Pagi hari yang indah

Pagi ini wangi dedaunan masuk ke dalam kamar kami. Aromanya sangat menenangkan, tadi seusai sholat shubuh aku kembali beristirahat karena merasa masih lemas. Beliau melanjutkan membaca Al quran. Pagi ini hidungku mencium aroma masakan yang lezat, sontak saja mataku mulai terbuka. Di depanku sudah ada suamiku yang super ganteng dengan pakaian yang sudah rapi dengan senyumannya yang klimis jadi bukan baju saja yang klimis orangnyapun ikut sedap di pandang. dia tersenyum akupun membalas senyumannya.

" Masyaallah ... Pemandangan indah gantengnya suamiku," ucapanku terlontar begitu saja tanpa ada jeda. Dia yang mendengar jadi tertawa kecil dan mengelus puncak kepalaku.

" Sudah hilang capeknya? Makasih ya udah berani- beraninya memuji suamimu ini. Ternyata kamu benar-benar menaruhku di dalam lubuk hatimu," ucapnya sambil menyentuh bagian jantungku. Aku hanya nyengir saja, toh dia suamiku biar saja untuk apa masih sungkan. Dia kembali mendekat dan berbisik sesuatu.

" Sayang ... Aku berangkat ya? Udah siang khawatir terlambat ini makanlah hasil karyaku pagi ini" ( dia kemudian menciumku). "Astaghfirullah ," spontanku

" Makasih ... Mas berangkat dulu." ucapnya dengan senyumnya yang merdeka tanpa bersalah sudah membuatku kaget dengan sikapnya pagi ini.

" Hati- hati mas ... Sehat selalu. Kenapa dia sangat romantis sekali pantas jika kakak cinta sama dia. Begini yang bikin nona - nona klepek- klepek, " ucapku sambil tersenyum sendiri. Aku bergegas ke kamar mandi membersihkan diri biar bisa segera menyantap makanan itu. Aku berlarian ke kamar mandi kali ini aku dikejutkan kembali dengan isi kamar mandi. Di meja terdapat bunga mawar putih, aroma theraphy yang sangat manis. Terharu hati ini dengan sikapnya. Dengan lampu- lampu yang menyala dengan gorden yang baru saja beliau ganti. Padahal ketika semalam aku masuk kamar mandi itu korden masih warna cream sekarang udah cantik.

" Masyaallah mas Iz ... Kamu benar- benar istimewa. I Love you so Much. Aku senang bisa menjadi milikmu. Semoga kamupun demikian, " ucapku saat melihat keromantisannya pagi hari ini. Beda tapi nyata dan menyenangkan namun sangat indah. Tidak bisa berkata apapun.

Di rumah sakit ...

" Dokter pasiennya sudah di dalam !" seru Ubaidillah pada izdi. Izdi hanya serius menatap ke depan. Ia merasa ini kondisi darurat. Ketika sampai di dalam semua bertepuk tangan.

Izdi mengernyitkan alis. " kalian apaan? Apa coba mana pasiennya? Jangan bilang kalian sengaja membuatku meninggalkan rumah?" tanya izdi beruntun tanpa ada jeda sama sekali dengan sedikit kesal.

mereka semua mengangguk serentak. " Jelas, Apalagi kalau bukan gitu. Iz kami ini benar- benar penasaran. Kenapa kamu tidak merayakan pernikahanmu? Dan kenapa fatimah mengatakan tidak menikah denganmu pada kami?" tanya dokter Rizqi. Kemudian izdi pun mulai duduk dan menceritakan kejadian sesungguhnya.

" Aku sangat mencintai Fatimah Riz, tapi aku sangat kesal ketika dia lebih memilih pergi ke kuala lumpur daripada pernikahan kami. Diapun tidak pernah memikirkan bagaimana perasaanku setelahnya. Dan akupun mulai mundur dari pernikahan namun keluarga fatimah memintaku menikah dengan putri kedua mereka karena demi untuk memenuhi tanggung jawabnya. " ucap izdi yang kemudian di tanya kembali oleh teman-temannya.

" Kamu menerimanya?" tanya mereka kompak

" Tentu saja ... satu alasan yang membuatku tidak menolak pernikahan itu," jawab izdi membuat mereka terpaku di tempatnya.

" Apa coba?" jawab mereka serentak pula.

" Dia selalu berusaha menghindariku padahal kami baru saja bertemu. Aku tidak bisa mengenalinya karena wajahnya dibalik cadar," jawab izdi dengan mimik wajah yang penasaran.

" Lalu?" jawab Ubaidillah.

" Dia sangat cantik parasnya, baik hatinya dan satu hal yang membuatku terkejut dia sudah mencintaiku sejak lama saat dia duduk di bangku smp hahahahah. Lucu kan ya doanya lebih dikabulkan daripada doaku dan ikhtiarku. Jodoh benar-benar rahasia Allah," Ucap iz sangat antusias.

" benar cantik?" tanya rizqi.

" Sangat cantik," jawab izdi dengan sangat bangga.

