PENDEKAR YANG HILANG
Langit Singosari yg semula terang benderang itu berubah menjadi hitam gelap berpayung mendung. Sinar mentari begitu cepat pergi atau bersembunyi terhalang oleh gumpalan awan hitam yg makin luas menelan bumi dan semesta.
Seorang gadis cantik dengan kulit kuning langsat rambut hitam terjurai ke punggung sedang bertapa di atas sebuah bukit untuk memohon kepada sang Hyang wenang penguasa alam semesta agar tanah Singosari kembali aman tanpa bencana dan musibah seperti yg sering terjadi pada abad ini. Bencana dan musibah itu terjadi semenjak Singosari runtuh dikuasai raja iblis Banaspati yg adalah makhluk halus yg berujud manusia dengan kepala harimau. Banaspati yg datang dan menduduki istana Singosari bersama ratusan pasukan makhluk gaib tentu sulit dikalahkan.
Putri ayu Kencana adalah istri dari Gusti Kertajaya yang merasa cemburu kepada seorang bocah yang sedang dilatih oleh begawan Sentanu ilmu bela diri . Bocah kecil itu adalah masih putra dari Kanjeng Gusti Kertajaya dari istri selir nyai Gandasari..
Begawan Sentanu yg sudah berbulan- bulan bertapa belum menerima wangsit dari sang hyang Wenang penguasa alam semesta kecuali kilatan petir yg terlihat berulang menyambar dan menerangi langit yg gelap. Itulah firasat yg senantiasa menghantui rakyat Singosari. Pertanda buruk sudah tergambar di langit bila bumi dan penghuninya selalu dilanda bencana dan berbagai musibah. Pagebluk atau kematian yg terjadi setiap hari. Biasanya kematian karena santet yg dikirim oleh para penyihir, tetapi kali ini bukan santet melainkan para Jim setan yg menyedot darah manusia sebagai tumbal. Darah warga Singosari diisap setan yg gentayangan ke seluruh desa kekuasaan Banaspati. Karena itulah begawan Sentanu yg masih kerabat raja Singosari yg runtuh itu memohon dikirim seorang pendekar yg mampu menandingi kekuatan raja iblis yg sekarang menguasai bumi Singosari. Dewa sang hyang Brahma penguasa alam semesta dan kehidupan diatas bumi datang menghampiri begawan Sentanu yang sedang duduk bersila sambil memberi aba- aba kepada bocah kecil bernama Wirapati.
" Glegerrrr !!'
Ledakan dahsyat itu kembali terdengar saat begawan meditasi berkonsen dengan doanya. Ledakan dahsyat itu terdengar sangat mengguncang tempat duduk begawan yg hanya sebongkah batu sebesar rumah. Hampir saja orang tua itu terjatuh karena guncangan dahsyat itu. Wirapati menghentikan latihannya karena takut saat batu besar tempat begawan Sentanu duduk bergoncang.
"Ya sudah, kita berhenti latihan dulu Wiro." kata begawan Sentanu sambil berjalan menuju sebuah goa yang berada tidak jauh dari tempat itu.
Ketika terdengar suara petir menyambar, orang tua itu sangat kaget karena ia melihat selarik sinar kuning memancar sangat terang di angkasa seperti pusat galaxi. Sinar yg sangat menyilaukan itu mengarah kepada begawan Sentanu. Orang tua itupun bergegas berdiri sambil merentangkan tangannya sambil tengadah ke langit. Ia berharap permintaannya dikabulkan oleh sang hyang penguasa alam.
" Jleggkk." tiba2 sosok bayangan manusia telah berdiri di hadapannya. Gusti ayu Kencana yang datang bersama seorang pengawal Singosari.
"Ampuuun kanjeng ratu, adakah kepentingan sehingga paduka datang ke padepokan ini?" tanya Sentanu yang agak panik atas kedatangan Gusti ayu Kencana.
"Ketahuilah Paman, Wirapati akan kubawa ke pengungsian untuk menemani Gusti Kertajaya."
