Altar pernikahan.
Akhirnya tempat pernikahan itu sudah di huni oleh tamu-tamu yang hanya sedikit yang membuat rame adalah undangan Susan yang mana orang-orang yang super-super kampungan.
Susan dan Silvia sekarang berhadapan dengan Altarik, Oma, Elisabeth, Joy, Mesya Gisella dan juga Lian.
" Tempat pernikahan ini sangat bagus. Ini memang pernikahan impian putri saya," ucap Susan dengan senyum-senyum seakan sok akrab.
" Syukurlah, kalau memang anda menyukainya," sahut Oma Elisabeth.
" Ya pasti, saya pasti menyukainya. Semoga kita sering-sering bertemu," ucap Susan lagi. Oma Elisabeth hanya tersenyum saja.
" Ya ampun sangat terlihat jelas keluarga itu benar-benar sangat kampungan," batin Mesya yang risih dengan Susan yang terlihat cari muka.
" Kenapa sih wanita ini. Seperti tidak menyukaiku," batin Susan yang menyadari jika Mesya tidak suka dengannya. Terlihat dari tatapan sinis yang di tunjukkan Mesya.
" Apa Pria yang ini masih single ya. Boleh juga jika aku dengannya. Paling tidak aku akan kaya raya," batin Silvia yang sedari tadi melihat Lian yang tampaknya Silvia ada rencana ingin mendekati Lian.
" Wanita ini kenapa sih melihat kak Lian seperti itu," batin Giselle yang tidak suka dengan tatapan Silvia kepada kakaknya.
Sementara Davin dan Reyhan berada jauh di sana yang memperhatikan keluarganya yang bertemu dengan keluarga Kayra.
" Reyhan, kamu kesana kamu pisahkan mereka. Jangan sampai mulut wanita itu bocor dan berbicara aku dan Kayra bertemu dari kencan buta dan akhirnya menikah. Semuanya bisa berantakan," ucap Davin yang mencegah terlebih dahulu sebelum terjadi.
" Baik bos," sahut Reyhan.
" Pokoknya kamu harus terus awasi. Jangan biarkan mereka terlalu dekat!" ucap Davin lagi.
" Baik Bos, kalau begitu saya permisi dulu!" ucap Reyhan yang langsung pergi.
" Sangat bahaya jika mereka di biarkan seperti itu. Aku tau ibu tiri dan saudaranya itu hanya cari muka saja. Tetapi lama-kelamaan bisa keceplosan dan rencanaku bisa berantakan," batin Davin dengan mengusap mulutnya.
" Maaf nyonya," ucap Reyhan menundukkan kepalanya yang sudah ada di antara orang-orang itu.
" Ada apa Reyhan?" tanya Elisabet.
" Acara pernikahannya akan di mulai. Mari untuk menempati duduk masing-masing," ucap Reyhan dengan sopan mempersilahkan.
" Baiklah kalau begitu. Mari Bu Bu, silahkan," ucap Oma dengan sopan mempersilahkan keluarga Susan.
Susan mengangguk dengan senyum lebarnya dan akhirnya mereka semua bubar dan menempati duduk masing-masing.
Lagi-lagi Silvia terus melihat di sekitarnya melihat pernikahan Kayra yang sangat mewah. Meski private tetapi begitu mewah yang membuatnya sangat iri
" Apa tidak bisa. Jika aku di gantikan," batin Silvia yang terus ingin menukar posisnya dengan Kayra.
" Hmmm, setelah pernikahan ini sah, aku akan terus memaksa Kayra untuk meminta uang pada suaminya. Aku yakin Davin akan memberinya di lihat-lihat Davin Pria yang royal dan dia juga harus royal pada mertuanya," batin Susan dengan khayalannya yang sudah meninggi yang tidak sabar dengan pernikahan Kayra nantinya. Karena memang tujuannya hanya satu apa lagi jika bukan karena uang yang menambah pundi-pundi kekayaannya.
