Gusti Kertajaya merasa gembira kedatangan seorang pemuda tampan yang ternyata masih keturunan beliau dari istri selir yang terlupakan. Raden Kertajaya mengangguk - angguk mendengar cerita dari begawan Sentanu bahwa pemuda itulah yang menyelamatkan Begawan dari serangan iblis Wonopati panglima dari Banaspati. Tapi Raden Kertajaya penasaran melihaf pusaka golok yang terselip di pinggang pemuda itu. Ia ingin melihat seperti yang ia dambakan.
"Jadi kamu yang mengusir iblis itu anak muda ?"
"Betul Gusti."
"Siapa namamu ?"
"Hamba Wiro Sabrang "
"Bolehkah aku pinjam golok yang kamu gunakan untuk mengusir setan itu ?" tanya Raden Kertajaya. Wiro Sabrang lantas mencabut golok beserta sarungnya dari pinggang dan memberikan kepada Gusti Kertajaya. Namun apa yang terjadi membuat raja tua dan segenap pengawal dalam padepokan terkejut. Golok itu menyala dan membakar tangan Gusti Kertajaya.
"Aaaccchhh.."
Pegangan tangan raja tua itu melonggar dan golok melesat masuk ke dalam sarungnya. Begawan Sentanu sangat kagum betapa muridnya Wiro Sabrang sangat sakti mampu menjinakkan golok yang bertuah itu. Atau mungkin golok itu sudah menyatu dengan jiwa Wiro Sabrang pemiliknya.
"Tolonglah Wiro, sembuhkan sakit gustimu Raden Kertajaya dari sakitnya yg cukup lama" kata begawan Sentanu membujuk muridnya. Wiro Sabrang bergegas mengambil golok yang tergeletak di meja dan menggerakkan mengusap seluruh tubuh Raden Kertajaya.
"Kclapp !!"
Sinar kemilau yang terpancar dari pusaka itu membias ke tubuh Kertajaya hingga ia merasa kembali segar mampu berdiri tegak.
Tentu saja semua yang ada dalam ruangan itu terkesima dan sangat senang karena Gusti Kertajaya telah sembuh dan kuat berdiri tegak.
"Oh..aku sudah kembali sehat. Terima kasih Wiro anakku," kata Kertajaya sambil memeluk Wiro Sabrang.
Dalam padepokan pengungsian itu ada permaisuri sepuh nyai Ratih dan dua anaknya laki-laki yang dicalonkan jadi pengeran Pati atau panglima perang. Singayuda dan Sungajati. Kedua pengeran itu terlihat iri melihat ayahnya memeluk Wiro yang baru diketahui kalau ia juga putra dari Kertajaya terlahir dari istri selir.
"Mulai hari ini kita buat rencana serangan terhadap Banaspati yang menduduki Kraton Singosari. Dan aku angkat Wiro Sabrang menjadi Senopati atau panglima perang. Bagaimana begawan ?" kata Gusti Kertajaya.
"Kalau hamba sih sangat setuju.Tapi apakah tidak lebih baik jika paduka Gusti adakan rapat Dengan putra-putra pangeran Singoyuda dan Gusti Singojati?" jawab Sentanu.
Pangeran Singoyuda tampak mengerutkan kening pertanda tidak setuju dengan usulan sang ayah. Tapi sebagai anak dia tidak berani menolak langsung di hadapan Kertajaya.
"Bagaimana kamu Wiro, sanggup gak kamu membunuh dan mengusir raja iblis itu? Kalau kamu bisa membunuh raja iblis itu aku angkat kamu jadi Senopati Singosari" kata Kertajaya. Wiro Sabrang tidak bisa menolak tapi juga tidak mengatakan sanggup karena itu bukan kuwajiban seorang pendekar.
Wiro Sabrang dulu pernah diangkat murid oleh begawan Sentanu. Tetapi sejak dia tenggelam di laut dan diselamatkan dewa Laut Antaboga hingga diajarkan ilmu kedigjayaan, ia bukan lagi kawula dari kerajaan Singosari. Wiro Sabrang adalah seorang pendekar yg punya misi melindungi kaum lemah dari Angkara murka. Jika memang dalam situasi terdesak dan diancam maka Wiro akan melawan sekuat tenaga.
"Maafkan Gusti, hamba tetap akan membantu jika paduka dalam ancaman raja iblis. Tapi jika tidak, hamba ingin melanjutkan perjalanan hamba" kata Wiro Sabrang. Tentu saja jawaban itu sangat enak didengar oleh kedua putra Kertajaya yg merasa punya kuwajiban melindungi sang ayah.
"Ya jelas aku ini dalam ancaman raja iblis. Itu istanaku direbut, dan aku mengungsi sampai disini, karena aku menghindar dari serangannya"
"Menurut hamba, putra mahkota paduka itu lebih berkewajiban melindungi paduka, jika mereka menjadi Senopati perang." jawab Wiro Sabrang melirik kepada Singoyuda. Dua pangeran itu menunduk diam. Wiro Sabrang pun lantas berdiri setelah menyembah kepada Kertajaya.
