Berakhirnya perbincangan fatimah dan izdi, saat itu juga berakhir pula hubungan mereka. Fatimah yang berada di kuala lumpur yang saat ini sedang berada di kamarnya merasa dunianya hilang. Dia berpikir izdi akan tetap setia seperti dulu, namun saat ini izdi benar- benar meninggalkannya seorang diri.
" Mungkinkah aku sudah tidak berharga karena meninggalkanmu mas? Aku hanya merasa sangat tidak pantas bersanding denganmu saat adikku datang dan akrab dengan keluargamu. Aku merasa kecil di hadapan keluargamu. Salahkah aku? Kenapa kamu tidak bertanya dulu. Semoga kamu bahagia entah siapapun wanita itu pasti beruntung bersanding denganmu," monolog fatimah di kamarnya.
Keindahan kuala lumpur tak sejalan dengan hatinya yang sedang berkabung, rasanya sakit seperti disayat sembilu. Fatimah segera mengambil ponselnya dan menelpon kedua orang tuanya.
"Assalamualaikum ... Ma," sapa fatimah di seberang sana.
" Waalaikumsalam ...fatimah," jawab mamanya.
" Maafkan fatimah ma, fatimah mohon," ucap Fatimah.
" Sudah mama maafkan. Nak, ini yang terakhir jangan pernah melakukan kesalahan fatal yang kedua kalinya," nasihat sang mama.
" Bukankah semuanya sudah berakhir ma? Dia sudah menikah. Kenapa mama tidak bilang," ucap fatimah kembali.
" Siapa yang memberi tahumu nak?" tanya mama sedikit kaget.
" Dia sendiri ma, aku rasanya sangat buruk saat ini," ucap fatimah sambil menangis.
" apakah dia mengenalkan istrinya padamu?" tanya mama sedikit wanti-wanti.
" Tidak ma ... Yang jelas dia sangat beruntung menikah dengan izdi. Dia pemuda yang baik, penyayang, mapan, siap menjadi imam. Sayangnya, bukan akulah perempuan itu meskipun selama ini aku mendampinginya tapi orang lain yang beruntung," jawab fatimah sangat menyesal.
" Semua ini adalah atas andil perbuatanmu nak, kami sudah mengupayakan yang terbaik saat itu," jawab sedikit menyesal saat mengetahui putrinya masih berharap.
" Iya ma... Tidak apa-apa, maafkan aku," sesal Fatimah.
" Istirahatlah nak, bukankah besok sudah mulai berdinas?" tanya mama sambil mengingatkan.
" Iya ma... Assalamualaikum," pamit fatimah mengakhiri percakapan.
" Waalaikumsalam," jawab mama dengan nada yang sudah lelah dengan kejadian yang menimpa keluarganya.
Fatimahpun menutup perbincangan dengan kondisi yang buruk. Tetapi apalah daya mama, semua ini adalah kesalahan putrinya yang kekanakan. Mama masih bersyukur izdi tidak bercerita dulu tentang siapa istrinya, karena sangat tidak baik untuk hubungan kakak - adik itu.
" Maafkan mama Fatimah, Wardah membuat kalian pada posisi sulit," gumam sang mama.
" Ma ... Sudah jangan terlalu dipkirkan semua adalah takdir Allah. Kita doakan yang terbaik untuk Fatimah dan Wardah," ujar sang suami.
" Aamiin ... Semoga semuanya baik-baik saja." jawab mama dengan guratan penyesalan yang mendalam.
Papapun mengangguk pada mama dan mengajak ibu dari kedua putrinya tersebut untuk beristrahat supaya kondisinya tidak drop.
"Oh iya ma, tadi izdi pamit bermalam di rumah pribadinya," ujar sang papa.
" Iya pa biarkan mereka berdua dulu, supaya lebih mengenal satu sama lain," jawab mama wardah dengan mengiyakan.
" Baiklah ma," jawab suaminya.
Kediaman pak yusufpun kembali sunyi. Semua masalah yang datang hari ini, semua orang berharap adalah sebuah mimpi. Malam yang indah harusnya menjadi saksi keindahan antara kedua insan yang memadu kasih, namun yang terjadi sebaliknya. Fatimah dengan kondisi hatinya yang buruk dan mentalnya yang drop karena pernikahan izdi dan izdi yang merasa dikecewakan untuk ketiga kalinya oleh fatinah merasa dipermainkan serta wardah yang seharusnya kembali mengenyam pendidikan ke jenjang berikutnya jadi terhenti karena pernikahannya dengan izdi. Semua merasa sedang tidak baik-baik saja saat ini, Aba Umi pun di pondok merasa gelisah karena kejadian tadi pagi yang menimpa mereka.
Semua yang terjadi adalah atas ijin Allah. Takdir yang sudah digariskan. Semua perjalanan di dunia hanyalah titipan Allah. Maka bersyukurlah dengan apa-apa yang Allah berikan. Entah itu, nikmat sehat, nikmat dunia,nikmat atas rezeki yg Allah berikan dan nikmat lainnya termasuk nafas kita adalah nikmat Allah yang luar biasa.
" Maka nikmat tuhanmu manakah yang kau dustakan?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Nuranisa
kenapa TDK terus terang kalau istrinya adiknya
2023-11-23
0
Jumadin Adin
kasian wardah kayaknya di bedakan oleh ortunya,contohnya kesalahan fatimah yg meninggalkan gus izdi yg harus berkorban wardah
2023-11-21
2
Yati Yati
huh kenapa ank" di bedakan klo bnr keduanya ank kandung gak adil buat wardah
2023-10-22
2