Ketika Cornelius berniat ingin kembali ke kamar dimana tempat Irene diperiksa oleh dokter Aliando. Aliando sudah terlebih dahulu turun menemui dirinya.
"Apa wanita itu terjebak dalam asap yang begitu banyak? tanya Aliando dengan Tatapan yang serius karena ia tahu kondisi irene saat ini sedang tidak baik dan dikatakan kritis.
"Iya dia dikurung di dalam gedung yang dibakar. Apa ada sesuatu yang serius? Bagaimana kondisi Irene saat ini? tanya Cornelius terlihat sangat panik karena ia takut terjadi sesuatu kepada Irene.
"Wanita itu terlalu banyak menghirup asap akibatnya dia keracunan. Kita harus membawanya ke rumah sakit sekarang sebelum wanita itu kehilangan nyawanya."Sahut dokter Aliando meminta kepada Cornelius agar segera membawa Irene ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan yang intensif.
"Baiklah, kau duluan ke mobil aku akan membawa Irene turun. Cornelius sontak berlari menaiki anak tangga dengan cepat pergi ke kamar Irene. Ia menggendongnya membawanya Turun ke bawah masuk ke dalam mobil.
Cornelius membawa Irene, Sebelum mereka pergi ke rumah sakit, dokter Aliando mengeluarkan oksigen kecil dari bagasi mobilnya dan alat bantu pernapasan dipasangkan kepada Irene untuk memberikan bantuan oksigen lebih dulu sebelum mereka tiba di rumah sakit.
Dokter Aliando membawa masuk tabung oksigen kecil itu. Ke dalam mobil yang diletakkan di tengah-tengah kursi belakang. Di mana Cornelius sudah lebih dulu dengan Irene yang berbaring di pangkuan Cornelius.
Aliando memberikan alat bantuan pernapasan itu kepada Cornelius."Tolong pasangkan ini kepadanya, untuk membantu dirinya mudah bernafas karena kita membutuhkan perjalanan ke rumah sakit sekitar 10 menit.
Tanpa kata-kata Cornelius menuruti Apa perkataan dokter Aliando. Ia langsung memasangkan alat bantu pernapasan itu."Tidak akan terjadi apapun padamu. Aku berjanji akan melakukan apapun untuk menyelamatkanmu."ucap Cornelius menggenggam tangan Irene mengecup dengan lembut.
Aliando yang melihat itu tanpa kebingungan dengan perubahan sikap Kakak sepupunya tidak biasa. Sikap lembut Cornelius yang tidak pernah ditunjukkan pada siapapun. Baik padanya maupun kepada sepupu lainnya membuat dokter Aliando benar-benar terkejut dengan sikap lembut Cornelius.
Wanita yang menurut dokter Aliando di matanya biasa saja, tapi di mata Cornelius Begitu berharga. Sampai bisa sang pemimpin Cornelius group dikenal dingin , cuek dan kejam pada wanita bisa membuat sikap Cornelis berubah, seperti seorang malaikat dari sikap iblis yang dimiliki Cornelius.
Dokter Aliando tahu betul sikap asli Cornelius bagaimana. Karena ia sudah sangat mengenal Cornelius sejak Cornelius masih kecil. Perubahan sikap itu terjadi kepada Cornelius karena sesuatu tragedi yang di depan matanya sendiri. Tragedi yang tak bisa dilupakan oleh Cornelius sendiri.
"Apa yang kau lihat?
"Masuk! perintahnya dengan nada suara yang meninggi melihat dokter Aliando yang mematung di depan pintu melihatnya.
Dokter Aliando mengedipkan matanya sadar, buru-buru menutup pintu berlari masuk ke dalam mobil lalu mereka meninggalkan rumah Cornelius dengan mobil. Anak buahnya yang ikut untuk memastikan mobil Cornelius aman sampai di tujuan.
Sesampai di rumah sakit tepatnya di depan UGD dokter Aliando keluar dari mobil berlari masuk ke dalam memanggil para suster untuk membawa branker.
"Suster..... suster....! cepat bawa keluar branker." teriak dokter Aliando.
Suster yang mendapat perintah dari dokter Aliando, buru-buru mendorong branker ke luar. Mereka tidak bisa membantah dokter Aliando. Bahkan jika ada pekerjaan lain yang sedang mereka tangani, harus mereka kesampingkan dulu untuk melakukan segala tugas yang diperintahkan oleh dokter Aliando. Karena pemilik Rumah Sakit itu merupakan dokter Aliando sendiri. Sehingga setiap suster dan dokter di sana tidak berani untuk membantahnya.
Cornelius melepaskan alat bantu pernapasan itu. Mereka memindahkan Irene ke atas branker. Mereka buru-buru mendorong tubuh Irene masuk ke dalam, melewati lorong-lorong sampai di dalam ruang UGD.
Saat Cornelius yang ingin masuk menemani irene dokter Aliando menghentikan Cornelius tepat di depan pintu. "Kau tidak bisa masuk! tegasnya
"Tidak bisa! aku harus masuk."Cornelius emosi menatap dokter Aliando dengan tatapan tajam.
