OBAT TERLARANG

"Dokter Angel apakah aku sudah bisa memanggil pasien?"

Deg

Pertanyaan perawat Laura membuat Angel terbangun dari lamunannya.

"Ya suster silahkan."

Angel mengatakan hal tersebut kepada sang perawat sambil bersiap - siap untuk melakukan pemeriksaan.

"Sus, jika tidak ada pasien aku akan langsung pulang."

Pasien Angel yang telah habis membuat Angel harus memastikan lagi kepada perawat sebelum dirinya kembali pulang.

"Tidak ada dokter Angel."

"Baiklah, aku akan pulang, suster Laura aku pergi dulu."

"Tunggu dokter Angel."

Perawat Laura segera menghentikan Angel yang sudah memegang gagang pintu.

"Ya, ada apa suster?"

"Tadi dokter Leo berpesan untuk menunggunya, karena dokter Leo ingin berbicara kepada anda."

Sejenak Angel terdiam dan tidak menjawab kepada sang perawat mengenai pesan Leo.

"Katakan padanya hari ini aku ada urusan."

Dan setelah mengatakan hal tersebut Angel langsung membuka pintu ruang praktek dan bergegas menuju ke dalam parkiran mobil.

*Leo untuk apa kau kembali lagi ke Indonesia? sudah sangat lama aku mengubur ingatan tentang mu.

Kau yang telah pergi dari kehidupan cinta ku di masa - masa kuliah hanya karena aku anak orang biasa.

Kau yang pada akhirnya meninggalkan aku tanpa kata, dan kau orang yang sama saat ini dengan seenaknya mengatakan bahwa kau ingin bertemu dengan ku*.

Angel mengatakan hal tersebut di dalam hatinya sambil terus melangkahkan kaki hingga tempat parkiran mobil.

Dengan cepat Angel masuk ke dalam mobil kecilnya, ya mobil yang dia beli dari hasil keringatnya sendiri.

"Positif HIV? Angel bagaimana ini bisa terjadi, Angel kau sangat bodoh!"

Angel mengatakan hal tersebut sambil memukul - mukul kemudi mobilnya.

Namun semua itu terhenti saat ponselnya berbunyi.

"Ya aku mengerti, untuk short time harganya lima juta, untuk long time sepuluh juta, bagaimana apakah kau bersedia? jika kau tidak bersedia aku tidak berkeberatan, satu hal lagi saat permainan nanti, aku minta kau harus menggunakan pengaman, baiklah aku akan segera meluncur ke hotel itu nanti malam."

Selesai mengatakan hal tersebut di dalam ponselnya, Angel langsung mengakhiri panggilan tersebut dan melemparkan ponselnya ke tempat duduk sebelah kemudinya.

"Sampai kapan aku harus seperti ini? aku sudah masuk terlalu dalam dan rasanya sangat berat untuk keluar lagi, bagaimana jika mas Marvin mengetahui jika calon istrinya adalah seorang nona malam yang selalu menutupi identitas aslinya?"

"Apa yang akan ada di dalam pikiran mas Marvin jika mengetahui dokter Angel, salah satu dokter bedah jantung terbaik di kota ini ternyata juga seorang pelacur?"

"Angel kenapa pada saat kau ingin mengakhiri hidup, kau malah tidak mati, Angel kau sangat bodoh!"

Angel kembali mengatakan hal tersebut sambil memukul - mukul kembali kemudi mobil yang saat ini masih di bawah kendalinya.

Angel yang saat ini sangat frustasi dengan dirinya melajukan mobil tersebut dengan keadaan yang hancur hati, namun tanpa air mata.

Semua orang mengenal Angel sebagai dokter bedah jantung terbaik dan tunangan dari salah satu pengusaha kerajinan kayu terbesar di kota J.

Namun semua orang tidak pernah mengetahui bahwa Angel juga memiliki profesi yang lainnya yaitu sebagai nona malam kelas atas yang selalu beroperasi setiap malam

Pekerjaan ini Angel lakukan semenjak Angel masih kuliah, kehidupan Angel yang bukan dari keluarga berada membuat Angel nekat untuk menjual tubuhnya .

Semua itu Angel lakukan untuk mengejar mimpinya menjadi dokter bedah jantung terbaik di kota J.

"Dengan bapak Hendra?"

