Bahkan nafasnya masih terasa ngos-ngosan akibat lari-larian dari mereka. Tapi untung saja ada mobil lewat.
dia langsung memberhentikan mobil itu. meminta pertolongan untuk memberinya tumpangan, sebelum Timothy dan anak buah Cornelius melihatnya.
Melihat Irene yang begitu gelisah pria itu menanyakan masalah apa yang baru saja menimpa wanita cantik yang dia bawa pergi saat itu.
"Kenapa Nona tadi sangat panik dan menghentikan mobil saya? tanya pria itu sambil menyetir mobilnya. Karena pria itu sudah menolongnya Irene menceritakan segalanya. Ada orang-orang yang mengejar ku. Itu sebabnya aku menghentikan mobilmu.
Karena penasaran pria itu bertanya lagi. "Siapa mereka? Kenapa mereka mengejar mu? Apa kamu punya salah dengan mereka?
"Aku tidak punya salah apapun. Satu hari yang lalu Bos mereka menculik dan menahan ku di rumahnya.
"Diculik? kau seharusnya melapor ke polisi Biar mereka semua ditangkap.
"Iya aku akan melaporkan penculikan ini. kebetulan aku sudah tahu nama pria itu dan tempat tinggalnya.
Wajah Irene tampak bersemangat dia tidak sabar lagi melihat Cornelius ditangkap polisi dan dimasukkan ke dalam penjara setelah menculiknya.
"Memangnya siapa nama pria itu?
Irene terdiam Ia berusaha mengingat nama Cornelius. Dia lupa dengan namanya tapi dia terus mencoba mengingatnya."Oh ya aku ingat mereka menyebutnya dengan sebutan Tuan Cornelius."
"Pria itu sangat kejam. Dia bahkan menyuruh pelayan sendiri untuk bunuh diri mereka sendiri. aku tidak habis pikir ada pria sepertinya."ucapnya meluapkan kekesalan dan amarahnya yang tertahan.
"Nona ingin pergi ke mana?
"ke tempat kosku. Tapi kayaknya jangan dulu. mereka pasti mencariku kesana. Sebaiknya aku langsung ke kantor polisi. Apa kau bisa mengantarku ke sana?
"Tentu nona." sahut pria itu sambil mengembangkan senyumnya.
Di tempat lain, Cornelius bersama timothy serta anak buahnya mendatangi kamar kost Irene. Dugaan Irene ternyata tepat mereka benar datang ke sana mencari Irene.
"Buka pintunya."perintah Cornelius menyuruh anak buahnya mendobrak pintu kamar kos Irene yang tertutup rapat.
satu anak buahnya maju untuk mendobrak pintu itu
Brukkk....
Pintu terbuka dengan mudah
"Tuan, pintunya tidak terkunci."
"Minggir."ucap Cornelius mendorong anak buahnya bergegas masuk ke dalam kamar Irene dan mencari Irene di sana.
"Kalian semua cari wanita itu ke seluruh ruangan!" teriaknya memerintahkan anak buahnya.
Timothy dan anak buahnya langsung mencari Irene sesuai dengan perintah Cornelius mereka semua memasuki ruangan membuat para tetangga kost Irene juga merasa ketakutan. karena tiba tiba saja banyak pria yang mendatangi kamar kost mereka masing masing di lengkapi dengan senjata.
Mereka mengira pihak kepolisian yang melakukan pencarian terhadap pelaku kejahatan. Sehingga para penghuni kos yang ada di sana, merasa ketakutan dan penasaran. Kejahatan apa yang terjadi dan dilakukan oleh penghuni kos yang ada di tempat mereka. Tetapi ketika para pria itu tidak menemukan sosok Irene di sana, mereka kembali ke kamar kos yang ditempati oleh Irene.
Tapi mereka tidak menemukan Irene di manapun. Mereka kembali memberitahu Cornelius yang menunggu, sembari duduk di sofa memegang satu bingkai foto kecil yang ia ambil dari meja disamping tempatnya duduk. Di dalam foto itu Irene terlihat mengecup seorang pria dirangkul dari samping. Pria itu adalah Aris mantan kekasih Irene.
"Tuan wanita itu tidak di sini." ucap Timothy menurunkan pandangannya saat bicara takut Cornelius akan mengamuk.
Brukkk
Cornelius menjatuhkan foto itu ke lantai membuat kacanya pecah dan berserakan di lantai.
"Kau tidak akan bisa kabur dariku, aku pasti akan menemukanmu dimanapun kau bersembunyi." ucap Cornelius bangkit dari tempat duduknya.
"Kalian semua berpencar ke seluruh penjuru kotak, cari wanita itu dia tidak mungkin meninggalkan kota ini malam ini juga." tegasnya.