"Peraturan rumah sakit, tidak memperbolehkannya.
"Kau sendiri pemilik Rumah Sakit ini, tapi kau tidak bisa mengijinkanku masuk?adik Seperti apa kamu ini!"
"Kalau kau masuk ke dalam, nanti aku tidak bisa fokus memeriksa kondisi kesehatan irene. Aku tahu bagaimana responmu nanti. itu akan mengganggu proses penanganan medis. Yang mau diberikan terbaik padanya. malah kurang. Karena tidak fokusan kami untuk menangani wanitamu. Jadi lebih baik kamu tunggu di sini. Jangan membantah." ucap dokter Aliando sambil langsung masuk ke dalam ruang pemeriksaan.
Dokter Aliando mencoba memberikan pemahaman agar Cornelius mengerti Kalau tidak boleh masuk sampai tim medis menyelesaikan tugasnya memeriksa kondisi kesehatan pasien, dan memastikan kalau pasien baik-baik saja.
Untuk keselamatan Irene, Cornelius akhirnya mengerti dia tidak boleh memaksakan dirinya. Yang akan mengakibatkan fatal untuk wanita kesayangannya itu. Cornelius tidak ingin terjadi sesuatu kepada gadis kecil miliknya. Gadis yang dapat memporak-purandakan hatinya.
Dokter Aliando menutup pintu mulai menangani Irene lebih intens. Salah satu suster membantu dokter Aliando memasang selang oksigen ke Irene, dan suster lain memasangkan selang infus ke tangannya.
Sedangkan di luar, Cornelius tampak gelisah diamondar-mandir di luar menunggu kabar dari dokter Aliando keluar. Entah sudah berapa ratus kali Cornelius mondar-mandir di depan ruang UGD.
"Apa dia akan baik-baik saja? tanyanya di dalam hati sembari melirik jarum jam yang ada di pergelangan tangannya.
Karena begitu cemas, Cornelius tidak sadar kalau dahinya sampai berkeringat."Kenapa dokter Aliando belum juga keluar?" ucapnya marah sambil memukul tembok yang ada di hadapannya.
Jari-jari tangan Cornelius memar karena pukulan keras yang ia buatnya sendiri. Aku tidak akan memberikan pria itu ampun aku harus menghabisinya."gumamnya penuh dengan amarah.
Amarahnya kembali bergejolak di dalam tubuhnya, dia tidak bisa mengontrol amarahnya melihat Irene terbaring di rumah sakit seperti ini. Apalagi dengan kondisi yang belum jelas apa Irene baik-baik saja atau dalam keadaan kritis.
Cornelius berjongkok menunjukkan kepalanya dengan raut wajah yang sedih berharap pujaan hatinya baik-baik saja. "dia pasti akan baik-baik saja. Aku yakin dia baik-baik saja. dia wanita yang kuat dan sempurna, gadis kecilku bertahanlah. gumam Cornelius di dalam hati.
Cornelius membangun kepercayaan dalam dirinya, agar rasa cemas yang berlebihan itu tidak membuat gelisah dan ketakutan di batinnya.
Cornelius yang dikenal sangat kejam dan dingin, ternyata punya rasa ketakutan juga yang tidak diketahui oleh orang-orang.
Rasa takut kehilangan sesuatu berharga pernah dirasakan Cornelius sewaktu dia berusia 12 tahun. Dimana ia menyaksikan sendiri ibunya meninggal dengan tragis
Kejadian itu yang menjadi traumatis bagi mental dan jiwa Cornelius. Cornelius yang menyaksikan kejadian itu membuat dirinya merasa bersalah Sampai detik ini. karena dirinya tidak dapat menyelamatkan dan menghentikan kejadian itu yang begitu tragis sampai merenggut nyawa ibunya.
Ketika kejadian itu terjadi, semua orang yang berada di sana mengelilingi mayat Ibu Cornelius dengan tatapan kasihan. Bingung dan kaget semua campur aduk. Cornelius yang masih belum mengerti apapun saat itu Kenapa Ibunya mengalami hal tragis, seperti itu pergi bersembunyi di bawah Branker ibunya berbaring terlentang menangisi kepergian ibunya yang tragis.
Rasa sedih itu kembali muncul di dalam diri saat dokter Aliando mengatakan nyawa Irene dalam bahaya akibat keracunan asap.
"Aku seharusnya datang lebih cepat. Kalau aku datang lebih cepat, dia tidak akan seperti ini. Pekiknya marah mengusap wajahnya merasa dirinya tidak berguna.
Bersambung....
hai semuanya emak Morata datang lagi membawa karya baru. yuk terus ikuti ceritanya. Jangan lupa like, coment, vote, dan hadiahnya "Trimakasih 🙏🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 173 Episodes
Comments
Dewi Nurlela
Thor,tlg perhatikan tanda bacanya biar ga bingung
2023-02-23
1
epifania rendo
sadsrlah irene
2023-02-17
0
jekey🐇✔
cerita nya bagus aku suka banget ☺️☺️
2023-02-10
2