Setelah bertemu dengan Davin. Kayra keluar dari Restaurant dan langsung memasuki mobil dengan wajahnya yang terlihat kesal.
" Apa berhasil?" tanya Indri pada temannya itu.
" Berhasil di mananya, dia ingin menikahiku," sahut Kayra dengan wajah gelisahnya. Indri yang mendengarnya kaget.
" Apa," pekik Indri yang begitu terkejut.
" Aku juga tidak kenapa seperti ini," sahut Kayra dengan wajahnya yang frustasi.
" Memang kamu ngelakuin apa, sampai dia menyukaimu," sahut Indri yang merasa Kayra tidak mungkin gagal. Karena selama ini Kayra selalu bisa di andalkan.
" Aku belum melakukan apa-apa, dia langsung ingin menikahiku dan bahkan dia mengetahui jika aku sengaja berpenampilan seperti ini karena ingin melakukan sandiwara agar tidak di nikahinya," ucap Kayra yang terus kepanikan.
" Kok bisa sih," sahut Indri yang penuh kebingungan.
" Aku tidak tau Indri. Sekarang aku benar-benar bingung dengan nasibku. Aku sudah tidak bisa melakukan apa-apa lagi. Bagaimana ini. Aku tidak mungkin menikah dengan dia," ucap Kayra yang penuh dengan kepanikan.
" Ya ampun Kayra kok bisa sih kayak gitu. Kasian sekali kamu," ucap Indri ikut panik dia tau temannya itu tidak mungkin menikah secepat itu. Kayra pun hanya pasrah dengan hidupnya yang mungkin takdirnya akan sampai seperti itu.
***********
Kayra pulang kerumahnya dengan penampilan awalnya bukan saat pertama kali dia bertemu dengan Davin. Namun wajahnya begitu di tekuk yang penuh dengan pemikiran dan apa lagi jika tidak karena mendengar kata-kata Davin tadi saat di Restaurant.
" Akhirnya kali ini kamu berhasil juga. Begitu dong harus menurut pada mama. Ini juga demi kebaikan kamu," ucap Susan yang langsung menghampiri Kayra berdiri di depan Kayra dengan tangannya yang berada di dadanya.
" Apa maksud mama?" tanya Kayra bingung. Susan tersenyum dengan menepuk pipi Kayra pelan.
" Anak pintar, memang sudah seharusnya kamu menikah. Ya supaya papa kamu terjamin biayanya di rumah sakit dan segala pengobatannya. Mama tidak salahkan memilihkan calon suami yang kaya raya untukmu dan juga good looking. Dan mama tidak tau pelet apa yang kamu keluarkan sampai dia langsung menyetujui pernikahan kalian. Ini kencan terakhir kamu yang bersemi di pelaminan, anak yang sangat pintar," ucap Susan dengan wajah bahagianya memuji Kayra.
" Hmmmm, ATM ku juga akan semakin banyak nominalnya," batin Susan dengan wajahnya yang begitu bahagianya di atas penderitaan orang lain.
" Jadi dia sudah mengatakannya terlebih dahulu dengan mama. Padahal aku belum menyetujuinya. Tetapi dia sudah bersuara terlebih dahulu," batin Kayra yang semakin panik yang semakin tidak bisa berbuat apa-apa.
" Kamu persiapkan diri kamu, jangan bertingkah dan segalanya. Hmmmm pohon uangku akan semakin banyak," ucap Susan yang langsung pergi dari hadapan Kayra dengan ke-2 tangannya ke atas yang seakan menampung uang. Sementara Kayra hanya pasrah dengan menerima apa yang terjadi.
Ternyata Silvia berada di atas tangga dan mendengarkan hal itu.
" Jadi kali ini kencannya berhasil. Hmmm paling juga om-om yang di dapatkannya. Orang jelek, perut buncit. Ya yang penting akan banyak dapat uang lagi. Masukan yang banyak dari suaminya nanti," batin Silvia yang tampaknya ikut bahagia dengan pernikahan Kayra. Bukan karena Kayranya. Tetapi karena uang dari calon suami Kayra nantinya.
***********
Hidup Kayra tidak bisa semulus dengan apa yang di pikirkannya. Di takdirkan untuk menurut tanpa membantah dan itu pasti karena ada papanya sebagai bahan untuk terpaksa melakukan semua itu.
