08

...Selamat membaca...

...Jangan lupa dukungan kalian dengan cara Like, komen, list favorit jika suka. Atau bisa juga memberikan Vote dan hadiah jika berkenan...

...Terima kasih ☺️...

...|JyRu 08|...

Aku terburu-buru sampai di kampus hanya untuk menemui JyRu, ingin menanyakan apakah dia baik-baik saja setelah kami berdua kepergok sang neneknya sedang bersama. Atau malah sebaliknya, karena apa yang dikatakan JyRu sehari yang lalu membuat asumsi yang muncul dalam otakku adalah sang nenek yang tidak suka jika JyRu bergaul dengan orang luar. Apalagi seorang laki-laki.

Langkahku kembali berputar saat tidak mendapati JyRu di kelas. Tidak biasanya dia datang terlambat, tapi hari ini dia tidak ada di meja nya meskipun kelas tiga puluh menit lagi akan di mulai.

Aku menuju koridor lain, berlari entah kemana dan tidak peduli menjadi tontonan beberapa mahasiswa yang baru saja datang. Yang terpenting aku harus bertemu JyRu terlebih dahulu.

Ku arahkan langkah kemanapun ia menuju. Hingga aku sampai disebuah jalan yang akan membawaku ke arah kampus. Jalan beralaskan porselen berwarna hitam tanpa atap itu menjadi pilihan ku. Tak jauh dariku berdiri, ada dua orang yang ku ketahui berada dikelas yang sama denganku dan JyRu. Aku tau mereka, akan tetapi sama sekali tidak pernah bertanya nama pada keduanya.

Aku berlari mendekat dan menyapa mereka.

“Hai, kalian melihat JyRu?” tanyaku yang membuat mereka melirik satu sama lain. Oh, sepertinya aku salah orang untuk mengatakan pertanyaan ini pada mereka.

“Tidak. Kami juga sedang mencarinya.”

Ternyata salah menduga. Mereka orang baik, aku juga sempat melihat mereka beberapa kali bicara dengan JyRu. Mereka pasti berteman dengan gadis itu.

“Dimana dia?” aku mendumal dalam hati, dan gerimis mulai turun. “Sial! Kenapa hujan selalu turun disaat yang tidak tepat begini?” umpat ku dalam hati karena kesal. Entah kekesalanku itu karena apa. Aku bahkan tidak mengenali diriku yang seperti ini.

Akhirnya aku dan dua orang yang baru saja saling mengenal itu berlari mencari tempat berteduh karena hujan semakin lebat dan deras menyapa bumi Folk.

“Akhir-akhir ini jarang sekali turun hujan. Tapi mengapa pagi-pagi seperti ini tiba-tiba sudah turun hujan sederas ini, sih?” dumal perempuan berambut coklat yang kini sedang menepuk-nepuk pundaknya menyingkirkan air yang jatuh disana.

Ya, ucapan perempuan itu tidak ada yang salah. Saat siang hari pun terkadang hanya gerimis. Tapi saat aku sedang mencari JyRu dan ingin bertemu dengannya, hujan turun mengguyur tanpa perasaan. Kebetulan yang tidak tepat.

“Kamu mahasiswa baru pindahan dari kota itu, kan?”

Aku mengangguk menjawab pertanyaan si pria berwajah sedikit bulat dan chubby itu.

“Ya. Namaku Arthur.” kataku mengulurkan tangan didepannya.

Dia menyambut dengan sebuah senyuman. “Senang berkenalan denganmu, Arthur. Aku Eros Muth. Dan ini kekasihku, Sylviasa Buantr.”

“Hai Arthur. Panggil saja aku Asa.” sapa perempuan itu riang padaku.

“Jadi, untuk apa kamu mencari JyRu?”

Aku sedikit kelabakan mendapat pertanyaan seperti itu. Aku juga tidak mungkin menjawabnya dengan jujur karena aku baru saja mengenal mereka. Aku tidak mau dianggap sok akrab pada JyRu, oleh mereka.

“Tenang saja. Kami dan JyRu berteman.” sahut perempuan yang meminta dirinya di panggil dengan nama Asa itu.

Aku menggaruk pelipis dan tersenyum canggung kepada keduanya.

“Aku hanya ingin bertanya sesuatu.”

Aku menatap mereka secara bergantian, dan mereka mengangguk secara bersamaan.

“Kalian ada hubungan spesial?”

Aku membelalak dan bola mataku hampir meloncat keluar mendengar Asa berkata demikian. Ini salah faham.

“Tidak, tidak. Kami hanya berteman.” tukasku sembari mengibaskan tangan diudara.

“Ah, padahal aku sudah mengira kalau kalian pacaran.”

“Makanya jangan asal tebak saja, Beib.”

Aku senang melihat interaksi dua orang ini. Mereka terlihat baik. Dan ya, mereka pasti orang baik karena mau berteman dengan JyRu.

“Kalian sudah lama berteman dengan ... JyRu?” tanya ku ragu, aku takut mereka tersinggung dengan kalimatku.

“Tidak. Kami baru berteman semester lalu saat kami berada di kelompok yang sama, karena tugas yang diberikan dosen.” jawab Eros dengan raut sedikit menyesal. Sebut saja dia menyesal karena baru mengenal JyRu yang baik hati.

“Ya. Ternyata JyRu anak yang baik. Dia tidak seperti yang dikatakan orang-orang yang tidak menyukainya. JyRu anak yang polos dan manis.”

