DOKTER ANGEL
Hari ini satu wanita cantik berjalan dengan tenang menuju lantai dua salah satu rumah sakit swasta di pinggiran kota.
Dengan tenang sang wanita cantik masuk ke dalam ruangan praktek salah satu dokter di dalam rumah sakit tersebut.
"Mbak Angel, berikut hasil pemeriksaan anda."
Sang dokter mengatakan hal tersebut kepada sang wanita cantik sambil memberikan satu berkas berupa hasil pemeriksaan yang sudah di jalani oleh sang wanita cantik tersebut.
Dengan cepat sang wanita cantik membuka berkas yang telah diberikan oleh sang dokter dan membaca kata demi kata yang tertulis di dalam hasil dari pemeriksaan tersebut.
"Positif HIV?"
Dengan nada bergetar sang wanita cantik tersebut mengatakan hal itu kepada dokter yang saat ini duduk dihadapannya.
"Ya mbak Angel, seperti yang telah tertera di dalam hasil pemeriksaan, saat ini mbak Angel positif terkena virus HIV."
Deg
Sungguh saat ini ke dua tangan Angel bergetar sangat hebat.
"Dokter, apakah tidak ada kesalahan di dalam pemeriksaan? kondisi ku baik - baik saja, sama sekali tidak ada keluhan apapun."
Sungguh saat ini ingin rasanya Angel terus mengatakan kepada sang dokter bahwa hasil pemeriksaan yang telah dia terima itu salah.
"Hasil pemeriksaan ini akurat mbak Angel, dan memang virus HIV itu tidak akan memiliki gejala yang cukup serius jika masih di dalam kondisi awal."
"Ini tidak mungkin dokter."
Angel yang masih belum bisa menerima kenyataan berusaha untuk menggelengkan kepalanya dengan sangat kuat.
"Memang tidak mudah untuk menerima hasilnya mbak, tapi mbak Angel harus tetap berusaha untuk menerima hasil dari pemeriksaan ini."
Angel hanya bisa terdiam dan sangat terdiam ketika mendengarkan perkataan dari sang dokter.
"Saya permisi dulu dokter."
Setelah mengatakan hal tersebut Angel langsung beranjak dari tempat duduknya dan langsung pergi begitu saja meninggalkan ruang praktek sang dokter.
Dengan setengah berlari Angel berjalan menyusuri koridor rumah sakit yang berada di pinggiran kota tersebut
Tidak banyak kata - kata yang Angel ucapkan, tidak banyak air mata yang mengalir dari ke dua matanya setelah menerima hasil pemeriksaan tersebut.
"Bagaimana hasilnya?"
Sesampainya di dalam mobil, satu laki - laki tampan yang sudah sejak tadi menunggunya di halaman parkir rumah sakit langsung menanyakan hasil pemeriksaan kepada Angel.
"Mas Marvin, hasilnya aku hanya flu biasa mas, jadi mas tidak perlu khawatir."
"Ah baiklah, aku tidak ingin terjadi hal yang tidak - tidak dengan calon istri kesayangan ku ini."
Laki - laki tampan yang bernama Marvin itu mengatakan hal tersebut sambil membelai kepala Angel.
"Jalan mas, aku harus segera kembali ke rumah sakit karena hari ini ada jadwal praktek."
Angel yang saat ini masih sangat terkejut dengan hasil pemeriksaan kesehatannya berusaha untuk meminta Marvin meninggalkan rumah sakit kecil tersebut.
"Pasti sayang, kau adalah salah satu dokter cantik yang membuat aku jatuh cinta, meskipun aku bukan seorang dokter seperti mu, namun aku berjanji akan membahagiakan mu, dan juga mengerti akan setiap profesi mu ."
Marvin kembali mengatakan hal tersebut sambil mengecup tangan Angel.
Dengan cepat Marvin melajukan mobil dalam keadaan sedang untuk kembali menuju ke pusat kota.
"Sayang, apakah aku boleh bertanya sesuatu hal kepada mu?"
"Katakan saja mas Marvin."
"Kau adalah dokter di salah satu rumah sakit swasta di kota besar J, namun kenapa kau memilih untuk memeriksakan kesehatan mu di rumah sakit lain yang letaknya jauh dari kota J? maafkan aku sayang harus bertanya-tanya seperti ini, bukannya aku tidak mau mengantarkan mu, namun aku hanya penasaran saja kenapa kau sampai harus pergi jauh seperti ini?"