Mau tidak mau Kayra harus mengikuti saran dari Davin. Karena menolak dari mamanya tidak mungkin. Karena mamanya akan membawa nama papanya yang membuatnya tidak bisa melakukan apa-apa lagi.
Tetapi masih ada untungnya apa yang di tawarkan Davin padanya masih bisa membuat dirinya selamat sedikit. Paling tidak ini hanya kontrak dan dia tidak seperti orang yang akan menikah.
Hari ini Kayra menemui Davin di Restaurant Jepang. Restaurant kemarin saat mereka pertama kali bertemu. Kayra berpenampilan biasa hari ini tidak ada yang di ubahnya karena percuma Davin juga sudah tau.
Kayra memakai dress coklat muda selututnya dengan rambutnya di gerai dan tas coklat yang di sandang di bahu kakannya dengan tangannya yang memegang hanphonenya.
Masih tetap di meja yang sama mereka bertemu dan lagi-lagi sudah menunggunya di sana.
" Ehemmm!" Melody berdehem begitu sampai, Davin melihat ke sampingnya dan iya Kayra jauh lebih berbeda dan kali ini Kayra seperti seorang manusia dan bukan seperti kemarin seperti manusia alien entah dari pelanet mana.
" Duduklah!" titah Davin. Kayra pun langsung duduk di tempatnya di depan Davin. Begitu Kayra duduk. Davin langsung menggeserkan map merah pada Kayra.
" Apa ini? tanya Kayra.
" Kontrak pernikahan. Terserah mau di baca atau langsung tanda tangan!" ucap Davin.
" Mending kau urungkan niatku untuk menikahiku," ucap Kayra yang mencoba untuk mengecoh hati Davin.
" Aku tidak punya waktu untuk mencari orang lain. Aku sudah mengatakan aku melakukan ini demi keuntunganku, jadi jangan membuang waktuku," ucap Davin memperjelas lagi.
" Tetapi kau hanya akan memperkaya keluargaku. Ibu tirimu hanya ingin uangmu saja. Dia akan memanfaatkan aku untuk memorototimu," ucap Kayra mengingatkan lagi dan lagi.
" Kau terlalu jujur. Tapi aku suka kejujuranmu. Tapi dengar aku tidak sebodoh itu. Aku hanya memberi uang dengan sesuai keuntungan yang aku dapat. Jika aku keluar banyak uang untuk mendapatkan yang lebih banyak lagi. Maka tidak masalah karena itu namanya investasi," sahut ucap Gavin.
" Apa maksudmu. Kau ingin aku menjadikan ku investasi," sahut Kayra sedikit kesal.
" Ibumu juga melakukan itu. Jadi aku hanya melakukan yang mendapatkan keuntungan untukku. Jadi jangan banyak berbicara sana sini. Cepet tanda tangan aku tidak punya waktu banyak untukmu," ucap Davin menegaskan pada Kayra.
" Ya Allah kenapa nasibku seperti ini," batin Kayra yang tidak bisa berpikir jernih.
" Baiklah. Tapi aku minta beberapa syarat sebelum aku menandatangani kontrak ini," ucap Kayra.
" Katakan apa yang kamu mau," sahut Davin tidak bermasalah.
" Aku masih seorang mahasiswa. Jadi jangan melarangku untuk melanjutkan kuliahku dan aku juga bekerja. Meski menikah denganmu bukan aku yang menikmati uangmu tapi keluargaku dan jangan melarangku untuk itu dan satu lagi kau tau papa ku di rumah sakit dan jangan melarangku kapanpun aku menemuinya," ucap Kayra memberikan syaratnya.
" Hanya itu?" tanya Davin. Kayra menganggukkan kepalanya.
" Baiklah, aku akan mengikutinya jika memang hanya itu. Tidak masalah dan setelah menikah pun kita punya dunia masing-masing. Aku tidak menggangu duniamu dan kamu juga tidak berhak mengganggu duniaku dan lagian kita juga menikah tidak lama," ucap Davin menegaskan pada Kayra.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 277 Episodes
Comments
Cicih Sophiana
oh ya masa sih...kamu yakin Vin cuma sebentar...😀
2022-12-05
0