"Baik Tuan!"
"Dan kau Timothy cari informasi mengenai wanita ini, secepat mungkin. Aku mau tahu semua hal tentang wanita itu." ucapnya dengan sorot mata yang tajam menatap Timothy membuat nyali Timothy semakin menciut.
"Baik Tuan!"ngucap Timothy dengan terbata-bata. Karena dirinya sudah ketakutan akan mendapat amukan dari Cornelius jika mereka tidak berhasil menemukan sosok Irene. Timothy segera menyusul anak buah lainnya pergi mencari Irene.
Sedangkan Cornelius kembali menyandarkan tubuhnya dan kedua tangannya ke bagian atas kepala sofa sambil melihat langit-langit plafon dengan tatapan tajam.
"Aku akan memberikanmu pelajaran karena sudah berani kabur dariku!"
Di tempat lain, Irene yang berada di dalam mobil tiba-tiba bersin
"Aku sedang tidak flu kenapa aku tiba-tiba bersin ucapnya sambil mengusap bawah hidungnya.
"Mungkin itu pengaruh angin malam dengan pakaian terbuka seperti ini sangat mudah untuk kau terserang flu."ucap pria itu
"Iya, ini semua gara-gara pria brengsek!" pekik Irene.
" Kita ke mini market dulu setelah itu aku mengantarmu ke kantor polisi."
"Terserah, aku mau ikut saja. lagi pula kau satu-satunya orang bisa membantuku saat ini. aku tidak bisa menghubungi siapapun karena ponselku ada di kamar kosku.
Seandainya saat itu Irene membawa tasnya bersamanya, Mungkin dia bisa melapor ke polisi saat itu juga dan tidak perlu harus melarikan diri seperti ini.
Mereka sampai di minimarket terdekat wilayah itu. "Tunggu disini, aku akan pergi ke minimarket membeli rokok dan minuman."
Irene mengangguk.
Pria itu keluar dari mobil sedangkan Irene duduk di dalam mobil menunggu pria itu keluar dari minimarket.
Pria itu mampir membeli minuman untuk mereka berdua. Karena ia merasa Irene juga sudah terasa lapar. Sekitar 15 menit kemudian, pria itu membawa kantong kresek berwarna putih bersamanya.
"Maaf ya lama."ucap pria itu masuk ke dalam mobil
"Tidak apa-apa." sahut Irene santai.
pria itu kembali menyalakan mobilnya menginjak pedal gas mobilnya meninggalkan minimarket itu.
"aku membeli kamu. ini untukmu." ucapnya memberikan sebuah botol minuman dingin dengan tangan satunya dan satu memegang setir mobil.
Irene mengambil pemberian pria itu.
pria itu melirik ke arah Irene tersenyum lalu fokus kembali melihat ke depan.
"Kita langsung ke kantor polisi kan? tanya dengan mata sayup-sayup.
"Iya kita akan pergi sekarang.
"Masih jauh nggak tiba-tiba aku rasa kayak pengen tidur ya."
Kedua mata Irene terasa sangat berat rasanya dia ingin tidur saat itu juga
"Masih butuh 20 menit Untuk sampai ke sana.
"Oh gitu ya aku. Pria itu menghentikan mobilnya di tengah jalan" Obat sudah bekerja"ucapnya tersenyum licik. melihat Irene yang tertidur akibat obat tidur yang dia masukkan ke dalam minuman Irene saat membelinya di minimarket.
"Maaf tapi aku tidak akan mengantarmu ke kantor polisi tapi ke bosku."ucap pria itu menarik senyuman di ujung bibirnya.
Saat Irene menyebut nama Cornelius, pria itu langsung mengambil inisiatif menculiknya dan membawanya ke tempat bosnya.
Itu sebabnya dia beralasan Pergi ke minimarket agar punya kesempatan. Pria itu merupakan salah satu anak buah musuh bebuyutan Cornelius.
sebuah keberuntungan baginya bisa mendapatkan harta karun di jalan dengan membawa Irene ke bosnya. Dia pasti akan diberikan hadiah besar. "Wanita yang malang"pria itu menyalakan mobilnya melaju dengan kecepatan tinggi.
Bersambung....
hai semuanya emak Morata datang lagi membawa karya baru. yuk terus ikuti ceritanya. Jangan lupa like, coment, vote, dan hadiahnya "Trimakasih 🙏🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 173 Episodes
Comments
febby fadila
astaga keluar dari kandang singa masuk ke kandang buaya
2025-03-02
0
Febrianti Febri
dasar goblok cewek nya
2024-09-29
0
Ami!Ra@991
memang sangat bodoh sok merasa tinggi 🥴
2023-02-20
2