...🏵️🏵️🏵️...
Jendaya nampak sudah siap dengan gaun pengantinnya yang senada dengan warna baju yang Arga pakai. Riasan di wajahnya pun menambah kecantikan Jendaya semakin terlihat menggoda para kaum adam.
Terlihat semua tamu sudah ramai memenuhi Aula. Jendaya yang berjalan keluar sedikit tertegun ketika menyadari bahwa dirinya berada di sebuah Aula yang begitu besar dengan Ornamen-ornamen dinding yang terlukis di setiap sudut bagaimana sebuah istana yang begitu megah.
Jendaya merasa kagum. Seumur hidup, ia tidak pernah membayangkan akan berada di tempat semewah ini. Seketika, hatinya mulai bertanya-tanya akan pria yang hendak ia nikahi itu. Dari keluarga manakah Arga berasal sehingga Arga memiliki kekuasaan dan tempat seindah ini?. Bahkan Jendaya belum sempat menanyakan nama pria kejam itu, entah gelar apa yang cocok untuknya, rasanya ingin sekali Jendaya mengumpatnya saat ini juga. Namun mengingat pria itu bukanlah pria biasa, itu sudah terlihat jelas dari tempat yang Jendaya tempati saat ini, hal itu membuat nyali Jendaya menciut karenanya. Itu sudah menunjukan bahwa pria itu bukanlah pria biasa yang bisa ia maki seenak jidatnya.
"Ayo Nona! Tuan sudah menunggu di bawah"
Seketika Jendaya tersentak dari kekagumannya, ia hanya tersenyum tipis, lalu mengikuti seorang pelayan yang membawanya ke Aula tengah yang berada di lantai bawah.
Jendaya nampak menuruni anak tangga dengan begitu anggunnya. Semua mata tertegun melihat kecantikan Jendaya yang melampaui batas di atas rata-rata. Jendaya terlihat seperti seorang bidadari yang nyata, kekaguman semua orang akan kecantikan itu sungguh membuat Arga terkesima.
Arga nampak mendecih, *"Kecantikan mu itu tidak akan berpengaruh untukku Laras"* Batin Arga meremehkan.
Jendaya duduk di samping Arga dengan saling berhadapan dengan seorang penghulu. Arga dan penghulu itu pun mulai saling menjabat tangan dengan mengucapkan kalimat sakral yang siap untuk mengikat Jendaya seumur hidupnya.
"Saya terima nikahnya, La……"
"Tunggu!"
Teriak seorang pria menghentikan ucapan Arga. Segera Arga menoleh ke pusat suara. Ternyata dia sekertaris kepercayaan Arga bernama Hans. Hans menghampiri Arga dengan setengah berlari.
"Tuan! Ada yang ingin saya sampaikan mengenai Nona muda. Sebaiknya pernikahan ini di tunda dulu. Karena ini sangat penting" Ujar Hans setengah berbisik setelah mendekati Arga.
"Pergilah ke ruang kerja ku dulu. Nanti aku menyusul" Jawab Arga yang terkesan dingin.
Hans nampak mengangguk, kemudian berlalu ke lantai atas.
"Maaf pak penghulu, pernikahannya saya tunda sebentar" Ucap Arga kepada penghulu.
"Baiklah. Saya tunggu setengah jam lagi. Karena saya juga masih ada yang ingin dinikahkan setelah ini" Jawab penghulu itu.
Arga pun pergi menyusul Hans menuju ruang kerjanya. Jendaya yang masih duduk di pelaminan merasa heran sekaligus penasaran, kenapa tiba-tiba pria kejam itu menunda pernikahannya.
*"Sudahlah. Bukankah bagus jika pernikahan ini tidak terjadi! Semoga saja Pria itu membatalkan pernikahan ini"* Batin Jendaya penuh harap.
Di dalam ruangan kerja Arga.
Nampak Arga mengerutkan keningnya, "Jadi yang di bawah itu bukan Laras? Melainkan Jendaya saudara kembar Laras?" Ucap Arga tidak menyangka.
"Benar tuan. Pengawal kita ternyata salah tangkap orang. Mereka pikir dia adalah Laras, karena wajah mereka yang serupa jadi mereka tidak tahu apa-apa" Jelas Hans.
"Pantas saja dia seperti orang bodoh disaat aku menyebutkan nama Laras. Tapi kenapa wanita itu tidak mengetahui tentang Laras? apakah Jendaya tidak tau tentang Laras yang merupakan kakak kandungnya itu" Tanya Arga penasaran.
"Menurut informasi, Laras di asuh oleh Pak Bristama sejak ia bayi. Jadi kemungkinan, Jendaya dan Laras memang sudah terpisah dan tidak saling mengenal tuan" Jawab Hans.
"Apa tuan akan tetap melanjutkan pernikahan ini?" Tanya Hans lagi.
Arga masih terdiam dengan sedikit berpikir, " menarik! Ini sungguh menarik!" Gumam Arga dengan seringai liciknya. Membuat Hans menyernyit bingung, apa yang akan tuannya itu lakukan kali ini kepada wanita malang itu.
.
.
.
Bersambung.
Hai teman ku tersayang. Mohon untuk memberikan like dan komennya ya setelah membaca. Terimakasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Siti Saminah
wao menarik thor
2022-12-16
3
Anak ayam
lanjut
2022-12-02
0
Dewi_Malam
lnjut
2022-11-25
0