Asa saja menyimpulkan demikian. Bagaimana bisa aku tidak merasakan itu juga dari sosok JyRu. Gadis itu memang polos dan manis. Dia memiliki aura tersendiri yang bisa membuat beberapa orang jatuh hati kepadanya.

Ah, jatuh hati ya? Jangan terlalu jauh memikirkan apalagi membayangkan itu.

“Dia memang pendiam. Tapi dia tidak jahat seperti yang mereka semua tuduhkan.”

Aku tidak tau bagaimana mereka bisa membenci JyRu, tapi aku selalu bisa menangkap sorot kebencian dari mata mereka ketika menatap ke arah JyRu.

“Memangnya ... apa yang dituduhkan mereka semua kepada JyRu?”

“Kami tidak tau dari mana kata-kata jahat itu berasal, tapi kami sekarang sadar jika semua yang dituduhkan kepada JyRu itu tidak benar.”

Aku masih menunggu Asa melanjutkan ucapannya.

“Kamu pernah dengar mitos tentang Folk?”

Aku mengangguk. Baru sekitar dua hari yang lalu aku membacanya di salah satu blog di laman pencarian Gugel.

“Nah, ada yang bilang, kalau JyRu itu titisan—”

Kalimat Asa terhenti ketika Eros mencolek satu lengan nya cukup keras. Aku mengikuti arah pandang Eros dan melihat JyRu berjalan di kejauhan dengan sebuah payung di tangannya. Aku merasa lega karena dia hanya terlambat datang.

Senyuman terulas di bibirku saat tanpa sengaja mata kami bertemu.

“Kenapa baru datang? Aku mengkhawatirkan mu.” bisik ku dalam hati, dan aku bisa menangkap senyuman JyRu terbentang di bibirnya dari kejauhan, seolah dia bisa mendengarkan apa yang aku katakan.

Dia berjalan ke arah kami bertiga, kemudian menyapa dengan suaranya yang lembut dan hangat. “Hai, sedang apa disini?”

Aroma tubuhnya yang khas menyapa penghirup, rambut indah sepunggung yang biasa ia ikat menjadi satu bagian menyerupai ekor kuda, hari ini ia gulung dan diikat ke atas membuatnya terlihat lebih cantik.

“Dia mencarimu.” tunjuk Asa tanpa basa-basi ke arahku. Ah, sepertinya Asa ini tipikal orang yang sulit menyimpan rahasia.

Sedangkan aku yang ditunjuk olehnya, hanya tersenyum kikuk seperti orang bodoh yang tidak punya malu.

“Oh ya? Ada apa, Art?”

Dua orang yang memperhatikan kedekatan kami pun ikut menyorot tajam ke arahku, menguliti ku dengan tatapan penuh tanya.

“T-tidak. Aku hanya ingin bertanya sesuatu padamu.”

“Tentang ponsel?”

Ternyata JyRu juga tipikal yang mirip dengan Asa. Kini Asa dan Eros semakin mempertegas matanya hingga alis mereka ikut menukik.

“Kamu memberi JyRu ponsel.”

“Ya.”

Bukan aku yang memberikan jawaban, melainkan JyRu.

“Itu ... itu karena aku—”

“Kalian pacaran?” tebak Eros tanpa menyaring kata-kata sama sekali. Mereka sudah menyerupai awak media gosip yang sedang mengejar berita.

“Tidak.” jawab kami bersamaan. Aku dan JyRu kompak menolak asumsi Eros yang mengira kami memiliki hubungan spesial menjadi pasangan kekasih seperti dia dan Asa.

“Padahal aku berharap kalian pacaran.” cebik Asa dengan bibir mengerucut lucu. God, mengapa dia justru memperjelas asumsi Eros dengan sebuah imajinasi?

“Kalian cocok. Aku suka melihat visual kalian yang seperti pas dipadukan.”

Astaga. Bicara apa perempuan ini? Membuat wajah panas saja.

“Tidak, Sa. Kami hanya teman.” tukas JyRu dengan suara lembutnya yang entah mengapa membuatku sedikit merasa kecewa.

Aku tersenyum sebagai tanggapan. “Iya, kami memang teman. Dan tentang ponsel itu, aku hanya ingin JyRu tidak mengalami kendala dan juga kesulitan jika ingin berkomunikasi dengan orang lain.” lanjutku mencoba memberi penjelasan yang langsung diterima oleh keduanya.

“Sebenarnya, kamu tidak perlu khawatir untuk hal itu. Karena aku tidak keberatan hidup seperti sebelumnya.” katanya sendu, namun masih terlihat senyuman di wajahnya. “Tapi, terima kasih untuk semuanya, Art.”

“Ke kelas yuk. Dosen pasti sudah hampir sampai disana.” ajak Asa yang langsung di-iyakan JyRu. Kedua perempuan itu berjalan didepan, sedangkan aku dan Eros, mengekor dibelakang mereka.

Aku benar-benar merasa JyRu tidak baik-baik saja. Wajahnya terlihat murung dan tertekan. Apa dia ketahuan neneknya jika memiliki ponsel? Atau, dia juga melihat apa yang aku lihat semalam. Makhluk hitam yang terbang di udara dan mencoba menyerangnya? []

...To be Continue...

Terpopuler

Comments

Kustri

Kustri

makin menarik, g bosen unik alur'a
bosen BGT yg bau" CEO, rahim pengganti, penggantin pengganti dll

2023-07-06

0

Putu Suciptawati

Putu Suciptawati

kumampir kak thor🙏🙏

2022-11-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!