...Selamat membaca...
...Jangan lupa beri like dan komentar kalian untuk JyRu ya ☺️...
...Terima kasih...
...|JyRu 16|...
Semalam, aku menuruti ucapan nenek JyRu karena sepanjang perjalanan pulang, sesuatu seperti mengikuti ku. Sesuatu seperti sedang berbisik di telingaku, mengatakan kata-kata dan kalimat yang sungguh tidak aku mengerti sama sekali. Bahasa yang diucapkannya begitu aneh, semuanya terdengar seperti huruf S, dan membuat bulu kudu merinding terus menemaniku sepanjang perjalanan pulang.
Bahkan sesampainya dirumah, aku seperti masih mendengar suara itu di telingaku. Aku sedikit takut menyadari jika diriku seolah terjerat oleh sebuah makhluk tak kasat mata. Aku menggigil kedinginan meskipun selimut sudah ku bebatkan ke seluruh tubuh. Pengaruh suara itu begitu mengerikan.
Aku berangkat ke kampus dengan pikiran kalut setengah mati. Namun, tidak ada bisikan apapun saat matahari terjaga menyinari bumi.
Cukup membuat penasaran, tapi aku juga tidak menutup kebenaran jika ada rasa takut dalam benakku yang tidak bisa aku sampaikan kepada siapapun. Bahkan kedua orang tua ku sekalipun.
Udara lembab kembali menyapa wajahku ketika helm sudah ku tanggalkan dari kepala. Suara burung bersiul, suara angin menerpa pepohonan, dan suara riuh para manusia yang berada di sekitar sini terdengar begitu jelas di telingaku. Aku berjalan dari area parkir motor menuju sebuah jalanan beralas paving yang akan membawaku ke gedung seni. Ada kelas menggambar hari ini, dan aku tidak mau melewatkannya, sebab ini adalah tujuan utamaku mengambil jurusan seni. Bisa mengabadikan wajah seseorang dalam bentuk gambar yang memiliki nilai tersendiri bagi orang yang juga mencintai seni.
Aku terus melangkah dengan pikiran kosong. Tidak peduli dengan apapun yang ada disekitar, hingga sebuah tepukan lumayan keras mendarat di pundakku. Ghea berdiri disisi kananku sambil memperhatikanku lekat.
“Kak Arthur baik-baik saja? Kenapa wajah kakak sedikit pucat?”
Ah, pasti karena semalam aku tidak bisa tidur nyenyak.
“Benarkah?” tanyaku basa-basi, yang dihadiahi sebuah senyuman oleh Ghea. gadis itu lantas mengangguk dan menunjuk kantung matanya sendiri lantas berkata,
“Kantung mata kakak juga sedikit hitam.” katanya masih dengan sebuah senyuman dan kedua pipi merona.
Melihat Ghea, aku jadi mengingat sesuatu. Pembicaraan kami saat itu yang belum rampung karena kehadiran JyRu yang tiba-tiba. Tentang dia yang seperti mengetahui sesuatu. Aku ingin mengusung topik itu lagi.
“Ghe,” aku memanggil namanya pelan. Dia menoleh bersamaan angin yang menerpa wajahnya. Wah, dia memang cantik sekali.
“Iya, kak?”
“Eumm, apa kamu merasa terganggu jika aku ingin tau tentang mitos Folk, lagi?” tanyaku memastikan terlebih dahulu sebelum mulai mengorek informasi. Aku takut dia merasa tidak nyaman dan berusaha berbaik hati untuk bercerita padaku.
“Ah, tidak apa-apa. Memangnya kak Arthur mau tau tentang yang bagian mana?” tanyanya dengan airmuka sedikit terlihat gusar. Ah, mengapa dia bilang tidak apa-apa jika pada kenyataannya berbeda dengan yang dia rasakan?
“Itu ... tentang gadis serigala yang pernah kamu katakan hidup diantara kita.”
Dia menatapku sejenak, lalu menoleh kanan dan kiri, seperti memastikan keadaan. “Oh, itu. Bisakah kita bicara di lain tempat saja?”
Aku kurang paham atas ucapannya.
“Maksudku, jangan di kampus.”
“Oh, oke. Baiklah, kamu ingin membicarakan itu dimana?”
“Di cafe dekat dengan halte bus.”
Yang dimaksud Ghea ini cafe kecil yang menjual kopi hitam dan burger itu kah?
