Ketika Irene dan Cornelius sudah duduk di kursi VIP paling depan, yang sudah disiapkan penyelenggara acara, Irene tampak gelisah mencari celah untuk dapat kabur dari sana. Tiba-tiba Ia memiliki ide yang cemerlang.
Irene bangkit berdiri dari tempat duduknya. Cornelius sontak menarik tangan Irene
"Mau ke mana?"
"Aku mau ke toilet,sebentar saja soalnya aku kebelet pipis takut tidak bisa menahannya."
"Aku akan ikut denganmu."
"kalau kau ikut itu berarti kau akan meninggalkan acara ini. Acara ini cukup penting bagimu.
"Bagaimana kalau aku pergi dengan salah satu anak buahmu saja.Jika kau tidak percaya kepadaku." ucap Irene kepada Cornelius.
Tampak Cornelius menghela nafas panjang. dan akhirnya menyetujui permintaan Irene
Irene pun pergi dengan terburu-buru bersama Timothy yang berjalan di belakangnya. Bawah keramaian pesta, terlihat Cornelius sudah mulai gelisah karena Irene tak kunjung kembali menghampirinya.
"Apa yang dibuat seorang wanita di toilet Kenapa dia juga belum kembali!"gumam Cornelius di dalam hati rasa gelisah Cornelius yang begitu kuat, sampai membuat salah satu tamu undangan yang begitu jauh dari meja Cornelius bisa merasakannya.
Tiba-tiba salah satu anak buah Cornelius masuk ke dalam dengan terburu-buru menemui Cornelius.
"Tuan wanita itu menghilang."ucapnya berbisik tepat di telinga Cornelius.
Cornelius yang tahu Irene menghilang, dengan tidak sengaja Cornelius memukul mejanya begitu keras.
Brakkk....
Membuat para tamu undangan yang hadir terkejut setengah Mati. wajah Mereka tampak ketakutan melihat Cornelius yang berdiri dengan raut wajah marah jelas tergambar di wajahnya.
Cornelius pergi meninggalkan acara itu.
melihat Cornelius yang pergi l, para hadirin dan tamu undangan tanpa kebingungan. mereka tahu acaranya belum selesai tetapi Cornelius sudah meninggalkan tempat duduknya.
Di tempat lain, Cornelius keluar menemui anak buahnya yang berdiri tidak jauh dari pintu.
"Kenapa wanita itu bisa kabur?"Cornelius marah dengan Kedua telapak tangannya bersamaan menahan amarahnya berjalan mendekati anak buahnya yang berdiri bersama-sama Timothy.
Melihat wajah Cornelius dari kejauhan mereka semua sudah gemetar ketakutan, apalagi Timothy sudah keringat dingin
"Mati aku, Tuan Cornelius pasti akan marah besar dia tidak akan mengampuniku." Timothy membatin.
Tiba-tiba
Plak....
Cornelius langsung memukul rahang Timothy dengan pukulan yang sangat keras sampai membuat Timothy melangkah mundur ke belakang.
"Kenapa wanita itu bisa melarikan diri?"ucapnya marah memperlihatkan wajahnya yang berubah mengerikan seperti singa yang marah dan kelaparan
Sebelumnya tampak Irene dan Timothy keluar dari pintu besar itu. Irene menghentikan jalannya sambil berkata aku tidak tahu di mana toiletnya, kau bisa berjalan di depanku menunjukkan jalannya?"
"Tolong aku. Aku sama sekali tidak mengetahui di mana toilet." ucapnya memohon dengan wajah memelas.
"baiklah,"Timothy menyetujui permintaan Irene. ini bukan pertama kalinya dia datang ke sini Jadi dia tahu di mana toilet di gedung itu tanpa harus bertanya lagi kepada orang lain.
Timothy berjalan menuntun Irene tapi dia selalu menoleh ke belakang untuk memastikan Irene masih ada di belakangnya. Irene yang ingin kabur dari sana kebingungan mencari cara agar terlepas dari timoti yang terus menoleh kepadanya.
Dari kejauhan ruang ujung toilet sudah terlihat mereka melewati sebuah troli kebersihan.
"Nona toiletnya ada di ujung sana." ucapnya berbalik
Brukk.....
Ahhhhk.....
Timothy terjatuh terlentang di lantai.
Irene memukul bagian belakang leher Timothy menggunakan gagang sapu yang diambil dari dalam krisbow pembersih yang mereka lewati.
Irene langsung melarikan diri dari sana timothy berusaha bangun sambil memegang lehernya yang sakit.
"Nona berhenti!" teriaknya mengejar.
