"Sudah terkirim. Tinggal tunggu waktunya aku menyalakan api besar. Yang akan membakar hangus tempat ini."ucapnya melirik kejam ponsel yang menunjukkan pukul 01.30 dini hari.
Di tempat lain, anak buah Cornelius yang berkeliling mencari Irene di jalan mendapatkan sebuah pesan Whatsapp dari nomor yang tidak dikenal. Sebuah pesan dan video rekam Irene masuk.
"Tepat dipukul dua dini hari, wanita ini akan mati." anak buah Cornelius memutar video itu kaget melihat wanita yang dicari bosnya. disekap di dalam ruang gelap Entah di mana tempatnya.
"Aku harus mengirim video ini ke Tuan Cornelius, tanpa memberitahu teman-teman pria itu mengirim video itu langsung ke nomor pribadi Cornelius. Cornelius yang sedang duduk santai merebahkan tubuhnya di sofa dikagetkan dengan suara notifikasi ponselnya.
Cornelius mengambil ponselnya dari satu jasnya melihat pesan yang baru dikirim anak buahnya. Wajahnya tegang seketika berubah panik melihat video Irene disekap. kedua pupil mata Cornelius membesar tidak percaya melihat wanita kesayangan ditampar.
Brukkk....
Cornelius yang marah tidak terima irene diperlakukan seperti itu menendang meja yang ada di depannya sampai membuat meja kaca itu terpental dan hancur berantakan
"Brengsek beraninya dia menyentuhnya!"
"Aku akan membunuhmu teriaknya marah melangkah kakinya pergi meninggalkan kamar kos Irene.
Mobil Cornelius meninggalkan kamar kos dengan kecepatan tinggi.
Walaupun dia tahu lokasi irene saat ini dia tidak bisa tinggal diam. Apalagi dia dalam pesan itu mengatakan mereka akan membakar Irene hidup-hidup tepat dipukul dua dini hari. Dan sekarang waktunya yang tersisa tinggal 25 menit.
Di dalam mobil Cornelius memasang earphone ke telinga karena dia mau menelepon Timothy sambil mengemudikan mobilnya.
"Hallo Tuan!" ucap Timothy yang berada di depan komputer dengan jari-jarinya memainkan keyboard.
"Sekarang juga kau lacak nomor yang aku kirim, cari lokasi pemilik ponsel itu. bagaimanapun caranya kau harus menemukannya kurang dari 10 menit." ucapnya mematikan teleponnya. Sebelum pergi Cornelis meminta anak buahnya untuk mengirimkan nomor yang mengirimkan video itu.
Di tempat lain, pria itu berdiri depan mobil menatap gudang kosong dimana suara iren terus terdengar meminta pertolongan. Sementara di dalam gudang irene terus berusaha memberontak melepaskan dirinya dari ikatan yang begitu kuat.
"lepaskan aku......
"Lepaskan aku.....
teriak Irene tetapi tak ada seorangpun yang mendengarnya.
"Aku seharusnya tidak percaya dengan orang baru aku temui. Akhirnya aku malah mendapat masalah baru lagi." pekiknya kesal.
Di luar pria itu terus memperhatikan jam di ponselnya yang menunjukkan pukul pukul 01.50 dini hari. Masih ada 10 menit lagi waktu terus berjalan tapi Cornelius belum juga muncul. Irene di dalam terus-terus berteriak.
tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 02.00 dini hari
Akhirnya tugasnya yang diberikan Tuan Aska akan berakhir dengan melemparkan korek api yang sudah menyala di tangannya. Pria itu menarik senyuman berjalan mendekat ke gedung bekas itu.
"Selamat bersenang-senang di dalam gadis manis,"ucapnya melempar korek api ke dinding yang sudah basah dengan bensin. Api kecil dari korek itu perlahan melebar membakar gedung itu dari luar.
Irene mulai merasakan panasnya ruangan dari segala sisi. Api mulai masuk ke dalam. mungkin disini ajal menjemput ku. Irene sudah mulai pasrah akan mati sia-sia terbakar disana. Ruangan yang tadinya gelap kini terang akan cahaya api mulai menggerogoti bangunan itu.
Irene panik berteriak histeris.
"Tolong......
Tolong......
"Tolong.....teriak Irene sekuat tenaga tapi tidak seorang di sekitaran sana, terkecuali pria itu. Tidak ada yang bisa menolong Irene selain dirinya sendiri sekarang.
Kini keringat Irene mulai bercucuran di wajahnya dan lehernya. Wajah irene semakin ketakutan melihat api yang berkobar dan meletup-letup di dalam gedung.