“Oke, nanti sore aku tunggu disana.”
Ghea melirik jam tangannya. Sudah waktunya dia pamit untuk mengikuti kelas pertama.
“Kalau begitu aku pamit ya, kak Arthur.”
Dan ya, aku hanya tersenyum sambil mengangguk padanya sebagai respon atas ucapan pamitnya padaku.
Kami berjalan kearah berlawanan. Dan di kejauhan, sosok JyRu terlihat berjalan menuju kelas yang sama dengan ku. Aku berlari menyusul dan ingin bertanya sesuatu padanya tentang mimpi yang kudapat semalam mimpi yang tidak sengaja hadir dan masih terekam jelas di otakku sampai pagi ini.
“Hai,” sapa ku sedikit kewalahan karena nafasku yang sudah naik turun karena berlari. “Baru sampai?”
“Ya.”
Aku menegakkan punggung, meraih tali tas punggung yang jatuh kesamping lengan, kemudian membenarkan posisinya di pundak.
“Kelas masih sejam lagi. Kamu udah sarapan?” tanyaku asal. Jika sudah, ya sudahlah. Jika belum, aku ingin mengajaknya makan di kantin dan sedikit mengobrol.
“Sudah. Aku juga membawa roti selai untukmu.” kata JyRu membuatku kembali ingat jika sekarang sudah hari ke empat—Kamis.
Ah, baiklah. Ngobrol sambil makan roti tidak buruk. Aku mulai memikirkan bagaimana cara menanyakan mimpi menakutkan yang ku lihat semalam.
JyRu berjalan menuju sebuah pendopo kecil yang letaknya tidak jauh dari kelas yang akan kami tempati untuk melukis nanti. Dia juga mengeluarkan kotak bekal berisi roti bakar selai dan menyodorkan kepadaku. Aku menerimanya dengan suka cita karena perutku belum terisi pagi ini.
“Terima kasih, ya.”
Dia tersenyum, dan aku membuka penutup kotak berwarna transparan itu dengan airmuka bahagia, lalu menyantapnya rakus.
JyRu menatapku lekat, dia seperti sedang menyelami ekspresi yang aku pancarkan dari wajah.
“Aku mimpi aneh semalam.” kataku mendahului, menarik atensinya.
“Mimpi aneh?”
“Eumm.” sahutku singkat karena potongan roti yang cukup besar memenuhi mulutku. Aku mengunyah, kemudian menelannya paksa karena sudah tidak sabar bicara dengan JyRu.
“Memangnya aneh seperti apa?” tanya JyRu menyelidik. Aku mulai mengingat potongan menakutkan detail mimpiku.
“Sangat aneh. Aku belum pernah mimpi yang seperti itu.”
Aku menjeda dan kembali menggigit roti. Setelah itu,
“Aku mimpi bertemu dengan sosok hitam yang menakutkan. Dia memiliki gigi seperti taring vampir. Wajahnya pucat, dan pupil matanya hitam penuh.”
JyRu terlihat menegang. Wajahnya mengeras dan kedua telapak tangannya mengepal sempurna.
“Apa dia menyakitimu?”
Aku menggelengkan kepala. Padahal, aku hampir saja terluka karena kuku tajamnya yang tiba-tiba menyerang ku tanpa bisa aku duga.
“Tidak. Dia tidak berhasil menyerang ku. Mungkin belum.” sambung ku sambil tersenyum dengan bahu naik turun. Aku tidak menganggapnya apa-apa karena hanya sebuah mimpi. Tapi terasa begitu nyata, itu yang membuatku kepikiran sampai sekarang.
JyRu mendekat, mencari-cari sesuatu di sekitar wajah dan tubuhku yang tidak tertutup oleh kain. Kemudian dia kembali duduk.
“Sudah aku katakan, itu hanya mimpi—”
“Bagimu, itu hanya mimpi. Tapi, mimpi bisa saja bisa menjadi nyata. Bisa jadi kamu menyakiti dirimu sendiri dengan gerakan yang kamu buat dalam alam bawah sadar akibat permintaan objek yang ingin menyerangmu itu.”
Mustahil, tapi tidak menutup kemungkinan apa yang dikatakan JyRu itu benar. Contohnya orang yang sedang bermimpi pergi ke kamar kecil karena ingin buang air kecil, lalu berakhir buang air kecil di kasur karena alam bawah sadar kita tanpa sengaja terpengaruh oleh mimpi tersebut.
