Hari ini seperti biasa mentari kembali berjualan bersama sahabatnya, ibunya tidak ikut karena harus membantu tetangga yang sedang mengadakan hajatan.
Setelah dagangan habis, mentari dan Bagas kembali pulang. Saat di perjalanan mereka berdua kembali di hadang oleh preman pasar yang lainnya lagi.
" Hey serahkan uang kalian CEPAT..." kata ketua preman itu.
" Wah ternyata masih ada lagi sampah masyarakat nih Tar " kata Bagas
" Mm... Lo benar, kayanya jumlah mereka lebih banyak dari kemarin " kata Mentari
" Ah banyak bacot kalian, cepat serahkan uangnya kalau kalian mau selamat " kata salah satu preman itu lagi.
" Coba saja ambil kalau kalian bisa " kata Mentari lagi
" Wah berani juga kau, jangan salahkan kami kalau kami berbuat kasar padamu " kata ketua preman itu yang langsung menyerang Bagas dan Mentari.
Mentari dan Bagas pun langsung melawan dan menangkis serangan mereka, dengan jumlah preman yang begitu banyak membuat Tari dan Bagas kewalahan.
" Tar sepertinya kita kalah jumlah, sebaiknya kita pakai cara seperti biasa " kata Bagas saat mereka berdekatan saat melawan para preman itu.
" Mm... tunggu apa lagi SEKARANG..." kata Tari yang berlari dan melesat lebih dulu, kemudian di susul oleh Bagas dengan arah yang berbeda.
Para preman itu pun bingung untuk berlari ke arah yang mana, sampai ketua preman itu memerintahkan mereka untuk berpencar agar lebih mudah untuk menangkapnya.
Mentari terus berlari hingga para preman itu tidak terlihat lagi, sampai akhirnya ia menabrak seseorang.
Buukkh...
" AW... Eh maaf, maaf tuan saya tidak sengaja" kata Tari
" Tidak masalah, lain kali hati-hati nona " kata pemuda itu yang berdiri di sebelah mobilnya.
Mentari terkejut saat melihat para preman itu semakin mendekat, ia langsung bersembunyi di dalam mobil pemuda itu.
" Maaf tuan saya numpang bersembunyi sebentar dari para preman itu " kata Tari yang langsung masuk ke dalam mobil itu tanpa persetujuan dari pemiliknya.
Pemuda itu pun bingung melihat seorang wanita yang masuk ke dalam mobilnya sembarangan.
Tapi setelah melihat para preman itu mendekat, ia pun mengerti dan langsung bersikap santai.
" Maaf tuan, apa anda melihat wanita yang lari ke arah sini " tanya salah satu preman itu.
" Oh saya tadi melihat ada wanita yang lari ke arah sana " jawab pemuda itu yang menunjukkan ke sembarang arah.
Para preman itu pun langsung pergi ke arah yang di tunjukan oleh pemuda itu, sedangkan Tari ia menundukkan kepalanya di bawah kursi mobil itu agar tidak kelihatan.
Setelah para preman itu pergi dan tidak terlihat lagi, pemuda itu pun langsung memberitahu mentari kalau ia sudah aman sekarang.
" Hey keluar lah, kamu sudah aman sekarang " kata pemuda itu yang masih berdiri di sebelah mobilnya.
Mendengar itu Tari langsung keluar dari mobil.
" Terimakasih banyak tuan, kalau begitu saya pergi dulu permisi..." kata mentari yang pergi begitu saja.
" Hey, hey..." panggil pemuda itu tapi terlambat, karena Tari langsung melesat pergi dari situ.
" Oh sial... cepat sekali perginya perempuan itu, aku bahkan belum sempat menanyakan namanya. Mm... Perempuan yang unik, semoga lain kali aku bisa bertemu dengannya lagi " kata pemuda itu sambil tersenyum merekah di wajahnya, dan langsung masuk ke dalam mobilnya lalu pergi dari sana.
Sedangkan Mentari ia terus berlari hingga sampai di depan rumah nya.
Begitu juga dengan Bagas, ia juga baru sampai di depan rumah Tari dengan napas yang belum beraturan.
" Hah hah hah... Lo baru sampai juga Tar ?" tanya Bagas yang langsung duduk di depan rumah Tari.
" Iya hah hah hah... Untung gue selamat " jawab Tari yang juga dengan nafasnya yang masih belum beraturan dan juga duduk di sebelah Bagas di depan rumah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Ali B.U
next.,!!
2022-11-10
2
Ali B.U
hemmm menganalisa saat pertemuan pertama yang tak terduga
2022-11-10
2
Aulia Finza
jgn sampe ketukar...sukanya ma mentari tp ntar ma bulan
2022-11-05
3