"Baiklah kalau itu yang diinginkan Gusti Kertajaya" kata Sentanu yang pasrah saja ketika bocah kecil itu diminta putri Kencana.
Setelah Wirapati dibawa oleh ibu tirinya untuk berkumpul bersama baginda gusti Kertajaya, Sentanu kembali konsentrasi menengadah ke langit minta petunjuk sang hyang Wenang.
Sedang bocah berumur 10 tahun itu dibawa putri Kencana ke tengah hutan bersama pengawal Giling Wesi. Bocah kecil itu diikat oleh pengawal Giling Wesi dan dibawa diatas kudanya. Wirapati yang tak berani berontak karena masih anak -anak dan takut karena yang membawanya adalah pengawal kerajaan.
"Sudah tenggelamkan saja ke dasar telaga itu Giling" perintah putri Kencana. Tubuh bocah kecil yang diikat dengan sebuah batu besar diceburkan ke tengah telaga yang sangat dalam di tengah hutan.
"Byuuuurrr!!"
" Ha ha ha matilah kamu anak setan!" gumam putri Kencana yang inginkan kematian bocah itu karena dianggap duri dalam daging bila terus dibiarkan hidup dalam istana Singosari.
"Sudah paman Giling, kita kembali ke pengungsian. Pasti anak- anakku tidak ada yang mengurus." kata Putri Kencana.
"Sendika dawuh kanjeng ratu" jawab pengawal sambil naik keatas kuda bersama putri Kencana.
Lima tahun kemudian,
Kertajaya masih berada dalam padepokan pengungsian hingga dua putranya sudah mulai besar. Sedang Putri Kencana pura- pura menangis ketika mendengar berita putra tirinya Wiropati pergi entah kemana. Begawan Sentanu juga tak menaruh prasangka kalau Wiropati telah mati ditenggelamkan ke dasar telaga oleh ibu tirinya.
Namun ketika untuk yang terakhir ia bertapa di gunung Macan, tanda- tanda akan datangnya Wahyu itu mulai ia rasakan ketika usai hujan deras disertai petir yang menyambar- nyambar, sosok bayangan hitam melesat dari langit dan meluncur ke hadapannya.
"Jlegggkk!!"
Sentanu sangat terkejut menoleh dan memandang wajah batangan itu. Tak terlihat wajahnya karena tertutup oleh kerudung gelap.
" Aku adalah pendekar sakti utusan dari dewa pelindung Brama" kata pemuda tampan itu sambil mengulurkan tangan kepada begawan Sentanu. Begawan Sentanu tentu saja sangat senang menerima kedatangan pendekar muda itu sehingga ia langsung menyambut dengan uluran tangan. Tapi apa yg terjadi sungguh diluar dugaan begawan ketika tangannya menyalami justru ditarik dan dilemparkan oleh pendekar muda itu.
" Hiiiiaaaahhhhh !!"
Tapi bersamaan dengan terlemparnya begawan Sentanu, seorang pendekar lain datang menangkap tubuh begawan yg jatuh ke jurang.
" Hup !!"
" Wiro Sabrang !" gumam pendekar yg telah melempar begawan ke dalam jurang.
Wiro Sabrang adalah Wiropati murid begawan Sentanu yg diselamatkan dari amukan raja iblis yg waktu itu masih bocah. Tapi entah kenapa Wiro menghilang pergi entah kemana hingga Sentanu tidak lagi melihatnya selama beberapa tahun. Ternyata Wiro Sabrang telah kembali lagi dalam kondisi yg lebih baik.
" Guru..!!" kata Wiro sambil meletakkan begawan Sentanu ke sisi yg aman. Sedang ia bergegas menyerang pendekar muda yg tak lain adalah utusan Banaspati yg memburu begawan Sentanu.
Wiro Sabrang yg saat pergi meninggalkan pondok begawan masih bocah dan tidak memiliki senjata apapun.Tapi kini ia telah tumbuh menjadi seorang pendekar yg sangat sakti. Terbukti berani menghadapi pendekar siluman itu.
" Hiiiiaaaaatttt"
Pendekar siluman itu dengan cepat melesat dengan pedang membabat leher Wiro Sabrang. Tapi Wiro Sabrang yg sebenarnya sudah dikenal oleh pasukan dari Banaspati setelah berkali - kali menghalangi serangan mereka ke desa.
Golok setan yg berada di tangan Wiro memancarkan cahaya biru yg kemilau menuju wajah pendekar tampan itu hingga merubahnya menjadi wajah tengkorak yg sangat seram. Begawan Sentanu baru tahu jika yg disangka dewa pelindung itu prajurit dari raja iblis.
" Kurang ajar !!" ujar pendekar siluman itu saat wajahnya disulap oleh golok Wiro menjadi aslinya.
Dari jarak cukup jauh begawan geleng kepala menyaksikan kecepatan Wiro Sabrang bekas muridnya itu dalam menghadapi lawannya yg bukan manusia. Nanti ia akan tanyakan asal usul golok sakti ditangan Wiro Sabrang. Sinar biru yg terpancar dari golok di tangan Wiro Sabrang telah merubah ujud wajah tampan pendekar siluman itu menjadi ujud aslinya tengkorak berambut panjang terjurai ke punggung.
" Ha ha ha Wiro.. kebetulan sekali aku bisa menangkapmu kali ini tidak perlu memburu jauh2." kata pendekar siluman yg tak lain adalah Wonopati adik dari raja Iblis Banaspati.
" Wonopati masih hidup" gumam Wiro dalam hati. Karena seingat Wiro, ia telah membinasakan pendekar iblis itu saat bertarung di dalam alun2. Sambil merentang tangan kiri kedepan Wiro Sabrang mulai menghunus golok setan di tangan kanan diarahkan ke langit bersiap menebas leher Wonopati.
" Claaappp !!"
" Wuuuuuzzzzz !!"
Sinar gemerlap itu muncul dari pedang di tangan Wonopati beradu dengan sinar biru dari golok setan di tangan Wiro Sabrang. Maka terdengar ledakan yg sangat dahsyat menggelegar menggetarkan semesta. Gunungpun ikut bergetar dan bebatuan diatas bukit runtuh bagai gempa bumi saja.
Begawan Sentanu yg berada di tempat agak bawah merasakan goncangan tanah yg dipijak. Begawan Sentanu berdiri tegang memandang sinar biru yg mengembang seperti galaksi membakar tubuh manusia berkepala tengkorak itu. Kemudian sinar biru itu menghilang ditelan kegelapan ketika tubuh siluman Wonopati juga lenyap dari pandangan Wiro.
" Hmm setan alas !" gumam Wiro Sabrang setelah melihat lawannya lenyap melarikan diri seperti saat bertarung di alun2 Singosari. Wonopati selalu kabur dengan menghilang begitu saja.
****
Raden Kertajaya yg sakit parah dalam peperangan sudah mulai bisa duduk dan bicara di tempat pengasingan. Seorang begawan penasehat Kraton yg selalu menemani istirahat memberi tahu jika Kraton itu harus memiliki pusaka untuk menjaga kekuatan istana. Keris Nogososro atau pusaka lain yg bertuah.
Kedatangan begawan Sentanu mengajak Wiro Sabrang benar2 sangat ditunggu oleh Raden Kertajaya karena ia sudah hampir 6 tahun pergi mencari pusaka itu. Raden Kertajaya sudah bermimpi kejatuhan bulan semalam. Itu pertanda beliau akan mendapatkan mujijat yg sangat besar.
" Ampun Gusti, hamba datang bersama pemuda tampan ini yg tidak lain adalah putra dari nyimas Gandasari garwo ampil paduka." kata begawan Sentanu sambil menyembah.
" Oh pemuda tampan itu masih Sentono Kraton ya ?" tanya Gusti Kertajaya agak terkejut gembira sambil menatap wajah Wiro Sabrang. Pemuda itupun ikut menyembah seperti yg dilakukan begawan Sentanu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Rusliadi Rusli
👍👍
2023-02-22
0