Part 5

"Iseul?" Yeon Hee ter sentak kaget saat me lihat Iseul sedang dusuk di kursi nya di kelas.

Tidak, bukan itu yang mem buat nya kaget. Tepat nya yang meng kaget kan nya ada lah Iseul sudah ber ada di kelas pagi-pagi sekali. Yeon Hee sampai harus me meriksa arloji serta jam dinding kelas nya untuk memastikan sekarang pukul berapa.

06.30 KST.

"Na Iseul, kau sudah gila?"

Iseul menyeringai. "Kaget me lihat ku hadir lebih awal?"

Yeon Hee meng angguk seraya men jatuh kan diri nya ke kursi yang ber ada tepat di samping Iseul. "Tentu saja, bodoh. Siapa yang tidak kaget me lihat per ubahan mendadak mu?"

"Kau tidak suka?"

Yeon Hee meng geleng. "Hanya orang gila yang tidak suka per ubahan positif mu."

Iseul ter kekeh pelan. Lalu ia putus kan untuk menatap lurus ke arah jendela kelas nya. Tatapan nya be gitu sendu, mem buat Yeon Hee yang menyaksikan nya me rasa ada yang tidak beres.

"Ada apa? Apa kah ini tentang tuan rumah mu lagi?"

Iseul ter senyum pahit. Lalu ia meng angguk lemah tanpa meng alih kan pandangan nya dari jendela. "Seperti biasa kau se lalu bisa mem baca pikiran ku, Yeon Hee."

"Tentu saja. Wajah mu sangat ter baca, kau tahu!"

Iseul me noleh ke arah Yeon Hee, masih dengan tatapan sendu nya. "Ia menolak ku lagi, Yeon Hee."

Iseul meng hela napas. "Kau menyatakan perasaan mu lagi?"

Iseul meng angguk. "Saat itu aku mabuk, tapi aku juga masih se tengah sadar. Ku pikir dengan aku mabuk dia akan luluh, tapi nyata nya dia masih sama."

"Justru karena kau mabuk, Na Iseul. Dia tak akan mau menyakiti mu di saat kesadaran mu tidak ter kumpul se penuh nya."

"Tapi, di saat kesadaran ku ter kumpul se penuh nya pun dia tetap menolak ku."

"Lalu kau ingin me nyerah?"

Iseul ter diam. 'Benar kah? Apa kah aku sudah ingin me nyerah?' Ia sen diri tak percaya diri untuk me lakukan itu.

"Oh, aku hampir lupa. Bukan kah kau ingin mem buka hati mu pada Hyun Sook?"

Aish ... bagai mana bisa Iseul me lupa kan Hyun Sook? Namun, bukan kah hubungan nya dengan Hyun Sook hanya pura-pura?

'Astaga, Na Iseul. Yeon Hee kan tidak tahu dengan permainan konyol mu.' Iseul me ringis pelan karena baru saja me nyadari kecerobohan nya.

Iseul ter tawa di paksa kan. "A-aku sedang dalam tahap ber usaha, Yeon Hee. Akan tetapi aku juga belum bisa me lupa kan paman Na."

"Saran ku jika kau ingin me lupa kan paman Na-mu itu, sering-sering lah pergi kencan dengan Hyun Sook."

"Ya, tentu. Aku memang be rencana me laku kan nya," jawab Iseul.

Yeon Hee me megang bahu Iseul dan me natap lurus ke mata sahabat nya itu. "Iseul, dengar kan aku baik-baik."

Iseul me nelan saliva nya kasar. "A-ada apa?"

"Jika kau benar-benar ingin me lupa kan tuan rumah mu, lakukan lah dengan baik. Kau telah me milih Hyun Sook. Ku harap kau benar-benar bisa jatuh cinta pada nya dan me lupa kan cinta pertama mu itu. Aku tak ingin kau me nyakiti Hyun Sook. Itu per mintaan ku, Iseul. Per mintaan ku se bagai sahabat mu yang tak ingin ada pihak yang ter sakiti di sini."

Iseul ter diam. Yeon Hee tampak sangat serius saat ini. Ia seperti lebih meng khawatir kan Hyun Sook dari pada diri nya, tetapi yang Yeon Hee kata kan benar. Karena Yeon Hee tidak tahu kejadian se benar nya.

Yeon Hee ... Maaf kan aku.

"Ngomong-ngomong, kau mau hadiah apa?"

Iseul mengernyit kan dahi nya. "Hadiah?"

"Besok kau ulang tahun, Na Iseul."

'Astaga! Bagai mana aku bisa lupa?'

"Kalau begitu, aku ingin di traktir makan ramyeon," jawab Iseul antusias.

Yeon Hee men delik. "Benar-benar ... setiap tahun kau selalu minta di traktir makan."

Iseul ter kekeh pelan. "Habis nya sayang uang mu jika selalu mem beli kan ku hadiah. Ingat ya, Yeon Hee, aku tidak me minta mu mem beli kan hadiah lagi. Aku hanya ingin di traktir ramyeon!"

Yeon Hee meng hela napas. Memang setiap ulang tahun Iseul, Yeon Hee se lalu mem beli kan sahabat nya itu hadiah. Yeon Hee bukan tipe sahabat yang senang mem beri kejutan ulang tahun dengan kue dan pesta kecil. Ia se lalu to the point setiap Iseul dan Yena ber ulang tahun.

Ber beda dengan Yena, gadis itu sangat senang menyiap kan kejutan untuk Iseul dan Yeon Hee. Se hingga jika siapa pun di antara mereka ber ulang tahun, Yena akan sangat ber semangat me rencana kan pesta kejutan dan mem beli kue yang lucu.

"Baik lah. Akan ku traktir ramyeon," jawab Yeon Hee. 'Mungkin aku akan mem belikan nya *****? ** nambah daftar hobi nya akan mem buat nya mudah me lupa kan paman Na itu ....'

Iseul meng angguk sambil ter senyum lebar. Kemudian be berapa mahasiswa pun mulai berdatangan. Ia me lihat be berapa mahasiswa meng hampiri Yeon Hee untuk menanya kan tentang mata kuliah ke pada sahabat nya itu. Maklum lah, Yeon Hee ada lah mahasiswi ter pintar di angkatan nya. Nilai IP-nya se lalu nyaris sempurna.

Sedang kan Iseul kembali melamun sambil me nangkup kedua pipi nya dengan kedua tangan nya. Meng ingat besok ada lah hari ulang tahun nya mem buat diri nya kembali ter ingat akan Min-ho.

Bagai mana bisa ia mevlupakan nya? Setiap hari ulang tahun nya, Min-ho men jadi sangat manis pada diri nya. Meng ajak nya ke tempat hiburan, restaurant, ber senang-senang, setiap tanggal 1 Juli, Iseul se lalu di manja kan oleh Min-ho.

Se telah kejadian tadi malam, apakah Min-ho akan bersikap sama pada nya seperti hari ulang tahun se belum nya? Me mikir kan itu mem buat Iseul kembali me rasa sedih.

Bersambung ....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!