" Dengan Fatimah?" tanya Ubaidillah dengan menelisik.

" Wardah lebih cantik," jawab izdi dengan tatapan yang berbinar.

" Akhirnya ... Dia menyebut nama istrinya," Pertanyaan Ubaidillah jadi penutup rasa penasaran teman-temannya.

semua teman- teman memeluknya ikut bahagia.

" Tiket untukmu ... Ajaklah dia berbulan madu," kata Ubaidillah.

" Jangan sekarang dia masih terlalu muda dan masih bingung dengan keadaan," jawab izdi yakin.

" sempurnakanlah keadaannya ... Jangan menunggu karena tidak baik. Toh sudah halal kan?" Ucap Ubaidillah.

" Sudahlah," jawab izdi santai.

" Ya sudahlah ajaklah dia bahagiakan dia jadikanlah wardah sangat beruntung telah bersanding denganmu," jawab temannya yang lain yang bernama Rizqi.

" Tumben bener?" cibir izdi

" Apakah wardah untukku saja?" tanya rizqi

" Jangan macam- macam ... Dia istriku," jawab izdi setengah mendelik.

Mereka semua sontak dan aku tetawa bersama- sama

.

Terpopuler

Comments

Neneng Zakiyah

Neneng Zakiyah

uthor semangat....masih muda udh jadi penulis hebat...mudah2an sukses...thor..🥰

2024-01-04

0

Jumadin Adin

Jumadin Adin

lho author masih sekolah toh....

2023-11-21

1

Sukma Sae

Sukma Sae

dede ana al qassam masih sekolah...kelas /semester berapa...
berapa gimana gitu,otornya masih pelajar