Irene tidak memperdulikan apapun. Dia langsung lari dan terus berlari sampai dia di depan pintu gedung.
Irene menarik pintu keluar tanpa sepengetahuan anak buah Cornelius. Karena saat Irene lewat mereka tidak menyadarinya. posisinya saat itu anak buah Cornelius sedang berbalik badan, itu sebabnya dia bisa lolos.
Timothy yang berlari mengejar Irene berteriak pada anak buahnya.
"Kalian semua kejar wanita itu. Dia melarikan diri!" perintah Timothy kepada anak buahnya. anak Cornelius semua berlari keluar mengejar Irene.
Tampak Irene yang berlari di pinggiran jalan saat dia melihat Timothy dan anak buah Cornelius muncul.
Dia langsung melepaskan kedua sepatu yang diberikan oleh Cornelius kepadanya dan mencampakkannya begitu saja.
"Kakiku bisa patah kalau aku menggunakan sepatu high heels ini." ucapnya sambil kembali berlari.
Karena merasa kakinya tidak leluasa untuk bergerak. Irene menarik gaunnya sampai ke atas lututnya.
"Aku tidak boleh tertangkap. Aku ingin bebas dari pria kejam itu. Pria yang baru sekali seumur hidupku aku temukan sekejam itu. mampu melakukan apapun demi menggapai impiannya."gumam Irene sambil berupaya berlari.
Anak buah Cornelius Dan Timothy terus mengejar Irene sampai saat Irene masuk ke dalam lorong sebelah gedung-gedung tinggi dia menghilang.
"Sial wanita itu berhasil melarikan!"
Timothy berhenti di tengah-tengah gang di mana hanya ada tiang listrik dan lampu yang kedap-kedip di atasnya.
Timothy kembali berlari sampai ke ujung yang tembus ke jalan raya. Tapi tidak melihat Irene di sekitar sana. Dia menghilang begitu cepat. ke mana wanita itu perginya pasti ada seseorang yang membantunya. Timothy bermonolog sendiri.
"Habislah aku! ucapnya mengusap wajahnya bercucuran dengan keringat.
****
Timothy menceritakan semuanya.Wajah Cornelius tampak begitu sangat marah matanya yang biru miliknya membulat melotot melihat Timothy.
"Apa kau ingin mati! teriaknya marah menarik kerah baju Timothy.
"Maaf Bos wanita itu menghilang begitu cepat."
Timothy ketakutan menurunkan pandangan matanya tidak berani melihat wajah Cornelius yang begitu mengerikan saat marah.
"Dasar semua tidak berguna! Cornelius mendorong tubuh Timothy.
"Saya tidak mau tahu kalian semua cari wanita itu sampai dapat!"
"Kalau kalian tidak membawa pulang wanita bersama kalian sudah tahu Apa hukuman yang akan kalian dapatkan?"
Melihat sorot mata Cornelius begitu tajam menatap mereka, anak buahnya merasa nyawanya tidak akan bertahan lama untuk malam ini.
Cornelius beserta anak buahnya Dan Timothy meninggalkan tempat itu pergi mencari Irene.
di saat yang bersamaan. Seseorang mendengar perkataan Cornelius yang membuatnya bertanya-tanya.
"Siapa sebenarnya wanita itu kenapa Cornelius sangat marah, tahu wanita itu menghilang?"
"Apa wanita itu mungkin salah satu barang berharga miliknya? gumam salah satu tamu undangan yang menghadiri pesta itu yang merupakan salah satu pesaing Cornelius dalam segala bidang.
Sebuah mobil berwarna hitam melaju dengan kecepatan tinggi di jalan raya.
Di dalam mobil itu ada seorang pria muda sekitar 24 tahun mengenakan jas hitam kemeja lengan panjang. dengan dalaman kaos putih.
Pria itu bersama seorang wanita yaitu Irene. wajah Irene tampak sangat ketakutan dengan jantungnya berdebar kencang merasa seperti Timothy dan anak buahnya masih mengejarnya. Padahal dia sudah sangat jauh dari tempat mereka.
Bersambung....
hai semuanya emak Morata datang lagi membawa karya baru. yuk terus ikuti ceritanya. Jangan lupa like, coment, vote, dan hadiahnya "Trimakasih 🙏🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 173 Episodes
Comments
epifania rendo
irene cari masalah
2023-02-17
0
Uum Umyaroh
irene percuma kau kari,,karna cornelius akan mengejarmu dengan kekuasaan yang dia miliki rasanya sulit untukmu bisa pergi dari cornelius ren.
2022-11-17
2