IBUNDA MARVIN

Tidak ada lagi yang bisa Angel rasakan ketika laki -; laki paruh baya tersebut menyentuh, mencumbu dan melakukan penyatuannya berkali - kali terhadap tubuhnya.

Yang Angel rasakan saat ini hanyalah terbang tinggi menuju awan - awan.

"Ah sakit sekali."

Keesokan harinya saat Angel bangun di dalam kamar hotel, Angel merasakan rasa sakit di **** *************.

"Astaga, apa saja yang laki - laki itu lakukan kepadaku semalam, sungguh tubuhku rasanya sakit semua."

Hal tersebut yang Angel katakan sambil bangkit dari tempat tidurnya.

Dengan tubuh yang masih tertatih - tatih Angel memasuki kamar mandi dengan masih merasakan perih di organ kewanitaannya.

"Tubuhku biru - biru, apakah semalam dia menghajar tubuh ku ini? sungguh keras sekali obat terlarang yang dia paksa untuk aku telan, aku sama sekali tidak merasakan apa - apa ketika tubuh ku di hajarnya, rupanya semalam aku telah bermain dengan laki - laki yang memiliki kelainan seksual."

Angel mengatakan hal tersebut sambil melihat tubuhnya di depan kaca besar yang berada di dalam kamar mandi tersebut.

"Apakah laki - laki itu betul - betul menggunakan pengamanan? bagaimana jika dia pada akhirnya tidak menggunakan pengaman dan tertular?"

Pikiran Angel langsung di liputi perasaan khawatir ketika Angel mengingat semua hal yang sudah terjadi dengan dirinya.

"Ah sudahlah, aku sudah memperingatkan dia untuk melakukan permainan dengan pengaman, jika sampai dia tidak menggunakan pengaman itu bukan menjadi satu kesalahan ku lagi."

Angel kembali mengatakan hal tersebut untuk menghibur dirinya yang saat ini sedang khawatir.

Dengan perlahan Angel melangkahkan kaki masuk ke dalam bathub dan mencoba untuk menenggelamkan dirinya di dalam bathtub tersebut.

Angel berharap kejadian demi kejadian yang dia alami hanyalah mimpi belaka yang akan segera sirna begitu dirinya keluar dari dalam bathtub.

"Ya mas marvin aku akan segera kesana."

Setelah selesai mandi dan membersihkan seluruh tubuhnya dari sisa - sisa semalam, Angel yang telah menerima panggilan dari Marvin segera untuk bersiap - siap meninggalkan kamar hotel.

"Ah tunggu obat ARV ( Antiretroviral) ya aku belum meminum obat ini."

Angel yang hendak menyentuh gagang pintu segera mengurungkan niatnya begitu dia ingat jika mulai saat ini dirinya harus terbiasa mengkonsumsi obat ARV yang di khususkan untuk penderita virus HIV.

"Ayo Angel kau bisa mulai berteman dengan obat ini, ya kau harus mulai terbiasa."

Angel mengatakan hal tersebut sambil menegak obat dan didorongnya dengan air mineral.

"Lebih baik aku segera ke rumah mas Marvin, ya secepatnya agar mas Marvin tidak curiga."

Setelah mengatakan hal tersebut Angel segera bangkit kembali dari tempat duduknya dan langsung menuju ke parkiran mobil.

sepanjang perjalanan menuju ke rumah Marvin banyak hal yang sudah berada di dalam pemikiran Angel, mengapa pagi - pagi seperti ini Marvin sudah meminta dirinya untuk datang.

Sementara itu masih di dalam hotel.

"Pagi mas Leo."

"Pagi Ren."

Satu laki - laki tampan mengatakan hal tersebut kepada assisten pribadinya.

"Bagaimana mas apakah wanita yang semalam dengan mas Leo memuaskan?"

Leo yang mendapatkan pertanyaan dari sang asisten pribadi hanya bisa tersenyum dengan sinis.

"Tidak ada yang istimewa dari wanita ini Ren."

Dengan tenang dan sambil berjalan menuju ke arah parkiran mobil Leo kembali mengatakan hal tersebut kepada Leo sang asisten pribadi.

"Apakah saya perlu mencarikan anda wanita yang spesial mas Leo?"