Malam ini Angel masuk ke dalam hotel bintang lima untuk menemui tamunya.

Selama ini Angel menjual diri tidak melalui perantara, namun Angel menjual dirinya dengan satu aplikasi dating yang sangat terkenal dengan wanita - wanita cantik nan seksi yang siap memanjakan para pengusaha kelas atas di malam hari.

"Kau Kirena?"

Satu laki - laki paruh baya mengatakan hal tersebut sambil memandang tubuh seksi Angel yang saat ini hanya berbalut dress pendek.

"Ya pak, namaku Kirena."

Angel kembali mengatakan hal tersebut kepada laki - laki paruh baya yang sampai saat ini masih menatap dirinya dengan nafsu.

Kirena adalah nama samaran yang Angel gunakan di hadapan para tamu yang ingin menikmati tubuhnya.

"Masuklah."

"Baik pak Hendra."

Angel yang sejak tadi masih berdiri di depan pintu hotel pada akhirnya masuk ke dalam hotel tersebut.

"Buka semua baju mu Kirena."

Angel yang sudah terbiasa dengan perkataan tersebut segera melakukan apa yang di minta oleh laki - laki paruh baya tersebut.

"Tak salah aku memilih mu sayang ternyata tubuh mu sangat seksi dan juga mulus."

Laki - laki paruh baya mengatakan hal tersebut sambil menyentuh semua area sensitif tubu Angel.

Sudah menjadi hal yang biasa juga bagi Angel ketika laki - laki menyentuh semua anggota tubuhnya tanpa meminta izin terlebih dulu kepadanya.

"Apa yang bisa aku lakukan untuk bapak pada malam hari ini?"

Laki - laki paruh baya tersebut langsung tersenyum dengan pertanyaan Angel.

"Aku suka dengan pertanyaan mu sayang, sebelum kita melakukan permainan panjang di atas sana, kau temani aku dulu untuk minum, namun kau harus telanjang di dalam menemani aku minum, jadi ayo kemarilah."

Laki - laki paruh baya tersebut menarik tangan Angel dan meminta untuk duduk di kursi di samping tempat tidur.

"Apa yang bapak akan lakukan?"

Angel yang masih telanjang sangat heran ketika laki - laki paruh baya tersebut mengeluarkan satu botol kecil dari dalam sakunya.

"Aku minta kau untuk meminum ini."

Deg

Ke dua mata Angel langsung terbelalak ketika melihat beberapa butir obat yang saat ini berada di telapak tangan laki - laki paruh baya tersebut.

"Tidak, aku tidak mau menelan ini obat - obat terlarang."

Dengan cepat Angel mengatakan hal tersebut sambil menggelengkan kepalanya.

"Baiklah jika kau tidak mau menelan obat ini, berarti peluru ini yang akan langsung bersarang di dalam kepala mu."

Deg

Sungguh di luar dugaan Angel ketika laki - laki paruh baya tersebut mengeluarkan satu pistol dari dalam sakunya.

"Jadi pilihan mu hanya dua, kau mau menelan obat ini, atau kau akan mati di dalam kamar hotel ini secara mengenaskan."

Tidak ada lagi yang bisa Angel lakukan selain menelan obat - obat terlarang yang diberikan oleh laki - laki paruh baya tersebut.

Di bawah ancaman pistol Angel berusaha untuk menelan obat - obat tersebut.

"Bagus, aku ingin setiap nona malam yang telah aku sewa dengan mahal melakukan permainan panjang itu dengan pengaruh obat ini."

Senyum puas terlihat dari wajah sang laki - laki paruh baya tersebut saat melihat Angel menuruti semua hal yang telah dia perintahkan.

Pandangan Angel yang tiba - tiba saja kabur, membuat dirinya tidak bisa lagi merasakan apa saja yang telah laki - laki itu perbuat terhadap tubuhnya.

Terpopuler

Comments

Bundanya Pandu Pharamadina

Bundanya Pandu Pharamadina

hmmmm Angel dgn harapan bisa lebas dari masa kelam

2024-03-28

0

Afternoon Honey

Afternoon Honey

oh paham kenapa bisa kena HIV

2023-11-04

0

kavena ayunda

kavena ayunda

pantes hiv wong.jalang kok🙄

2023-03-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!