Kayra yang berada di dalam mobil temannya terlihat begitu pusing dengan beberapa kali mengacak rambutnya frustasi yang pasti dia akan gila jika menemui teman kencannya yang sudah tidak terhitung untuk yang keberapa kali.
" Jadi bagaimana? jadi nggak kamu temuin dia?" tanya temannya yang duduk di kursi pengemudi.
" Aku bingung Indri," sahut Kayra.
" Kayra tapi mau tidak mau kamu akan menemuinya kan," sahut Indri.
" Kamu benar, jika tidak mama akan marah besar dan mungkin akan menyetop pengobatan papa," ucap Kayra yang terlihat panik, namun pasrah.
" Ya sudah kamu temuilah," ucap Indri.
" Iya sih. Tapi tadi mama bilang ini yang terakhir. Aku bingung bagaiamana ini," ucap Kayra.
" Hmmm, Kayra kamu jangan pikirkan ini yang terakhir atau tidak. Kamu bisa mencari alasan jika memang Pria itu tidak menyukaimu dan mamamu tidak akan bisa berbuat apa-apa," ucap Indri memberikan teman dekatnya itu,"
" Iya kamu benar, mau tidak mau memang aku harus menemuinya," sahut Kayra.
" Ya sudah seperti biasa saja. Kamu temui dia dan buat dia tidak tertarik denganmu. Lagian pasti mamamu menjodohkan mu dengan om-om lagi atau tua Bangka. Jadi mana mungkin kau mau bersamanya. Huhhhhhh memang benar ibu tiri yang kejam," gerutu Indri. geleng-geleng
" Ya sudah aku akan menemuinya," sahut Kayra yang memang tidak punya pilihan.
Paling tidak jika menemuinya Kayra lebih aman. Mamanya paling hanya marah dan menyalahkannya jika tidak berhasil dan akan mencarikan yang baru lagi dalam waktu yang dekat. Namun jika Kayra tidak menumi Pria yang di siapkan untuknya akan beda ceritanya lagi.
Walau tadi sarapan sang mama mengancamnya. Tetapi Kayra tidak akan peduli sama sekali. Yang penting dia hanya menurut dan mengikuti saja alur mamanya.
**********
Rumah mewah Altarik.
Altarik adalah salah satu pengusaha yang memimpin banyak perusahan yang pasti warisan dari keluarga besarnya yang semakin lama di kembangkan olehnya dan Perusahanan itu semakin besar
Pria yang berusia 56 tahun itu sudah tidak aktif dalam mengurus Perusahaan lagi dan lebih menyerahkan kepada putranya yang mana Altarik memiliki 2 putra dan 2 putri.
Anak pertama Altarik bernama Davin Ardiansyah Altarik yang merupakan anak dari almarhum istri pertamanya yang telah tiada saat Davin berusia 7 tahun dan setelah itu Davin menikah dengan menikah dengan janda anak satu yaitu Mesya yang dan memiliki putra bernama. Lian yang usianya 3 tahun di bawah Davin.
Dari pernikahan Mesya dan Altarik memiliki.2 putri yang bernama Joy 23 tahun dan Giselle yang berusia 20 tahun. Di rumah besar itu bukan Altarik sebagai penguasa. Tetapi masih ada wanita tua yang bernama Elisabeth yang memang sangat di hormati dan tidak bisa di bantah perkataannya.
Apa yang di katakannya harus di laksanakan. Walau sudah tua renta. Tetapi wanita itu tetap disiplin dan tegas.
Di meja makan yang panjang dan mewah itu dengan beberapa maid yang berdiri berjejer rapi di belakang beberapa orang yang sedang sarapan di meja makan yang terbuat dari marmer tersebut.
Di kursi utama terlihat seorang nenek tua dengan kacamatanya yang penampilannya seperti ratu Elisabeth dan memang namanya Elisabeth.
Ada seorang pemuda tampan yang berjas hitam yang duduk makan dengan elegan dan juga tenang dengan Pria di sampingnya yang juga tampan dan yang satunya pria paru baya yang masih terlihat keren dan usianya sekitar 50 tahunan siapa lagi jika bukan Altarik.
Di samping Altarik ada Davin dan di samping Davin ada Lian. Dan di depan ke -3 pria itu ada 3 wanita yang satu paru baya yang juga sangat elegan dan penampilan mewah yaitu istrinya Mesya dengan wanita di sampingnya yang juga dari atas sampai atas memakai barang-barang mahal putri ke -3nya Joy dan di samping Joy yang tidak kalah mewahnya penampilannya siapa lagi jika bukan Giselle
Mereka sarapan harus di lihati para maid-maid itu. Tidak di lihati sih. Karena maid-maid itu terlihat menunduk saja dan jika apa yang di butuhka baru bergerak.