"Ah itu ide bagus Ren, sebaiknya kau harus segera berpikir ke arah sana, sudah cukup lama aku merasakan permainan demi permainan yang biasa - biasa saja."

Leo mengatakan semua hal tersebut sambil masuk ke dalam mobil yang saat ini siap untuk membawanya pergi.

"Baiklah mas Leo, saya akan membawakan apa yang mas Leo inginkan."

Reno sang asisten pribadi mengatakan hal tersebut kepada Leo yang sampai saat ini hanya memandangi jalan raya.

"Ren, jam berapa aku harus praktek?"

"Satu jam lagi mas Leo ada operasi, apakah mas Leo ingin mampir atau ingin di ganti dengan dokter yang lain?"

"Tidak Ren, biarkan saja hari ini aku praktek, memang ada. saatnya aku bosan dengan profesi ku sebagai seorang dokter, namun aku tidak akan pernah meninggalkan profesi ini."

"Baiklah mas Leo."

Dan mobil pun terus melaju dengan kecepatan sedang ke arah rumah sakit.

Leo Chandra adalah CEO di dalam rumah sakit swasta yang sangat terkenal di kota J, keluarga Leo merupakan keluarga yang berprofesi di bidang kedokteran, dan memiliki banyak usaha rumah sakit swasta di kota tersebut.

"Calon istri ku sungguh sangat cantik sekali."

Hari ini begitu Angel tiba di kediaman keluarga Marvin, Marvin yang mengetahui kedatangan Angel segera menunju ke mobil dan menyambut pujaan hatinya tersebut.

"Terima kasih mas Marvin."

"Sama - sama sayang."

"Jadi apa yang membuat mas Marvin memanggil ku pagi - pagi seperti ini?"

"Ah sebenarnya bukan aku yang ingin memanggil mu."

"Lalu siapa mas?"

"Ibu yang meminta untuk kau datang pagi -pagi."

"Ibu? ada apa dengan ibu mas? apakah ini sakit?"

Dengan cepat Marvin menggelengkan kepalanya.

"Tidak sayang ibu baik - baik saja, dia hanya ingin bertemu dengan calon menantu kesayangannya ini."

"Syukur jika ibu tidak sakit mas, ya sudah ayo kita masuk ke dalam mobil."

Dengan cepat Marvin menganggukkan kepalanya dan membawa Angel masuk ke dalam satu rumah mewah dengan ornamen Jawa tengah yang sangat kental.

"Nduk, Angel sudah datang."

Satu wanita nita paru baya langsung mengatakan hal tersebut ketika Marvin dan Angel masuk ke dalam rumah.

"Iya bu, ini Angel."

Angel mengatakan hal tersebut sambil memeluk satu wanita paruh baya tersebut.

"Bu, Angel senang bisa di undang oleh ibu pagi - pagi seperti ini."

"Maafkan ibu ya nduk terpaksa memanggil mu pagi - pagi."

"Iya bu tidak masalah."

"Coba kemari dan lihat ini nduk."

Wanita paruh baya yang merupakan ibunda dari Marvin mengajak Angel ke dalam salah satu kamar.

"Ini ibu sudah beli beberapa gaun pengantin untuk kamu dan Marvin, lihat gaun - gaun ini, kau pasti sangat cantik ketika menggunakan gaun ini."

Dengan semangat ibunda dari Marvin mengatakan hal tersebut kepada Angel.

Dada Angel sesak, dan rasa sesak tiba - tiba menyelimuti hatinya tak kala sang ibunda dari calon suaminya sudah membicarakan tentang pernikahan.

"Angel apakah kau baik - baik saja? apakah ada yang tidak dengan cocok dengan mu? apakah gaun - gaun ini masih kurang?"

Dengan cepat Angel langsung menggelengkan kepalanya.

"Tidak bu, semua gaun ini sangat indah."

Angel terpaksa berbohong ketika sang ibunda menyadarkan dirinya dari lamunan panjang.

"Ya ibu pikir juga seperti itu, ayo kita coba satu per satu."

Terpopuler

Comments

Bundanya Pandu Pharamadina

Bundanya Pandu Pharamadina

mungkinkah yg semalam boking Angel di hotel Leo🤔

2024-03-28

0

Afternoon Honey

Afternoon Honey

lanjut membaca...

2023-11-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!