Suster jangan dengar perkataan pria bodoh itu. lanjutkan saja apa yang harus suster lakukan.
"Baik nona."
"Ingat perkataanku tadi!"
"Diam kau bodoh!" teriak Irene sambil menatap Cornelius dengan tatapan tajam.
"Jangan membuatku ilfil dengan sikap kekanak-kanakan mu itu. Aku sudah dewasa jarum suntik tidak akan menyakitiku sama sekali."
"Daripada aku semakin marah, kau sebaiknya menunggu di luar sampai suster memasang kembali infus ku." ucap Irene mengusir Cornelius karena tidak ingin membuat Suster itu ketakutan dengan kehadirannya disana.
"Pergi! teriak Irene
"Pergi!!!!
Cornelius yang tidak mau membuat Irene tambah sakit dengan tidak mengikuti permintaannya. Ia memutuskan untuk keluar dari sana.
"Ayo suster melanjutkan saja jangan dengarkan pria itu. Dia hanya sedikit stres
Suster itu melanjutkan pekerjaannya. Suster itu merasa bingung wanita yang ada di hadapannya berani membentak seorang Cornelius.
Padahal tak ada seorangpun yang berani membentaknya. karena orang-orang mengetahui kalau Cornelius itu lelaki yang sangat kejam dan tidak memiliki perikemanusiaan.
10 menit kemudian Suster itu keluar dari ruang rawat Irene.
Cornelius yang berdiri di samping pintu menghentikan Suster itu."tunggu sebentar!"
"Iya Tuan ada apa?
"Kau tidak melukainya kan? ucapnya dengan sorot mata yang tajam menatap Suster itu.
"Tidak tuan."wajah suster Itu tampak ketakutan ditatap Cornelius.
"Kau yakin dengan perkataanmu? kalau sampai aku mendengar wanitaku mengeluh sakit karena jarum suntik mu aku akan datang mencari."
Pria itu sepertinya memang kurang waras seperti yang dikatakan Nona tadi. batin Suster itu. dia menurunkan pandangannya tak berani melihat wajah Cornelius. Cornelius mendorong Suster itu."Minggir dari situ Cornelius buru-buru masuk ke dalam.
"Pria itu benar-benar sinting mendorongku seperti benda mati. Aku tidak mau datang lagi ke sini. Biar dokter Aliando yang memintanya."gumamnya kesal karena mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari Cornelius.
Di tempat lain.
sebuah rumah besar dan megah bagaikan istana rumah bergaya Model Italia ini dipenuhi dengan orang-orang bersenjata mengelilingi rumah itu.
di halaman belakang ada seorang pria memegang pistol membidik botol-botol yang berjejer di atas meja yang letaknya jauh dari tempatnya.
Dor.....
dor....
dor....
satu persatu botol-botol yang di bidiknya hancur dengan satu kali tembakan pria itu adalah Tuan Jason setiap pagi Tuan Jason akan mengasah kemampuannya untuk menembak.
Salah satu anak buahnya datang menghampiri Tuan Jason membawa informasi penting yang ditunggu-tunggu.
"Tuan dari informasi yang kami dapatkan semalam wanita yang bersama Tuan Cornelius itu diculik."
Tuan Jason terbalik memberikan senjata apinya ke anak buah yang berdiri di.
"Terus bagaimana apa mereka berhasil menemukannya?
"Mereka menemukan wanita itu di dalam gudang bekas yang terbakar di ujung kota Santa Monica tuan."
"Terus apa wanita itu selamat? ucapnya penasaran apa yang terjadi setelah itu
"iya Tuan wanita itu selamat. Tuan Cornelis sendiri yang menerobos masuk ke dalam api menolong wanita itu.
Tuan Jason menarik senyuman di wajahnya
"aku sudah tahu bagaimana cara menjebak Cornelius."
"Wanita itu satu-satunya orang yang bisa membantuku membunuh Cornelius."
Jason yang mengetahui Cornelis masuk ke dalam api demi menyelamatkan Irene punya rencana membunuh Cornelius menggunakan Irene. "cari semua informasi mengenai wanita itu."
"Baik Tuan!"
anak buah Jason pun pergi kembali mencari informasi tentang Irene
"Wanita itu adalah kunci utamanya. Aku akan memulainya kamu tunggu saja Cornelius." ucapnya tersenyum tipis akhirnya dia menemukan cara lain untuk membunuh Cornelius. Setelah beberapa rencananya yang selalu gagal membunuh Cornelius.
Melihat Cornelius masuk Irene menarik nafas panjang. Capek melihatnya setiap saat.
Cornelius menghampiri Irene menanyakan apakah Suster itu menyakitinya atau tidak. "kau baik-baik saja kan? Suster itu tidak menyakitimu?
"Apa yang kau bicarakan?aku baik-baik saja Jangan bersikap seakan-akan Aku anak kecil yang takut dengan jarum suntik." ucap Irene merasa kesal melihat Cornelius yang overprotektif kepadanya.
"Aku hanya mau memastikan Suster itu tidak membuatmu kesakitan saat dia memasangkan infus."
"Sudahlah, jarum suntik tidak menyakitkan. paham!
"Sekarang aku mau istirahat. Jangan ribut kepalaku bisa tambah sakit kalau kau terus-terus mengoceh."
Irene membaringkan badannya membelakangi Cornelius.
Disaat yang bersamaan seorang wanita yang biasa mengantarkan makanan untuk pasien masuk ke kamar Irene
"Permisi Tuan dan Nona, saya membawakan makanan." ucapnya sambil mendorong masuk trolinya.
wanita itu merupakan salah satu orang yang dipercayakan dokter Aliando untuk mengurus makanan Irene selama di rumah sakit.
Sebagai wanita Cornelius Irene punya keistimewaan yang diberikan dokter Aliando terhadap semua pelayanan yang berhubungan dengannya. Bukan hanya karena Irene punya tempat yang istimewa di hati kakak sepupunya itu.
Melainkan karena dia juga tahu banyak musuh-musuh Cornelius yang ada sekitar mereka. Untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, dia menyiapkan perawat dan pelayan yang dia percayai untuk mengurus segala kebutuhan Irene di rumah sakit.
Bersambung....
hai semuanya emak Morata datang lagi membawa karya baru. yuk terus ikuti ceritanya. Jangan lupa like, coment, vote, dan hadiahnya "Trimakasih 🙏🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 173 Episodes
Comments
Seroja
ko jadi males baca,,. karakter Irene yg sebenarnya bodoh dan ngelunjak
2023-03-09
1
epifania rendo
irene irene
2023-02-17
0