" Bagaimana Davin apa kamu sudah siap membawa calon istrimu kerumah ini?" tanya nenek tua itu. Davin langsung melihat kearah wanita yang mengeluarkan suara itu.
" Selalu saja mengungkit hal itu apa tidak bisa jangan bicarakan itu dulu," gerutu Davin di dalam hatinya.
" Davin kamu tidak mendengar apa kata Oma," sahut Altarik ikut-ikutan mendukung Omanya.
" Oma jangan bicara calon istri. Aku masih sarapan nanti saja membahas masalah itu," sahut Davin mencari alasan.
" Oma hanya bertanya. Kapan kamu membawanya kemari?" tanya Oma.
" Aku tidak tau," jawab Davin dengan ketus.
" Tidak tau atau memang tidak ada calon istrinya," sahut Giselle yang makan dengan santai.
" Benar kata Giselle jangan-jangan kamu memang tidak punya calon istri makanya tidak di kenalkan juga sampai detik ini," sahut Joy menambahi.
" Benar Davin kamu belum punya calon istri?" Tanya Mesya. Davin terdiam yang tampak di pojokkan oleh ibu dan adik tirinya itu.
" Davin. Kamu jangan main-main ya. Ingat usia kamu yang ke-30 akan peresmian pemegang perusahan kepada kamu dan jika di usia itu kamu belum menikah. Jangan harap kamu menjadi pimpinan di perusahan," sahut Oma dengan menegaskan pada Davin. Wajah Davin mengkerut mendengar apa yang di katakan Omanya itu.
" Bentar lagi kak Davin akan ulang tahun berarti sebentar lagi dong," sahut Gisella.
" Ya kalau kak Davin tidak ada yang mau di nikahi berarti Lian aja yang membawa calon istri kerumah ini dan akan menikah langsung," sahut Lian yang mengambil kesempatan dalam kesempitan.
" Benar ma, lagian Lian juga sudah sangat paham masalah Perusahaan dan pasti bisa menjadi pemimpin. Dari pada menunggu Davin yang menunda-nunda terus. Tidak ada gunanya," sahut Mesya yang memberi dukungan pada Lian yang sepertinya sangat obsesi dengan pangkat putranya di perusahaan.
" Aku setuju," sahut Gisella.
" Aku mempunyai calon istri," sahut Davin dengan cepat yang tidak ingin di gantikan posisnya dengan adik tirinya itu.
" Lalu mana, kenapa tidak di kenalkan juga?" tanya Eyang.
" Benar, aku juga tidak pernah melihat kakak bareng sama cewek dan di kantor juga tidak pernah terlihat ada cewek yang datang," sahut Joy.
" Aku ada dan akan membawanya secepatnya. Aku sudah merencanakan menikah dengannya," sahut Davin dengan wajah seriusnya.
" Kamu yakin?" tanya Altarik.
" Iya pa," sahut Davin menekankan.
" Bagus kalau begitu. Ingat kamu tidak akan dapat apa-apa. Kalau tidak menikah," sahut Oma Elisabeth menekankan.
" Argggghhh sial. Kenapa sih harus menikah syaratnya. Mau tidak mau aku memang harus mencari wanita yang bisa di jadikan istri sementara setelah perusahan menjadi di alihkan menjadi milikku. Aku akan berpisah dengannya," batin Davin yang ternyata baru ada rencana untuk mencari dan memang benar tebakan saudara-saudara tirinya. Jika Davin tidak ada calon istri.
" Gawat kalau sampai Davin serius akan menikah perusahan benar-benar akan menjadi miliknya. Lalu Lian akan dapat apa. Apa lagi Joy dan Gisella mereka hanya wanita yang tidak ada sejarahnya ikut-ikutan dalam perusahan. Kenapa juga aku tidak mendapatkan anak Pria dari mas Altarik," batin Mesya panik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 278 Episodes
Comments
Cicih Sophiana
semoga aja Kayra berjodih dgn Davin...
2022-12-05
0
Kenzi Kenzi
wDuw......perebutan kekuasaan..harta dan tahta....jgn sampe.lian berjodoh sama kakak tiri kyara....sama2 haus harta,.....
2022-11-05
0