Bab 19

☘️☘️

" Gawat woi kabur... " kata ketua preman itu

Mereka yang melihat para warga dan beberapa anggota polisi datang pun langsung kabur dari sana.

" Ayo cepat kabur..." kata salah satu preman yang mengajak semua temannya untuk pergi dari sana.

" Hey... Hey tunggu kalian, jangan kabur Hey... " kata para warga, dan beberapa anggota polisi itu pun langsung menembak senjatanya ke arah semua preman itu.

Dor dor dor...

Suara tembakan terus terdengar dan para anggota polisi dan di bantu para warga berhasil melumpuhkan dan menangkap semua preman yang berjumlah sekitar dua puluh orang termasuk ketua preman itu.

" Rasakan kalian, bawa mereka semua ke kantor polisi... " kata para polisi itu dan langsung di anggukan oleh para warga.

Semua preman itu langsung di bawa masuk ke dalam mobil polisi dan sebagian dari para preman itu banyak yang tertembak di kaki mereka karena berusaha untuk kabur tadi.

Sedangkan sebagian para warga langsung menolong Bagas yang sudah babak belur dan tidak berdaya oleh para preman itu.

" Tolong pak... tolong teman saya pak, ayo bawa langsung ke rumahnya. " kata Bulan yang begitu sangat khawatir terhadap Bagas.

Beberapa warga itu pun langsung menolong dan membawa Bagas pulang ke rumahnya, sedangkan para anggota polisi tadi langsung pergi membawa semua preman itu ke kantor polisi.

Sesampainya di rumah Bagas, Bulan langsung membukakan pintu dan menyuruh warga untuk meletakkan Bagas di kursi ruang tamu rumah Bagas.

" Terimakasih banyak bapak - bapak, sudah menolong dan membantu kami " kata Bulan yang berterima kasih kepada para warga itu.

" Sama - sama nona, lain kali harus lebih hati-hati lagi, dan sebaiknya temannya langsung di obati saja kasihan sudah babak belur begitu. " sahut salah satu warga

" Iya bapak - bapak, sekali lagi terimakasih banyak atas pertolongannya. " kata Bulan lagi.

" Sama - sama nona, ya sudah kami pulang dulu, permisi... " kata salah satu warga itu dan langsung di anggukan oleh semua warga yang ada di situ yang sudah membantu Bagas dan Bulan.

" Iya pak, silahkan... " kata Bulan.

Setelah kepergian para warga, Bulan langsung mengambilkan kain dan juga air es di baskom untuk mengompres lebam - lebam dan luka akibat pukulan dari para preman itu terhadap Bagas.

" sshhhtt... AW sakit " kata Bagas sambil meringis saat Bulan mulai mengompresnya dengan kain.

" Sakit ya bang... tahan sedikit biar cepat sembuh luka - lukanya. " kata Bulan dengan sangat telaten mengompres serta mengobati Bagas.

Bagas yang mendapat semua perhatian dan kepedulian dari sahabatnya itu pun langsung terdiam dan terbengong, sampai - sampai ia tidak menghiraukan rasa sakitnya lagi.

Setelah selesai mengobati Bagas, Bulan langsung pergi ke dapur untuk membuatkan makanan untuk Bagas.

" Abang tunggu di sini ya, aku mau buatkan Abang makanan dulu " kata Bulan yang langsung pergi ke dapur.

Melihat itu pun membuat Bagas semakin terbengong, dan terheran - heran, sampai - sampai ia hampir tidak percaya, dengan apa yang terjadi barusan.

Tidak berapa lama, Bulan pun datang membawakan sepiring nasi goreng, serta segelas air putih.

" Abang makan dulu ya, biar cepat sembuh " kata Bulan yang duduk di sebelah Bagas dan langsung menyuapi Bagas untuk makan.

Bertambah bingung lah Bagas dengan semua perhatian sahabatnya itu, sampai ia hampir tidak percaya dengan perubahan sahabatnya sekarang, yang biasanya jutek berubah jadi selembut dan se perhatian ini padanya.

Saking terkejutnya dengan perubahan sikap yang ia kira Tari itu, Bagas pun menurut saja dengan apa yang di katakan oleh Bulan, bahkan tidak terasa makanan yang di suapi oleh Bulan habis tak bersisa di makan Bagas.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!