Kertajaya yg sudah bisa berdiri kemudian memeluk Wiro sambil berbisik.
"Tolonglah Wiro. Aku tahu, hanya engkaulah yg bisa mengusir raja iblis itu dari Singosari. Karena engkau memiliki pusaka golok setan yg sangat sakti."
"Tapi hamba mohon maaf..." kata Wiro yang langsung lenyap dari pandangan Kertajaya. Wiro pergi entah kemana karena ia hanya melangkah keluar pendopo dan lenyap bersama angin lalu. Kertajaya menarik nafas.
"Singoyuda ! Susul dia"
"Sendika ayahanda"
Kedua putra Kertajaya itu langsung keluar mengikuti jejak Wiro Sabrang walau mereka tak tahu ke arah mana pendekar muda itu pergi.
Saat dua pangeran itu sudah terlihat berdiri di tepi hutan, maka mereka segera melihat sosok bayangan hitam berdiri tak jauh dari lereng bukit Gundul.
"Itu dia ! Kakang Yuda tangkap saja dari samping, aku akan hajar dengan pedang." kata Singojati.
Tapi baru saja mereka mengendap- endap dari belakang, Sosok bayangan itu lenyap. Dan terdengar suara petir menyambar bersautan.
"Glegerrrr !!"
"Heeeeaaaahhh !!"
Sebuah serangan yg sangat dahsyat datang menghajar kepala dua pangeran itu hingga roboh hampir jatuh ke jurang.
"Ohhh..ampuuun..!!"
"Ha ha ha ha..kini saatnya aku memangsa tubuhmu yg empuk bodoh " kata sosok hitam yg berubah menjadi seekor manusia berkepala buaya.
Singoyuda sangat ketakutan merangsek ke belakang ketika tangan makhluk raksasa itu mulai menghampiri kepalanya hendak menerkam dan menggigitnya.
"Ohhh..aduhh !!" rintih Singoyudo yg tangannya berdarah terkena cakar dari makhluk itu. Disaat yg sangat menakutkan itu tiba2 datang hembusan angin panas dari atas langit menyambar kepala makhluk itu.
"Wuuuuuzzzzz !!!"
"Waaaaasscchh"
Makhluk berkepala buaya itu menjerit dan tumbang karena lehernya dibabat golok seorang pendekar yg terjun dari atas awan. Dialah Wiro Sabrang yg dicari Singo Yuda.
Dua pangeran itu diselamatkan oleh Wiro dari ancaman maut siluman buaya. Sementara itu makhluk raksasa itu terus menyerang dengan cakarnya yg berkuku tajam merobek kulit Singojati karena tak mampu berlari menghindar.
"Aaaaaaaaccchhh" Erang pengeran itu ketika kakinya terpotong dan darah mengucur dari tubuhnya sangat deras. Wiro Sabrang menebaskan pusakanya golok setan ke tubuh makhluk siluman itu.
"Craassshhh!!"
"Bluuaaarrrr!!"
Ledakan dahsyat kembali terdengar saat pusaka Wiro Sabrang menghajar tubuh siluman buaya itu. Setelah ledakan dahsyat itu menghancurkan tubuh siluman buaya dan lenyap dari pandangan mata, Wiro melompat dan berdiri disisi Singoyudo yg tergeletak tak berdaya.
"Maafkan kami kakang Wiro..kami bermaksud mengajakmu pulang ke padepokan." kata Singojati yg kakinya nyaris putus diterkam buaya siluman. Wiro tidak mengucapkan sepatah katapun selain mengusap luka Singoyudo dengan telapak tangannya sambil menyalurkan tenaga gaib. Tak dapat dibayangkan betapa sakti Wiro Sabrang hingga mampu menumbangkan siluman buaya yg tak lain adalah pengawal dari raja iblis Banaspati. Bahkan dengan golok setan di tangannya Wiro Sabrang yg masih punya darah keturunan Kertajaya itu mampu menyembuhkan sakit ayahanda raja Singosari.
"Maafkan kakang, bila kami telah cemburu kepada putusan ayahanda mengangkatmu menjadi senopati. Hingga kami mengikuti langkahmu untuk mencelakaimu. Ternyata engkau memang seorang pendekar mumpuni " gumam Singoyudo dalam hati ketika merasakan luka tubuhnya sembuh setelah disentuh pusaka Wiro Sabrang.
Wiro Sabrang berdiri dan melesat terbang menghilang ditelan awan sebelum kedua pengeran yg berniat jahat itu membuka mulut untuk meminta maaf.
"Kakang Wiro!!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Putra_Andalas
Ooo begitu ceritanya...knp tiba² nongol udah sakti aja , padahal tenggelam digantungin Batu pulak.
2024-11-27
0
asep taufik
pabaliut dan pabeulit , wakwaw
2024-02-14
0