeon Hee meng hela napas. "Aku hanya tidak enak dengan mu, Iseul. Saat itu kau masih men jalin hubungan dengan nya."
"Me ngapa tidak enak? Kau sahabat ku. Lagi pula tidak masalah jika kau ber teman dengan--"
"Aku me nyukai nya!" teriak Yeon Hee tiba-tiba.
Iseul ter kesiap. Wait, didthe say--
"Karena aku sudah lama me nyukai Hyun Sook sebelum kau men jadi ke kasih nya, maka nya aku tidak enak jika mem beri tahu mu kalau aku dan dia ber teman. Maaf kan aku, Iseul. Aku tahu aku salah." Yeon Hee ter lihat me nunduk kan kepala nya. Raut wajah nya ter lihat sekali be tapa me nyesal nya ia meng khianati Iseul.
Tunggu. Yeon Hee se benar nya tidak meng khianati Iseul. Karena jatuh cinta itu tidak di larang pada siapa pun dan juga ... Iseul dan Hyun Sook hanya ber pura-pura.
"Iseul, bicara lah. Kau mem buat ku takut."
Iseul me ngerjap kan mata nya. "Oh, astaga! Aku me lamun. Sampai mana tadi? Ah ... kau me nyukai Hyun Sook, 'kan? Me ngapa kau merasa ber salah? You shouldn't be, Yeon Hee."
Yeon Hee meng angkat kepala nya dan me natap sahabat nya itu tak percaya.
"The past is in the past. I've already move on, Yeon Hee. Aku tidak marah atau pun kecewa pada mu."
Tentu saja, Iseul. Karena kau tak me nyukai Hyun Sook.
"Kau serius?"
Iseul ter senyum lebar. "Jika kau masih me nyukai nya, ber juang lah. Gadis seperti mu sangat cocok dengan Hyun Sook yang ber hati lembut."
Se ketika wajah Yeon Hee me merah. Iseul sampai ter tawa me lihat nya. Ini sungguh pengalaman langkah bagi Iseul. Yeon Hee tak pernah men jalin hubungan se belum nya. Tentu saja Iseul senang sekarang.
"Kau be gitu me nyukai nya, 'ya?"
Yeon Hee meng angguk malu. Ia bahkan kembali me nunduk kan kepala nya. Namun, tak lama se telah itu ia kembali men dongak. "Aku tiba-tiba me rasa ber dosa."
Iseul me ngernyit bingung. "Kenapa?"
"Aku me nyukai lelaki yang pernah kau cintai se penuh hati."
Aku tak men cintai nya, Yeon Hee ... andai Iseul bisa me ngatakan nya pada Yeon Hee. Jika itu ter jadi, Iseul pasti kan hubungan per sahabatan mereka hancur.
Yang baru Iseul sadari di sini ada lah pantas saja Yeon Hee tampak perhatian se kali ketika diri nya dan Yeon Hee mem bahas soal hubungan nya dengan Hyun Sook. Jangan me nyakiti lelaki itu.
Kini akhir nya Iseul me nyadari kalau suka-- tidak, cinta Yeon Hee ke pada Hyun Sook begitu besar.
"Iseul?"
Iseul ter sentak, tetapi se telah itu ia ter senyum. "Don't worry about me, Yeon Hee. Seperti yang aku kata kan se belum nya, the past is in the past."
Yeon Hee ter senyum. Ia segera ber pindah ke kursi di samping Iseul dan me meluk sahabat nya itu erat.
Iseul me rasa lega sekarang. Se lain akhir nya Yeon Hee bisa me rasa kan apa yang nama nya jatuh cinta, Iseul juga ber syukur jika Yeon Hee ber sama Hyun Sook. Le laki itu pantas ber sama Yeon Hee.
"Lalu bagai mana dengan mu, Iseul? Kau akan move on atau ... kembali ke pada paman mu itu?"
Sungguh, per tanyaan yang menyakit kan bagi Iseul. Namun, Iseul tetap bisa ter senyum. "Ku rasa me lang kah ke depan jauh lebih baik dari me nengok ke belakang, 'kan?"
Ber sambung ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments