Berangkat kerja hari ini sungguh menggembirakan bagi Reddick. Seakan-akan semua di matanya nampak berwarna-warni. Indah. Pertemuan tadi malam dengan Bellina membawa dampak sangat baik bagi dirinya. Apalagi saat wanita itu mengatakan mau mengikuti rencananya untuk menikah.
"Apa ada hal yang menggembirakan, Lion?" tegur Delvin yang sejak tadi memperhatikan. Dia berusaha diam tapi akhirnya jebol juga untuk bertanya.
"Mungkin kamu tidak percaya. Bellina menemui ku di apartemen tadi malam," seru Reddick tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya.
"Bellina?" Delvin terkejut.
"Benar."
"Tahu darimana dia soal apartemen mu?" Soal ini perlu di pertanyakan.
"Aku lupa tanya soal itu. Karena senang, aku hanya takjub dan takjub kalau dia menemui ku sendiri." Reddick sangat bersemangat saat mengatakannya. Delvin bisa tahu itu.
"Aku bisa lihat kau sangat bahagia, Lion. Wajahmu menjelaskan semuanya." Delvin sedikit meledek. Reddick tergelak.
"Itu benar. Aku tidak bisa menyembunyikan rasa bahagia ini." Reddick kembali takjub.
"Apa yang di bicarakan Bellina?"
"Dia setuju untuk mengikuti rencana ku untuk menikahinya."
"Wow, selamat. Akhirnya keinginanmu terwujud." Delvin turut senang. "Belakangan ini kamu sibuk mendekati dia, tapi akhirnya sekarang kalian bisa benar-benar dekat." Delvin tampak bersyukur.
"Tidak, tidak. Kita dekat bukan seperti yang kamu pikirkan. Dia hanya mendekatiku karena apa yang aku bicarakan soal Agatha benar. Dia tidak menemukan cara selamat dari incaran mereka."
"Kamu menjanjikan perlindungan padanya?" Delvin memahami.
"Ya. Aku ingin melindunginya dari incaran kedua orang itu." Reddick tersenyum dengan mata teduh.
...***...
Tenyata Bellina tidak main-main soal mengikuti rencana Reddick. Tiba-tiba saja Agatha datang ke perusahaannya membicarakan pernikahan. Itu berarti sudah ada kata sepakat dari mereka berdua.
"Aku tidak menduga kalau Bellina tiba-tiba saja setuju untuk menikah denganmu. Ada apa dengannya?" Agatha menggelengkan kepala heran. Reddick diam tidak berkomentar. Dia sedang menahan diri untuk tidak marah soal nomor telepon itu. "Padahal saat aku bicara padanya pertama kali, dia menolak. Bahkan dia menaikkan suaranya."
"Sebagai mertua, seharusnya kamu memang tidak memintanya menikah denganku." Reddick akhirnya bicara. Bukan sebagai Lionel, tapi sebagai dirinya sendiri.
"Apa yang kamu bicarakan?" Agatha merasa dipojokkan. Dia menyibakkan rambut pendeknya.
"Dia masih istri Reddick. Dan Reddick adalah putramu." Reddick mengingatkan itu.
"Soal itu bukan masalah. Bukankah dia juga masih muda dan cantik. Soal itu tidak boleh di sia-siakan." Agatha langsung menegakkan tubuhnya. Raut wajahnya agak gugup. Reddick menggeram di dalam hati.
"Soal cantik, Bellina memang cantik. Dia lebih cantik dari Amber dan semua wanita manapun." Reddick bicara dari dalam hatinya. Dia mengakui wanita itu cantik meski dengan pakaian sederhana pun. Agatha menipiskan bibir tidak setuju. Matanya memutar dengan malas.
"Emm ... Aku tahu kamu pasti tertarik pada Bellina. Maka aku sengaja mengenalkan mu padanya." Agatha tersenyum menggoda Reddick. Dia ingin menyamarkan ketidaksetujuan dirinya.
Manik mata Reddick memandang wajah Agatha lurus-lurus. Merasa ingin meraup wajah itu dan menghantamkan ke tanah hingga hancur. Reddick sangat marah sekarang.