Aku mengangguk paham.
“Menurut kamu, apa sosok di mimpi itu cuma sosok yang hanya ada dalam mimpi?” lanjutku penasaran dengan pendapat JyRu akan hal ini.
JyRu membenarkan posisi duduknya. Kemudian mengembuskan nafas yang terdengar jelas di telingaku.
“Dia memang makhluk yang ada dalam mimpi kamu. Tapi, apa kamu pernah berfikir kalau mereka sengaja hadir di mimpimu?”
Apa maksudnya?
“Aku pernah mendengar kalau selain manusia serigala, ada sosok hitam yang mengincar hati manusia serigala itu ketika si manusia serigala sedang merasa sedih.”
Benarkah? Wow, amazing sekali desa ini dengan mitos-mitos nya. Dan lebih nahas lagi, karena mereka percaya.
“Sosok hitam yang ada dalam mimpiku?” aku bertanya karena penasaran. Dan JyRu hanya diam tak menjawab. Dia hanya menatapku lurus dan tajam.
“Hanya makhluk itu, dan takdir dari sebuah kutukan yang bisa membunuh manusia serigala yang ada dari dunia ini. Jika kamu berteman atau berhasil memikat hatinya, jangan pernah sekali-kali mengkhianatinya, karena hal itu akan membuatnya sirna. Oleh sebuah kutukan yang mungkin tidak akan pernah masuk akal bagimu.”
***
Menanggapi janji yang aku buat bersama Ghea tadi pagi, aku datang ke sebuah cafe yang telah kami sepakati untuk menjadi tempat bertemu.
Ghea menyambutku dengan senyuman ketika aku berhasil melewati bentangan pintu cafe dengan gemerincing khas yang ada di setiap cafe.
“Maaf terlambat. Aku harus membantu teman-teman membersihkan kelas melukis, dan memikirkan ide tugas yang diberikan dosen.”
“Tidak apa-apa, kak. Aku juga baru sampai kok.”
Aku duduk di depan Ghea. Kami saling berhadapan.
“Jadi, kak Arthur masih penasaran dengan sosok manusia serigala yang menjadi mitos yang dipercaya di tempat kami?”
Seorang pramusaji datang membawa menu. Kami memilih menu dan memesan dua minuman dan dua pancake sebagai penemuan ngobrol. Baru, setelah pramusaji itu pergi, aku menjawab pertanyaan Ghea.
“Ya.”
Gadis itu tersenyum dihadapan ku.
“Kalau Kaka penasaran, Kaka bisa bertanya apapun padaku. Kalau aku tau, aku akan menjawabnya.”
Oke. Cari pembahasan inti saja supaya tidak terlalu bertele-tele.
“Aku tidak tau mau bertanya apa kepadamu, Ghe. Tapi, kamu bisa cerita apa saja kepadaku tentang semua hal yang kamu tau dari manusia serigala itu.”
Ghea mengangguk mengerti. Dia terlihat kembali memeriksa suasana, menoleh ke kanan dan kiri seperti memastikan sesuatu.
“Baiklah. Mari bicara tentang sedikit hal dasar yang aku tau.”
Aku mengangguk setuju.
“Menurut nenek, manusia serigala itu kini mungkin hidup diantara kita, menelisik gerak-gerik kami manusia, dan pasti akan menyakiti jika merasa terusik.”
Aku jari teringat dengan ucapan JyRu beberapa waktu lalu.
Penduduk lama tidak suka di usik.
Benar yang seperti ini bukan?
“Yang kamu maksud itu, siluman serigala?”
Lagi-lagi Ghea mengangguk.
“Selain itu, manusia serigala bisa berubah wujud ketika bulan purnama datang.” Ghea melirik ke setiap sudut ruangan. Ia benar-benar terlihat khawatir. “Dan apa yang akan aku beritahukan ke kak Arthur sekarang, adalah hal rahasia yang pernah aku alami sendiri.”
Jadi, sebenarnya siapa Ghea ini? Kenapa dia seperti tau banyak hal?
Apa perlu aku curiga padanya?
“Apa itu?” tanyaku makin dibuat penasaran.
Ghea menatapku serius, kemudian berkata. “Kamu bisa melihat wujud aslinya dari sebuah kaca, ketika bulan purnama.” []
...To be continue ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
YuWie
up nya dah jarang2 nih...
2022-12-19
1