" Mempelai wanita Kayra Anatasya Devi telah tiba," tiba-tiba suara MC yang menyambut kedatangan Kayra yang mana semua tertuju pada pintu masuk yang melihat cantik nya Kayra yang bergaun putih gaun yang lurus panjang tanpa lengan dengan payet-payet mutiara yang begitu indah.
Gaun pengantin yang begitu mewah yang mewah dengan tangannya yang memegang bunga yang berjalan pada tempat proses Ijab kabul.
Mata Davin tidak berkedip melihat kecantikan calon istrinya itu yang memang harus di akuinya. Jika Kayra begitu cantik.
" Silahkan untuk tuan Davin, menduduki kursi untuk melaksanakan proses Ijab kabul," sahut MC lagi. Davin masih terdiam dan bengong karena pandangannya masih tertuju pada wanita cantik itu.
" Tuan Davin!" tegur MC.
" Oh, iya baiklah!" sahut Davin tersentak kaget dan langsung melangkah ke ketempat ijab kabul.
" Kenapa aku jadi dek-dekan, Davin ini hanya pura-pura, jadi tetap bersikap biasa," batin Davin yang mencoba untuk tenang. Padahal dia begitu dek-dekan sekali.
" Mungkin memang ini adalah takdirku. Ya Allah aku hanya berserah kepadamu. Semoga aku bisa menjalani semua ini," batin Kayra yang pasrah.
" Baiklah, kita bisa mulai?" tanya penghulu. Davin mengangguk.
" Baik mari kita mulai," sahut penghulu yang langsung menjabat tangan Davin yang mana mereka akhirnya bersalaman.
..." Davin Ardiansyah Altarik saya nikahkan engkau dengan Kayra Anatasya Devi binti Aris Yanto dengan mahar berupa uang tunai 1 miliar dan juga emas seberat 25 gram....
..." Saya terima nikahnya Kayra Anatasya Devi binti Aris Yanto dengan mas kawin tersebut," sahut Davin dengan satu 1tarikan napas....
..." Bagaimana saksi sah?"...
..." Sah,"...
..." Alhamdulillah!!!!"...
Penghulu langsung memimpin doa untuk menutup acara Ijab kabul yang menjadikan Kayra dan Davin menjadi sepasang suami istri.
" Amin," sahut penghulu menutup doa.
" Ayo cium tangan suamimu," ucap penghulu. Kayra mengangguk dan menghadap Davin lalu mencium tangan Davin layaknya seperti seorang istri. Davin juga mencium kening Kayra.
" Kalian sudah sah menjadi suami istri," ucap penghulu. Davin hanya mengangguk dan setelah itu mereka berdua sama-sama menandatangani berkas pernikahan mereka.
" Akhirnya pohon uangku tidak jadi hilang," batin Susan yang paling bahagia diantara semuanya.
" Jika Kayra bisa menjadi menantu kaya raya di rumah ini. Maka aku juga akan menjadi menantu di keluarga Altarik dengan begitu aku juga bisa hidup enak. Aku harus mendekati Pria itu," batin Silvia yang dari tadi terus mengincar Lian dan tidak sengaja Lian menoleh kearahnya dan Silvia langsung mengeluarkan senyum manisnya yang sengaja menggoda Lian.
" Wanita ini sedari tadi senyum-senyum terus kepadaku. Apa dia menyukaiku. Tetapi dia bukan tipe ku. Tetapi kalau di lihat-lihat lumayan juga bodynya," batin Lian yang akhirnya membalas senyum Silvia dan Joy yang ada di tengah memperhatikan 2 orang yang sama-sama saling melihat itu.
" Kak Lian!" tegur Joy yang tidak suka melihat kakaknya melihat-lihat ke arah Silvia.
" Ngapain sih, liatin dia nggak penting amat," ucap Joy.
