Kalau bukan terdesak Davin pasti sudah pergi dari tempat itu dan Tidak peduli. Tetapi tidak mungkin dia pergi karena dalam waktu singkat Reyhan mana mungkin mensortir kandidat lagi untuk di jadikan calon istri nya.
Jadi mau tidak mau Davin harus sabar menunggu wanita yang menjadi kencan butanya itu demi posisi utama di Perusahaannya.
Kayra pun sudah memasuki Restaurant tersebut kepalanya berkeliling melihat meja dengan nomor yang tadi di berikan mamanya dan mata Kayra Melihat satu meja yang berada di pinggir jendela kaca dan terlihat punggung seorang Pria.
" Pasti dia orangnya," ucap Kayra menduga-duga.
" Semoga taktikku berhasil," ucapnya dengan menarik panjang napasnya dan membuangnya perlahan kedepan.
Kayra membuka permen karet dan langsung memasukkan kedalam mulutnya. Lalu dengan penuh keyakinan Kayra pun melangkah mendekati meja tersebut dan tiba berdiri di samping Pria itu.
" Davin!" tegur Kayra. Mendengar namanya di panggil membuat Davin melihat ke arah wanita di sampingnya.
" Kayra," sahut Davin yang memastikan jika itu wanita teman kencannya. Kayra mengangguk.
" Serius ini orangnya," batin Kayra yang cukup kaget dengan pilihan mamanya yang banyak peningkatan dan tidak seperti pria-pria yang sering di temuinya kalau tidak bermasalah dalam fisik pasti bermasalah dalam otak dan seperti orang idiot.
" Wanita ini, apa tidak ada yang lain. Bagaimana sih Reyhan, bisa-bisanya dia seperti ini. Beda dengan di foto," batin Davin yang mengamati penampilan Kayra dan memang membuatnya goyang-goyang kepala.
Kayra yang tanpa di suruh duduk langsung duduk di depan Davin dengan menyilangkan pahanya yang memang sudah mulai bereaksi untuk membuat Davin muak dan langsung tidak menyukainya. Bahkan mulutnya terus mengunyah permen karet itu dan Davin hanya terus memperhatikan tingkah wanita yang jangan tanya sopannya. Sudah tidak ada sopan sama sekali.
" Mbak!" panggil Kayra pada pelayan dengan mengangkat tangannya dan pelayan pun datang.
" Saya mau pesan ini, ini, dan ini, ini juga, minumnya yang ini dan juga ini," ucap Kayra yang langsung memesan sementara Davin hanya melihat saja wanita di depannya itu dengan tangannya yang di lipat di dadanya. Namun dari ekspresi Davin sudah di jelaskan tanggapannya pada wanita itu seperti apa.
" Dia sepertinya bukan Pria asal- asalan. Aku yakin dia pasti langsung ilfil kepadaku. Ya aku sangat yakin itu," batin Kayra dengan menggoyang-goyangkan kakinya yang sudah sedari tadi bertingkah.
" Di mana rumahmu?" tanya Davin dengan suara datarnya.
" Untuk apa kau tau?" tanya Kayra melihat ke arah Davin.
" Ya apa lagi kalau bukan kerumahmu dan mengatur pernikahannya," sahut Davin to the point yang membuat Kayra kaget mendengarnya dengan matanya yang langsung melotot dan sampai terbatuk-batuk dengan kata-kata Davin tanpa basa-basi.
" Apa maksudmu," sahut Kayra dengan tenggorokannya yang masih gatal.
" Kau kemari untuk menikah dan begitu juga dengan aku. Jadi apa lagi kita langsung menikah saja dan di mana rumahmu," sahut Davin dengan keputusannya tanpa berpikir bola mata Kayra sampai mau keluar mendengarnya yang dia belum melakukan apa-apa dan sudah di ajak menikah.
" Apa kau gila!" pekik Kayra yang ingin berhenti bernapas saat itu juga.
" Iya aku gila dengan semua ini. Perjodohan konyol ini dan apa lagi dengan wanita sepertimu. Ya jika aku waras aku tidak mungkin mengajakmu menikah. Jadi memang aku gila," sahut Davin yang sadar jika dia sebentar lagi memang akan gila.