Asap gelap mulai menutupi penglihatan dan nafas mulai terasa sesak.
"Aku harus bisa keluar dari sini." ucapnya memberontak menggoyangkan kursi sampai membuat kursi kehilangan keseimbangan dan
Bruk ....
dengan tubuh Irene yang masih terikat di kursi, terbaring menyamping dengan wajah yang sedikit tertutupi dengan beberapa helai rambut hitam miliknya.
"Tolong..... !" teriaknya
irene sudah mulai sulit bernapas sampai membuatnya batuk-batuk
Uhuk.... uhuk...... uhuk....
kedua mata tampak memerah dan berakhir tidak kuat dengan asap api yang memenuhi tempat itu.
Irene tidak bisa berbuat apa-apa. Dia berada di tengah-tengah api yang mengelilinginya.
"Apa hidupku cuman sesingkat ini. Maafkan aku ibu aku belum bisa membahagiakan kalian di akhir hayatku ini. Setelah berusaha untuk menyelamatkan dirinya, dan ia tidak berhasil kini Irene sudah pasrah.
Apalagi Irene sudah mulai merasakan sesak yang luar biasa di dadanya. Nafasnya terasa begitu berat. Penglihatannya mulai kabur.
sepertinya hidupku akan berakhir di sini aku berharap orangtuaku bisa hidup lebih baik setelah kepergianku.
Ujung mata Irene mengeluarkan air mata dengan bersamaan mata perlahan menutup. Tapi kedua mata Irene kembali terbuka setelah mendengar suara yang berteriak.
"Irene.....! teriak salah seorang yang berusaha masuk ke dalam gedung tua itu yang sudah lebih dari setengahnya terbakar.
Mata Irene langsung saja tertuju dengan sepatu hitam dan ia tau itu siapa pemiliknya, melangkah kakinya masuk ke dalam api yang berkobar.
"Cornelius! Irene terkejut melongok melihat Cornelius menerobos masuk
Irene sontak berteriak.
"Aku di sini?" teriaknya sekuat tenaga sambil berbatuk batuk. berharap Cornelius mendengar teriakan Irene agar Cornelius dapat menolongnya.
Suaranya yang begitu keras langsung terdengar oleh Cornelius yang tidak bisa melihat jelas, Apa yang ada di depannya.
Cornelius berlari masuk ke dalam Kobaran api dengan balok kayu yang terbakar berjatuhan hampir mengenai tubuhnya
Brukkk.....
Brukkk....
Untung saja Cornelius menghindar sebelum balok kayu itu mengenainya.
Saat dia sudah berada di tengah-tengah gedung, dia bisa melihat Irene yang terikat di kursi dengan posisi berbaring di lantai.
Kondisi Irene tampak kesakitan dan setengah kehilangan kesadarannya membuat dirinya pingsan. Setelah Cornelis muncul tepat di depannya.
"Irene bangun !" teriak Cornelius panik membuka ikatan yang mengikat tubuh wanita kesayangannya itu. Gadis kecil yang mencuri perhatiannya.
Cornelius mengangkat tubuh Irene dalam pelukannya melindunginya dari api yang berkobar di segala sisi mereka.
"Aku akan membawamu keluar dari sini sayang kau wanitaku. Tidak ada yang bisa menyakitimu selagi aku masih hidup. kau Gadis kecilku kau milikku Cornelius.
Api semakin melebar luas membuat Cornelius kesusahan untuk mencari jalan ditambah lagi dengan asap membuat dadanya sesak.
wajahnya memerah akibat panas api begitu dahsyat menghalangi jalannya tidak membuat langkah Cornelius terhenti.
Tangannya yang berotot terus memeluk tubuh Irene berjalan dalam api yang berkobar dari segala sisi.
Cornelius keluar dari gedung itu dengan selamat tanpa kurang satu apapun. Timothy yang menunggu di luar mondar-mandir khawatir dengan keselamatan bosnya.
akhirnya kekhawatirannya berakhir dengan munculnya Cornelius dari tengah-tengah api yang berkobar.
Bersambung....
hai semuanya emak Morata datang lagi membawa karya baru. yuk terus ikuti ceritanya. Jangan lupa like, coment, vote, dan hadiahnya "Trimakasih 🙏🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 173 Episodes
Comments
febby fadila
syukurlah selamat
2025-03-02
0
epifania rendo
untung selamat
2023-02-17
0
Mega Ahmadi
untung ereni selamat
2022-11-18
2