Kini Irene berhenti berteriak saat Cornelius sampai di depan pintu. Cornelius semakin panik karena tidak mendengar lagi suara Irene Yang Sudah dari tadi berteriak ia dengar dari lantai bawah. Cornelius mengira kalau Irene sudah melakukan hal yang nekat. Ia khawatir kalau Irene akan mengakhiri hidupnya di dalam kamarnya.
Cornelius mengeluarkan kunci kamar Irene dari kantong celananya, dengan cepat membuka pintu kamar. Dia langsung berlari menghampiri Irene yang duduk di lantai dengan posisi kepala yang tertunduk memeluk lututnya.
"Ada apa? Kenapa kamu berteriak? ucap Cornelius sambil berjongkok di depan Irene sambil memegang kedua pundak Irene. Irene sontak menepis kedua tangan Cornelius dengan kasar bersamaan dengan kepalanya yang terangkat ke atas, melihat Cornelius dengan tatapan tajam.
"Plakkkk
"Dasar kau pria mesum."teriak Irene sambil menampar wajah Cornelius. Tetapi sepertinya Cornelius belum membalasnya. Apa maksudmu mengurungku di sini? aku sudah membantumu dari orang-orang yang berniat menghajar Mu, dan membawa kamu ke kamar kosku, berharap kamu baik-baik saja. tetapi kamu melakukan ini kepadaku.
"Lepaskan aku dari sini, aku tidak mengenalimu. Jika kamu menginginkan harta benda ku. Aku tidak memiliki apa-apa. Karena kedua orang tuaku hanyalah orang miskin. Sehingga aku datang ke kota untuk merantau. berharap dapat membantu ekonomi keluargaku dengan bekerja di kota.
Apa yang harus aku perbuat sekarang. Orang tuaku berharap aku berhasil dengan bekerja di kota dan mampu menopang ekonomi keluarga kami. Apa salahku kepadamu sehingga kau mengurungku di tempat ini. Apa kau tahu kedua orang tuaku pasti mengkhawatirkanku.Jika mereka mengetahui apa yang terjadi kepadaku.
Aku memiliki masalah yang besar sebelum kau datang menghampiriku, di depan gang itu. Kekasihku mampu menghianati cintaku dengan sahabatku sendiri. Bahkan ia mampu bercumbu mesra di atas ranjang kamar kosnya.
Aku berniat untuk memberikan kejutan kepadanya di hari anniversary kami. Tetapi bukan aku yang memberikan kejutan kepada kekasihku Aris. justru aku yang mendapat kejutan telah melihat mereka bercumbu mesra di atas ranjang.
Membuat aku meratapi nasibku di bawah terpaan hujan dan angin kencang dibarengi dengan suara gemuruh petir. Tapi kau tiba-tiba datang berbuat mesum kepadaku. kau dipenuhi luka hingga aku menolong mu walaupun kamu sudah berbuat senonoh kepadaku.
Apa yang kamu lakukan membalas kebaikanku? Justru kau menyekap ku disini dan ingin menyakitiku oleh anak buahmu. ucap Irene seolah-olah dia meluapkan segala isi hatinya yang mengganjal di hatinya, kepada seorang bos mafia. Ya, Irene belum mengetahui siapa sosok Cornelius sebenarnya. Karena ia belum mengenali siapa sosok pria yang ada di hadapannya.
Timothy yang melihat itu sontak menelan air liurnya. Kaget seorang wanita mampu menampar bosnya dia terlalu kaget. Ini pertama kalinya ada wanita yang berani menampar bosnya. Itu bahkan wanita itu curhat masalah yang ia hadapi. Tetapi Cornelius tidak melakukan apa-apa. Biasanya Cornelius sudah menghajar wanita lainnya yang berani menentangnya.
Timothy menggelengkan kepala, karena dia tahu reaksi apa yang akan Cornelius lakukan dan benar saja Cornelius mencengkram mulut Irene. Dengan kasar mengangkat wajah Irene melihat wajahnya yang marah.
"Kau berani menamparku? teriaknya marah di wajah Irene. Memperlihatkan wajah Cornelius yang memerah karena marah besar kepada Irene.
"Kau pikir aku takut kepadamu? tidak akan! Aku tidak akan takut kepadamu. Sekalipun kamu membunuhku, jika aku di jalan yang benar. Kau memang benar-benar pria yang brengsek.
"lepaskan aku!" teriak Irene sambil menatap Cornelius dengan tatapan tajam.
Cornelius melepaskan cengkeramannya membuang wajah Irene ke samping
"Pergi selagi kau bisa." ucap Cornelius dengan nada suara dingin.