Deg
Kali ini Angel kembali terdiam dengan pertanyaan dari Marvin tunangannya.
Ke dua tangan Angel dengan kuat *******- ***** ujung rok yang saat ini dia gunakan.
"Aku, aku hanya ingin mengetahui apakah rumah sakit di pinggiran kota itu sama canggihnya dengan rumah sakit yang ada di pusat kota mas."
"Hanya itu saja sayang?"
Dengan cepat Angel langsung menganggukkan kepalanya.
"Ya mas hanya itu."
Dengan sekenanya Angel mengatakan hal tersebut kepada Marvin, cukup membuat Angel kaget ketika Marvin menanyakan pertanyaan tidak penting tersebut kepadanya.
"Aku turun yah mas, mas hati - hati kembali ke kantornya."
Sesampainya di parkiran rumah sakit, Angel berpamitan sebelum keluar dari dalam mobil.
"Terima kasih atas pengertiannya Angel sayang, kabari aku jika kau sudah selesai praktek, nanti aku akan menjemputmu lagi."
"Tidak perlu mas Marvin."
Dengan cepat Angel mengatakan hal tersebut sambil menggelengkan kepalanya.
"Hei, aku ini calon suami mu, sudah menjadi tugasku untuk melakukan hal ini sayang, sungguh aku sangat tidak merasa terbebani akan hal kecil seperti ini."
"Bagaimana dengan pekerjaan mas Marvin di kantor?"
"Ah itu gampang ada asisten ku, ada sekertaris ku, pasti mereka bisa mengatasi dengan sangat baik."
Angel hanya terdiam mendengarkan penjelasan Marvin, sungguh saat ini dirinya ingin lari keluar dari dalam mobil dan langsung menuju ke ruang prakteknya, namun tentu saja itu tidak bisa, karena bagaimanapun juga Angel harus tetap menghormati Marvin yang saat ini masih ingin berbicara kepadanya.
"Iya, iya mas, mas Marvin boleh untuk menjemput Angel di rumah sakit ini lagi."
"Nah begitu dong, ya sudah mas pamit pergi dulu ya sayang."
Setelah Marvin mengatakan hal tersebut, Marvin langsung mencium kening Angel.
Marvin adalah laki - laki baik yang sangat menjaga kesucian Angel, selama mereka menjalin hubungan tidak ada terbersit sama sekali untuk Marvin menodai Angel.
"Ati - ati mas."
Angel kembali mengatakan hal tersebut setelah keluar dari dalam mobil Marvin.
Begitu mobil Marvin sudah tidak terlihat dari pandangan matanya Angel bergegas masuk ke dalam rumah sakit yang menjadi ladang pekerjaannya saat ini.
"Selamat pagi dokter Angel."
"Pagi suster Laura, berapa jumlah pasien ku hari ini?"
"Tidak banyak dokter Angel hanya dua orang saja, karena sudah ada dokter Leo yang akan membantu dokter Angel."
"Dokter Leo?"
Angel mengatakan hal tersebut sambil mengernyitkan dahinya.
"Betul dokter Angel, mulai hari ini dokter Leo akan bergabung dengan rumah sakit ini kembali."
"Kembali?"
"Ah jadi dokter Angel belum mengetahui ceritanya? setelah dokter Leo menyelesaikan pendidikan spesialis kedokteran, dokter Leo kembali lagi ke rumah sakit ini, dokter Leo adalah dokter spesialis bedah jantung dan juga CEO dari rumah sakit ini."
Deg
Angel yang mendengarkan semua penjelasan dari sang perawat seperti di tampar pipi kanan dan kirinya.
Bagi Angel laki - laki yang saat ini dan selamanya tidak ingin ditemui adalah Leo, namun saat ini ternyata dirinya dan Leo berada di tempat kerja yang sama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Bundanya Pandu Pharamadina
nyimak Angel sambil nunggu lanjutan Kiara
2024-03-28
0
Afternoon Honey
menyimak bacaan
2023-11-04
0
Dhea Oktris
huuuhhh
2023-01-19
0