"Ino-chan, tunggu sebentar, sekarang ninjutsunya sudah selesai!"
Beberapa menit kemudian, Naruto mendatangi Ino dan mengelus rambut pirangnya yang indah.
"Cepat sekali?"
"Tentu saja aku harus cepat, atau...kamu ingin jadi ibu?"
Melihat keraguan Ino, Naruto terkekeh geli lalu bertanya sambil mencubit pipinya yang lembut.
"A-aku belum siap."
wajah Ino memerah lalu menundukan kepalanya dengan malu malu.
"Baiklah, sekarang sudah selesai, ayo berbaring, Rileks kan tubuhmu."
mendengar jawaban Ini, Naruto tersenyum kecil lalu memberi instruksi pada gadis itu.
beberapa detik tadi, dia memikirkan metode pencegahan apa yang harus dia ambil untuk menghentikan pembuahan.
Sekarang sudah di temukan dan oprasi bisa di lakukan.
"Sekarang juga?"
"Iya, kalau dibiarkan selama beberapa waktu lagi, pembuahan akan selesai."
"pembuahan?"
Ino memiringkan kepalanya dengan bingung, apakah Naruto sedang membicarakan tumbuhan.
dia tahu tentang penyerbukan, tapi pembuahan adalah kata baru baginya.
Tapi dia gadis pintar, dia langsung mengerti kalau pembuahan yang di sebutkan Naruto ada kaitannya dengan kehamilan.
Jadi, dia pun berbaring dengan patuh.
dia belum siap untuk memiliki bayi, bukan hanya karena mentalnya belum siap, tapi dia juga takut kepada orang tuanya.
"kalau begitu, aku akan mulai."
setelah Ino berbaring, Naruto mengulurkan tangannya lalu menurunkan celana Ino.
"Kyaah!! Naruto, Apa yang kamu lakukan??"
Merasakan tindakan Naruto, Ino menjadi panik dan berusaha menahan tangan Naruto.
"jangan takut, aku tidak akan melakukan itu."
Naruto menahan tangan Ino, dia sadar kalau gadis itu takut dirinya akan mengajak seks.
"benarkah?"
Ino menatap Naruto dengan seksama, pertanyaannya sangat hati hati seolah takut Naruto berbohong.
"yakinkah."
Naruto mengangguk lembut.
dengan penegasan itu, Ino pun menjadi tenang dan tidak lagi melawan.
setelah perlawanan hilang, Naruto pun melanjutkan dan celana Ino pun terlepas memperlihatkan kepala beruang yang imut.
pekerjaan berlanjut dan pantsu pun terbang.
"Masih bengkak, sepertinya aku terlalu benar benar berlebihan tadi malam."
Melihat kondisi tanah terlarang yang masih gundul Ino, Naruto menghela nafas dan bergumam, tapi dia tidak menyesal dan tidak berniat menjadi lebih lembut.
"Jangan melihatnya seperti itu, aku takut."
Merakan tatapan Naruto, kepala Ino memanas seperti Hinata, tangannya turun untuk menutupi Nona(Y) dengan malu malu.
"Aku mulai."
Naruto meletakan tangannya di atas mond pubis Ino, dengan satu pikiran, chakra bergerak dan Cahaya hijau pun muncul di tangannya.
"Hnggh~ Naruto-kun."
"Hangat sekali, sangat nyaman."
Merakan perubahan di bawah sana, Ino membuka matanya dan mengerang dengan suara indah.
Naruto memejamkan matanya, dengan tingkat ninjutsu medisnya saat ini, dia tidak akan gagal bahkan jika jantungnya berdebar kencang oleh erangan itu.
Ninjutsu level.8 adalah level yang sangat tinggi, bahkan lebih tinggi dari milik Tsunade.
level yang dimiliki Nohara Rin mungkin level 3, dan dengan tingkat itu dia sudah bisa mentransplantasikan sebuah mata.
dengan perbandingan ini, bisa di bayangkan betapa kuatnya level 8 bukan?
Bagaimanapun level 8 hanya 2 level lebih rendah daripada level tak terbatas.
(tak terbatas: gak bisa di ukur dan bisa terus tumbuh, merupakan level konsep yang menentang hukum alam.)
segera, erangan Ino semakin keras saat Cakra Naruto merembes ke perutnya lalu menyelimuti rahimnya yang mungil.