" Tidak mungkin, apa yang di bicarakan, dia pasti salah bicara, mana mungkin dia ingin menikahiku," batin Kayra dengan kepanikan.
" Wanita aneh, kenapa kau diam," sahut Davin.
" Apa yang kau katakan, siapa yang aneh. Kau jangan menghinaku," sahut Kayra mulai kesal dan tiba-tiba pelayan datang membawakan pesanan makanan yang dipesan Kayra membuat Kayra dan Davin diam membiarkan pelayan itu menata makanan yang di pesan Kayra yang memenuhi meja.
" Sial kenapa aku sial sekali. Apa susahnya memberi warisan tanpa harus menikah dan sekarang harus menikahi wanita ini," batin Davin yang benar-benar stres dengan drama yang di buatnya sendiri.
" Nggak ini tidak mungkin. Memang benar pria ini pria gila mana mungkin kamu menikah Kayra. Aku harus melakukan sesuatu, dia tidak boleh menikahiku, aku harus bertindak secepatnya," batin Kayra yang benar-benar panik dan langsung bermunculan ide di kepalanya.
" Silahkan di nikmati mbak," sahut pelayan ramah, " apa ada yang ingin di pesan lagi?" tanya pelayan itu.
" Mbak saya pesan alkohol," sahut Kayra dengan cepat membuat pelayan itu melotot sangking kagetnya. Davin hanya mendengus kasar yang melihat tingkah Kayra yang memesan alkohol dengan kepanikan.
" Maaf mbak, kami tidak menjualnya," sahut pelayan itu.
" Kenapa tidak menjualnya saya tidak bisa makan jika tidak minum alkohol," ucap Kayra dengan marah-marah. Davin hanya memperhatikan tingkah Kayra yang di buat-buat.
" Maaf mbak Restauran kami halal. Jadi mohon maaf. Saya permisi dulu," ucap pelayan itu yang langsung pergi.
" Aneh sekali, bagaimana aku bisa makan tanpa alkohol," desis Kayra dengan marah-marah di depan Davin.
Setelah kepergian pelayan itu langsung membuat Kayra memakan makanan itu dengan lahap dia benar menjalankan aksinya yang membuat Davin ilfil padanya. Namun Davin hanya mendengus kasar melihat tingkah wanita itu yang dari tadi sudah di tunjukkan enatah seperti apa.
" Ayo Kayra makanlah lebih lahap. Aku yakin dia akan membatalkan niatnya setelah ini," batin Kayra makan dengan tidak menentu dan ekspresi Davin datar-datar saja.
" Kau sengaja seperti ini agar aku tidak menikahimu," sahut Davin tiba-tiba dengan santai.
Uhuk-uhuk-uhuk-uhuk Kayra langsung terbatuk mendengar tebakan Davin yang memang benar apa adanyam
" Kau dengar nona. Aku juga tidak ingin menikah denganmu. Jadi jangan berpikiran aku langsung mengajakmu menikah karena aku menyukaimu. Kau bukan tipeku apalagi dengan kau yang seperti ini dan aku tadi sempat melihat data dan profilmu dari Asisten ku dan kau juga sudah beberapa kali melakukan kencan buta dengan pria-pria kaya," ucap Davin yang memang akhirnya melihat tadi melihat data-data calon istrinya saat di mobil.
Kayra mendengarnya menarik napasnya menghentikan makannya dan mengambil minum lalu meneguknya untuk menenangkan dirinya.
" Jadi apa yang kau lakukan ini tidak mempan untukku. Karena aku menikahi bukan karena tertarik kepadamu, jadi jangan kepedean dan aku tidak punya waktu untuk meladeni tingkah atau harus berpikir bagaimana dengan kamu," ucap Davin.
" Apa maksudnya dia mengetahui ku. Dia tau jika apa yang aku lakukan juga sengaja," batin Kayra dengan wajahnya yang semakin panik.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 278 Episodes
Comments
Cicih Sophiana
Kayra kamu jg harus menyeliki dia jg dong... siapa tau dia jahan
2022-12-05
0
novytha
cuzzz makin seru...😍
2022-11-12
1