2023-10-31

1

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Pertama
2 Akhirussanah
3 Akhirussanah 1
4 Pertemuan kedua
5 Tentangku
6 Keputusan
7 Sujud Untuk Robb-ku
8 kekacauan di pagi hari
9 Ijab Qobul
10 Nasehat Suamiku
11 Hari Pertama
12 Rumah mewah miliknya
13 Kecanggunganku
14 Bermalam di rumahnya
15 Diam yang romantis
16 Kesedihan Fatimah
17 Malam Pertama
18 Pagi hari yang indah
19 Ajakan berbulan madu
20 Cappadocia
21 kemarahan kakak
22 Beautiful night in Cappadocia
23 Pagi hari di Cappadocia
24 Kembali ke Indonesia
25 Pengantin baru
26 Suasana pesantren
27 Kecemburuan
28 Kembali ke kota
29 Perdebatan di ruang tamu
30 Hari pertama bekerja
31 Keindahan pernikahan
32 Aku mencintaimu
33 Kesedihan Izdi
34 Kemarahan Fatimah
35 Permintaan yang berat
36 Permintaan Sang Mama
37 Trauma Wardah
38 Ketegasan Izdi
39 Kedatangan keluarga pesantren
40 Kesadaran Wardah
41 Kedatangan Azzam
42 Pertemuan Azzam dengan Fatimah
43 Kepulangan Wardah menjadi Saksi Pilu
44 Malam yang indah
45 Kembali bekerja di rumah sakit
46 Kunjungan dokter Rangga
47 Bertamu ke rumah Adik Ipar
48 Makan malam di kediaman izdi
49 Keputusan Wardah
50 Terapi Fatimah
51 Terapi Fatimah 2
52 Terapi Fatimah 3
53 Ingatan Fatimah tentang Izdi
54 Perayaan Milad Izdi
55 Kekaguman Rangga pada Wardah
56 Satu Rasa Cinta Dua Singgah
57 Penyesalan Rangga
58 Pengakuan Rangga
59 Terdiam
60 Bertemu Maria
61 Kebenaran Tentang Maria
62 kepergok di rumah sakit
63 Keadaan Maria
64 Cinta Dalam Sujudku
65 Cinta Dalam Sujudku 2
66 Cinta Dalam Sujudku 3
67 Permintaan maaf maria
68 Senyuman Wardah
69 kekasih halal
70 Mengaktifkan ponsel
71 Peresmian Perusahaan Cabang Maria
72 Penjelasan Maria
73 Kabar Buruk
74 Kehadiran Wardah
75 Di ruangan Rangga
76 Kasih sayang Fatimah
77 Pagi Hari di Kediaman Fatimah
78 Kegundahan Maria
79 Kebahagiaan Wardah
80 Keegoisan Izdi
81 Kerinduan izdi
82 Sebuah Pengakuan
83 Kematian Maria
84 Pertemuan izdi dan Wardah
85 Wisuda S1 Kesehatan Masyarakat
86 Wisuda 2
87 Kabar Pernikahan
88 Undangan Pernikahan fatimah
89 Undangan 2
90 H-1
91 Tangisan Adzkan
92 Kericuhan pagi hari
93 Perbincangan di taman
94 Akad
95 Kembali canggung
96 Kemesraan yang nanggung
97 Suasana malam hari
98 Romantisnya Pagi Hari
99 Senyuman Pagi hari
100 Kesedihan Umi
101 Mode bahagia 1
102 Pulang ke Rumah
103 ucapan terima kasih
104 Pemuda di balik Trauma
105 Pertemuan keluarga
106 Teka Teki Baru
107 Tiket Honeymoon
108 Honeymoon 1
109 Honeymoon 2
110 Pulau Jeju
111 Indahnya pagi hari
112 Apel pagi
113 Apel pagi 2
114 Pernikahan Zizah & Zayyan
115 Pernikahan 2
116 Prepare to akad
117 Akad
118 Kabar baik
119 Kembali ke kota
120 Kepanikan
121 Kebahagiaan sesungguhnya - Happy Ending
122 Double Happy - Ending
123 Episode Promo
124 Promo_ kisah Putra Gus Izdi
125 Mampir ya
126 Pantun Cinta LETNAN PANDU
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Pertemuan Pertama
2
Akhirussanah
3
Akhirussanah 1
4
Pertemuan kedua
5
Tentangku
6
Keputusan
7
Sujud Untuk Robb-ku
8
kekacauan di pagi hari
9
Ijab Qobul
10
Nasehat Suamiku
11
Hari Pertama
12
Rumah mewah miliknya
13
Kecanggunganku
14
Bermalam di rumahnya
15
Diam yang romantis
16
Kesedihan Fatimah
17
Malam Pertama
18
Pagi hari yang indah
19
Ajakan berbulan madu
20
Cappadocia
21
kemarahan kakak
22
Beautiful night in Cappadocia
23
Pagi hari di Cappadocia
24
Kembali ke Indonesia
25
Pengantin baru
26
Suasana pesantren
27
Kecemburuan
28
Kembali ke kota
29
Perdebatan di ruang tamu
30
Hari pertama bekerja
31
Keindahan pernikahan
32
Aku mencintaimu
33
Kesedihan Izdi
34
Kemarahan Fatimah
35
Permintaan yang berat
36
Permintaan Sang Mama
37
Trauma Wardah
38
Ketegasan Izdi
39
Kedatangan keluarga pesantren
40
Kesadaran Wardah
41
Kedatangan Azzam
42
Pertemuan Azzam dengan Fatimah
43
Kepulangan Wardah menjadi Saksi Pilu
44
Malam yang indah
45
Kembali bekerja di rumah sakit
46
Kunjungan dokter Rangga
47
Bertamu ke rumah Adik Ipar
48
Makan malam di kediaman izdi
49
Keputusan Wardah
50
Terapi Fatimah
51
Terapi Fatimah 2
52
Terapi Fatimah 3
53
Ingatan Fatimah tentang Izdi
54
Perayaan Milad Izdi
55
Kekaguman Rangga pada Wardah
56
Satu Rasa Cinta Dua Singgah
57
Penyesalan Rangga
58
Pengakuan Rangga
59
Terdiam
60
Bertemu Maria
61
Kebenaran Tentang Maria
62
kepergok di rumah sakit
63
Keadaan Maria
64
Cinta Dalam Sujudku
65
Cinta Dalam Sujudku 2
66
Cinta Dalam Sujudku 3
67
Permintaan maaf maria
68
Senyuman Wardah
69
kekasih halal
70
Mengaktifkan ponsel
71
Peresmian Perusahaan Cabang Maria
72
Penjelasan Maria
73
Kabar Buruk
74
Kehadiran Wardah
75
Di ruangan Rangga
76
Kasih sayang Fatimah
77
Pagi Hari di Kediaman Fatimah
78
Kegundahan Maria
79
Kebahagiaan Wardah
80
Keegoisan Izdi
81
Kerinduan izdi
82
Sebuah Pengakuan
83
Kematian Maria
84
Pertemuan izdi dan Wardah
85
Wisuda S1 Kesehatan Masyarakat
86
Wisuda 2
87
Kabar Pernikahan
88
Undangan Pernikahan fatimah
89
Undangan 2
90
H-1
91
Tangisan Adzkan
92
Kericuhan pagi hari
93
Perbincangan di taman
94
Akad
95
Kembali canggung
96
Kemesraan yang nanggung
97
Suasana malam hari
98
Romantisnya Pagi Hari
99
Senyuman Pagi hari
100
Kesedihan Umi
101
Mode bahagia 1
102
Pulang ke Rumah
103
ucapan terima kasih
104
Pemuda di balik Trauma
105
Pertemuan keluarga
106
Teka Teki Baru
107
Tiket Honeymoon
108
Honeymoon 1
109
Honeymoon 2
110
Pulau Jeju
111
Indahnya pagi hari
112
Apel pagi
113
Apel pagi 2
114
Pernikahan Zizah & Zayyan
115
Pernikahan 2
116
Prepare to akad
117
Akad
118
Kabar baik
119
Kembali ke kota
120
Kepanikan
121
Kebahagiaan sesungguhnya - Happy Ending
122
Double Happy - Ending
123
Episode Promo
124
Promo_ kisah Putra Gus Izdi
125
Mampir ya
126
Pantun Cinta LETNAN PANDU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!