Naruto tetap fokus, dia memecah Chakranya hingga tingkah partikel lalu mengendalikan miliaran pecahan itu di dalam perut Ino.
"Apa-apaan ini, kenapa tingkat pengendalian Bocah itu sangat konyol!!?"
"Ini...Ini tidak mungkin, jika di bandingkan, bukankah kontrol chakra anak ini setara dengan orang tua itu!?"
"kecuali teknik dan jumlah chakra, anak ini...."
Di dalam ruang segel, Kurama membelakakan matanya dan merasakan fluktuasi Chakra Naruto dengan gak percaya.
Tatapannya kosong, seolah kembali ke 1000 tahun yang lalu, saat dimana dia menyaksikan Hagoromo Otsutuki menggunakan ninshu untuk menyembuhkan orang lain.
tentu saja, setara dalam kontrol chakra bukan berarti sama kuatnya dengan Hagoromo.
Seperti yang dikatakan Kurama, hagoromo memiliki teknik (Yin dan Yang) yang kuat, penyegelan tingkat tinggi, jumblah chakra yang tentu saja jangan di tanyakan.
"Anak ini, apakah dia yang di katakan orang tua itu?"
setelah terkejut, Kurama membenamkan dirinya lalu kembali tidur sambil bergumam.
....
Naruto tidak tau kalau tindakannya membuat Kurama terkejut, meskipun dia tau mungkin dia tidak akan terlalu heran karena Kurama menganggapnya setara dengan Hagoromo.
Bagaimanapun dia yang memiliki kekuatan itu dan sistem sudah memberi perbandingan tertentu.
Saat ini, Pekerjaannya akhirnya selesai.
Naruto menggerakan tangannya ke arah bawah perut Ino seolah sedang menarik sesuatu.
"ahn~ sesuatu akan keluar, Naruto-kun..."
Ino menggenggam bantal dengan erat menahan perasaan aneh di bawah sana.
dia membuka sebelah matanya untuk melihat apa yang terjadi.
Lalu, dalam beberapa saat setelah itu.
Di bawah tarikan tangan Naruto, cahaya hijau keluar dari pintu sumurnya membawa krim putih yang kental.
"oh~ i-itu, apakah masih banyak?"
melihat krim itu, mata Ino berputar karena malu. Dia mengenali krim apa itu, bukankah itu milik Naruto?
Tadi pagi saat mandi, dia berusaha keras mengeluarkan krim itu dari rahimnya!
tapi tanpa di duga, masih ada banyak yang tertinggal, dilihat secara kasar, mungkin krim yang di tarik oleh Naruto sebanyak 100 mililiter! Hampir satu gelas!
"Sudah selesai, sekarang kamu aman, Ino-chan."
melihat gumpalan krim melayang di Chakra hijau, Naruto menatap Ino dan berkata denfsn penuh perhatian.
setelah itu, dia menatap krim itu itu dengan ringan, ninjutsu medis level.8 miliknya bekerja lagi dan krim itu terserap kedalam tubuhnya.
Ninjutsu medis level 8, kendali vitalitas yang tinggi memungkinkan Naruto menyerap kembali bagian tubuhnya.
Ini bukan teknik yang ada di dunia ini, tapi teknik yang Naruto ciptakan beberapa saat lalu.
"Luka di sini, aku juga akan menyembuhkannya oke?"
Naruto menatap tempat yang bengkak dan berkata.
"Jangan!"
"hah?"
Mendengar teriakan Ino, Naruto tertegun lalu menatap wajah gadis itu dengan bingun.
Bukankah rasanya menyakitkan dan tidak nyaman hingga sulit berjalan, kenapa tidak mau di sembuhkan?
"I-ini...jangan lakukan itu oke?"
"aku, ini, itu...emmm...."
Bola mata Ino berputar, ekspresinya sangat imut saat rasa malu menyebar di wajahnya.
"meskipun sakit, tapi....ini juga pengalaman satu kali seumur hidup bagiku, aku ingin menyimpan pengalaman ini untuk kenangan, jadi biarkan tempat itu pulih secara normal oke?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Arul Dhani
pasti rasanya ganjel di rahim ino bersihin nya ga bisa sampai dalam rahim jadi nyisa
2024-12-28
0
🥲
2024-11-15
1
Hidan
saya suka saya suka
2024-10-28
0