Dari semua ini, Reddick bisa mengambil kesimpulan. Mereka__ anak dan ibu tiri itu sengaja ingin melenyapkan dirinya lewat Bellina. semuanya bertujuan ingin menguasai harta milik keluarganya. Dulu mungkin dia sangat naif, hingga tidak sadar bahwa keluarganya sendirilah yang menjadi penyebab patah hatinya.
"Jadi ... pesta akan segera di laksanakan?" Reddick bertanya.
"Ya. Aku ingin kalian segera menikah. Bagaimana? " Agatha mantap mengatakannya.
"Aku ikut denganmu." Reddick menahan euforia di dalam hatinya sebisa mungkin. Karena pernikahan dengan Bellina akan segera dilakukan. Bibirnya tertahan untuk tidak tersenyum lebar.
"Baiklah. Akan aku urus semuanya." Agatha menyanggupi.
...***...
Reddick dan Bellina benar-benar menikah. Ini seperti pertama kali Reddick melakukannya. Bahkan jauh lebih merasa bahagia. Wanita itu akan menjadi istrinya lagi untuk kedua kalinya.
"Kamu hanya menikahi ku untuk menyelamatkanku. Kita hanya sekedar menikah."
Teringat lagi kata-kata perempuan itu soal pernikahan ini. Reddick menghela napas. Ya. Dia bisa menikahi perempuan itu dengan tubuh barunya, karena wanita itu tahu ia harus percaya bahwa Reddick bisa menyelamatkannya. Selain perkara itu, Bellina tidak akan mungkin mau di nikahi.
Reddick tidak menyangka pesta pernikahan ini akan mewah seperti ini. Padahal seingatnya, Bellina tidak ingin pernikahan besar-besaran. Namun apa yang dilakukan Agatha sungguh di luar dugaan.
"Bukankah Bellina tidak ingin pernikahan yang mewah?" tanya Reddick pada Robert.
"Tidak. Dia berubah pikiran. Agatha tentu tidak ingin membuat putrinya menikah dengan ala kadarnya bukan? Bagaimanapun Bellina masih putri Agatha. Kematian Reddick tidak akan memudarkan ikatan ibu dan menantu yang sudah di anggap putrinya." Robert membicarakan hal yang aneh.
Putri? Wanita itu menganggap Bellina putrinya? Sungguh memuakkan.
Namun Reddick membiarkan. Hatinya cukup bahagia. Bahan sangat bahagia hingga semua hal yang tidak menyenangkan manapun mengubah moodnya. Setelah mengatakan itu Robert pergi.
"Kamu terlihat tampan, Lion." Delvin muncul.
"Aku memang tampan, Delvin. Kenapa kau baru tahu?" ujar Reddick. Delvin mendengus.
"Akhirnya kamu menikah. Ini sangat mustahil. Aku tidak menduga kamu akan menjatuhkan pilihan pada Bellina," kata Delvin.
"Aku hanya menolongnya. Ini bukan pernikahan sesungguhnya." Reddick harus memahami itu. Delvin mengangguk memahami cerita di balik pernikahan ini.
"Ayo kita keluar. Kamu harus melihat Bellina dengan gaun pengantinnya." Delvin tahu temannya tidak sabar untuk melihat itu. Reddick tersenyum senang.
Delvin tidak salah. Reddick memang ingin melihat Bellina dengan gaun pengantinnya. Dia ingin kembali mengingat betapa cantiknya wanita itu dengan gaun pesta berwarna putih dulu.
Bola mata Reddick melebar takjub saat Bellina muncul. Wanita itu masih memukaunya. Mata Reddick berbinar-binar melihat istrinya. Delvin tersenyum menatap pria ini. Namun secepatnya berubah dengan tatapan penuh kecurigaan. Siapa dirimu sebenarnya?
Kehidupan kedua ini mungkin untuk mengingatkanku betapa aku menginginkannya lebih dari siapapun. Aku masih mencintainya dan ingin tetap bersamanya, ucap Reddick di dalam hati.
..._______...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Andriani
baca lagi yakk....
2022-12-28
0
Kristi Yani
ga ada gambar Thor?
2022-11-27
1
fifid dwi ariani
trus sukses
2022-11-25
1