" Orang dia yang lihatin aku kok," sahut Lian dengan santai. Joy hanya sinis pada Silvia dengan tatapan tidak suka.
Setelah saling menadatangani berkas-berkas pernikahan dan juga buku nikah. Davin dan Kayra pun akhirnya sama-sama berdiri dan mendapatkan ucapan selamat dari tamu-tamu yang ada.
Davin dan Kayra juga foto-foto dengan mesra yang menunjukkan jika mereka adalah pasangan kekasih yang saling mencintai.
" Davin akhirnya menikah, perusahan benar-benar akan menjadi miliknya," batin Mesya yang mulai merasa resah dengan status Perusahaan utama yang di ributkan itu.
Eyang menghampiri Davin dan Kayra yang sedang berfoto yang merasa ada yang aneh dengan ke-2 mempelai tersebut.
" Davin kalian, pacaran sudah 3 tahun. Tetapi kenapa Oma melihat kalian kelihatan begitu kaku. Masa iya mau berdekatan saja seperti orang asing," tegur Oma yang merasa aneh.
" Ya lalu harus bagaimana?" sahut Davin yang menunjukkan wajah kesalnya.
" Ya berpikir mana Oma tau, kalian yang menikah. Atau jangan, jangan....." ucap Oma yang tampaknya mulai curiga.
" Gawat kalau begini ceritanya. Belum saja mendapatkan apa yang aku mau dan Oma sudah mulai berpikir yang tidak-tidak. Ini tidak bisa di biarkan," batin Davin mulai panik.
" Kayra mungkin malu Oma. Makanya Oma melihat ada ke anehan. Istriku yang paling aku cintai ini, memang malu-malu di depan orang banyak," ucap Davin mengusap-usap rambut Kayra membuat Kayra risih dan wajah Kayra memang tidak bisa bohong. Jika sangat jijik dengan kata-kata Davin.
" Iya kan sayang," ucap Davin melihat ke arah Kayra dengan tersenyum penuh makna.
" Hmmm, iya," jawab Kayra dengan senyum terpaksanya.
" Oma jangan berpikiran yang aneh-aneh yang membuat istriku tidak nyaman. Dua juga lelah karena penerbangan dan langsung pernikahan. Makanya dia tidak bersemangat hari ini. Lagian dia juga harus mempersiapkan diri untuk malam pertama kami," ucap Davin membuat Kayra melotot sampai bola matanya ingin keluar.
" Apa yang di katakannya. Aku rasa dia tidak akan melakukan itu," batin Kayra dengan wajah paniknya.
" Jadi jangan ganggu kami Oma. Foto-foto ini hanya formalitas saja," ucap Davin dengan tersenyum.
" Hmmm, begitu rupanya," sahut Oma yang tampak tidak percaya dengan Davin.
" Ya sudah kalau begitu kalian sebaiknya istirahat, jangan sampai Kayra terlalu lelah,' ucap Oma yang akhirnya mempercayai Davin.
" Baik Oma terima kasih Oma untuk sarannya. Ayo sayang kita kekamar, kamu pasti capek," ucap Davin yang langsung merangkul bahu Kayra mengajaknya untuk beristirahat dan Davin juga sekalian meloloskan diri dari acara yang menurutnya tidak penting itu.
" Aku berharap Davin tidak main-main dengan pernikahannya. Anak itu kadang-kadang hanya melakukan sesuatu dengan ceroboh dan tidak berpikir jernih," batin Oma Elisabeth yang kelihatan tidak percaya dengan Davin sepenuhnya.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 277 Episodes
Comments
Artika Sormin
Ngomong" ijab kabul kok di Altar thor?
2023-03-09
0
Cicih Sophiana
SAH
iya oma jitak aja tuh Davin biar gak konslet...nikahnya jd bener"serius 😘😘
2022-12-05
0
novytha
yaaa g sabar nunggu lanjutan nya hiksss....seru bgt
2022-11-12
0