"Tapi aku tidak akan membiarkanmu pergi dari sini." ucap Cornelius dengan tatapan tajam ke arah Irene.
"Dasar pria gila! kau psikopat. Kau tidak waras. teriak Irene sambil berlari keluar. Cornelius perlahan berdiri berbalik ke belakang melihat bagaimana Irene akan kabur dari rumah megah dan besar yang dipenuhi dengan penjagaan ketat, yang sangat luar biasa.
"Apa Tuan Cornelius tidak ingin mengejarnya?"
"Walaupun dia kabur aku akan menangkapnya kembali. Sesuatu yang sudah ada di tanganku, tidak akan aku lepaskan begitu saja. Dia wanita yang berbeda dari wanita-wanita yang lainnya. aku menginginkannya."ucap Cornelius dingin dengan sorot mata yang tajam.
Membuat Timothy mengangguk paham, apa yang dimaksud oleh Cornelius. Itu artinya Cornelius mencintai Irene. Karena ini pertama sekali Cornelius menatap wanita dengan Tatapan yang sulit diartikan.
Di tempat lain, dengan cepat Irene berlari menuruni anak tangga. Mencari pintu keluar dari sana. Saat Irene menuruni anak tangga terakhir pandangannya, langsung tertuju dengan pintu besar yang terbuka lebar.
"Itu dia pintu keluar, aku akan keluar dari sana dan terbebas dari tempat laknat ini." ucap Irene tersenyum bahagia. Akhirnya dia bisa keluar dari sana tanpa ada orang yang menghentikannya sama sekali.
Irene berlari ke pintu depan sambil berkata."kamar kost dan pekerjaanku, aku sebentar lagi akan pulang dan memulai aktivitasku seperti biasanya."gumam Irene dalam hati ia merasa akan terbebas dari tempat itu.
Di saat seperti ini, yang paling ia rindukan adalah pekerjaan yang selalu membuatnya melupakan segala masalah. Saat dia mengerjakan segala pekerjaannya, ia pasti akan melupakan segala masalah apapun yang terjadi di kehidupannya.
Saat Irene keluar dari pintu, dia tiba-tiba dihentikan di depan teras dengan raut wajah melongok. Ia tersentak melihat beberapa orang berjaga disana dilengkapi dengan senjata api.
"Ini rumah atau Tempat pelatihan dinas TNI? Gumamnya karena melihat puluhan pria bertubuh kekar bagai atletis, bersenjata mondar-mandir mengelilingi rumah yang ditempati oleh Cornelius.
Irene berbalik kembali ke dalam mencari jalan lain untuk kabur. "Rumah sebesar ini pasti ada jalan lain, jalan pintas yang dapat menyelamatkan diri dari sini."Irene bermonolog sendiri sembari netranya mencari-cari jalan keluar dari rumah megah itu.
Saat Irene kembali melangkahkan masuk ke dalam rumah, sudah ada Cornelius yang menunggu dengan tetapan menakutkan di belakangnya."Tidak ada jalan lain sayang percuma kau mencarinya." pekik Cornelius. Cornelius seolah mengetahui apa yang ada di dalam pikiran Irene.
Irene yang sudah merasa di pojokkan tidak punya jalan lain, selain melewati puluhan anak buah Cornelius. Perlahan berjalan mundur ke belakang karena dirinya merasa ketakutan mendapat amukan dari Cornelius.
Pada saat Irene berbalik ,ia lari sekuat tenaga. Cornelius langsung mengejarnya dan berhasil meraih pinggul gadis kecil yang mencuri perhatian Cornelius."Kau tidak akan bisa kabur."ucap Cornelius sambil meraih tubuh Irene kepelukannya.
"Lepaskan Aku pria mesum."teriak Irene berusaha memberontak melepaskan diri.
"Kau tidak akan kemana-mana. Cornelius mengangkat tubuh mungil irene ke atas pundaknya, membawanya kembali masuk ke dalam rumah, yang selama ini ditempati oleh Cornelius bersama beberapa anak buahnya. Dan tempat itu dijaga ketat dengan pria-pria kekar dilengkapi dengan senjata yang begitu menakutkan Irene.
Bersambung....
hai semuanya emak Morata datang lagi membawa karya baru. yuk terus ikuti ceritanya. Jangan lupa like, coment, vote, dan hadiahnya "Trimakasih 🙏🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 173 Episodes
Comments
Ariyani Nurreza
msih menyimak thor. .kyak ny seru nich..
2023-02-18
1
epifania rendo
lebih baik diam saja irene
2023-02-17
0
Riana Hasugian
FC
2022-12-12
1