Pasukan dari Singosari sudah sampai di wilayah pegunungan Batu ketika bertemu dengan pasukan yang berangkat dari Kraton Mojosongo. Pasukan Singosari yang jumlahnya lebih banyak dari prajurit Mojosongo tentu besar kepala pasti dengan mudah menakhlukkan kerajaan kecil itu. Tetapi Mojosongo kini bukan lagi kerajaan kecil yang lemah dan kalah. Pendekar Gendir Bumi yang masuk ke dalam Kraton itu telah menguasai hampir seluruh kekuatan tentaranya.
Bagaspati yang memimpin penyerbuan ke wilayah Utara menghentikan langkah kudanya ketika melihat pasukan berkuda yang dihadapinya.
"Serbuuuuu!!"
Pertarungan itupun pecah ketika prajurit Singosari sudah sampai di perbatasan. Ratusan prajurit Singosari tidak mudah mengalahkan pasukan Mojosongo yang ternyata terdiri dari pendekar yang kebal senjata. Yang menggelisahkan Bagaspati ketika pasukannya berjatuhan terkena serangan dari pasukan Mojosongo.
Sosok pendekar dengan tubuh gempal setinggi 3 meter melompat menuju pasukan Singosari yang mundur ketakutan. Sosok mirip raksasa itu adalah Gendir Bumi yang berpakaian megah seperti prajurit Yunani dengan topeng besi dan baju terbuat dari kulit trenggiling sangat keras hingga tak mempan dipedang atau ditembus tombak. Langkahnya yang dahsyat seolah menggetarkan bumi.
"Ha ha ha..mau kemana kamu tikus - tikus tolol"
"Hiiiiaaaaatt!!"
"Bukk Bukk!!"
"Aaaaaccckk!!"
"Larriiiiii!!!"
Pasukan Singosari lari tunggang- langgang dikejar pasukan dari Mojosongo yang memacu kudanya sangat cepat sambil mengayunkan golok memenggal leher pasukan Singosari. Bagaspati akhirnya tak kuasa menubruk tubuh Wiro Sabrang yang berdiri di belakang barisan dengan tatapan tenang.
"Bagaimana ini Wiro"
"Makanya jadi orang itu jangan terburu nafsu."
Gendir Bumi yang sangat perkasa itu melompat memukul Wiro Sabrang. Sedang pasukan iblis dibelakangnya yang sama- sama bertubuh besar dan sangat kuat memporak- porandakan pasukan Singosari.
"Hiiiiiaaaaahhhhh"
"Bluuuaaaaarrrr!!"
Ledakan sangat dahsyat itu menggelegar hingga seisi bumi bergetar dan batu - batu bukitpun berguguran ketika Golok ditangan Wiro Sabrang sudah mulai bicara.
Sinar sangat terang berwarna kuning keemasan itu memancar membakar leleh semua benda yang diterjang. Tapi Gendir Bumi hanya terpental jatuh sambil membenarkan letak kakinya berhadapan dengan seorang pendekar purba yang belum dikenal. Mata mereka saling pandang dengan pancaran sinar mistis yang kuat. Lalu tangan mereka bergerak meremasi tulang jemarinya hingga terdengar gemeretuk tulangnya.
"Kreeeketek kreekkk!!"
"Siapa kamu hah"
Gendir Bumi bertanya kepada Wiro Sabrang yang luar biasa itu, tetapi tidak dijawab hingga menambah kemarahannya. Begitu pula Wiro yang merasakan ada aura kesombongan iblis yang dihadapinya, hingga ia tak mau bicara selain bersiaga dengan serangan tenaga dalam.
"Hiiiiiaaaaatttt!!!"
"Wuuuuuuzzzzz!!!"
"Bluuuuaaaaarrrr!!!"
Gelegar yang sangat dahsyat terdengar kembali disusul hembusan badai api yang luar biasa menderu dan membakar pasukan Gendir Bumi yang sangat kuat itu hingga kalang kabut. Gendir Bumi tak pernah menduga bila ia akan berhadapan dengan seorang pendekar langit yang hidup diatas bumi. Kekuatan dan serangan Wiro Sabrang membuat Gendir Bumi penasaran ingin tahu nama musuhnya.
"Sebelum kita selesaikan peperangan ini, bolehkah aku tahu siapa sebenarnya kisanak ini?"
"Aku Wiro Sabrang."
Mendengar jawaban Wiro Sabrang, pendekar raksasa itu langsung bergetar dan lemas seluruh tubuhnya hingga ia berlutut menyembah kepada pendekar purba itu.
"Ampuuun Wiro. Kita pernah hidup 1000 tahun silam dan pasukanku pernah bertarung melawan pasukanmu. Bukankah engkau sudah mati, kisanak?" tanya Gendir Bumi.
"Yah.. aku sudah mati tenggelam didasar lautan es"
"Ohh..bolehkah aku bergabung denganmu kisanak?"
"Apa maksudmu?"
"Aku tidak mau lagi bertarung denganmu. Bukankah kita ini bersaudara? Kita sama- sama pendekar dari jaman purba"
Wiro Sabrang tidak mudah terharu lantas mau diajak berdamai oleh Gendir Bumi yang dahulu kala adalah musuh bebuyutan dari sekte putih. Wiro Sabrang bisa membaca trik dari Gendir Bumi yang seolah menyesali perbuatannya tetapi merangsek ke depan hingga tangannya mencengkram kaki Wiro Sabrang dan menarik keatas agar Wiro Sabrang terjungkal.
"Hiiiiaaaaatttt!!!"
"Hup Hup Hekk"
"Glegerrrrrrrkkk"
Serangan dahsyat dari Gendir Bumi takkan mampu membuat Wiro Sabrang takhluk kecuali sebuah sabetan golok yang beraura pelebur Sukma itu menghajar tubuh Gendir Bumi hingga terpotong- potong hancur dan meledak sangat dahsyat.
"Bluaaaarrrr!!!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments