Bagaspati yang berlari menghindar dari kejaran musuh yang terus membantai pasukan Singosari akhirnya memeluk tubuh Wiro Sabrang yang berdiri tegap memandang ke arah sepak terjang pasukan Gendir Bumi.
"Wiro.. tolonglah Wiro"
"Hiiiiaaaattt!!"
Sebuah tendangan kaki pasukan Gendir Bumi menyodok punggung Bagaspati hingga maha Patih itu terjerembab. Sedang Wiro Sabrang membiarkan Bagaspati menikmati kesakitan tubuhnya dihajar pasukan Gendir Bumi.
Wiro Sabrang mendorong kedua telapak tangannya menyalurkan pukulan tenaga dalam ke arah iblis Gendir Bumi yang berani mengusik posisinya. Iblis Gendir Bumi itu jumlahnya lebih dari sepuluh dengan kekuatan yang sangat dahsyat. Tapi ketika mendapat serangan angin panas dari Wiro Sabrang, mereka terpental hingga melayang ke angkasa.
"Hiiiiaaaahhhh!!"
"Aaaaaccchhh.'"
Bagaspati yang sangat sulit untuk bangun karena punggungnya terasa seperti remuk oleh tendangan dari pasukan Gendir Bumi memohon Wiro Sabrang untuk mengobati sakitnya.
"Tolonglah Wiroo aduuhh punggungku."
"Kenapa?"
"Sakit sekali"
"Mana pasukanmu?"
"Mereka telah tewas dibantai pasukan iblis itu."
"Nah..kalau akhirnya pasukan Singosari dihancurkan musuh, apa yang kamu lakukan?"
"Kan kamu bisa membunuh iblis itu. Kenapa tidak kamu lakukan?"
"Makanya Bagaspati, tidak usah sombong main serbu ke Mojosongo karena merasa menang. Kalau begini, pasukan dari Singosari habis terbunuh, kamu mau kemana?"
"Bukannya kamu berpihak kepada Singosari? Kan kamu masih turunan dari Gusti Kertajaya."
"Aku bukan manusia biasa seperti kamu. Aku adalah utusan dewa Brahma untuk meluruskan kehidupan manusia. Manusia yang kemadukan iblis sepertimu." kata Wiro Sabrang pedas.
"Aduuhhh..cepatlah Wiro sembuhkan sakit ku."
"Akan kusembuhkan sakitmu, tetapi hilangkan sifat dendam dan sombong kamu yang membuat kamu menderita."
"Baiklah"
Akhirnya Wiro Sabrang mengusapkan telapak tangan ke punggung Bagaspati dengan menyalurkan tenaga dalam dan hawa panas.
Dalam sekejap, Bagaspati sudah kembali merasa enak dan bangkit dari jatuhnya. Lalu berdiri dan memeluk Wiro Sabrang.
"Jadi apa yang kita lakukan sekarang Wiro. Aku manut saja dengan apa saranmu. Karena aku tahu jika kamu adalah seorang utusan dari dewa penguasa kehidupan."
"Kita kembali pulang ke Singosari. Aku melihat pasukan Gendir Bumi hilang dari pandanganku, tetapi datang ke Singosari untuk melakukan serangan."
Baru saja Wiro melepas Bagaspati dari pelukan, tiba - tiba datang serangan dahsyat dari Gendir Bumi yang jatuh dari langit.
"Jleggg!!!"
"Ha ha ha.. kau pikir aku bisa mati kisanak. Salah besar, aku adalah bangsa setan yang hidup abadi."
" Hiiiiaaaaatttt"
"Glegerrrrrkkk"
Sabetan golok di tangan Wiro Sabrang sangat dahsyat membentur pukulan Godam di tangan Gendir Bumi.
"Hhiiiaaattt!!!"
"Bluuuaaarrr!!!"
Ledakan yang sangat dahsyat dari benturan senjata setan itu menimbulkan kilatan petir dan cahaya yang menyilaukan disusul kepulan asap putih yang menggulung ke langit.
Tubuh tinggi besar dari Gendir Bumi terhempas ke bumi dengan sangat dahsyat.
Kemudian tubuh yang terhempas dan gosong itu merangkak menubruk kaki Wiro Sabrang sambil memohon ampunan.
"Ampunn..jangan bunuh aku Raden..tapi sebelum engkau mengakhiri hidupku, bolehkah aku tahu siapa namamu ?"
"Aku Wiro Sabrang!!"
"Wiro Sabrang? Pendekar jaman purba itu? Berarti kita pernah bertemu 1000 tahun yang lalu." kata Gendir Bumi.
"Yah. Mungkin"
"Aduhhh Wiro..kira sebenarnya masih sahabat.." kata Gendir Bumi yang diam diam metangsek merambat ke kaki Wiro, lalu mengangkatnya dengan sangat kuat ke atas. Sayang sekali Wiro Sabrang sudah siaga hingga melompat dan sabetkan golok setan di tangannya memutuskan leher Gendir Bumi.
" Hiiiiaaaahhhh!!!"
"Bluuuaaaaarrr!!!'"
Tubuh Gendir Bumi yang sudah terpenggal menjadi berkeping- keping itu terbakar dan lenyap bersama hembusan angin.
Bagaspati baru menyadari betapa benar apa yang dikatakan Wiro Sabrang. Tidak sepantasnya ia nekat melawan atau meremehkan kekuatan kerajaan kecil seperti Mojosongo.
***
Kertajaya dan begawan Sengkuni menunggu dengan cemas didepan istana ketika sekumpulan burung gagak terbang dari arah Utara menuju langit selatan. Sengkuni bisa merasakan betapa firasat itu menunjukkan adanya serangan balik dari kerajaan Mojosongo ke Singosari karena mereka lebih unggul dalam pasukan.
"Kenapa Sentanu?"
"Prajurit Singosari asor Gusti."
"Asor bagaimana?"
Saat itulah datang pasukan Iblis Gendir Bumi yang sudah mengalahkan habis seluruh pasukan Singosari. Sentanu tentu saja kebingungan mencari tempat perlindungan. Begitu pula Kertajaya dan Singoyudo yang telah cacat karena kedua kakinya telah putus ditebas pedang lawan.
"Mussssuuuhhh datang!!"
"Ha ha ha ha..mau lari kemana kamu tikus busuk?"
Ternyata Gendir Bumi belum mati sehingga datang ke Singosari ingin menakhlukkan kerajaan itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments